Ide Bagus!

Love and Crazy of Trouble Maker

Pukul 7 pagi ksl

“Tok tok tok, hyuna apa masih lama?” suara hyunseung dari luar kamar.

“Ani, aku sudah hampir selesai” jawab hyuna sambil menyemprotkan parfum di leher, tangan, dan bajunya.

 

Hari ini hyunseung mengantar hyuna untuk mengambil mobil hyuna yang ada di bengkel.

“Hyuna?” panggil hyunseung

“waeyo?”

“Semua bajumu masih ada di apartemen?”

“Ne, aku berencana akan membeli beberapa baju sepulang dari kantor nanti.” Jawab hyuna. Sebenarnya hyuna tak perlu membeli baju karena sebagian bajunya masih ada di rumah orang tuanya. Tapi kalau hyuna mengambilnya akan beresiko kalau sampai hyunseung tahu jati dirinya.

“Aku ingin membelinya sekarang, tapi tak ada butik yang buka jam 7 pagi di korea.”

“Butik kemarin akan buka setengah jam lagi, kajja kita kesana.”

 

Hyuna dan hyunseung menuju butik dengan mobilnya masing-masing.

 

Butik ini masih ditutup, namun saat hyunseung turun dari mobil seorang satpam menyambutnya lalu beberapa pelayan yang baru akan bekerja membungkukkan badan dan langsung membukakan pintu butik untuk hyunseung.

Saat itu pula hyuna sadar bahwa butik ini milik hyunseung.

 

Hyuna memilih beberapa baju untuknya, mulai dari pakaian kasual, kantor, hingga pakaian dalam.

Hyuna terlalu asik memilih pakaian hingga tak sadar hyunseung memperhatikannya, hyunseung tersenyum, ia cukup terkejut saat tak sengaja melihat nomer bra hyuna yang memang sedikit diatas rata-rata.

“Kalau sudah selesai, kita sarapan dulu.” Ucap hyunseung kepada hyuna yang sedang membuka dompetnya untuk membayar.

“Keure, tapi aku akan bayar ini dulu”

“Mwo? Anii.. tak usah membayar hyuna.” Bujuk hyunseung sambil menarik tangan hyuna, namun hyuna tetap pada pendirianya.

“Totalnya berapa ahjumma?” tanya hyuna pada kasir.

“2000 won nona”

 

Hyuna  menggunakan kartu kreditnya untuk membayar.

“aku tidak percaya kalau hyuna orang biasa, tampilanya begitu mewah. Sikapnya sangat berkelas, tapi kenapa ia mau menjadi staff rendahan di kantor.’ Batin hyunseung.

 

Di Gedung Jay Stomp Entertainment.

Hyuna mulai sibuk menyusun jadwal debut untuk para trainee. Juga mulai mempersiapkan pembuatan MV Park Sera yang akan debut akhir tahun nanti.

Setelah mengumpulkan beberapa staffnya, JS Ent memutuskan akan membuat MV Park Sera di Bali.

Sebenarnya hubungan hyuna dengan Park Sera tak terlalu baik sejak awal pertemuan mereka ketika Park Sera menabrak hyuna tanpa mengucap maaf atau sepatah kata apapun.

 

Beberapa hari setelah itu hyuna dan hyunseung selalu berangkat ke kantor bersama.

“Aku tak akan membiarkanmu merebut Hyunseung oppa! Aku sudah mencintainya sejak pertama menjadi trainee. Kau fikir kau siapa hyuna? Kau hanya staff rendah dan tak lama lagi aku akan menjadi artis ternama di korea.” Batin Sera.

 

Di rumah Hyunseung.

“Eomma..!” teriak geurim begitu masuk ke rumah.

“Aigoo.. kenapa sepi sekali, dimana eomma?” batinya.

Geurim mencari appa dan eommanya yang ternyata sedang menonton tv diruang tengah. Ia langsung duduk diantara kedua orang tuanya.

“Jam segini, tidak biasanya kau sudah pulang, kau tak mampir ke butik dulu.?” Tanya appa.

“Aniya appa, aku malas.. lagipula tak akan terjadi apa-apa kalau aku tak kesana sehari.

“Ishh.. kau ini, kalau begitu belajar saja sana. Agar kau dapat menjadi mahasiswa terbaik seperti kakakmu dulu.” Ucap ayah geurim cuek.

Geurim yang mendengar itu langsung cemberut.

“Eomma, lihatlah appa membandingkanku dengan oppa lagi. Lagi pula aku kan bukan anak SMA lagi, untuk apa belajar.” ucap geurim manja sambil memeluk eommanya.

“Heii, kau ini. Appamu benar. Kau harus belajar.” Ucap eomma tersenyum.

Appa hanya tersenyum geli sambil mengelus rambut anaknya. Geurim memang  sudah sangat sering bertingkah kekanakan seperti ini.

“Ah iya, aku ingat! Appa, eomma.. Hyunseung oppa sudah punya pacar.”

“Uhukk.. huk.. Mwo?” Eomma yang sedang minum tersedak.

“Benarkah?” tanya appa.

“Ne, aku melihat sendiri. Oppa tidur bersama dengan pacarnya di apartemen. Kalau tidak salah namanya Hyuna Eonni.”

“Ah, aku lega akhirnya dia berkencan. Sejak dulu hyunseung selalu diajak pacaran oleh banyak wanita. Tapi oppa mu itu yang terlalu pemilih.” Kata ibu geurim.

“Hyuna? Seperti apa dia?” tanya appa.

“Orangnya cantiiikkkk... sekali. Tubuhnya bagus seperti model.” Ucap geurim bersemangat.

“Ah.. kalau begitu kita undang pacar oppamu untuk makan malam disini. Bagaimana? Ide eomma bagus kan?”

“Ne!!” ucap geurim bersemangat.

-

- TBC

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet