Faith

Faith
Please Subscribe to read the full chapter

Krystal pov

Aku tak yakin dengan apa yang kudengar darinya, apakah dia baru saja bertanya “apakah aku masih mencintainya seperti dulu?”. Mendadak tubuhku membeku mendengar kalimatnya, aku merasakan ketakutan kemana pertanyaan tersebut berakhir. Apakah jika aku menjawab iya maka ia akan minta maaf karena sudah menyiakan cintaku? Atau jika aku menjawab tidak maka ia akan merasa lega karena bisa memutuskan hubungan kami dengan nyaman? Oh Tuhan aku tidak sanggup menerima kedua opsi tersebut, apa yang harus aku lakukan sekarang. Aku pikir aku sudah siap menerima kenyataan bila suatu hari dirinya menanyakan tentang hubungan ini tapi ternyata aku belum siap sama sekali. Namun sebuah bisikan kembali terdengar dikepalaku yang mengatakan “Jangan akhiri soojung, kau sangat mencintainya dan apapun yang ia katakan nanti kau harus bisa mempertahankannya, sekalipun kau harus mengemis dan memohon padanya. Kau tau bahwa kau tak bisa hidup tanpanya”.

Ingin rasanya aku mengatakan padanya “aku masih mencintaimu, cinta ini tidak akan mungkin memudar, malah akan bertambah besar setiap harinya, aku tak peduli bagaimana sikapmu padaku yang aku, yang ku tahu sekarang aku hanya bisa menjanjikan padamu bahwa cintaku lebih besar dari cinta siapapun kepadamu didunia ini”. Namun tubuhku menolak hal tersebut, bertahun aku bersikap dingin padanya dan rasanya saat ini tubuhku sudah mati rasa untuk menunjukkan kelemahanku padanya. Akhirnya aku menatap matanya dan berkata, “Aku.. maksudku, kita sudah menjalani 7 tahun ini bersama, dan aku mengakui kau mengenalku lebih dari diriku sendiri. Kau tahu kapan saat aku senang, sedih, dan banyak pikiran. Kau selalu ada saat aku membutuhkanmu. Kau tahu kapan aku mencintai sesuatu, dan kapan cinta itu hilang dari mataku. Kau sangat tahu sifatku yang harus mendapatkan apapun yang aku inginkan dan tak segan segan membuangnya saat aku tak menyukainya lagi, ya.. kau sangat tau itu. Dan sekarang kau bertanya apakah aku masih mencintaimu seperti dulu? Hah, Lee Taemin, kau tau aku tidak bermain- main dalam melakukan sesuatu.. dan apa 7 tahun ini aku seperti sedang bermain-main denganmu? Karena bagiku, aku tidak bermain selama itu”

Taemin pov

Bola mata itu terlihat sudah berkaca-kaca, saat ia mengakhiri kalimatnya ia menundukkan kepalanya. “apa 7 tahun ini aku seperti sedang bermain-main denganmu? Karena bagiku aku tidak bermain selama itu”. Aku hanya terdiam sementara otakku bekerja keras untuk mengartikan kalimatnya tersebut. Apa ia ingin mengatakan bahwa ia masih mencintaiku? Kenapa ia tidak mengatakan saja iya atau tidak agar aku mengerti, bukannya menjawab dengan berbelit-belit seperti ini yang membuatku bingung. “Aku tak tau apa hanya aku yang bertanya-tanya kenapa kita berdua masih mempertahankan hubungan ini? Sementara kita berdua sama-sama tahu kita sudah tidak bersikap seperti dulu lagi kepada satu sama lain. Aku terus bertanya tentang hal tersebut setiap malam, aku juga menanyakan pada diriku sendiri dan aku langsung menemukan jawabanku. Namun jawaban darimu masih menjadi satu pertanyaan besar bagiku. Selama ini aku mempertahankanmu bukan tanpa alasan, dan alasan itulah yang menjadi jawaban dari pertanyaanmu tadi” Krystal berkata menatap mataku dengan matanya yang merah namun nadanya tetap masih dingin.

Flashback 7 tahun lalu

Aku menatap diriku dicermin sekali lagi dan tersenyum melihat penampilanku malam ini. Malam ini adalah malam yang paling kutunggu saat pertama aku sampai dikorea, malam ini semua genk kami akan resmi diperkenalkan dan kali ini seluruh anggota lengkap namun minus jonghyun hyung yang berada di Jepang. Wah aku sangat excited sampai aku lupa bahwa aku terlalu lama mengagumi ketampananku dicermin dan aku harus segera berangkat ke klub milik Nickhun hyung, pacar Vic noona. Malam ini aku menyetir sendiri dan barusan Minho hyung menelponku, ia memberitahukan bahwa semua sudah berkumpul disana. Aku memarkir mobilku dan sekali lagi melihat pantulan wajahku di kaca spion mobilku sesaat setelah menutup pintu mobil dan segera melangkah menuju ruangan VIP dimana semua orang berkumpul. Aku membuka pintu dan melihat wajah-wajah sahabatku yang sudah kukenal dan ada 2 wajah yang asing bagiku. Yang pertama perempuan dengan rambut blonde nya yang tersenyum lebar padaku, wajahnya sangat manis dan aku langsung tahu bahwa dia adalah Luna kekasih onew hyung. Dan yang satu lagi sudah bisa dipastikan itu adalah Sulli, karena ia duduk sambil menyandarkan kepalanya ke dada Minho hyung. Mataku hanya menangkap 2 wajah asing tersebut, dan kalau tidak salah perempuan semuanya ada 5 orang namun yang ada diruangan ini hanya Vic noona, Amber noona yang sedang bercanda dengan Key hyung serta Luna dan Sulli. Sebelum aku bertanya Onew hyung sudah menjawab “Ah sepertinya magnae kita ada sedikit urusan malam ini dan ia menelpon akan sampai disini 30 menit lagi. Jadi Taeminie silahkan perkenalkan dirimu secara formal pada kami semua”. “Annyeonghaseyo, aku Lee Taemin dan aku sangat menantikan hari ini dari dulu” kataku sambil membungkuk pada mereka. “selamat bergabung Taemin!!” kata mereka semua merayakan kedatanganku, ini benar-benar menyenangkan. Selanjutnya Luna dan Sulli memperkenalkan diri mereka. Setelah itu kami berbicara dan bercanda satu sama lain dan aku merasa sangat nyaman dikelilingi mereka, rasanya seperti kembali pada keluarga.

Ditengah suasana saling becanda kami mendadak pintu terbuka dan sepasang kaki jenjang melangkah masuk. Untuk sedetik semua yang ada diruangan tersebut terdiam dan detik selanjutnya mereka pulih seperti semula dan menyambut kedatangan gadis tersebut. Namun tidak bagiku, mataku tak bisa lepas menatap wajah itu. Ini seperti mimpi bagiku, ia tersenyum dan memeluk para noona dan hyung. “Welcome our Soojungii” teriak Onew hyung. Aku masih belum tersadar dari lamunanku, kuperhatikan ia menunduk hormat dan memperkenalkan dirinya “hallo, aku jung soojung, senang akhirnya kita dapat berkumpul lengkap seperti ini”. Suaranya bagai melodi ditelingaku dan pemandangan tersebut seperti film slow motion. Lamunanku dipecahkan oleh suara Key hyung “Yak! Taeminie kau satu satunya yang masih belum bertemu dengan Krystal kan, ayo kalian berdua saling memperkenalkan diri” setelah berkata begitu ia melakukan high five dengan Minho hyung dan kemudian mereka tertawa entah apa yang mereka rencanakan. Aku segera bangkit dan menghampirinya, aku mengulurkan tanganku padanya yang disambut dengan riang olehnya “Anyeong soojung ah, nice to meet you, aku Taemin” kataku mencoba terdengar senatural mungkin. Ia tersenyum sambil menjabat tanganku “annyeong, aku soojung, senang akhirnya bertemu denganmu..” kalimatnya terasa bukan seperti senang karena akhirnya bergabung dengan kelompok ini. Entah bagaimana kalimatnya teras

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
MrsSuho
I'm Sorry for this long update guys. but thank you so much for waiting and keep reading my story.. Fighting!

Comments

You must be logged in to comment
angginisa #1
yeeay happy ending..tp thor lee jinri tu anak sapa ya maksudnya.?
clairede #2
Chapter 18: Hallo authornim. Ceritanya bagus, rasanya nyata banget aku ngebayangin setiap moment mereka huhuhu kenapa nasib malang terus menimpa soojung kasian thor gak tega. Taeminnya juga sabar banget gak kuat!!! Semoga soojung ntar bisa punya anak yaaaa
kittenklecat #3
Chapter 18: please happy ending ㅠㅠ mereka kan bisa adopsi anak, gak perlu taemin nikah lagi ㅠㅠ author, jebal update asap ㅠㅠ
lee-jungjung #4
Chapter 18: please... chapter ini bikin mood anjlok... >.< kenapa setelah banyak masalah, kenapa setelah mereka bisa melaluinya, kenapa setelah mereka akhirnya bersama, masih ada ajha masalah yang mengganggu taestal? I hope happy ending...
kittenklecat #5
Chapter 17: aigooooo ㅠㅠ bahagia liat mereka udah nikah, akhirnya taemin sembuhin traumanya soojung. ditunggu updatean selanjutnya author-nim, hwaiting!!