THREE

Lost In Love
Please Subscribe to read the full chapter

AUTHOR POV

 

Pagi itu Jiyong dan sahabat-sahabatnya, juga Jaejoong, tengah menghabiskan waktu mereka menunggu kelas selanjutnya. Mereka berenam berjajar, -bersandar pada kayu-kayu pembatas menikmati minuman kaleng masing-masing di lorong taman sekolah.

"Dara eodiya? Aku jarang melihatnya beberapa hari ini." tanya Jiyong pada Jaejoong, sesekali menyesap minumannya.

"Molla, terakhir kali kulihat dia sedang sibuk dengan kelas vokalnya. Atau..mungkin sibuk dengan teman barunya." Jaejoong melirik Jiyong dengan raut wajah tenang, menunggu reaksinya.

"Teman baru? Nugu?" Jiyong memiringkan tubuhnya menghadap Jaejoong.

"Aish.. wae? Kenapa kau begitu penasaran? Pedulilah hanya pada Sulli, Jiyong." Jawab Jaejoong tanpa memandang sahabatnya itu.

Ia sendiri tidak mengerti kenapa dia selalu bersikap seperti ini pada Jiyong.
Dalam hatinya, ia memang sangat mendukung apabila Jiyong dan Dara bersatu, apalagi ia tahu bahwa jauh di lubuk hati Dara hanyalah Jiyong. Sejak dulu, hanya anak itu. Sekalipun ia tahu seorang penghalang telah merebutnya dari Dara.

Ya. Setidaknya itu yang ia ketahui.

"Jae-ah. Kenapa kau selalu bersikap seperti itu? Aish! Kau dan Dara sama saja."

Jaejoong menoleh pada Jiyong, mata mereka bertemu.

"Kami saudara kembar. Ingat?" Jaejoong tersenyum simpul. Diikuti dengan ejekan Jiyong.

"Kalian memang sama dalam hal apapun. Aku bertanya-tanya, apa jangan-jangan saat kalian jatuh cinta juga bersamaan, eoh? Eotte?" balas Jiyong memiringkan kepalanya.

 

Kali ini Jaejoong diam.

Sejak dulu, ia tidak pernah memfokuskan hatinya pada siapapun. Sejak kecil ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk menjaga dan selalu melindungi Dara. Seiring waktu , seiring waktu berlalu hingga ia menyadari bahwa adiknya itu telah mengalami bagaimana rasanya jatuh cinta. Jatuh cinta untuk pertama kalinya pada Jiyong.

Jaejoong sangat berterima kasih, ia merasa lega karena cinta pertama adiknya itu adalah sahabatnya sendiri. Sahabat yang ia tahu adalah orang yang sangat baik. Hanya saja, ia semakin tidak mengerti dengan apa sebenarnya yang Jiyong rasakan. 3 tahun dia dan Dara selalu bersama, tentunya akan sangat wajar bila Jiyong perlahan menyadari perasaan dongsaengnya.

Meskipun Dara tidak berani untuk mengungkapkannya, meskipun Dara sering menutup dirinya..

Apakah sungguh Jiyong tidak pernah bisa merasakannya?



 

"Ya, Jae! Neo waeirae? Apa yang kau pikirkan?" tanya Jiyong mengibas-ngibaskan tangan kanannya ke depan wajah Jaejoong. Jaejoong pun tersadar dari lamunan singkatnya, namun sebelum Jaejoong sempat menjawab, Seunghyun tengah menyenggol lengan Jiyong untuk melihat apa yang tengah dilihatnya.

Jaejoong juga turut melihat ke arah pandang mereka, lalu menundukkan kepala sambil sesekali kembali menyesap minumannya dengan santai.

Senyuman nakal menghiasi bibirnya, "Good girl, Dara-ya."

***

"Dara.."

Gadis itu berjalan menuju kearah mereka sambil membawa beberapa tumpuk kertas berisi lirik lagu di tangannya. Seperti biasa, Dara tampak cantik dengan rambut coklatnya yang dibiarkan terurai, make up natural yang menghiasi wajahnya nampak begitu cocok untuknya.

Jiyong tersenyum, ia merindukan gadis itu, sudah beberapa hari ini ia tidak berjumpa dengan Dara karena ia tahu tugas Dara sangat banyak. Jiyong hanya tidak ingin mengganggu kesibukannya, maka dari itu ia mengurungkan niatnya untuk menghubungi Dara. Namun akhirnya kini ia merasa lega karena dapat melihatnya.

Rupanya Dara tidak sendiri, ada seorang laki-laki disampingnya, yang juga sedang membawa tumpukan kertas yang sama. Dara dan anak itu nampak asik dengan dunia mereka sendiri, tertawa bersama seolah hanya mereka berdua yang ada di sekolah ini. Sesekali pula Dara terlihat menyelipkan sebelah rambutnya ke telinganya.

Pemandangan itu tidak luput dari sorot mata elang Jiyong saat ini. Jiyong nampak mengerutkan keningnya, mencoba mempertajam pandangannya untuk mencoba mencari tahu siapa laki-laki itu. Namun ia sungguh tidak mengenalnya.

Hingga akhirnya, Dara dan anak itu kini berhenti tepat di hadapannya. "Oppa, Jiyong. Ah, annyeong yeorobun." Sapa Dara pada semuanya dengan senyum simpul. Seunghyun dan yang lainnya lantas mengangkat tangan mereka balas menyapa sambil saling melirik satu sama lain. Hanya Jiyong saja yang terdiam tak mengerti.

"Dara-ya, nuguya?" tanya Yongbae setengah berbisik.

"Ah, kenalkan. Ini Chanyeol, Park Chanyeol. Teman Jaejoong Oppa. Baru beberapa hari ini ia pindah ke sekolah ini." Jaw

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
GGGRRR #1
Wah fanfic Indo, fighting authorim :D