Chapter 5

Heart Beating

“Yaa, uri Sica sedang senang rupanya.” Goda Taeyeon yang tengah berbaring disamping Jessica. Dia sering menemani Taeyeon karna ayah Taeyeon jarang sekali pulang kerumah. “Critakan padaku apa yang kau alami hari ini, hah?”. Dengan malu-malu Jessica menceritakan pertemuannya dengan Kyuhyun sampai mereka pergi ke perpustakaan bersama.

“Jinja ah? Kau sangat menikmatinya ya? Ahh, kau menyukainya bukan?” lagi-lagi Taeyeon berhasil membuat wajah temannya itu berubah merah padam.

“Sica, bagaimana rasanya jatuh cinta? Apakah sangat menyenangkan?” Taeyeon bertanya sembari menatap langit-langit kamarnya. Sejenak Jessica berpikir, “Emm, rasanya begitu indah. Rasa yang hanya kau rasakan ketika berada didekatnya, ketika kau memikirkannya. Rasa yang membuat jantungmu berdebar begitu hebatnya, rasa yang membuatmu sempurna."

"Benarkah begitu?" Taeyeon yang merasakan perasaan hangat ketika dia memikirkan Baekhyun. Ia tersenyum.

Tanpa dia sadari Jessica menatapnya dengan pandangan penuh ingin tau. "Yaa, kau sedang jatuh cinta? Katakan siapa dia?"

"Ani, aku tidak sedang jatuh cinta." Kentara sekali dia tengah berbohong. Jessica terus mendesak ingin tahu kepada siapa sahabatnya jatuh cinta.

---------

Handphone yang berada diatas kasur itu terus bergetar, dengan malas Taeyeon meraihnya dan menekan tombol ok, "yobosseo?" sapanya dengan suara mengantuk. Ternyata si penelpon adalah Kyuhyun. "Ahh ne, arasseo." Taeyeon berlari kekamar mandi.

Setelah berdandan rapi ia  bergegas meninggalkan rumah. Dengan cepat ia menuju kantor polisi dimana Kyuhyun berada.

"Oppa? Gwenchana?" Taeyeon datang menghampiri Kyuhyun. Dompet Kyuhyun tengah dirampok sehingga dia tak membawa SIM saat berkendara, namun masalah itu diringan karna ada saksi mata yang memang melihat Kyuhyun dirampok. Taeyeon mengendarai mobilnya hendak mengantar Kyuhyun ke kantornya. "Taeyeon ah, gomawo." ucap Kyuhyun karna Taeyeon mau menjenputnya. "Ne, lain kali Oppa harus berhati-hati."

"Ne, Taeyeon sii. Apa  kau sibuk?" tanya Kyuhyun. "Ani."

"Biarkan aku mentraktir mu sebagai ucapan teramakasih." Taeyeon mangangguk dengan samangat.

Mereka pergi ke tempat makan favorit Taeyeon yang berada didalam sebuah mall. Tak hanya makan bersama, mereka juga bermain ice skating dengan lihai. Terlihat tawa dan canda ketika Kyuhyun memegangi tubuh Taeyeon gegara Taeyeon hampir terjatuh.

Jam tangan Taeyeon menunjukkan pukul 7 malam, "Oppa seberapa dekat kau dengan Jessica?" Pertanyaan yang membuat Kyuhyun terperanjat kaget dan bingung harus berkata apa. "Ahh, jangan-jangan oppa memang menyukainya? Aigoo, oppa tak tau betapa cemburunya aku." Taeyeon berkata dengan wajah seolah-olah sedang cemberut.

Kyuhyun langsung menyanggah pernyataan Taeyeon. "Apa yang aku katakan? Aku tak ada apa-apa dengannya. Sungguh." Taeyeon tertawa melihat oppanya yang salah tingkah.

Setibanya dihalaman rumah Kyuhyun. "Kau tidak mampir dulu?"tanya Kyuhyun. "Ani, aku harus cepat pulang. Selamat malam" Taeyeon membungkukkan badannya.

Ketika dia berbalik hendak memasuki mobilnya, tiba-tiba Kyuhyun menahan pergelangan tangannya. "Oh, Oppa wae?" Kyuhyun hanya menatap Taeyeon, membuat gadis itu semakin bingung atas tindakan pria didepannya.

Kyuhyun meletakan tangan Taeyeon tepat didadanya,"Apa kau tak bisa merasakannya?". Kini mata mereka bertemu dan saling menatap satu sama lain. "Taeyeon ah, rasakanlah detakkan ini. Detakkan yang terjadi ketika kau didekatku. Detakkan yang hanya ku rasakan untukmu".

"Oppa, apa maksudmu?" Taeyeon tak mengerti atas pernyataan oppanya.

"Setiap aku melihatmu, seakan mata ini tak ingin mengalihkan pandangannya. Setiap aku memikirkan mu, seakan otak ini tak ingin berhenti membayangkan senyum indahmu. Apa kau tau aku merasakan ini sejak kita bertemu, sejak aku tak tau apa itu cinta. Namun kini aku mengerti bahwa cinta itu adalah dirimu".

"Oppa" Taeyeon masih tak percaya dengan apa yang didengarnya baru saja.

"Saranghae". ucap Kyuhyun pelan seakan hanya Taeyeon yang dapat mendengar kata-kata itu. "Oppa tapi," kata-kata Taeyeon terhenti, otaknya terus berpikir apa harus ia katakan. Bayangan Baekhyun terlintas dibenaknya,

Taeyeon ah, saranghae.

Justru kata-kata Baekhyun yang terus memenuhi pikirannya.

"Oppa, maafkan aku. Sungguh, aku tak pernah memikirkan hal ini sebelumnya. Aku," lagi-lagi Taeyeon menghentikan perkataannya.

"Kau tidak memiliki perasaan kepadaku kan?" ujar Kyuhyun.

"Kau mencintai Baekhyun bukan?" mata Taeyeon membelalak seketika, bagaimana mungkin Kyuhyun tau tentang itu. "Aku sudah menduganya, tak apa. Aku tidak memaksamu, aku hanya ingin kau tau bagaimana perasaanku", Kyuhyun tersenyum. "Oppa?" suara Taeyeon bergetar menandakan ia hampir menangis. "Betapa beruntungnya dia, yang mampu membuatmu jatuh hati. Apa aku terlihat begitu payah sekarang?" Taeyeon tertawa kecil mendengar perkataan itu. "Taeyeon ah, Baekhyun sangat mencintaimu, kau pasti tau itu kan? Katakan padanya kau juga mencuntainya". Air mata yang sedari tadi berusaha ia tahan mati-mati kini tak terbendung lagi. "Oppa, gomawo", Taeyeon manghamburkan wajahnya pada dada bidang Kyuhyun. Pria itu merasa sangat lega telah mengungkapkan isi hatinya kepada gadis pujaannya. Meski ia tau ini akan terjadi, ia mengelus rambut Taeyeon yang terurai.

Sementara itu dari dalam mobilnya, seakan disambar petir dimalam hari hati Baekhyun terasa perih menyaksikan kejadian itu. Kejadian yang terjadi tepat didepan matanya, membuatnya kehilangan kesadaran. Dengan penuh amarah, ia melesat meningalkan tempat yang seperti neraka baginya.

Kyuhyun melihat dengan jelas mobil Baekhyun melintas dihadapannya. "Baekhyun ah!"

"Mwo?" Taeyeon melepaskan pelukannya.

"Kejar dia, katakan kau hanya mencintainya". Seakan langsung paham dengan apa yang dimaksud Kyuhyun, Taeyeon bergegas menaiki mobilnya. Otaknya terus berpikir kemana Baekhyun pergi, kemana ia harus mencarinya. Ia teringat tempat dimana Baekhyun pernah mengajaknya dan menyatakan perasaannya.

"Baekhyun ah, dimana kau? Aku datang untukmu", teriak gadis bermantel tebal itu. Tak mendapati Baekhyun disana, ia lantas merogoh handphonenya bermaksud untuk menghubungi pria yang dicarinya. "Baekhyun ah, ku mohon angkat telponnya. Ayolah", pintanya seraya terus mencoba mengbungi Baekhyun. Namun ia tak kunjung mendapat jawaban dari Baekhyun.

Dia menyusuri gang berharap menemukan Baekhyun disalah satu gang itu. Namun betapa kagetnya gadis itu, entah dari mana munculnya dua orang laki-laki bermantel hitam yang menghadangnya. Ia takut bukan main, "apa yang akan mereka lakukan?" batinnya. Kedua lelaki itu mulai mendekati Taeyeon dan terus menggodanya. Gadis itu ketakutan dan tak bisa berbuat apa-apa lagi. Tangan dari salah satu laki-laki itu tengah memegangi pipi lembutnya.

"Gadis cantik, kenapa kau sendirian dimalam yang gelap seperti ini, hah?" Taeyeon berusaha menghindar. Tiba-tiba seorang pria muncul dan menghajar kedua lelaki kurang ajar itu. Taeyeon masih ketakutakan, sehingga ia hanya diam sambil memeluk erat tubuhnya sendiri. Perkelahian dimenangkan oleh pria yang mengenakan sweeter putih dan celana panjang. Terlihat pria itu sedikit terengah-engah, memar dipipinya begitu jelas, sebercak darah terlihat dibibirnya. Tak lama kemudian ia jatuh terkulai dijalan.

"Baekhyun ah!" tariak Taeyeon dan langsung memeluk pria yang telah menolongnya. Baekhyun tak sadarkan diri, Taeyeonpun langsung membawanya ke rumah sakit terdekat.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
-peaterplum
#1
spot komen dulu ya .. akhirnya ada yang indonesian language. wkwkwkwk ...
ditunggu kelanjutannya xD
erika_key #2
Hohohoho semangat thor buat kelanjutannya,,
Update soon....