Chapter 6

Tears of The Night
Please Subscribe to read the full chapter

 

Maaf sudah supeeerr telat update. ^_*

 

________________________________________________________________________________________________________________________________________

 

Hal pertama yang Nichkhun lakukan adalah mencari ayahnya untuk menanyakan tentang Mall yang telah di bangun 20 tahun yang lalu.

 

Dia berlari masuk kedalam rumah orang tuanya dan berteriak memanggil ayahnya.

"Dad! Daddy!"

"Mengapa kau berteriak seperti itu Khun?" sambut ibunya dari arah dapur.

"Mom, mana daddy?"

"Dia sedang berada di dalam ruang kerjanya. Siang-siang begini, mengapa kau tidak bekerja?" tanya ibunya.

"Ada sesuatu yang harus aku tanyakan pada daddy." jawabnya sambil berjalan pergi ke ruang baca. Dia membuka pintu dan melihat ayahnya sedang duduk di meja kerja, sedikit terkejut karena Nichkhun datang disiang hari.

"Hei, nak. Apa yang kau lakukan di sini?"

"Dad, apakah daddy masih menyimpan layout Mall?"

"Ada." jawab ayahnya singkat dan berdiri mengambil sebuah kertas lebar yang ada di rak buku. Kertas itu di bukanya diatas meja. "Mengapa kau ingin melihatnya?"

"Dad, ingatkah daddy ketika merenovasi hotel menjadi Mall? Apakah daddy menemukan sesuatu?"

"Apa maksudmu dengan sesuatu?"

"Mayat seseorang misalnya?"

"Yah Khun! Jangan mengatakan hal yang mengerikan seperti itu." seru ayahnya kaget. Dia menepiskan keringat yang mengalir di kening keriputnya.

"Aku tahu dad, itu memang mengerikan. Tapi lebih mengerikan lagi jika daddy membaca buku ini." Nichkhun menyerahkan buku lusuh yang di berikan oleh Mr. Kim. Dengan ragu, ayahnya menerima buku tua itu. Lalu dia membuka dan membaca buku itu perlahan.

"Buku apa ini? Darimana kau mendapatkannya?"

"Buku itu menyimpan nama-nama korban pembunuhan kakek Horvejkhul. Kakek buyut daddy, mungkin bisa di bilang begitu." jawab Nichkhun dan membuat ayahnya kembali terkejut.

"Dad, jika daddy tidak menemukan sesuatu, mungkin ada bagian hotel yang tidak di bongkar. Bagian mana itu dad?" tanyanya sambil memperhatikan denah yang ada di atas meja.

"Tunggu. Tunggu dulu. Dari mana kau tahu dalam hotel ada mayat. Kalo daddy tidak salah ingat, waktu hotel itu masih berdiri, kau belum lahir. Dan sewaktu daddy merenovasi hotel itupun kau masih sangat kecil." ujar ayahnya.

Tidak ingin membuat ayahnya bertambah bingung, Nichkhun akhirnya menceritakan kejadian yang di alaminya. Pertemuannya dengan Jang Wooyoung, dan Park Jin Young. Tentang Kim family dan informasi yang mereka berikan. Nichkhun menceritakan pada ayahnya dengan gamblang tanpa ada yang di tutup-tutupi. Termasuk perasaannnya pada Wooyoung. 

"Jadi dad, jika aku menemukan Wooyoung, aku akan membawanya ke Amerika dan menguburkannya di dalam makam grandpa Nichkhun. Aku akan menyatukan mereka. Mereka di pisahkan oleh nenek moyang keluarga Horvejkhul dengan kejam, dan aku akan menebus dosa kelurga kita."

"Tangga darurat. Cari di tangga darurat. Hanya itu, bagian yang tidak di bongkar. Lift juga tidak di bongkar, tapi menurut daddy, akan sangat sulit jika mereka menguburkannya dalam ruangan itu."

"Terima kasih dad. Aku akan menghubungi para kontraktor dan menyuruh mereka untuk membongkar dinding di tangga darurat."

"Khun, daddy minta kau berhati-hati. Jangan sampai pembongkaran itu melukai orang lain maupun pengunjung." seru ayahnya.

"Aku mengerti. Ahh ya, dad apakah daddy mengenal grandpa Nichkhun? Benarkah dia mirip denganku?" tanya Nichkhun.

"Grandpa Nichkhun meninggal ketika dia masih sangat muda. Kalau tidak salah, umurnya belum genap 30 tahun. Setelah menikah dan memiliki seoarang putra dia meninggal. Kakekmu saja tidak pernah bertemu dengan ayahnya itu, dia masih sangat kecil ketika ditinggalkan. Kakekmu juga yang mengatakan jika kau sangat mirip dengannya melalui foto yang di simpan ibunya, dan setelah aku melihat fotonya, aku sangat terkejut. Benar-benar mirip. Lalu aku dan kakekmu memberikan nama yang sama dengannya padamu. Kami mengira kau adalah renkarnasi ayahnya." Ayahnya menarik nafas panjang setelah berkata panjang. Dia kembali duduk di kursi dan memejamkan mata, untuk mengingat ayahnya yang telah lama meninggal.

Nichkhun juga menarik nafas panjang, membiarkan ayahnya sejenak bernostalgia dengan ingatannya. Setelah beberapa saat, ayahnya kembali membuka matanya dia berpamitan."Sekarang aku akan pergi. Aku akan kembali ke Mall, dan mulai melakukan pencarian. Semakin cepat semakin baik. Aku tidak ingin membuat Wooyoung menderita lagi."  Dia memeluk ayahnya dan berlalu secepat angin. Ibunya yang berteriak memanggilnya untuk menyuruhnya makan siang di rumah, tidak dihiraukannya 

Sampai di Mall, dia langsung berkeliling mencari Wooyoung. Tapi karena hari masih terang dan Mall masih ramai, sangat sulit mencari namja yang tidak nyata itu. Dia masuk kekantornya dan menghubungi para kontraktor untuk bertemu dan membahas pekerjaan yang akan mereka lakukan. Kemudian mereka akhirnya sepakat untuk mulai bekerja keesokan harinya karena butuh persiapan yang matang.

 

Pukul sembilan malam, Nichkhun keluar kantor, kembali mencari Wooyoung. Hampir satu jam dia mencari, akhirnya dia menemukan namja itu sedang duduk dengan memeluk lututnya di atas atap sambil melihat keramaian lalu lintas kota Seoul di malam hari yang masih saja ramai.

Nichkhun lalu duduk di sebelahnya dan langsung merangkaul pundaknya lembut. Dia tersenyum ketika Wooyoung menoleh dan menatapnya sedikit terkejut.

 

"Kau tidak takut denganku?" ujarnya bingung, karena  Nichkhun merangkul tubuhnya dengan nyaman padahal Nichkhun sudah tahu siapa dia sebenarnya.

Nichkhun terkekeh. "Jika semua hantu se-cute dirimu, anak kecil juga tidak bakalan takut." Nichkhun menarik tubuh Wooyoung dan memeluknya erat. Sekarang dia baru mengerti, mengapa suhu tubuh Wooyoung selalu dingin ketika dia menyentuhnya.

Wooyoung melingkarkan kedua tangannya ke tubuh Nichkhun dan meletakkan kepalanya di dada Nichkhun, telinganya mendengar detak jantung Nichkhun yang berirama, yang tidak pernah lagi dia rasakan pada jantungnya sendiri. Karena jantungnya sudah lama berhenti berdetak.

"Woo!"

"Eum?"

"Sejak kapan kau tahu, jika aku bukan kekasihmu?"

"Sejak kau membawa yeoja itu kesini. Waktu itu aku sangat kecewa dan marah. kemudian aku baru sadar jika kau bukan dia. Karena dia tidak pernah membuatku marah ataupun membuatku sedih. Dia sangat mencintaiku dan aku juga sangat mencintainya." jawabnya lirih, lalu terisak kecil di dada Nichkhun.

"Aku juga mencintaimu,kau saja tidak bisa merasakannya." kata Nichkhun lembut.

"Aku tahu, aku bisa merasakannya, tapi kau bukan dia." katanya sambil mengangkat kepalanya untuk menatap wajah diatasnya.

Nichkhun mempererat pelukannya lagi, seolah ingin membuat tubuh mereka menjadi satu. Dikecupnya kening Wooyoung dengan lembut. "Grandpa Nichkhun pergi ke Amerika. Dia menikah, dan tidak pernah kembali  ke Korea, tapi dia meninggal dengan usia yang masih sangat muda. Jadi wajar jika kau tidak pernah menemukannya. Kau yang tidak bisa pergi meninggalkan Mall karena jasadmu terperangkap disini, sedangkan dia dimakamkan disana. Kalian terpisah sangat jauh." Nichkhun menghela nafas panjang. Sebelum melanjutkan perkataannya.

"Woo!"

"Ya?"

"Apakah kau tahu dimana tubuhmu berada?" tanya Nichkhun hati-hati. Mungkin jika Wooyoung tahu dimana tubuhnya di kuburkan, dia bisa menghemat waktu. Tidak perlu membongkar semua dinding disemua lantai di ruang tangga.

"Entahlah, yang aku tahu tempat itu sangat sempit dan gelap. Aku tidak tahu tepatnya dimana dan di lantai berapa. Mengapa kau bertanya itu?"

"Besok, ruang tangga darurat akan di bongkar. Kami akan menyisir tiap dinding pada tiap lantai untuk menemukan jasadmu." ujar Nichkhun lirih.

Wooyoung mengangkat kepalanya dan menatap Nichkhun. "Untuk apa?" tanyanya heran.

"Tidakkah kau ingin bertemu dengan kekasihmu?"

"Tapi kau bilang dia di makamkan di Amerika, jadi percuma saja kau ingin menemukanku."

"Bagiku tidak percuma. Aku akan membawamu ke Amerika dan menaruh jasadmu disebelah jasad Grandpa Nichkhun dalam makam, biar kalian bisa bersatu lagi. Itu juga jika kau mengijinkannya dan jika kau mau memaafkan keluargaku. Kakek dari granpa Nichkhun telah membunuhmu dan memisahkanmu dari orang yang kau cintai." jawab Nichkhun sambil mengusap airmata Wooyoung dipipinya yang pucat. "Aku akan menebus dosa granpa Nichan, dan mewujudkan cita-cita kalian yang ingin pergi dan tinggal di Amerika.

Wooyoung hanya mengangguk kecil. "Aku memaafkan keluargamu, karena keluargamu keluarga kekasihku juga, jika aku marah, pasti akan membuatnya sedih."

Nichkhun tersenyum mendengar jawaban Wooyoung. "Ayo, kita kekantorku, udara sudah menjadi dingin." Nichkhun berdiri lalu mengulurkan tangannya pada Wooyoung, tanpa ragu sedikitpun Wooyoung meraih tangan itu dan ikut berdiri. 

 

________________________________________________________________________________________________________________________________________

 

Sudah satu minggu Nichkhun tidak pulang dari Mall. Dia mengawasi kontraktor yang bekerja di ruang tangga darurat. Karena tidak ingin menganggu pengunjung, dan menganggu aktivitasnya di kantor, Nichkhun memutuskan untuk berkerja p

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
anakyung #1
Chapter 8: Lanjutin rainbow in your eyes nya thooor, kereeen
jenn84869 #2
Chapter 8: Kurang panjang nih endingnya...
Mereka cute banget hahaha..
Sequel dong author
DityaHwang #3
Chapter 8: Ending yg diharapkan...
Bagus bgt thor fic ini...
Senang semuanya baik yg di bumi dan di akhirat...
Semangat buat karya selanjutnya thor....
bsujizy #4
Chapter 8: Loh ini ending? heheeeeee gabisa gituuuuu XD
hwootestjang #5
Chapter 8: Awwwwwwwww.... Sungguh aq sangat suka...
Ending nya bagus banget
adeumi
#6
Chapter 8: Weeewww happyy endiiinggg ..

Sebenernya gak rela ff ini end :(
Semangat buat author bikin ff baru lg (ngarep.com) hehe
LenkaChakhi
#7
Chapter 8: Yahhh onnie ,
Ini terlalu lama untuk update and terlalu cepat end . Dan terlalu pendek :' Masih kurang puas kangen kangenan sama ff ini mala dah end aja . Hiks.
But i love the ending ;) aku kira mereka bakalan punya anak dulu baru end ;) . Aha
Ahhh aku berharap untuk sequel onnie..
Oke yang lainya fi update jg ya onnie.
Thaks you have write great story :* ah chu:*
aririska #8
Chapter 8: aaaaahhhhh..... nice end authornim .... i love the end sooo much ...hehehe
thank's ud bikin fic in happy end ya....
klo bisa bikin sequelnya ya..hehe klo bisa kok ^_^
.
.
. ditunggu fic selanjutnya .... moga aja sequelnya taeyang termasuk di karya author selanjutnya ,,, hehehe #ngarep ...
. Fighting ...!!! ^_^
YoungieChannie
#9
Chapter 7: Nunggu ampe lumutan deh aku,akhirnya di update juga.
Abis ini update yg taeyang donk thur,kan penasaran juga ama endingnya.
nuneoTAMA #10
Chapter 7: chp 1-7 : wa;aupun mataku lelah... tapi makasih untuk ff yang bagus ini.... baca nonstop dari kemaren