chapter 2

Story About Us

Two years later…

 

Jessica POV

Aku tidak bisa tanpa dia disisiku, kegiatan sebagai member girl group yang padat tak menyurutkan pikiranku tentang dia, hampir setiap malam aku memimpikannya setiap detik pikiranku tak bisa berhenti bertanya ‘dia sedang dimana? Apa yang dia lakukan? Dengan siapa dia sekarang?’

“yaaahhh… Sica, kenapa melamun saja sejak tadi” Taeyeon menganggetkanku “tidak apa” jawabku singkat “kau pasti memikirkan ikan itu kan”. “tidak” elakku “aku tau Sicaa… jangan berbohong padaku”, “Tae…. Aku…” belum selesai ku bicara Taeyeon menyelaku “kau menyesal? Sica jalani saja yang menurutmu benar, kalau kau masih mencintainya kembalilah tapi kumohon jangan sampai melukai dirimu sendiri” aku tahu maksud perkataan Taeyeon ‘jangan sampai melukai dirimu sendiri’ kupeluk Taeyeon sambil menangis “gomawoo Tae…”

Hari ini aku berniat untuk bertemu dengannya, satu tahun kulalui tanpa bertemu dengannya hanya beberapa kali kami bertemu itupun hanya dipanggung dan kami tidak menyapa sama sekali aku hanya berani memandanginya dari jauh. Namun hari ini aku sudah mengumpulkan seluruh keberanianku untuk mengungkapkan segala unek-unek yang ada didiriku.

“yeoboseo… oppa, ini aku Sica…. Oke oppa thank you, xiexie” aku sengaja menghubungi eunhyuk oppa agar membawa Hae oppa ke cafe favoritku dan Hae oppa, aku berencana untuk menemuinya disana dan aku memohon hyuk oppa untuk merahasiakan ini dari Hae oppa.

 

Donghae POV

Tumben sekali hyuk mengajakku keluar sore hari, dan ohh tunggu dulu, dia memarkirkan mobilnya dicafe ini, cafe favoritku dan wanita yang sudah menghancurkan hatiku. Aku sudah berjanji tidak akan datang lagi ke cafe ini setelah kejadian malam itu, malam dimana aku dan Sica putus. “kenapa kesini?” tanyaku sinis “memang kenapa? Aku dengar cheese cake disini enak, kopinya pun enak dan yang pasti tempatnya nyaman dan tidak terlalu banyak orang” jawab hyuk dan langsung kutatap dia dengan tatapan membunuh “ayolahh Hae.. aku ingin cheese cakenya aku sudah memimpikannya dari minggu lalu, cakenya masih terbayang-bayang ditenggorokanku sejak Sica membaginya sewaktu dikantin sehabis kita latihan minggu lalu” dengan menunjukkan gummy smilenya. “aku tunggu dimobil, kau beli saja sendiri dibungkus dan cepat keluar dari cafe itu” kataku tanpa melihat hyuk. “mwo??? Yak! Lee Dong Hae kau ini.. memang ada apa dengan cafe ini? Sepertinya sangat special untukmu”, “cepat keluar sana dan beli cake kesukaanmu itu, jangan banyak tanya”. “sinis sekali” hyuk langsung keluar dari mobil dan masuk kedalam cafe. Aku memperhatikan sekeliling cafe dari dalam mobil, masih sama seperti dulu tidak banyak yang berubah, dari dalam mobil aku bisa melihat meja didepan jendela yang menghadap keluar café tempat favoritku dan Sica -wanita yang ku benci saat ini, wanita yang menghancurkan hatiku, impianku, masa depanku, dan juga cintaku. “kenapa lama sekali anak ini” gerutuku. Kusandarkan kepalaku ke dalam jok mobil hyuk.

 

Hyuk POV

“Sica, dimana kau? Aku sudah berada didalam café”, “ne oppa aku sudah dekat tunggu sebentar, jalanan macet sekali”. Aku sengaja tidak memberi tahu Sica jika Hae tidak mau masuk kedalam café ini, biar saja nanti aku beritahu saat dia sampai.

“oppa…” kulihat Sica tersenyum lebar kepadaku, dia sangat cantik sore ini mengenakan dress selutut dengan cardigan dan sepatu flatnya. “hai..” sapaku, “dimana dia? Apa dia tidak mau datang?” tanyanya dengan nada kecewa, aku bisa lihat itu dari matanya. Sica sudah kuanggap adikku sendiri, aku tahu dia sangat mencintai Hae begitu pula sebaliknya. Namun Hae, semenjak dia putus dari Sica Hae menjadi pria yang berbeda dengan mudah Hae bilang sayang kepada wanita-wanita yang mencoba mendekatinya dengan kata lain ‘playboy’ namun aku tahu dengan jelas kalau itu hanya pelampiasan Hae dari sakit hatinya kepada Sica. “Hae dimobil, ia tidak mau turun, aku sudah mati-matian membujuknya namun dia tetap tidak mau turun” kujelaskan kepada Sica, kepalanya langsung tertunduk aku tau dia ingin menangis tapi ditahannya dihadapanku “ara” suara Sica pecah dan air matanya tak mampu lagi ia bendung, tak tahan melihat Sica yang ingin menangis kuputuskan untuk menyeret Lee Dong Hae masuk kedalam café ini, “kau mau kemana oppa” tanya Sica sembari menarik tanganku “aku mau menyeret Hae masuk kesini” jawabku. “jangan oppa, tidak perlu jika memang dia tidak mau bertemu denganku aku rela itu, aku tahu dia pasti sangat membenciku” ucapnya lirih.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
JJ22TAE #1
Chapter 8: Please update soon author
zicky_yun #2
Chapter 6: Oohh update amazing (╯3╰) Thanks , I love it ,( ˘ ³˘)❤
tazkia16 #3
Chapter 6: Akhirnyaa update lagii thorrr
zicky_yun #4
Chapter 2: Aaaahhhhhh HaeSica O.o HyukSica???? Aaaaaahhhh i love uptade son please