TEN : FINAL CHAPTER 01

Lost In Love
Please Subscribe to read the full chapter

fanvid trailer by : BAKTINSKI

(BIG THANKS FOR YOU, ATE! xoxo)

 

 

special thanks to: 

Jhamilelambino (ig: JhamtheLamb)

[email protected]

 

 

---

 

 

 

 

 

AUTHOR POV

 

 

 

Kebahagiaan, adalah sesuatu yang layak untuk diperoleh setiap orang..

Kebahagiaan dalam hidup, kebahagiaan dalam cinta.

Setiap unsur yang ada dalam kehidupan ini tentu memiliki caranya masing-masing untuk mencapainya.. mencapai sesuatu untuk bahagia, untuk bisa bersama dengan seseorang pilihan hatinya.

Termasuk dia.

Seorang yeoja yang dulunya hanya menghabiskan waktu dengan menunduk takut menghadapi hidupnya, takut merasa sendiri dan terluka, takut ditinggalkan, yang kini telah berhasil menemukan seseorang yang pantas untuk membahagiakannya. Seseorang yang membawa "kehidupan" baru untuknya, membawa harapan baru atas kisahnya.. Kwon Jiyong.

Dan seorang namja yang selalu ceria, selalu menebarkan senyuman indahnya yang khas dan innocent layaknya anak kecil.. seorang namja yang selalu mencintai gadisnya dengan sepenuh hati tanpa syarat. Seorang namja yang rela melakukan apapun demi yeojanya..Park Sandara.

Keduanya.. telah melewati banyak masalah yang bertubi-tubi hanya agar dapat saling memiliki.
Dan Tuhan, rupanya telah mengatur garis hidup mereka dari awal, karena apa?
Karena mereka layak untuk bahagia.. karena sejak awal, Jiyong adalah milik Dara. Dan Dara, adalah milik Jiyong.
..................

"Dara.." Jiyong menghembuskan nafasnya pelan.

"Hmmm?"

"Kau memelukku seperti ini sejak 10 menit yang lalu." ucap Jiyong menaikkan alisnya, tangannya bergerak mengelus rambut ikal Dara.

"Aku hanya ingin mempercayai sekarang kau milikku, Jiyong-a." balas Dara yang masih melingkarkan kedua lengannya di leher namja itu, mereka tengah duduk di atas rerumputan di bawah pohon maple yang berguguran, kedua kaki Jiyong yang ditekuk terbuka memberi Dara ruang.

Mendengar jawaban Dara, Jiyong tidak lagi bisa menyembunyikan senyumnya di sudut bibir. Perlahan ia melepaskan pelukan mereka lalu menangkup pipi Dara dengan kedua tangannya, menatapnya intens, "Geurae.. na neogoya. Neodu nagoya. Araji?" Jiyong mengacak rambut ikal Dara, lalu mencium kening gadis itu.
(Iya benar..aku milikmu. Dan kau juga milikku. Mengerti?)

Dara mengangguk, tersenyum malu-malu sehingga menampakkan rona merah merona di pipinya.

"Aigoo, kau merona." Jiyong mengacak lagi rambut Dara membuat gadis itu mendengus kesal.

"Jangan rambutku, Jiyong! Kau tau, Jaejoong membantuku merapikannya dengan susah payah pagi tadi."

"Mwo? Apa dia masih melakukannya?" Jiyong mengerutkan alisnya.

"Kakeum (Kadang). Saat aku butuh bantuan dia selalu memberiku saran, bahkan pagi tadi dia melakukan curly disini." Balas Dara sambil menunjuk bagian bawah rambutnya.
Jiyong pun tertawa, tawa khasnya yang innocent, rambut silvernya yang lembut tertiup angin, sungguh.. seorang Kwon Jiyong yang di hadapannya ini sangatlah tampan, charismatic, dan sempurna. Dara merasakan degup jantungnya semakin keras, ia memperhatikan setiap gerakan namja itu, ia sangat bersyukur memilikinya, ya.. namja ini miliknya.

"Dara-ya.."

"Hm?" jawab Dara berusaha bersikap normal.

"Jaejoong adalah oppa yang luar biasa, geji?" tanya Jiyong. Dara menjawabnya dengan anggukan dan tersenyum lebar, pikirannya menerawang mengingat masa lalu.

 

 

Flashback

 


Seorang gadis kecil tengah duduk di depan meja rias merah jambunya sambil sibuk menata rambut coklatnya yang masih tergerai. Bibirnya mengerucut seperti kue mochi merah karena merasa kesal tidak berhasil membuat riasan yang cocok.

"Wae irokkhaeee~?" Dara melakukan sesuatu pada rambutnya, berusaha membuat lilitan cepol kecil di atasnya namun tidak berhasil. Ia pun menangis.

"Hwaaaanggg, eotokkhae irrae.. oppa, aku akan terlambat ke sekolaaaaah hwaaang"

Mendengar adiknya menangis, seorang anak laki-laki yang memiliki wajah serupa dengannya datang menghampiri dan memeluk gadis itu dari belakang,

"Wae ulryo, Dara-ya?? Ssshh gwenchanha."
(kenapa kau menangis?)

Dara mengusap pipinya yang basah oleh air mata, "oppa, pabba igeo! [menunjuk rambutnya yang berantakan) aku gagal membuat lilitan indah disini, aku ingin tampil cantik, oppa.. hiks"

Anak laki-laki bernama Jaejoong itu pun menepuk-nepuk pelan puncak kepala adiknya dan tersenyum menenangkan, "Ggogjongma, oppa yogiisseumyon, uljima Dara-ya. Mm?"
[jangan khawatir, kalau oppa ada disini, jangan menangis, ne?]

Gadis kecil itu pun mengangguk senang, lalu oppa kecilnya itu pun menuntunnya duduk kembali di depan meja riasnya, dan membantunya membuat sebuah lilitan kecil di rambutnya. Walaupun itu tidak terlalu bagus, namun itu sudah cukup membuat adiknya tersenyum senang.

"Dadaam, eottae?" Jaejoong kecil memegang kedua pundak Dara dan keduanya melihat bayangan mereka di cermin.

"Oppa, yeppoda! Gomawooooo." Dara kecil berdiri memeluk oppanya.

"Daraneun neooomu yeppoesenikha!"
[karena Dara adalah yang paling cantik!]

 

Flashback End

 

"Jaejoong seperti kekuatan bagiku, Ji.. dia yang merawatku hingga sekarang. Sendiri. Dia menjagaku, menemaniku kapanpun aku membutuhkannya. Aku sangat menyayanginya." Ucap Dara sambil mengusap pelan punggung tangan Jiyong. Jiyong pun tersenyum penuh arti,

"Hmm, nado arrayo. Tapi sekarang, mulai sekarang, kau memilikiku Dara. Aku akan selalu melindungimu." Jiyong menempelkan keningnya pada kening Dara, jemari mereka saling bertautan satu dengan lainnya.

"Gomawo, Jiyong-a.. Mm, Ji? Tentang Sulli.. apakah kau menyesal?"
Jiyong mengerutkan alisnya, dan sesaat menghela nafas berat, "Molla.. selama ini, hubungan kami hanya didasari pada sebuah rasa tanggung jawab, Dara-ya. Aku mencoba mencintainya, geundae.. na mothae. [Jiyong menggenggam kedua tangan Dara] Aku hanya mencintaimu, aku berujung selalu melihatmu, selalu mengawasimu dari jauh, selalu memikirkanmu, inilah perasaanku, Dara.. sejak pertama kali, ini tidak pernah berubah."

Mata Dara berkaca-kaca, "Jiyong-a.. aku, aku sungguh tak pernah menyangka perasaanku padamu selama ini..kau juga merasakannya"

Jiyong mengangguk, diusapnya pelan kedua pipi mulus Dara yang basah.


Di sebuah tempat.. tempat dimana keduanya bertemu untuk pertama kalinya, duduk bersama melewati penghalang kebersamaan mereka, mereka berjanji, berjanji akan selalu saling menjaga dan menyayangi seumur hidup mereka. Di dalam hati mereka, tersimpan kesetiaan yang dalam, perasaan tulus bernama 'cinta' telah membuat dinding pembatas itu hancur lebur seketika..menyatukan keduanya. Tidak pernah ada kata yang tepat untuk mendiskripsikan kebahagiaan yang kini telah mereka miliki, selama ini mereka saling mencintai, namun butuh banyak pengorbanan pula yang harus mereka berikan.

Jiyong menatap Dara sebentar, lalu beranjak berdiri sambil menggenggam lembut tangan Dara, "Ssh, uljima. Ah! Pertunjukkan drama Jaejoong sebentar lagi akan dimulai. Kita harus kembali." ucap Jiyong setelah melihat sekilas jam tangan miliknya.
Dara tersentak, "Ah, geurae? Kajja."

"Tunggu. Pakai jasku. Pakaianmu terlalu..aishh."

Keduanya pun bergandengan tangan melewati luasnya taman menuju hall utama festival theather, dihujani daun-daun indah yang berguguran, menemani senyuman bahagia mereka berdua.

***

 

Ia dan Dara memasuki hall yang cukup padat dipenuhi murid-murid, dilihatnya Dara menoleh ke kanan dan kiri mencari oppanya. Jiyong pun ikut membantu, ditariknya pergelangan tangan Dara menerobos kerumunan hingga kini mereka berada tak jauh dari panggung. Ia memandang sekeliling, akhirnya ia ber

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
GGGRRR #1
Wah fanfic Indo, fighting authorim :D