Chapter 8

Heart Beating

Terlihat Taeyeon tertidur di kursi samping ranjang dimana putra bungsunya berbaring. "Baekhyun ah, apa yang terjadi padamu. Mengapa aku seperti ini?" pipi Tuan Hyun mulai dibasahi oleh air mata. "Maafkan ayah, maaf" ia menundukan kepalanya sambil memegangi tangan putranya.

"Saranghae" bisiknya sembari mencium kening putra tercintanya dan kemudian pergi meninggalkan kamar Baekhyun.

Taeyeon terbangun dari tidurnya, lagi-lagi ia tidur dengan posisi kurang nyaman yang membuat badannya terasa pegal. Ia menengok jam beker milik Baekhyun, pukul 6.

Lalu ia berniat mengecek ponselnya, kaget adalah reaksi pertama yang ia tunjukan ketika mendapati 10 panggilan tak terjawab dilayar ponselnya. Tercatat 3 panggilan dari Jessica dan 7 panggilan dari sang ayah. Buru-buru ia menekan nomor ayahnya bermaksud untuk balik menghubungi. Namun sepertinya tuan Kim sudah mulai dengan rutinitasnya ditoko sehingga tidak mengangkat telpon dari anaknya. Akhirnya Taeyeonpun mengirim sebuah pesan kepada sang ayah untuk memberi tahu keberadaannya supaya ayahnya tak perlu khawatir lagi.

Taeyeon bergegas mandi di sebuah kamar mandi yang terdapat dipojok kamar Baekhyun.

Beberapa menit kemudian Taeyeon keluar dari kamar mandi, ia terkejut melihat sosok pria yang tengah berdandan rapi duduk disofa menghadap jendela.

"Apa kau tertidur didalam kamar mandi?" tanyanya. Alih-alih memberi jawaban, Taeyeon malah balik bertanya, "Kenapa kau berdandan sangat rapi?".

Baekhyun bangkit dari kursinya dan melompat untuk memeluk Taeyeon. "Aku tau kau pasti akan dandan secantik ini. Ayo temani aku jalan-jalan!", pinta Baekhyun.

"Apa kau gila? Siapa yang mengijinkanmu jalan-jalan? Hah?" jawab Taeyeon dengan nada tinggi seraya melepaskan pelukan Baekhyun.

"Ayolah, aku benar-benar bosan berada disini. Ruangan ini bagaikan penjara beberapa hari terakhir. Ayolah". Kali ini pria yang memakai jins dengan kemeja pendek warna merahnya memegang tangan gadis yang berdandan tak kalah rapi dengan mini dres coklat bermotif bunga. "Ku mohon!" Ulang Baekhyun.

 Taeyeon tak bisa menolak ajakan Baekhyun kali ini. Iapun mengangguk, "ini akan menjadi kencan pertama kita" bisik Baekhyun yang disusul dengan menggendong Taeyeon karna saking gembiranya.

Lotte World, adalah tempat yang ingin Baekhyun kunjungi. Mereka berjalan memasuki taman hiburan tersebut sambil berpegangan tangan layaknya sepasang kekasih yang sempurna.

Baekhyun mengajak naik wahana roller coaster yang cukup ekstrim, awalnya Taeyeon menolak karna sedikit ngeri membayangakan wahana tersebut. Namun lagi-lagi atas bujukan Baekhyun, akhirnya mereka berdua duduk di bangku paling depan. Terlihat Taeyeon terus memejamkan matanya disusul dengan teriakan-teriakan yang luar buasa keras. Lain dengan Baekhyun yang berteriak dan begitu menikmati permainan.

Kepala Taeyeon pusing bukan main, hampir saja ia terjatuh namun dengan cekatan Baekhyun segera menopang tubuh mungilnya.

"Kau baik-baik saja? Maafkan aku", ucap Baekhyun yang sangat merasa bersalah.

Setelah Baekhyun memastikan bahwa Taeyeon benar-benar tidak apa-apa, mereka kembali menikmati kencan pertama mereka ini. Mereka memasuki sebuah kotak box untuk berfoto. "Yaa, lihatlah! Bukankah kita terlihat begitu serasi?" ujar Baekhyun sambil menunjukkan hasil foto mereka. Taeyeon hanya tersenyum, dalam hati ia merasa sangat bahagia bisa melihat Baekhyun tertawa lepas hari ini. Dia ingin membuat Baekhyun selalu tertawa seperti ini di setiap harinya.

Mereka benar-benar hanyut oleh kebahagiaan saat ini, bermain ini dan itu.Mencoba ini dan itu, sampai-sampai mereka tidak menyadari bahwa hari sudah menjelang sore.

Pasangan yang sangat serasi ini duduk bersebelahan disebuah kursi taman.

"Sudah lama sekali aku ingin ke tempat ini bersama orang yang ku cintai. Lihatlah, itu sangat indah bukan?" tangan Baekhyun menunjuk sebuah pohon sakura yang paling lebat, dan tangannya yang lain melingkar dibahu Taeyeon.  "Iya kau benar sekali", ucap Taeyeon dengan senyuman yang tak kalah indah dengan bunga sakura disekelilingnya.

"Namun hanya ada satu yang paling indah bagiku" kini Baekhyun memgalihkan pandangan ke arah Taeyeon. "Apa itu?" tanya Taeyeon yang juga memandang Baekhyun.

"Dirimu," gumam pria tanpan itu sambil tersenyum dan berhasil membuat Taeyeon tersipu malu. Lagi-lagi mereka  berciuman begitu mesranya, dengan latar bunga sakura yang berjatuhan tampak sangat menawan.

"Taeyeon ah, apa kau tau aku sangat senang hari ini. Sungguh!" kata-kata itu membuat gadis yang bersadar dibahu Baekhyun tersenyum. "Dan aku sungguh senang ketika detakkan jantungku berirama sangat cepat, kau tau kenapa? Karna saat itu aku pasti sedang bersamamu. Taeyeon ah,” kata-katanya terhenti seperti ia sedanag merangkai kata yang sulit untuk ia ungkapkan “jika nanti aku pergi, aku berjanji akan tetap menyimpan detakkan itu disini", Baekhyun memegang dadanya.

"Apa yang kau katakan? Bukankah kau sudah berjanji tak akan meninggalkanku lagi?" Taeyeon yang akhirnya mengangkat wajahnya dan menatap tajam ke arah Baekhyun. Namun pria disampingnya itu tak mengalihkan pandangannya dari bunga sakura dihadapannya, "Namun aku merasa bahwa kita tidak bisa berdua seperti ini untuk selamanya".

Amarah Taeyeon hampir mencapai ubun-ubun mendengar perkataan Baekhyun. "Yaa, Byun Baekhyun ku peringatkan kau untuk menjaga perkataanmu!"

Baekhyun memegangi kepalanya, "Baekhyun ah, gwenchana?" tanya Taeyeon khawatir. "Gwenchana. Ayo kita pulang" ajak Baekhyun. Tak lama setelah ia berdiri, ia langsung terjatuh tak sadarkan diri.

"Baekhyun ah!" teriak Taeyeon yang sontak membuat orang-orang mengahampiri mereka berdua.

Kyuhyun yang saat itu tengah bersama Jessica di kantor, langsung menuju taman untuk menolong adiknya. Jessica pun ikut serta bersamanya.

"Ini semua salahku, tak seharusnya aku menuruti kemauannya." isak Taeyeon yang duduk didampingi Jessica disebuah kursi rumah sakit. Jessica sudah berusaha menenangkan temannya itu. Namun apa daya Taeyeon terus menangis menyalahkan dirinya.

Seorang dokter dengan wajah tegang keluar dari ruangan, "Kita harus segara melakukan operasi", ucapnya.

Kyuhyun mengekor dibelakang sang dokter untuk menyelesaikan masalah operasi. Air mata semakin deras mengalir dipipi Taeyeon, ia tak bisa membendung kesedihannya lagi. "Taeyeon ah, tenanglah. Semua akan baik-baik saja, percayalah!" Beruntung ada Jessica disana yang bisa menjadi sandaran untuk Taeyeon.

Dari jauh terlihat Tuan Hyun dan Tuan Kim berlarian dengan sangat tergesa-gesa.

"Bagaimana keadaannya?" pertanyaan pertama yang terlontar dari mulut Tuan Hyun pada Taeyeon yang kini berada dipelukan sang ayah. Taeyeon memceritakan semuanya, ia juga menyampaikan penyesalannya kepada Tuan Hyun.

Operasi dilaksanakan hari itu juga karna kepala Baekhyun mengalami pendarahan hebat. Semua yang menunggu tampak begitu cemas, Taeyeon yang merasa sangat lemas hanya bersandar dibahu ayahnya. Sementara Kyuhyun terus mondar mandir didepan ruang operasi.

2 jam telah berlalu, tak ada tanda-tanda dokter ingin membukaan pintu untuk mereka yang dilanda kecemasan luar biasa. Beberapa menit kemudian, nampaklah seorang sokter dengan ketiga perawat lainnya keluar dari ruangan.

"Kami sudah mengusahankan yang terbaik, dan operasinya berjalan dengan lancar. Dalam satu jam kedepan jika ia sadarkan diri itu menandakan ia baik-baik saja. Namun jika tidak, itu akan terasa lebih berat" ucapan dokter tersebut membuat mereka sedikit merasa lega.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
-peaterplum
#1
spot komen dulu ya .. akhirnya ada yang indonesian language. wkwkwkwk ...
ditunggu kelanjutannya xD
erika_key #2
Hohohoho semangat thor buat kelanjutannya,,
Update soon....