Hyuna, Kau Sangat Menarik!

Love and Crazy of Trouble Maker

Dan tiba tiba sebuah mobil mewah berhenti didepan hyuna.

"Masuklah." Ucap hyunseung.

Hyuna pun tak punya pilihan lain dan akhirnya masuk ke dalam mobil.

Didalam mobil.

Hening.

Hyunseung benar benar fokus menyetir. Hyuna bingung harus bagaimana. Disatu sisi dia bingung setelah apa yang hyunseung ucapkan kemarin. Pasti ada sesuatu yang terjadi saat hyuna  mabuk. Dan ia yakin ada kaitanya dengan mobil hyuna yang entah mengapa ada di tempat parkir JS Ent.

Hyuna terus memperhatikan wajah bosnya. 'Hyunseung benar benar tampan. Hidung yang mancung, rahang yang tajam, pipi tirus plus dagu kecil yang membuatnya imut, bibir tipis, senyum yang menawan. Ah, tidak. Bosnya tak pernah tersenyum,' Batin hyuna.

"Apa aku sebegitu tampan?" Tanya hyunseung namun tetap melihat kedepan.

Hyuna terkejut dari lamunanya. Tanpa sadar pipi hyuna merah. Hyuna langsung memalingkan wajahnya. Baru kali ini ada laki laki yang bisa membuatnya tak bisa berkutik.

Hyuna adalah wanita dengan gengsi yang sangat tinggi dan tak pernah menurunkan martabatnya didepan siapapun. Ia heran kenapa hyunseung  bisa merubah sikapnya secara drastis.

"Dimana rumahmu?", tanya Hyunseung.

"Aku tinggal di apartemen A Seoul" jawab hyuna.

'Ups, apa yang kukatakan. Kenapa aku bisa keceplosan. Pabo hyuna' batin hyuna sambil menutup mulutnya.

Hyunseung sampai di depan apartemen hyuna, lalu berkata "Kau orang yang penuh misteri"

Hyuna menatap hyunseung bingung. "Aku??"

"Ne, kau..." Hyunseung menatap hyuna dari ujung rambut hingga ujung kaki.

"Bajumu, sepatu, tas, aku tau itu tak murah. Dan lagi kau tinggal di apartemen termewah dikorea, lagipula sikapmu, ku akui...." Ucap hyunseung tertahan, lalu memandang ke jalan.

"Berkelas," ucap hyunseung melanjutkan.

"Aku tak mengerti kenapa dengan dirimu, tapi terima kasih atas tumpanganya." Jawab hyuna lalu turun dari mobil dan menuju gedung apartemen.

"Hyuna!!" Panggil hyunseung dari dalam mobil.

Hyuna pun menoleh, "Ne??" "Kalau kau ingin tau kejadian malam itu saat kau mabuk, datanglah keruanganku besok."

Tanpa menunggu jawaban dari hyuna, hyunseung langsung melesat dengan mobilnya.

Tanpa sadar sebuah senyuman muncul di bibir hyunseung. 'Hyuna, kau sangat menarik', Batin hyunseung

-

Keesokan harinya, di JS Entertainment.

Pagi itu begitu cerah. Seperti biasanya, hyuna berjalan dengan percaya diri yang tinggi bak model. Dengan pakaian yang fashionablenya juga membuat para yeoja iri.

Saat keluar dari lift, menuju kantor staff bagian trainee..

"Brakk! Seseorang menabrak hyuna dengan keras.

"Auw.." Rintih hyuna. Kaki hyuna keseleo.

Hyuna pun menatap orang yang menabraknya. Hyuna sering melihatnya. Ia seorang trainee yang akan segera debut bulan ini. Park Sera.

Tanpa perasaan bersalah, tanpa mengucapkan sepatah katapun Park SeRa pergi meninggalkan hyuna.

Hyuna pun bangkit dari jatuhnya. "Cihh.. Apa apaan dia, benar benar tak punya otak. Setidaknya ia harus minta maaf. Ia belum tau siapa Kim Hyuna!" Ucap hyuna mengumpat.

Jika tadi hyuna berjalan penuh kharisma, kali ini ia berjalan menahan rasa sakit di kakinya. 'Padahal hanya terjatuh, kenapa rasanya sakit sekali.' Batin hyuna.

 

Setelah jam makan siang. Hyuna pun ingat perkataan hyunseung dan akan segera keruanganya.

Di ruang kerja hyunseung.

"Tok tok tok, apa aku boleh masuk? Ucap hyuna mengetuk pintu.

"Masuklah", jawab suara hyunseung didalam.

"Apa aku boleh tau apa yang terjadi saat aku mabuk?" Tanya hyuna to the point."

Hyunseung kemudian memperhatikan hyuna karena ada yang aneh padanya. Kaki mulus hyuna yang tanpa cacat setitik pun hari ini terlihat berbeda. Ada sedikit memar di pergelangan kakinya.

"Apa yang terjadi? Maksudku kakimu kenapa? ucap hyunseung kemudian mendekati hyuna dan memperhatikan kaki hyuna seksama.

"Ah tadi aku terjatuh," ucap hyuna. Lalu hyunseung pergi mengambil sebuah kotak putih di ujung ruangan itu.

"Duduklah di sofa" ucap hyunseung datar.

Hyuna hanya diam.

Hyunseung yang tak sabar menarik pelan hyun dan mendudukanya di sofa.

Tiba tiba hyunseung berlutut dan melepas sepatu hyuna. Hyuna diam seribu bahasa. Jantungnya berdegup kencang. Ia melihat hyunseung mengoleskan krim di engkel kakinya yang sakit.

Tak lama kemudian ada perubahan pada kaki hyuna.

"Apa masih sakit?" Tanya hyunseung.

"Sudah lebih baik, terima kasih." Jawab hyuna.

Hyunseung, "Kau bisa berjalan kan? Ikuti aku." Hyuna pun mengikuti hyunseung dan masuk pada sebuah ruangan.

Ruang kerja bosnya memang sangat luas dan juga memiliki banyak ruang di dalamnya. Hyuna melihat sebuah layar CCTV yang cukup banyak.

Hyunseung menunjukkan kejadian malam itu saat hyuna mabuk.

Hyuna kaget bukan main.

Hyuna pun merasa bersalah dan ia bilang akan segera mengganti kerugian mobil hyunseung yang ia tabrak.

-

-

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet