SIX

Lost In Love
Please Subscribe to read the full chapter

(AUTHOR POV)

 

Mereka tengah berada di ruang theater yang cukup ramai oleh murid-murid berseragam jas beludru warna biru tua, dan bawahan krem yang serasi.

Seorang namja nampak sibuk dengan tumpukan naskah drama ditangannya, berdiri di samping Jaejoong yang kini juga tengah meneliti satu demi satu dekorasi panggung.

Ah, mereka semua harus menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan, dan persiapan rupanya telah mencapai hampir 70% menjelang festival tahunan YG Music & Art High School. Tentu saja, namja itu sangat sibuk dalam satu bulan belakangan ini karena harus fokus pada drama yang akan ia dan Jaejoong mainkan nanti.

Park Chanyeol memandang sahabatnya dengan seksama.
 

5 detik

10 detik

dan..


 

'pletak'
Jaejoong memberi pukulan ringan di kepalanya.



 

"Jae~ apoooooo!" Chanyeol meringis sambil mengusap kepalanya dengan tangan kana, diikuti  gelengan kepala Jaejoong yang kembali fokus pada panggung.

"Wae? Kenapa kau melihatku seperti itu? Apa aku sangat tampan?" lanjut Jaejoong, memasukkan kedua tangannya ke dalam saku.

"Aniyo. Geunyang.." Chanyeol menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Mwo? Karena aku-sangat-mengingatkanmu-pada-Dara?" Jaejoong memberikan penekanan di setiap kata.

"Ya!"

Jaejoong tertawa. "Ara..ara. Kau sangaaat sibuk belakangan ini. Ingin sekali menemuinya, eoh?"

"Uhm, ya... Begitulah." Pandangannya Chanyeol menerawang.  "Apa kabarnya belakangan ini, Jae? Apa dia baik-baik saja?"

"..Ani."

Chanyeol membelalakkan matanya ke arah Jaejoong, "Wae? Wae wae waeeee?!"

Dengan kesal Jaejoong menutup telinga kirinya dengan telunjuk. "Aish..jinjja! Dara, gwenchanha.. hanya sedang, sedikit tidak enak badan." l

Chanyeol mengerutkan kening, tidak sepenuhnya memahami ucapan sahabatnya itu. Lalu sesaat kemudian, ia pun kembali memfokuskan pandangannya pada panggung, dengan pikirannya yang masih saja tertuju pada Dara.

"Bogosipda.." ucapnya dalam hati. Ia ingin segera melihatnya setelah ini. Ya. Setelah pekerjaannya ini selesai, ia berencana akan mencari dimana yeoja itu. Untuk mengamati langsung apa yang sedang dilakukannya, apakah dia sudah makan dengan baik, dan apakah.. dia tetap bersinar seperti biasa.

Seulas senyum pun menghiasi bibir merah Chanyeol.

***

 

Yeoja itu melamun memandang kolam ikan yang jernih di bawahnya. Kedua kakinya menjuntai dan berayun bebas, sesekali ujung sepatunya menyentuh permukaan air.

Dengan malas, ia meraih ponselnya dan pandangannya kini sepenuhnya terpaku pada satu nama.


 

Jiyong.



 

Ujung jemarinya mengusap lembut layar ponsel, mengamati setiap kalimat yang dikirimkan pria itu semalam. Dara sangat ingin membalas pesan singkatnya itu, namun lagi-lagi ia berendah hati untuk mengingat bahwa kini.. Jiyong sedang sibuk menyuapi Sulli atau semacamnya.

Menyebalkan.

 

"Pabo, Dara-ya.." ucapnya pada diri sendiri.
 

Jemarinya bergerak membuka folder 'Gallery' dan mencari foto Jiyong disana.
Beberapa adalah foto candid yang sengaja dipotretnya secara diam-diam, dan sisanya adalah foto-foto mereka dengan berbagai macam pose lucu.

Dara mendengus pelan.

Ia membuka salah satu foto, foto Jiyong yang sedang tertawa lepas saat ia bermain fresbee dengan Gaho, anjing kesayangannya. Kemudian ia menggesernya layarnya lagi, nampak foto Jiyong yang tersenyum mengahap kamera sambil memamerkan secarik kertas berisi aransemen lagu.

Ia menggeser layarnya lagi, Dara tersenyum lebar. Ini adalah foto yang ia lukis saat itu di kelas Miss Lydia. Foto close up Jiyong dengan rambut putihnya yang dibentuk Mohawk sedang tersenyum lebar.

Dara ingat foto ini. Saat itu ia, Jaejoong, dan Jiyong pergi bersama ke Hokkaido untuk berlibur.
Saat itulah, ia memotretnya diam-diam ketika Jiyong berhasil membuat boneka salju pertamanya terbentuk dengan sempurna. Dara menyukai senyuman itu. Sangat menyukainya. Kapanpun, saat Jiyongnya tersenyum, ia semakin menyadari betapa berharganya namja itu bagi dirinya.

Tidak lama setelah itu, Dara merasa ada seseorang yang menepuk pundaknya. Ia mendongak, dan langsung disambut oleh senyuman lebar Chanyeol di hadapannya.

"Chanyeol-a~!"ucap Dara setengah berteriak karena terkejut.

"Annyeong."  Chanyeol mengacak rambut coklat Dara. "Jal Jinesseo?"
(Apa kau baik-baik saja?)

Dara mengedikkan bahu, lalu tersenyum simpul. "Mm. Nan jal jinesseo. Neodo?"
(iya aku baik, apa kau juga baik?)

Chanyeol mengangguk, "Kau tau,bukan? Festival tahunan ini membunuhku, Dara. Aku harus menghabiskan tenaga dan waktuku untuk drama nanti."<

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
GGGRRR #1
Wah fanfic Indo, fighting authorim :D