Chapter 9

Story About Us

Jessica POV

 

Sebulan setelah peluncuran brand fashion pribadiku, aku merasa ada yang aneh dari hubunganku dengan member sampai akhirnya mereka memberikanku pilihan untuk memilih girls generation atau brand fashionku. Aku sangat kaget dan merasa sangat sangat sedih, semua orang yang dekat denganku tau bahwa impianku adalah bernyanyi dan fashion pun merupakan passion bagiku. Aku dihadapkan kepada pilihan yang sangat sulit dan itu adalah cobaan terbesar dalam hidupku selama ini. Hingga akhirnya para member dan manager memberitahuku bahwa aku bukan lagi anggota girls generation, saat itu tubuhku serasa disambar petir, aku tak habis pikir mengapa sahabat yang sudah hidup bersamaku selama belasan tahun bisa seperti ini? 

Aku kecewa, marah, sedih dan sangat terpukul atas kejadian ini, beruntungnya aku memiliki keluarga yang selalu ada untukku. Krystal adikku yang sangat aku sayangi selalu bersamaku tentunya juga ibuku. Seminggu semenjak kejadian itu aku hanya mengurung diriku dikamar dan menghiraukan semua panggilan telepon dan pesan yg sampai kepadaku. Aku tidak mau menemui siapapun yang datang mengunjungiku kecuali ayah, ibu dan Krystal, aku ingat betul 2 hari lalu Yoona dan Sunny datang kerumahku namun aku masih belum bisa bertemu mereka, Tyler sahabatku setiap hari datang untuk bisa menemuiku namun aku belum bisa bertemu siapapun. Disaat seperti ini orang yang aku butuhkan selain keluargaku adalah Donghae Oppa, namun sudah seminggu dari kejadian itu dia belum pernah datang untuk melihatku. Handphoneku sudah mati sejak 6hari lalu dan sampai saat ini belum aku nyalakan, terakhir aku melihat ada 39 missed call dari Donghae Oppa dan 26 pesan dari nya, saat itu aku belum siap untuk berkomunikasi dengan siapapun sehingga semua panggilan dan pesan dari siapapun aku abaikan. 

Tiba-tiba pintu kamarku diketuk oleh ibuku dan ibuku memberitahu bahwa ada seseorang yang mau bertemu denganku akhirnya aku luluh karena ibuku bilang orang tersebut tidak akan pulang jika tidak bisa bertemu denganku, kupikir orang itu adalah Tyler sahabatku namun saat orang tersebut masuk betapa terkejutnya aku bahwa dia adalah Donghae Oppa. Saat melihat wajahnya datang menghampiri ku ditempat tidur aku sudah tidak bisa membendung airmataku lagi, aku menangis sejadi jadinya dipelukan Donghae Oppa. Aku menangis hampir setengah jam dipelukannya hingga membuat bajunya basah, setelah merasa lebih baik aku mulai menatap wajah Donghae oppa walau pandanganku masih buram karena terlalu lama menangis. Oppa tersenyum kepadaku dan membelai lembut pipiku sembari berkata “everything’s gonna be oke princes.. kau gadis yang kuat, semua akan menjadi lebih baik lagi.. percaya padaku”.

 

Donghae POV

 

Jessica menangis sejadi-jadinya dipelukanku, baru kali ini aku melihat gadisku seterpuruk ini keadaannya bahkan dulu saat ingin debut keadaannya tidak seburuk saat ini. Sebenarnya aku sangat ingin menemuinya dari awal kudengar kabar bahwa Sica keluar dari SNSD namun karena jadwal konser diluar negeri sehingga seminggu ini aku berada diluar korea dan pagi ini aku langsung menuju rumahnya untuk menemuinya sepulang dari Taiwan. Aku coba untuk menghubunginya saat aku dengar kabar tsb namun semua panggilan dan pesanku tidak ada yang dibalas, aku jadi lebih khawatir saat nomor Sica tidak aktif. Beruntungnya aku memiliki hubungan yang baik dengan keluarga Sica sehingga aku selalu memantau keadaan Sica dari ibu dan adiknya Krystal.

Hampir setengah jam Sica menangis dipelukanku hingga akhirnya dia melepaskan pelukannya, yang bisa aku lakukan hanya tersenyum dan kubelai lembut pipinya sembari berkata “everything’s gonna be oke princes.. kau gadis yang kuat, semua akan menjadi lebih baik lagi.. percaya padaku”. Aku yakin gadisku ini bisa melaluinya, aku tahu ini sangat berat baginya terlebih lagi aku tahu sekali bagaimana Sica sangat mencintai dunia tarik suara dan fashion sudah menjadi bagian hidupnya sejak lama. Dia hanya memandangku seraya berkata “apa aku kuat oppa melalui semua ini?” Kukecup lembut bibirnya dan berkata “kau bisa! Aku percaya padamu, kau bisa melalui semua ini dan hasilnya nanti akan sangat indah, kau ingat kan dulu sebelum debut saat kamu terpuruk dan hampir menyerah apa yang aku bilang padamu?”. “Badai ini hanya sementara, setelah ini akan ada pelangi indah” kami mengucapkannya bersamaan lalu kami berdua tersenyum, kurasa ini senyuman pertamanya dalam seminggu ini. Tiba-tiba ibu Jessica masuk dan berkata “terimakasih Hae, aku bisa melihat senyuman Sica kembali” aku tersenyum mendengarnya. Jessica dan ibunya berpelukan dan entah darimana tiba-tiba si bungsu Krystal datang sambil menangis dan ikut menghambur diantara Jessica dan Ibunya yang sedang berpelukan. Setidaknya sekarang rasa khawatirku sudah berkurang karena Jessica sudah bisa bicara dan tersenyum walau aku tau isi hatinya saat ini masih sangat terluka.

Setelah beberapa lama aku membujuk Jessica untuk keluar kamar dan makan, malam itu meja makan terasa lengkap karna keluarga Jung berkumpul dan juga aku. Ayah Jessica sempat berbincang kepadaku dan mengucapkan terimakasih karena akhirnya Jessica bisa sejenak melupakan masalahnya dan tersenyum. Sudah seminggu ini keluarga Jung dilanda kesedihan karena anak bungsu mereka sedang mendapat cobaan terbesar dalam hidupnya. Ayah Jessica juga sempat membicarakan mengenai hubunganku dan Jessica. Kedekatan Jessica dan keluarganya selama ini memang sangat baik, mereka terbiasa bercerita satu sama lainnya sehingga tidak ada rahasia yang mereka tutupi terutama dengan ibu mereka. Ayah dan ibu jessica saat ini sedang berbincang denganku sembari menunggu Jessica yang sedang mandi. “Its been a long Donghae” ayah Jessica membuka pembicaraan dengan kata tersebut dan aku tau kemana arah pembicaraan kami nantinya. “Mianhee appa, sudah lama aku tak datang kemari” yaa aku sudah dekat dgn keluarga Jung, sehingga aku memanggil ayah dan ibu Jessica seperti orang tua kandungku sendiri dengan sebutan appa dan omma. Ayah jessica hanya tersenyum padaku dan berkata “tidak apa-apa, yang penting kalian masih berhubungan baik. Dan Hae, appa mohon padamu bantu appa jaga dia yaa.” Tanpa berfikir panjang “selalu... aku akan selalu berusaha menjaga dia Appa” tiba-tiba ibu Jessica berkata “tidak bisakah kalian kembali bersama dan menikah?” Aku kanget dengan pertanyaan (atau mungkin ini perintah?) ibu Jessica. Aku tidak bisa menjawabnya, aku hanya diam tiba-tiba Jessica datang dan menyelamatkanku dgn berkata “Mom, I don’t wanna get married soon, and I’m sorry i wanna talk to my Oppa” sambil memegang tanganku dan menyeretku untuk bangun dari sofa dia berkata “oppa ayo ikut aku ke balkon, disini udaranya panas” dan melempar death glare kearah orang tuanya. Kami semua tertawa dan dia nampak bingung lalu kuacak-acak rambutnya sambil berkata “Sicaku yang dulu sudah kembali” disambung oleh ibu dan ayahnya dengan “kalau saja kau datang lebih awal Hae. Sayang lebih baik kita segera menikahkan mereka berdua” kata ibu Sica. “Oke aku setuju sayang” jawaban ayah Sica menimpali ledekan ibu Jessica. Kami semua tertawa dan dengan sekejap Jessica menarik tanganku dan menyeretku ke balkon lantai 2 rumahnya.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
JJ22TAE #1
Chapter 8: Please update soon author
zicky_yun #2
Chapter 6: Oohh update amazing (╯3╰) Thanks , I love it ,( ˘ ³˘)❤
tazkia16 #3
Chapter 6: Akhirnyaa update lagii thorrr
zicky_yun #4
Chapter 2: Aaaahhhhhh HaeSica O.o HyukSica???? Aaaaaahhhh i love uptade son please