Chapter 14

Perfection
Please Subscribe to read the full chapter

Jessica POV.

Tiffany membuka pintu Apartement-ku dengan kasar, matanya langsung melihat Yuri yang sedang tertidur di pangkuanku. Ia kemudian melangkah perlahan mendekatiku, dengan hati-hati ia duduk di hadapanku meminta penjelasan atas apa yang telah terjadi.

“Kenapa bisa seperti ini ?” Tanyanya.

“Sebenarnya sudah lama aku menyadarinya namun saat ku tahu Yuri juga menyadarinya kami berdua berusaha mengungkap keganjilan itu.” Jawabku. Tiffany mengerutkan keningnya tak mengerti lalu ia menggeleng pelan.

“Maksudmu ? Keganjilan apa ?”

“Keganjilan tentang tuntutan para Anggota XYZ. Setelah aku telusuri Mr.Park ia membantu Tuan.Kim untuk mengajukan tuntutan semua anggota itu, aku sudah berhasil membekuknya dengan bantuan yang lain. Dan yang lebih mengejutkan Tuan.Kim yang bernama lengkap Kim Dong Min adalah buronan yang paling diincar baru-baru ini. Negara tetanga pun menyatakan hal yang sama. Seperti, Singapore,Thailand dan Philipine. Namun tampaknya dari pihak kita menutup-nutupinya.” Aku menjelaskannya dengan rinci.

“Astaga…” Satu kata itu keluar dari mulut Tiffany.

“Ya seperti yang kau lihat. Membekuk Mr.Park tidak semudah membekuk Copet jalanan.” Aku tersenyum tipis dan membelai lembut wajah Yuri yang kini masih tertidur.

“Apakah dia baik-baik saja ?” Mata Tiffany menyorotkan raut khawatir, aku mengangguk.

“Beruntung. Tidak ada luka serius pada tubuhnya, ia hanya luka lebam saja.”

“Apakah Taeyeon mengetahui semua ini ?” Aku mengangguk pelan menanggapi pertanyaannya. Lalu ia mendesah lega dan tersenyum manis.

“Aku menjelaskannya lewat ponsel kemarin malam. Padahal rencananya kami membiacarakannya secara langsung. Dia mengatakan aku harus menjagamu, entahlah apa alasannya.” Tiffany mulai mengerutkan keningnya lagi. Lalu ia menggumamkan kata “Menjagaku.” Dengan tampang bodohnya.

“Lalu apa kau tau keberadaan Tuan.Kim ?”

“Tidak dan sepertinya belum ada satupun pihak kepolisian yang mengetahuinya.” Jawabku dengan cepat. Tanganku kemudian menepuk pelan lengan Yuri, kekasihku ini sedikit terusik dan aku menenangkannya.

“Kenapa Negara tetangga juga ikut mengincarnya ?” Lagi-lagi Tiffany bertanya.

“Aku tidak tahu dengan pasti. Tapi salah satu rekanku yang ada di Singapore mengatakan ada beberapa warga Negara dari sana yang bekerja untuk Tuan.Kim . Disana juga sering terjadi pembunuhan dan perampokan yang kudengar di ketuai oleh Tuan Kim itu. Dan sama halnya dengan Negara tetangga lain yang tadi kusebutkan.” Tiffany menganggukan kepalanya setelah aku selesai berbicara. Kemudian ia menatapku tajam dan memberikan senyuman mengejek. Gadis ini…

“Kau tahu banyak dan baru memberitahuku sekarang ? Kau keterlaluan!” Ucapnya dengan pedas.

“Bukan maksudku untuk menyembunyikannya tapi…”

“Tapi apa!!??” Ia berteriak dan aku langsung menutup telinga Yuri. Aku mengusap wajahku pelan dan memandangnya penuh permohonan. Memohon agar ia tidak mengamuk sekarang.

“Kumohon jangan sekarang Tiffany… Kumohon.” Ia menganggukan kepalanya lalu beranjak dari tempatnya. Membalikan badannya dan melangkah ke arah pintu lalu ia melambaikan tangannya.

“Ya tuhan..”

Author POV.

Tiffany memasuki mobilnya dan dengan cepat ia menyalakan mesinnya. Beruntung kali ini ia bisa mengontrol emosinya, Jessica dan Yuri mengetahui banyak hal tentang Tuan Kim yang padahal sangat ingin ia selidiki. Ketika mengingat itu tangannya mencengkram erat stir mobilnya dan ia melihat jam digital yang ada di mobilnya. Sudah hampir tengah malam.

Tiffany lalu menginjak pedal remnya saat lampu lalu lintas berwarna merah. Ia mengetuk-ngetukan jari-jarinya pada stir mobil. Sesaat ia bersiul-siul dengan gaya santainya hingga ia melihat mobil yang berada di belakangnya lewat spion tengah. Ia mengerutkan keningnya.

“Tumben sekali… padahal ini jalanan yang sepi.” Gumamnya dengan pelan. Lalu tangannya tergerak memasukan gigi dan mulai menginjak pedal gasnya lagi. Sesaat ia merasa tak nyaman dan kembali melirik mobil yang ada di belakangnya lewat spion tengah. Tiffany menggelengkan kepalanya tidak yakin.

Ia menggerakan stir-nya ke kanan dan ia melihat mobil itu juga mengikutinya. Kali ini ia menggerakan ke arah kiri dan lagi mobil itu mengikuti. Tanpa pikir panjang Tiffany langsung menambah kecepatan mobilnya, kali ini ia sadar. Ia di ikuti oleh seseorang.

Tiffany dengan lihai memainkan stir mobilnya, di saat ada tikungan ia menginjak pedal remnya sehingga membuat suara decitan ban yang sangat khas. Tangannya juga tak kalah cepat saat mengganti gigi mobil, lalu matanya memandangi ponselnya. Berpikir lebih baik ia menelpon Taeyeon.

TIIIN!!!

Tiffany menginjak pedal remnya kuat-kuat saat sebuah truk dari arah berlawanan hampir saja menghantamnya. Ia berusaha sebisa mungkin mempertahankan mobilnya yang sempat hilang kendali, ia bernafas lega saat mobilnya kini berjalan dengan benar. Tapi mobil yang mengikutinya semakin mengejarnya. Satu tangannya tergerak untuk mengambil ponsel yang ada di sampingnya. Lalu ia melirik sebentar memastikan ia benar-benar menghubungi Taeyeon. Di tempelkannya benda itu ke telinganya.

“Yeoboseo TAEYEON-AH!”

“Fany-ah!? Waeyo ?”

“Ada sebuah mobil yang mengejarku.”

“M-Mwo ? Kau dimana sekarang..”

“Di jalan sekitar-“

DOR!

Tiffany menoleh ke belakang saat menyadari kaca belakangnya pecah dan ia dapat mendengar suara Taeyeon yang berteriak lewat ponsel. Telinganya seolah berdengung dan ia seolah tidak bisa berpikir apa-apa. Ia ketakutan.

“FANY-AH!!”

“FANY-AH GWENCHANA ?”

DOR!

Kali ini ia merasakan mobilnya oleng ke kiri dan ia kembali berusaha mengendalikan mobilnya itu. Matanya terpejam saat di hadapannya sebuah tiang siap menghantam mobilnya, ia tak bisa mengendalikan mobilnya lagi. Dan…

CIIIT… BRUK!

“FANY-AH!!”

Author POV.

Taeyeon membelalakan matanya saat panggilannya dengan Tiffany terputus, jantungnya berdebar keras sesaat ia mengingat ada bunyi benturan dan juga suara tembakan. Mulutnya sedikit terbuka dan ia melangkah terburu ke ruang tamu lalu sesaat ia melihat Sooyoung dan Siwon baru saja datang. Entah dia tidak tau darimana mereka berdua hingga pulang selarut ini, namun dengan secepat kilat Taeyeon memukul keduanya tepat di wajah. Terdengar teriakan Yoona dari arah dapur. Dari sudut mata Taeyeon ia bisa melihat Yoona yang hendak menghampirinya.

Tangan Taeyeon dengan cepat meraih kerah baju yang di pakai oleh Sooyoung dan juga Siwon. Ia mendorong paksa dua tubuh yang lebih besar itu hingga terhantam ke dinding, terdengar ringisan kecil dari mereka berdua. Siwon menggerakan satu tangannya mencoba melepaskan cengkraman tangan Taeyeon yang mencekiknya namun sayang Taeyeon semakin mempererat cengkramannya membuat Siwon terbatuk.

“W-Waeyo ?” Tanya Sooyoung.

“Kalian melakukan sesuatu yang berhubungan dengan Dongmin bukan !!?? Kalian menyelundup kerumahnya !!?? Atau kalian berusaha membunuhnya !!?? A-Atau kalian mengambil berkas yang aku cari!!?? JAWAB AKU!!” Dengan sentakan kasar Taeyeon mendorong dua tubuh itu hingga kepala mereka terbentur dengan dinding.

“N-ne.” Jawab Siwon pelan. Taeyeon menggertakan giginya dan satu tangannya melepas cengkramannya di kerah Sooyoung dan berniat memukul Siwon sebelum sebuah tangan menghentikan pergerakannya. Yoona berdiri di sampingnya sambil menggenggam erat tangannya yang terangkat.

“Unnie..” Taeyeon berdesis lirih dan menjatuhkan tangannya yang sempat terangkat lalu melepaskan cengkramannya di kerah Siwon. Ia melangkah terburu keluar Apartement, meninggalkan Dua orang yang kini menyimpan tanda Tanya besar di kepalanya. Dan Taeyeon sadar Yoona mengikutinya.

“Jika kau berpihak kepadaku, jangan pernah kau melakukan apa yang tidak aku perintahkan. Kecuali di tengah keadaan mendesak.” Yoona terlonjak kaget saat melihat Taeyeon yang berucap sambil membukakan pintu mobil untuknya.

***

Tiffany merasa sesak dan sulit bergerak. Perlahan ia membuka matanya dan ia tersadar kini tubuhnya tengah bersandar pada airbag yang ada di mobilnya. Ia kemudian berusaha keluar dari mobilnya itu yang setengah ringsek, di buka paksa olehnya pintu yang berada di sampingnya. Berhasil! Ia kini berdiri dengan limbung sambil menopang badannya dengan berpegang pada sisi mobil, lalu ia berniat meminta pertolongan sesaat menyadari dahinya terluka.

“Taeyeon..” Ia bergumam lirih dan meraba sakunya, berharap menemukan ponselnya ada disana, namun Tiffany teringat ponselnya masih berada di dalam dan terjatuh saat mobilnya menghantam tiang listrik yang ada di pinggir jalan. Ia melirik ke arah sekitar sebelum akhirnya menemukan sebuah mobil yang terparkir di belakangnya dan sangat ia kenali, mobil yang baru saja mengejarnya.

Kemudian ia berusaha berlari menjauhi tempat itu saat seorang pria keluar dari mobil itu. Namun sayang tubuhnya tidak merespon seperti apa yang ia kehendaki. Tubuhnya yang limbung terjatuh ke tanah , tersungkur begitu saja. Dan Tiffany bisa melihat pria itu semakin mendekat hingga sekarang ujung sepatu pria itu tepat di hadapan wajahnya. Tiffany merasakan sesuatu menusuk di lengan atasnya dan kemudian yang ia rasakan hanyalah rasa kantuk yang menjadi. Pria itu membiusnya.

Dengan mudah pria itu membawa Tiffany masuk ke dalam mobilnya, diam-diam ia mengagumi kecantikan Tiffany dan tanpa sadar jarinya tergerak mengelus lembut wajah Tiffany. Lalu dengan perlahan ia mengelap darah yang menghiasi wajah Tiffany dengan sapu tangannya.

“Sayang kau menjadi sandera ku malam ini.”

***

Jessica mengusap pelan wajahnya 20 menit setelah kepergian Tiffany membuatnya mengantuk dan ia merencanakan tidur di sofa bersama Yuri. Ia melangkahkan kakinya menuju toilet melakukan kebiasaannya sebelum tidur, yaitu mencuci muka dan memakai masker kecantikan pada wajahnya. Ketika ia mengusapkan sabun pembersih muka ke wajahnya ia mendengar Ponselnya bordering keras, Jessica dengan terburu ia membasuh mukanya dan berlari kecil menuju ruang tamu untuk menambil ponselnya.

“Yeoboseo.”

“Sooyeon-ah.”

“Waeyo ? Taengie ?”

“Apakah Tiffany ke Apartement-mu ? Dia belum pulang.”

“Ne. Baru saja ia pulang sekitar 20 menit yang lalu.”

“Sooyeon aku butuh bantuanmu.”

“Ada apa sebenarnya?.”

“Sepertinya Tiffany di incar seseorang dan aku sangat khawatir. Ia sempat menghubungiku dan panggilan itu terputus setelah letusan tembakan juga benturan keras. Kumohon…”

“Baiklah aku akan mencari di Daerah sekitar Apartement. Kau dimana ?”

“Aku menuju rumah Dongmin.”

“Mwo ? Aku akan menyusulmu.”

Dengan cepat Jessica mengakhiri panggilannya lalu berjalan mengambil mantel dan memakainya. Sadar ada Yuri yang sedang tertidur di Sofa ia menyelimuti tubuh kekasihnya dengan selimut yang tadi sempat ia bawa.

Jessica berlari cepat hingga ke tempat parkir, ia memasuki mobilnya dan kembali menghubungi Taeyeon kali ini ia memakai earphone untuk memudahkannya. Tangannya tergerak menyalakan mesin dan telinganya mulai mendengar suara Taeyeon di seberang sana.

Taeyeon POV.

Yoona menghubungi Siwon dan Sooyoung. Beberapa kali ia sempat membentak lewat ponselnya menunjukan bahwa kali ini ia membuang jauh-jauh image tenangnya. Aku berada di sampingnya sambil menyetir mobil, beberapa kali menyalip kendaraan yang ada di depan. Telingaku mendengar suara Jessica yang berbicara hingga aku memutuskan panggilan kami.

Aku mengerutkan kening ketika melihat pesan multimedia masuk ke ponselku. Dengan cepat aku menyuruh Yoona membukanya. Dia langsung berteriak dan memberikannya padaku, aku menepi sebentar untuk melihatnya. Oh tuhan… itu gambar Tiffany. Gadisku terikat dengan sebuah luka didahinya dan sialnya aku melihat pria itu.

Padahal dulu aku mempercayainya sebagai Dongsaeng-ku tapi sekaran

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Eriika
#1
Chapter 15: Buena historia
Eriika
#2
Hsuai
Aesthetic_blue #3
Chapter 13: I love this ff :*
kpop_poppop #4
yulsic
wufanneey
#5
Chapter 1: Wah. Ada snsd fanfic, dalam bahasa pula. Harus saya list buat jadi bacaan waktu liburan nih.

Author-nim, untuk sekarang ijin subcribe dulu ya. Gomawo.
romancefanfics #6
updatee:)))
joowonlov #7
i hope you can update soon^
kpoplover38 #8
is this fic going to be long or short? anyway cant wait for the first chapter
hoseokislove #9
looking forward to the first chapter<3
kaisooshipper12 #10
ahh cant wait^^