chapter 10

Story About Us

“Hey... slow down Jessica” aku masih tertawa melihat muka Jessica yang sedang cemberut dan memanyunkan bibirnya “Oppa kau jahat” ucapnya sembari memanyunkan bibirnya lagi, dia terlihat sangat lucu dan langsung saja ku kecup bibirnya berkali kali dan kelamaan kami terbawa suasana sehingga ciuman yang tadinya hanya kecupan menjadi ciuman yang intens dan dalam seolah ini menjadi luapan rasa rinduku kepada Sica. Disela-sela ciuman kami aku sempat berkata “i miss you... i love you... i still love you” Jessica tersenyum dan berkata “i miss you too... i love you too.. and always will..” lalu ciuman kami berlanjut. Tidak banyak yang kami bicarakan malam itu, kami hanya saling berpelukan dan sesekali berseda gurau dan tentunya berciuman. Terus terang aku sangat lelah hari ini karena dari semalam setelah konser aku belum sempat tidur namun melihat Jessica bisa tersenyum kembali rasanya sudah cukup membayar semua kelelahanku. Sepertinya jessica menyadari itu dan dia memulai untuk mengintrogasiku “oppa, kau lelah? Sudah berapa hari kau tidak tidur? Lihat lingkaran hitam itu... ahh kenapa seperti ini?” “Ini semua karenamu Sica, kenapa semua panggilan telepon dan pesanku tidak dibalas? Siapa yang membuatku tidak bisa tidur karena mengkhawatirkan orang itu, takut orang yang disayanginya berbuat macam-macam, tidak bisa tidur nyenyak, tidak makan, tidak bicara... kau tau, aku hampir pulang saat kudengar berita ttg mu kalo saja manager dan Teuki hyung tidak mencegahku aku pastikan dalam 3jam aku akan berada dikorea utk menemanimu.. maaf yaa oppa baru bisa datang hari ini” Jessica terisak dan berkata “Oppa... aku sangat mencintaimu... tidak apa kau baru datang, maafkan aku jika aku sempat berfikir kau tidak sayang padaku lagi karena....” ucapannya terhenti karna aku menciumnya “sudah tidak usah dibahas lagi, aku mencintaimu dan akan selalu seperti itu”.

Tiba-tiba muncul sibungsu dari dalam sambil mengetuk pintu kaca balkon dan berkata “hellooo there! May I interrupt you? Donghae oppa mommy menyuruhmu untuk bermalam disini karena mukamu yang jelek itu sepertinya tidak akan sanggup jika harus menyetir mobil” memang anak ini selalu saja seperti ini “yahh! Jung soo jung yang jelek terimakasih untuk perhatiannya. Aku bisa tidur dengan Sica berati malam ini ya?” Ledekku padanya dan sebelum Krystal membalasku tiba-tiba ibu Jessica datang dan berkata “bolehhh... asal kau menikahi anakku” haduh apalagi ini keluarga “wow daebak omma!” Krystal senang sekali dengan ucapan ibunya dan kami hanya terkikik mendengarnya “arraseo, aku akan mengambil bajuku dimobil dulu.. ahh apa kau mau mengambilkannya untukku soo jung ahh?” Sembari melempar kunci mobilku padanya. “Oppa, aku tidak tau dimana mobilmu dan seperti apa mobilmu jadi silahkan ambil kebutuhanmu sendiri aku lelah dan mengantuk bye unnie bye oppa jelek, mommy kajja!” Dan memeletkan lidahnya kearahku.

Malam ini aku menginap dirumah Jessica, tentunya aku tidur dikamar tamu bukan kamar Jessica.

.

Jessica dan keluarga memutuskan untuk sementara tinggal di San Francisco setelah kejadian itu, aku menghargai keputusannya dan untuk saat ini keputusan tsb memang yang paling baik untuknya agar dia bisa sejenak melepaskan beban yang ada dipundaknya. Surat panggilan untuk wamil ku sudah keluar, ini sebenarnya panggilan kedua untukku dan kali ini aku tak mau lagi menundanya. Sica adalah orang yang pertama kuberitahu mengenai ini, kami melakukan panggilan video dari wajahnya aku lihat dia seperti shock dan bisa kulihat matanya mulai memerah menahan tangis. Setelah lama terdiam akhirnya dia berkata “aku akan pulang ke seoul besok” dan langsung mengakhiri panggilannya.

Keesokan harinya aku menjemput Sica dibandara, saat kami bertemu dia langsung memelukku erat sekali, awalnya aku kaget dengan tindakkannya karena kami berada didepan umum tapi kami sudah tidak peduli dengan orang lain. Aku sangat merindukan gadisku ini, hampir sebulan semenjak pertemuan terakhir kami di San Francisco. Kami putuskan untuk pergi kerumah Sica dahulu untuk menaruh barang-barang Sica kemudian kami pergi ke cafe untuk makan malam.

Setelah berbincang panjang lebar akhirnya Sica bisa menerima keputusanku untuk segera menyelesaikan tugasku sebagai warga negara yang baik. Entah mengapa sebenarnya aku agak khawatir dengan keputusanku untuk wamil, aku takut 2tahun berpisah dengan Sica, namun keraguanku hilang seketika saat dia mengatakan “aku akan menunggumu Oppa” akhirnya aku bisa menjalankan tugasku dengan hati yang lapang, karena jujur saja aku takut Sica akan berpaling dariku sewaktu aku wamil nanti, ditambah lagi pengalaman teman-temanku yang kisah cintanya kandas saat mereka menjalankan tugas negara. Namun malam itu kami saling berjanji untuk menunggu satu sama lainnya.

 

2tahun kemudian..

 

Hari ini aku akan bebas tugas negara, banyak hal yang sudah terjadi selama 2 tahun ini, termasuk salah satunya saat ini Sica dan aku sudah tidak lagi bernaung dalam satu agensi. Aku mendukung setiap langkah yang diambil oleh Sica, dan aku percaya jika Sica akan melakukan yang terbaik untuk dirinya sendiri dan orang lain. Terlebih aku tahu betul bagaimana agensiku memperlakukan artis-artisnya, sehingga keputusannya untuk keluar dan bergabung agensi milik sahabatnya Tyler merupakan pilihan yang terbaik untuk saat ini karena aku yakin Tyler bisa membantu Jessica untuk mewujudkan mimpinya sebagai penyanyi.

Karir Sica membaik dan aku juga mulai aktif dengan kegiatanku dengan member SUJU, waktu kami bersama semakin berkurang namun komunikasiku dengan Sica masih berjalan baik, hubunganku dengan keluarga Sica juga berjalan sangat baik begitu juga sebaliknya, Sica juga sering menyempatkan diri untuk mengunjungi Ibuku dan juga menelponnya diwaktu senggang. Aku rasa aku harus memikirikan hubungan kita kedepan, aku ingin segera meresmikan hubungan ini ke jenjang yang lebih tinggi.

Malam ini aku berniat untuk melamar Sica, aku meminta izin terlebih dahulu dengan kedua orang tuanya dan tak lupa sang adik yang sangat dia cintai. Sebelumnya aku tidak pernah segugup ini untuk berhadapan dengan Ayah Sica “Appa, boleh aku bicara sebentar” ucapku tiba-tiba saat melihat Ayah Sica sedang menyiram koleksi tanaman bonsai di balkon rumahnya. “Bicara saja, kenapa tegang sekali sih” “Appa, boleh aku meminta sesuatu yang berharga darimu?” Ayah Jessica membalikan tubuhnya menghadap kearahku dan mengernyit “apa itu? Hae jangan membuatku penasaran!” “Boleh aku meminta Sica darimu? Aku rasa ini sudah saatnya aku menikahi Sica” reaksi Ayah Sica seolah tak percaya dengan yang aku katakan dan kemudian beliau tersenyum kearahku dan memelukku sambil berbisik “Silahkan ambil, namun jangan pernah sampai membuat princessku menangis” aku mengangguk dengan cepat dan tesenyum “Kupastikan Appa, aku berjanji tak akan penah menyakiti Sica”. Entah sejak kapan Soojung dan Mommy nya berdiri diambang pintu dan Soojung kulihat menangis “Oppa, jahat akan membawa kakakku” ucap Soojung. Aku menghampirinya dan memeluknya “Dia tetap kakakmu sampai kapanpun jangan khawatir, lagipula aku rasa Jongin juga akan menjagamu dengan baik” lalu dia mengerucutkan bibirnya dan itu menggemaskan sekali sehingga ku cubit pipi tembamnya. “Yak! Jangan bawa-bawa si hitam pesek itu Oppa” lalu Ibu menjitak kepala Krystal “jangan seperti itu, kemarin siapa yang merajuk seharian karena tidak ada kabar dari Jongin” sahut ibu Jessica, kemudian ibu memelukku sambil berucap “terimakasih Hae, aku percayakan Jessica padamu” aku tersenyum dan mengangguk.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
JJ22TAE #1
Chapter 8: Please update soon author
zicky_yun #2
Chapter 6: Oohh update amazing (╯3╰) Thanks , I love it ,( ˘ ³˘)❤
tazkia16 #3
Chapter 6: Akhirnyaa update lagii thorrr
zicky_yun #4
Chapter 2: Aaaahhhhhh HaeSica O.o HyukSica???? Aaaaaahhhh i love uptade son please