Chapter 1

Perfection
Please Subscribe to read the full chapter

Author POV

Gadis itu berjalan angkuh dengan sebuah kotak kecil di tanganya, ia melangkahkan kakinya menuju lift dan memencet tombol lantai dasar. Ia menatap kotak itu dan tersenyum. Jari-jari lentiknya membuka kotak itu perlahan dan senyumannya semakin lebar.

“Aku selalu bisa mendapatkan apa yang ku inginkan.” Pintu lift terbuka, ia keluar dari lift itu dan melangkahkan kakinya ke tempat parkir.

Mobil berwarna biru kesukaanya telah menunggu, ia langsung mengeluarkan kunci mobilnya dan menaikinya.

Jalanan malam yang lenggang membuatnya leluasa memacu kecepatan seenaknya, tangannya dengan lihai memainkan stir mobil. Ia seketika menginjak pedal rem-nya karena seekor anjing kecil menghalangi jalannya, ia menarik nafas lega melihat anjing kecil itu berlari meninggalkan jalanan.

“Yeoboseo.” Telinganya yang terpasang sebuah headset yang di sertai microfone kecil dan tanganya sedikit membenarkan letak microfone-nya.

“Aku mendapatkanya. Kau bilang ini sulit ? Ini sangat mudah bagiku. Ya Berlian biru yang langka dari Spanyol, aku mendapatkanya.” Ia berucap dengan tenang dan tanganya masih dengan lihai memainkan stir mobilnya.

“Bukankah itu sangat memalukan untukmu. Mengingat kau adalah seniorku.” Ia tertawa pelan sambil mengusap ujung bibirnya. Membuatnya terlihat nampak keren.

“Aku sedang menuju kesana. Segera.” Ia semakin menginjak pedal gasnya, tanganya dengan mahir menaikan gigi mobil yang di pakainya hingga yang paling besar.
 

****
 

Seorang gadis memakai jaket kulit hitamnya, ia berjalan menuju lift yang ada di depannya. Matanya melirik jam tangan, ia sedikit mengeratkan jaket yang ia pakai. Malam ini begitu dingin menurutnya.

Dengan cepat ia memasuki lift dan memencet tombol di samping lift, setelah lift itu menaiki satu lantai pintunya terbuka.

Gadis itu tak memperdulikanya ia hanya menatap sekilas ke arah seorang namja yang memasuki lift itu.

“Kau menyelesaikan misi mu dengan baik.” Gadis itu menolehkan kepalanya pada namja tersebut, ia mendelik dan berdecak kesal.

“Jangan menganggapku remeh.” Ia menjawab dengan ketus dan mengalihkan perhatianya pada hal lain. Ia cukup benci bersebelahan dengan namja di sampingnya, namja yang selalu berpura-pura bersikap baik namun di belakangnya namja itu adalah namja licik.

Ia langsung beranjak keluar saat layar di atas pintu lift menunjukan lantai 9. Pergi tanpa memberikan basa-basi pada namja yang ada di dalam sana, masih dengan mimic yang baik.

Dengan cepat ia mengambil kartu di dalam tasnya ketika pintu besi yang tertutup rapat itu meminta KeyCard yang ia punya.

Tanganya menggesekan kartu itu pada mesin di samping pintu, tak lama sebuah kamera kecil keluar dan memeriksa mata gadis itu. Sedikit mencondongkan tubuhnya ke depan ia berhasil melewati pengenalan tersebut.

Pintu besi itu perlahan terbuka. Si gadis melebarkan senyumanya saat melihat seseorang yang tengah sibuk di meja kerjanya. Ia berlari kecil menghampirinya berusaha agar tak terdengar oleh orang itu.

“Ta-Da!” Orang itu terlonjak kaget dan gadis itu tertawa terbahak-bahak. Gadis itu langsung merangkulnya dan menunjukan kotak kecil yang sedari tadi membuatnya tersenyum.

“Berhentilah menganggetkanku. Aku ini Seniormu Taeyeon-ah.” Gadis itu mendelikan matanya tak percaya dengan kata-kata orang itu.

“Jinjja ? Tapi kau bilang mendapatkan berlian itu yang paling sulit. Nyatanya tak butuh 1 jam aku berhasil mendapatkanya Sooyoung.” Orang itu menarik nafas panjang dan mengambil kotak kecil yang di tunjukkan oleh Taeyeon bawahanya.

“Ini sangat bagus pasti harganya akan mahal.” Orang itu menaruh berlian biru di sebuah kotak kaca yang setelah di tutup di hiasi sinar laser di dalamnya.

Taeyeon duduk di kursinya ia mengunyah makanan di mulutnya lalu menghampiri orang itu.

“Tadi aku bertemu dengannya lagi.” Taeyeon beranjak mendekati Sooyoung yang sedang memerhatikan berlian biru itu lewat kotak kaca. Ia ikut mendekatkan wajahnya di samping Sooyoung.

“Nugu ?” Sooyoung menolehkan kepalanya menghadap Taeyeon.

“Choi Siwon.” Ucapnya.
 

****
 

“Pencurian kembali terjadi, kali ini Berlian biru dari Spanyol yang sangat berharga di rampas oleh pencuri. Berlian itu di curi saat tengah malam di gedung Art Of World di Seoul. Di duga sang pencuri sudah mengetahui seluk beluk gedung itu dan ia juga sepertinya tidak merusak apapun dari gedung itu. Hanya merampas berlian berharga itu. Sekian laporan terkini dari saya Park Mu Jin Selamat siang-“

Tiffany mendesah berat ia menaruh remote TV yang tadi sempat ia pegang. Ia menatap kosong pada layar TV yang mati.

“Berlian itu sangatlah berharga dan nilai jualnya bahkan bisa membuatmu membeli satu pulau.” Gumamnya. Ia menatap langit-langit rumahnya sedetik kemudian terbesit pikiranya untuk menghubungi rekannya.

“Yeoboseo. Yuri-ah apakah kau menangani kasus itu ?” Ia memainkan rambutnya yang hitam panjang.

“Jessica juga ? Kenapa aku juga ?” Ia mengeraskan suaranya saat orang di seberang sana menyebutkan namanya.

“Baiklah aku akan menuju TKP sekarang juga.”

Tiffany beranjak dari sofanya ia langsung berlari ke kamarnya dan berganti pakaian. Ia sudah lengkap dengan kemeja putih dan jaket coklatnya. Ia berjalan keluar dari apartement.
Sedikit berlari menuju mobilnya yang terparkir di lobby. Ia mengecek ponselnya dan menelpon seseorang lagi. Dengan cepat ia memasuki mobilnya dan menghilang dari lobby itu.
 

****
 

Sooyoung terdiam dan mengernyitkan matanya. Ia mencoba melihatnya namun tak berani, belum pernah ia melihatnya selama ini. Ia beranjak dari duduknya dan mengambil sebuah Cup Coffee dan beralih duduk dengan menyalakan TV.

Ia tersenyum saat salah satu siaran TV sedang melaporkan tentang kejadian semalam. Dimana bawahanya itu berhasil merampas berlian biru yang berharga itu. Ia kembali menolehkan kepalanya melihat sesuatu kemudian ia kembali mengernyit.

“Kenapa saat menemuiku ia tak terlihat seperti itu. Ck..” Ujarnya sambil berdiri memasuki sebuah ruangan yang pekat akan bau obat-obatan. Ia menutup matanya saat melihat sesuatu. Sudah ia bilang ia belum pernah melihatnya.

“Hei..” Sapanya dengan sedikit membuka jari-jarinya yang menutupi matanya. Memamerkan senyum konyolnya di hadapan seseorang.

“Ah.. Sooyoung.” Jawab orang itu.

“Bagaimana ? Sudah baikan ?” Sooyoung mencoba mengambil kursi untuk ia duduk di dekat orang itu.Dia melihat orang di hadapanya itu mengangguk lemah.

“Bodoh sekali kau bagaimana bisa kau mendapatkan luka itu ?” Ia mengucapkan kalimat yang sedari tadi tertahan di pikiranya. Ia bisa melihat orang di hadapannya itu tampak berpikir. Sooyoung mendecak pelan merutuki betapa bodohnya bawahan yang ia miliki itu.

“Kau tahu di sana aku tidak langsung bisa mengambil berlian itu. Aku harus melawan sekurangnya 12 penjaga di sana dan salah satu dari mereka melukaiku. Aku fikir saat itu aku memakai rompi anti peluru ternyata tidak. Dan anehnya itu tidak terasa sama sekali, hingga aku lupa. Baru tadi pagi aku kaget saat tempat tidurku dipenuhi darah, kukira aku datang bulan ternyata itu lukaku. Lucu sekali.” Ucapnya.

Orang itu Taeyeon. Ia tertawa lebar sambil menepukan kedua tangannya berbeda sekali dengan Sooyoung yang memasang wajah datar. Ia jengkel dan marah pada bawahannya itu.

Bagaimana tidak pagi-pagi sudah berteriak lewat ponsel mengganggu jam tidurnya, lalu bilang dengan kata-kata yang berlebihan bahwa ia akan segera mati kalau Sooyoung tak datang ke kamarnya.

Saat Sooyoung tiba ke kamarnya ia menampilkan wajah paniknya. Taeyeon terduduk memegangi bahunya dengan baju yang di penuhi bercak darah. Sempat Sooyoung berpikir ada yang menyelinap masuk dan mencoba membunuh bawahannya namun setelah melihat baju yang di pakai kemarin oleh bawahannya sudah ada noda darah dan berubah warna, pikiranya itu menghilang.

Dengan cepat ia menghubungi pihak kesehatan khusus dan sangat terpaksa ia menggendong tubuh bawahannya itu.

“Aku heran kenapa ada orang sebodoh dirimu. Bisa-bisanya lupa kau memakai rompi peluru atau tidak ?” Sooyoung mengusap wajahnya ia frustasi dengan bawahannya yang satu ini.

Dalam hati ia berterimakasih karena tuhan memperpanjang umur bawahannya itu.

“Aku tidak bodoh aku pintar. Buktinya aku bisa merampas berlian biru itu. Aku hebatkan ?” Sooyoung mengangguk terpaksa. Kali ini ia mencoba mengalah dari bawahannya itu dan dapat dilihat Taeyeon sedang memasang wajah penuh kemenangan yang tampak konyol di mata Sooyoung.

“Ya terserah maumu.” Sooyoung berdiri dari duduknya, ia melangkah menuju pintu dan meraih gagang pintu tersebut.

“Kau mau kemana ?” Sooyoung menolehkan kepalanya dan ia menampilkan senyumanya.

“Aku ingin ke ruanganku sebentar. Istirahatlah disini sampai lukamu sembuh.” Taeyeon menganggukan kepalanya. Ia sebenarnya kagum dengan Sooyoung hanya saja terkadang atasannya itu terlihat sangat keras .

 

Tiffany POV

“Bisa dilihat. Tersangka melakukanya tanpa merusak apapun.” Yuri memegang sebuah note kecil di tangannya. Matanya terus menulusuri kotak yang tadinya berisikan berlian biru itu.

Aku mengangguk mendengar penjelasannya dan kini aku memakai sebuah sarung tangan untuk memeriksan sidik jari yang tertinggal di kotak ini.

Aku mencoba mengeluarkan sebuah benda seperti kertas dan ku tempelkan pada salah satu sisinya. Aku kembali mengeluarkan sebuah kuas dan mengusapkanya pada benda itu.

“Percuma kau melakukanya. Bahkan aku tidak menemukan sidik jarinya barang sedikitpun.” Aku menolehkan kepalaku melihat Jessica yang tengah mencatat sesuatu di note kecilnya, hal yang sama dilakukan dengan Yuri. Ia menaikan kacamata yang ia pakai dan menghampiriku.

“Kau tahu pencurian sempurna ini dilakukan oleh siapa ?” Tanyanya dengan nada yang lembut namun mengusik telingaku. Ia menepuk bahuku kemudian merangkulku.

“XYZ Agent.” Ku lihat Jessica mengangguk matanya terpejam seperti mengingat sesuatu dan aku tahu itu. Aku tahu semuanya tentang Jessica Jung.Bahkan Yuri yang statusnya kekasih Jessica belum tentu tahu semua yang ada dalam diri Jessica.

“Lupakanlah, itu hanya masa lalumu.” Aku menepuk pelan bahunya dan kembali menatap Yuri yang masih di sibukan dengan catatanya.

“Dia terjebak dalam cintanya.” Ucapnya lirih dan membuatku memeluknya.

“Hei kalian berdua. Kalian sudah selesai ? Kita harus kembali ke kantor untuk melaporkan h

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Eriika
#1
Chapter 15: Buena historia
Eriika
#2
Hsuai
Aesthetic_blue #3
Chapter 13: I love this ff :*
kpop_poppop #4
yulsic
wufanneey
#5
Chapter 1: Wah. Ada snsd fanfic, dalam bahasa pula. Harus saya list buat jadi bacaan waktu liburan nih.

Author-nim, untuk sekarang ijin subcribe dulu ya. Gomawo.
romancefanfics #6
updatee:)))
joowonlov #7
i hope you can update soon^
kpoplover38 #8
is this fic going to be long or short? anyway cant wait for the first chapter
hoseokislove #9
looking forward to the first chapter<3
kaisooshipper12 #10
ahh cant wait^^