Chapter 7
StrangerStranger
7
Bibi Hwang sesekali membagi pandangannya antara sayuran yang kini sedang dipotong-potongnya dengan tuan mudanya itu yang terlihat duduk diruang tengah. Setelah ia pulang dari berbelanja kebutuhan rumah ia sedikit heran melihat tuan mudanya itu yang sedikit aneh. Ia khawatir tentu saja. Bibi Hwang akhirnya menghentikan kegiatannya itu lalu berjalan menghampiri tuan mudanya itu.
“ Tuan muda..”
Tapi Kyuhyun tak bergeming. Ia hanya terdiam dengan pandangan kosong membuat bibi Hwang semakin khawatir.
“ Tuan muda..” panggil bibi Hwang sekali lagi kali ini diiringi dengan sentuhannya dibahu pemuda itu.
Kyuhyun sedikit tersentak lalu menatap bibi Hwang kaget. Ia seolah baru saja tersadar dari dunianya sendiri.
“ Bibi..” lirihnya.
Bibi Hwang lalu duduk disebelah tuan mudanya itu. Tangannya dengan lembut mengusap kepala Kyuhyun.
“ Tuan muda ada apa?. Apa tuan muda merasa sakit?.”
Kyuhyun menundukkan kepalanya lalu menggeleng.
“ Lalu kenapa tuan muda Bibi lihat sejak tadi banyak melamun ? Apa terjadi sesuatu di Toko ?” Bibi Hwang kembali bertanya.
“ Tidak ada Bi. Aku,, aku hanya merasa lelah dan mengantuk hehehe..”
Jawab Kyuhyun disertai cengiran khasnya yang membuat Bibi Hwang sedikit lega.
“ Benarkah, kalau begitu tidurlah. Nanti jika Bibi sudah selesai memasak makan malam akan bibi bangunkan..”
Dan Kyuhyun hanya bisa mengangguk lalu bangkit dan perlahan berjalan menuju kamarnya. Kyuhyun memasuki kamarnya lalu langsung merbahkan diri ditempat tidurnya. Ia menatap langit-langit kamarnya yang berwarna biru langit. Ia tau ia sudah berbohong pada Bibi Hwang. Ia tidak baik-baik saja. Ada sesuatu yang terus menganggu pikirannya. Dan bagaimanapun caranya ia tidak bisa mengabaikannya. Entah kenapa perasaan-perasaan aneh itu kembali muncul. Perasaan abstrak yang ia rasakan dan tak bisa dijelaskan.
Dan hari ini ia mengalami kejadian yang menurutnya aneh. Pria itu?. Siapa dia ? kenapa, kenapa pra itu seolah begitu mengenalnya. Pria itu bahkan mengetahui namanya, memeluknya dan menangis. Kyuhyun sungguh tidak mengerti. Ia ingin sekali bertanya dan mengeluarkan kegelisahannya ini tapi entah kenapa lidahnya terasa kelu hingga ia tak berdaya dan hanya bisa terus membiarkan dirinya memikirkannya seorang diri.
Haruskah ia bertanya pada Sajangnimnya langsung. Kyuhyun terus larut dalam pikirannya hingga ia tak menyadari ponselnya yang sedari tadi terus bergetar.
Drttttt…..
Drrttttt…..
Hingga ia kahirnya menyadarinya. Kyuhyun langsung meraih ponselnya yang terletak di meja nakas disamping tempat tidurnya. Dan ia begitu terkejut ketika mendapati panggilan itu dari sajangnimnya. Ia pun dengan cepat menerima panggilan itu.
“ Ha,,halo..”
“ Halo?.. Kyuhyun ? kenapa lama sekali mengangkatnya?.”
“ Ah,, aku tadi sedang berada diluar kamar dan ponselku berada didalam kamar..” Kyuhyun sadar ia kembali berbohong lagi kali ini.
“ Hm,, kau sedang apa? Apakah sudah makan malam?.”
“ Uhm… Bibi Hwang masih memasak mungkin sebentar lagi..”
“ Kenapa dengan suaramu..?”
“ Su,, suaraku?”
“ Hm,, suaramu terdengar berbeda seperti tak bersemangat apa terjadi sesuatu. Apa kau sakit ?”
Kyuhyun terdiam, bagaimana bisa sajangnimnya ini mengetahui kalau moodnya sedang tidak baik bahkan hanya dari suaranya saja. Memangnya begitu terlihat. Memang seperti apa suaranya biasanya.
“ tidak, tidak terjadi apaun. Aku baik-baik saja hm,, mungkin hanya sedikit mengantuk..”
*
Siwon terdiam beberapa saat. Ia bisa mendengar helaan nafas Kyuhyun diseberang sana. Pemuda itu pasti terkejut akan panggilannya ini. Karena ia sangat jarang untuk menelponnya seperti ini. Kalau ada apa-apa ia pasti lebih memilih untuk mengunjungi Kyuhyun langsung. Tapi entah kenapa Hari ini benar-benar aneh. Sejak tadi siang ia terus kepikiran Kyuhyun. Dan malam ini Siwon tidak tau apa yang membuatnya bisa menelpon pemuda itu bahkan hanya untuk menanyakan keadaannya sekalipun.
Dan entah kenapa saat ini Siwon seakan tidak bisa mempercayai Kyuhyun. Seolah apa yang barus aja dikatakan pemud aitu adalah bohong.
“ Kau yakin?. Apakah kepalamu kembali terasa sakit?”
*
“ Ani,, aku baik-baik saja sungguh sajangnim. Aku bahkan sudah lama tidak merasakan sakit kepala lagi..”
Hening sejenak dan Kyuhyun hanya bisa menggingit bibirnya gugup. Sejak tadi ia begitu ragu. Sebenarnya Ia ingin sekali bertanya mengenai apa yang yang sedari tadi terus mengganggu pikirannya. Bahkan kali ini ia sudah hampir membuka mulutnya tapi entah kenapa ia seakan tak bisa mengucapkannya.
“ Kyuhyun.. kau masih disana..?”
“ Ah,, ne sajangnim..”
“ Baiklah kalau begitu hm… selamat malam..”
“ Ne, Selamat malam juga untuk sajangnim..”
Dan panggilan itupun terputus. Kyuhyun menutup kedua matanya. Ia bisa mengingat jelas bagaimana wajah pria itu. Wajah pria itu yang berurai air mata dan menatapnya tak percaya. Wajah itu,, wajah itu terlihat sedih…
Dan tanpa ia sadari bahwa wajah sedih pria itu lah yang sejak tadi terus menghiasi pikirannya. Entah kenapa ia tidak menyukainya. Ada perasaan tidak enak dihatinya ketika mengingat wajah sedih itu.
*
Changmin mematikan mesin mobilnya ia dengan cepat bergegas turun lalu menurunkan bunga-bunga segar yang baru sja ia ambil dari kebun Tuan Ahn. Tak berapa lama kegiatannya itu pun diikuti oleh Jonghyun dan Hyeri. Kebetulan hari ini bunga-bunga yang diangkut juga lumayan banyak karena akhir-akhir ini pesanan juga memang banyak.
“ Hah,, kebun Tuan Ahn sudah kehabisan bunga Anggrek yang siap dipetik. Sepertinya kita harus mengambil stok lain di kebun Tuan Jang.” Ungkap Changmin.
“ Benarkah..? padahal pesanan Bunga Anggrek lumayan banyak..” sahut Hyeri, sambil sebisa mungkin berhati-hati membawa bunga-bunga tulip segar itu agar tak rusak.
“ Yah,, dan aku tak mau mengambilnya. Aku sudah 2 hari ini seorang diri mengangkut bunga-bunga dar
Comments