Chapter 6

Stranger
Please Subscribe to read the full chapter

Stranger

6

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tuan Cho mengedarkan pandangannya, menatap setiap detail bekas rumah yang dulunya pernah ia tinggali bersama keluarga kecilnya. Bersama Hana juga Kyuhyun. Namun itu dulu sebelum semua kebahagiaan itu sirna. Sudah bertahun-tahun rumah ini kosong tak berpenghuni kecuali seorang penjaga yang memang ia tugaskan untuk tinggal dan membersihkan rumah ini setiap harinya.

Tuan Cho menarik nafas berat. Ia menatap semua perabotan dirumah itu yang masih sama. Semua terasa sama hanya saja kini suasananya sudah berbeda.

“ Apa kau bersungguh-sungguh ? “

Yonghwan menatap istrinya yang tiba-tiba menghampirinya lalu berdiri disampingnya. Yonghwan hanya menatap istrinya itu sesaat.

“ Yeobo, kau sungguh-sungguh ingin menjual rumah ini ?” Tanya Yuna sambil matanya terus mengamati keadaan rumah itu. Ia seakan masih bisa merasakan sisa-sisa kehangatan dari rumah ini.

Tuan Cho tak menjawab, ia justru berjalan meninggalkan istrinya itu menuju sebuah ruangan, sebuah kamar.

Kyuhyunnie’s Room

Tuan Cho menatap tulisan tangan yang terlihat acak-acakan itu. Ia ingat Kyuhyunnya yang baru saja belajar menulis lalu dengan bangganya menempel hasil tulisannya itu dipintu kamarnya sendiri.

Tuan Cho menarik nafas berat. Sanggupkah ia ?. Namun perlahan tangannya menyentuh kenop pintu dan mendorongnya pelan. Ia pun melangkahkan kakinya dan mengabaikan tatapan khawatir istrinya.

 

Tuan Cho menatap isi kamar itu dengan mata berkaca namun sebisa mungkin ia mencoba menahan emosinya yang kini terasa begitu bergejolak. Waktu terus berjalan dan seharusnya ia sudah mulai bisa sedikit menata emosinya dan menerima kenyataan. Dengan langkah terseok ia menuju tempat tidur berukuran sedang itu. Semuanya benar-benar masih sama, tak ada yang berubah. Ia mengingatnya dengan jelas, Pertengkaran itu, pertengkaran hebat yang akhirnya membuat Hana pergi dari rumah dengan membawa Kyuhyun. Hana begitu tergesa, begitu emosi hingga Kyuhyun bahkan tak sempat membawa satu pun barangnya.

Tuan Cho perlahan mendudukkan dirinya dipinggir tempat tidur Kyuhyun. Ia memejamkan matanya sejenak dan menarik napasnya perlahan ketika ia bisa merasakan dadanya yang mulai terasa sesak. Bagai kaset rusak semuanya kini seakan berputar dikepalanya. Dikamar ini sudah begitu banyak hal yang terjadi. Kyuhyun adalah anaknya satu-satunya, hartanya yang paling berharga maka sudah pasti begitu banyak waktunya ia habiskan hanya untuk anak itu. Tak peduli sesibuk apapun, waktu untuk Kyuhyun akan selalu ia luangkan. Dan dikamar ini ia begitu sering bersama dengan Kyuhyun. Tapi semua itu hilang, Hilang ketika hari itu Hana pergi dan membawanya. Membawa Kyuhyun hingga ia begitu kesulitan mencari mereka. Tuan Cho menundukkan kepalanya ketika ia mendengar suara langkah kaki yang mendekat.

Tuan Cho bisa merasakan sebuah usapan lembut dibahunya.

“ Jika memang terasa berat, kau tak usah menjualnya, Donghae…..”

“ Tidak, aku tidak bisa membiarkan Donghae yang menanggung semuanya. Meskipun aku tau Rumah ini pun tak seberapa tapi setidaknya aku akan berusaha..”

Yuna hanya bisa mendesah pelan mendengar penuturan suaminya itu.

“ Yeobo..”

Tuan Cho menolehkan kepalanya menatap sesuatu diranjang itu. Tangannya kemudian perlahan menyentuh benda itu. Mengusapnya lembut. Mata sendunya mengamati sebuah boneka pikachu besar berwarna biru. Boneka kesayangan Kyuhyun.

“ Tidak apa,, bagaimanapun aku akan tetap menjualnya. Lagipula rumah ini,,, rumah ini sudah tak berguna..”

*

 

 

 

 

 

 

 

 

“ Kyuhyun,,hiks,,,Kyu….”

Ada apa dengan orang ini. Apa yang ia lakukan. Apa ia orang jahat. Kyuhyun harusnya berteriak, ia tidak bisa diam saja. Tapi,, tapi kenapa saat ini tubuhnya seakan jadi patung, Ia tidak bisa bergerak dan dengan pasrah membiarkan orang asing ini terus saja memeluknya. Lalu..

 

“ Kyu,,, Kyuhyun..hiks..”

Apa ia tidak salah dengar. Orang ini memanggil namanya. Orang ini mengetahui namanya.

“ Tu,, Tuan..” hingga kahirnya sebuah kata berhasil Kyuhyun ucapkan.

Donghae terus terisak, ia benar-benar tak bisa menahan lagi luapan emosi yang kini ia rasakan. Apakah ia bermimpi. Apakah ternyata Tuhan masih begitu baik padanya. Hingga tiba-tiba ia mendengar suara lirih pemuda dalam pelukannya. Mendengar sebuah nada yang terdengar asing.

Donghae perlahan melepaskan pelukannya. Ia mencengkram kedua pergelangan tangan Kyuhyun sambil menatap wajah yang begitu ia rindukan itu.

“ Kyuhyun..” Ucap Donghae tak kalah lirih. Perlahan sebuah senyuman mengiasi wajahnya yang berurai air mata.

“ Tu,, Tuan anda siapa..?”

Namun sebuah kalimat berikutnya yang ia dengar berhasil meruntuhkan senyumnya.

“ Kyu..”

Kyuhyun memejamkan matanya ketika tangan Donghae yang perlahan mengusap wajahnya. Menghapus air mata yang entah kenapa mengalir dipipinya. Ia bisa meraskan tubuhnya yang bergetar ketika merasakan snetuhan jemari itu yang begitu lembut mengusap wajahnya.

“ Kyu,, apa maksudmu ? “

Kyuhyun menarik napas dalam sebelum kemudian dengan sekuat tenaga menjauhkan diri dari jangkauan pria asing dihadapannya ini.

“ Tuan,, jika anda ingin berbuat jahat. Aku tidak segan-segan akan berteriak. Jadi sebaiknya anda segera pergi..”

Donghae tercengang mendengar penuturan Kyuhyun.

“ Kyu, kau..?”

Donghae terpaku, ada apa ini. Apa yang sebenarnya terjadi. Apakah ia sekarang sedang berhalusinasi ?. Donghae memejamkan matanya untuk beberapa saat. Kemudian ia kembali membuka matanya dan masih mendapati sosok pemuda dihadapannya. Pemuda itu yang terlihat begitu ketakutan dengan tubuh bergetar.

 

“ Kyuhyun !”

Namun tiba-tiba sebuah panggilan menginterupsi keheningan yang terjadi diantara keduanya.

 

Kyuhyun tersentak dan mendapati Changmin yang terlihat menghampirinya. Changmin melihat sosok pria yang sepertinya adalah pelanggan, ia pun masuk kedalam sebentar untuk sejenak menaruh barang bawaan yang tadi ia bawa. Ia mengerutkan dahinya ketika melihat suasana yang menurutnya sedikit aneh. Ia pun kembali menghampiri Kyuhyun yang terlihat masih tak bergeming ditempatnya.

“ Kyu ? ada apa ? “ tanya Changmin sedikit berbisik namun Kyuhyun hanya terdiam.

“ Tuan, maaf anda ingin membeli bunga ?” tanya Changmin yang akhirnya berinisiatif memecah kesunyian.

Donghae hanya bisa menatap miris sosok itu yang masih menatapnya takut. Menatapnya layaknya orang asing. Donghae sadar tidak seharusnya ia bertindak gegabah. Masih ada kemungkinan-kemungkinan yang harus ia cari tahu. Tapi ketika melihat sosok itu. Sosok yang selama ini selalu kau pikirkan, sosok yang mungkin hampir terkadang membuatnya putus asa tapi kini sosok itu hadir didepannya. Bag

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
WonkyuLovers #1
Chapter 10: ciyaaa Siwon posessif banget kyu kyu. Duhh walau perang dingin tetep aja so sweet. duhh ditunggu banget chap selanjutnya, semoga gak lama lagi yaa . T.T
Angela17 #2
Chapter 10: Wah.. Siwon akan ketemu Donghae nieh bentar lagi kayaknya..
Semakin seru..
Ditunggu banget lho update nya..
ramasta1912 #3
Chapter 10: ah kasian bnget jdi kyu siwon posesif banget tapi di balik itu dia takut bnget kehilangan kyu
donghae juga dia udh bnyak berkorban
lanjut trus yah ff nya jngan smpe pending walau harus nunggu lama buat update
Nurulms #4
Chapter 10: Kasian kau kyu
Rismaaa #5
Chapter 10: Whooaah udah mau kebuka semua nih..
Siwon bakal lebih protective lg ke kyuhyun..
Semoga tetep dilanjut sampe end ya thor & ff lainnya jgn lupa
Phero_phe #6
Chapter 10: semangat ya update ff nya..ditunggu nextchapternya
diratae999 #7
Chapter 10: siwon bakal ketaun nih. aku harap kyu udah cinta ma siwon ketika dia tau semuanya. semangat buat chapter selanjutnya. kalo bisa jangan lama
WonkyuLovers #8
ini ga dilanjut lagi?? sayanng banget padahal aku suka
Septianurmalita #9
Chapter 9: Woaaaa serasa lagi nonton drama melowwwww...

Lanjut eon
Meina_SF #10
Chapter 9: Ini bakalan wonkyu kan?? Siwon jadi lebih lembut deh kayak aslinya dia..