Chapter 5

Tears of The Night
Please Subscribe to read the full chapter

 

Maaf atas keterlambatannya, selamat membaca. Dan maaf juga jika salah-salah ketik.

 

________________________________________________________________________________________________________________________________________

 

 

"Woo!"

"Hmm."

"Ada kabar bagus untukmu." 

"Kabar apa?" 

"Ok Taecyeon, temanmu. Dia akan mengadakan fansmeeting di Mall ini." 

"Benarkah? Kapan?"

"Lusa. Kau akan datang?"

"Mungkin." Wooyoung menjawab dengan ragu.

Malam itu mereka sedang menghabiskan waktu di dalam kantor Nichkhun. Setelah nonton dan makan malam di foodcourt dekat bioskop, mereka memutuskan untuk kembali ke kantor Nichkhun, karena masih banyak yang harus Nichkhun kerjakan dan harus selesai malam itu juga. Nichkhun mengerjakan pekerjaannya sedangkan Wooyoung membaca beberapa buku, dan kadang dia keluar ruangan untuk menghilangkan rasa jenuh. Dia tidak mau menyalakan tv karena takut mengganggu kosentrasi Nichkhun. 

Sekarang Nichkhun telah menyelesaikan pekerjaannya, tapi mereka malas untuk keluar. Nichkhun menyalakan tv dan duduk di sofa, sedangkan Wooyoung berbaring dengan kepalanya berada di pengkuan Nichkhun.

Nichkhun membelai kepala Wooyoung lembut, merasakan rambut hitam sehalus sutra, dengan keharuman memikat. Ingin sekali Nichkhun membenamkan hidungnya pada keharuman itu.

"Mengapa? Sepertinya kau tidak suka bertemu dengan temanmu?"

"Entahlah. Sudah lama kami tidak bertemu. Mungkin dia sudah lupa padaku." jawab Wooyoung dengan nada penuh kesedihan.

Nichkhun menatap wajah Wooyoung. Ada sesuatu yang Wooyoung sembunyikan, tapi jika di tanya, jawabannya malah membuta Nichkhun bertambah bingung. Pada saat inipun Nichkhun bingung. Seharusnya dia gembira, karena akan bertemu dengan temannya. Tapi mengapa Wooyoung tampak sedih? Seakan dia tidak ingin bertemu dengan temannya lagi.

"Mungkin dia sudah lupa padamu, makanya kau harus bertemu dengannya. Siapa tahu jika sudah melihat wajahmu, di akan ingat lagi." 

Wooyoung tersenyum, tidak membalas perkataan Nichkhun. Kemudian dia bangkit berdiri. "Aku harus pergi." katanya sambil melilitkan syal merahnya dia leher. 

"Tunggu! Kau belum menjawab permintaanku waktu itu. Sebelum kau pergi, aku ingin jawabanmu sekarang." tuntut Nichkhun.

"Maaf, aku tidak bisa Khunnie. Aku tidak bisa tinggal bersamamu." terdengar nada kesedihan itu lagi pada suaranya.

Nichkhun menarik nafas panjang. "Mengapa?" tanya Nichkhun.

"Ehm, aku hanya tidak bisa. Aku tidak bisa meninggalkan Mall ini." jawab Wooyoung. Dia tersenyum dan meninggalkan ruangan itu.

 

________________________________________________________________________________________________________________________________________

 

Hari itu Mall sangat ramai. Nichkhun tidak menduga jika fans Taecyeon sebanyak itu. Sebagian kursi terisi penuh oleh orang yang menunggu antrian. Mereka memutuskan untuk duduk sebentar, karena antrian yang masih panjang, dan sebagian lagi di tempati oleh orang tua yang mengantarkan anaknya. Nichkhun berdiri di belakang tempat duduk Taecyeon, menunggu kedatangan Wooyoung. Matanya sibuk berkeliaran ke antrian dan orang-orang yang keluar masuk. Tapi sejak acara itu di gelar, Nichkhun tidak melihat namja yang selalu memakai syal merah itu. 

Taecyeon tidak berhenti tersenyum dan tertawa bersama penggemarnya. Di ladeninya satu-persatu permintaan mereka, seperti berfoto bersama, tanda tangan di kaos atau jaket, di CD atau topi mereka. Tanda tangan pada kulit tangan dan lengan mereka, dan ada  lebih parah lagi, mereka ingin mencium bibir Taecyeon! Nichkhun tersenyum melihat Taecyeon yang akan mencium seorang ahjumma paruh baya, dia ragu. Tapi lehernya di tarik oleh ahjumma itu dan menempelkan bibirnya ke bibir Taecyeon. Semua orang yang menonton, menertawakan mereka. Menertawakan Taecyeon yang gugup dan sedikit pucat, dan menertawakan ahjumma itu yang menggoda Teacyeon dengan mengedipkan sebelah matanya genit.

Nichkhun membisikkan ke telinga Taecyeon jika dia akan pergi meninggalkan acara itu sebentar, dia ingin pergi kekantornya. Siapa tahu Wooyoung ada di sana. Taecyeon mengangguk dan melanjutkan pekerjaannya. 

"Halo, siapa namamu?" tanya Taecyeon dengan senyum lebar. Di depannya berdiri seoranga namja imut, tubuhnya sedikit gemetar karena malu atau terlalu senang telah bertemu dengan idolanya.

"J..Jang Wooyoung. Tapi kau bisa menuliskan Youngie, diatas CD itu." pintanya dengan gugup.

"Oh, kau yang bernama Jang Wooyoung, pantas saja temanku tergila-gila denganmu. Mengapa kau tidak menemuiku di belakang panggung saja, kita bisa mengobrol lama  bertiga?"

"N...nde? Maaf, kau salah orang. Terima kasih banyak." katanya sambil menundukkan badannya dan menerima cd yang telah Taceyeon tanda tangani kemudian berlari meninggalakan panggung.

"Hei Youngie, kau sudah mendapatkannya?" tanya temannya yang telah menunggunya di belakang kursi penonton.

"Ye. Sekarang ayo kita pulang." ajaknya dan menarik tangan temannya.

"Tapi Junho yah, kenapa Taecyeon sshi, mengatakan sesuatu yang membuatku bingung?"

"Memangnya dia berkata apa padamu?"

"Dia berkata, kalau temannya tergila-gila padaku, kemudian dia mengajakku bertemu di balakang panggung dan mengobrol bertiga dengan temannya. Akukan tidak kenal dengan temannya."

"Mungkin dia salah mengenali orang, Youngie yah.'

"Aku juga sudah mengatakan itu padanya. tapi dia tampak terkejut mendengarnya." kata Wooyoung sambil mengerutkan keningnya bingung.

"Kajja, kita kembali ke asrama!" Junho merangkul pundak Wooyoung, mengajaknya meninggalkan Mall itu.

 

________________________________________________________________________________________________________________________________________

 

"Aku sudah bertemu dengannya. Dia tadi ikut dalam antrian bersama penggemarku untuk meminta tanda tanganku." kata Taecyeon pada Nichkhun.

Dia sudah menyelesaikan acara fansmeeting itu, sampai sore. Tidak menyangka antriannya begitu panjang. Dibutuhkan waktu tiga jam untuk menyelesaikannya. Dan sekarang dia berada di dalam Cafe yang ada dalam Mall bersama Nichkhun, menikmati beberapa minuman untuk memulihkan tenaganya.

"Sungguh! Mengapa aku tadi tidak melihatnya?"

"Kau tadi meninggalkan acara sebentarkan. Pada waktu itulah dia berdiri di hadapanku." jawab Taecyeon.

"Tapi dia berkata padaku, tidak akan datang karena dia takut kau tidak mengenalinya." jawab Nichkhun acuh sambil menghirup kopinya. "Jadi bagaimana menurutmu? Apa kau ingat dengannya?"

"Entahlah. Yang aku ingat hanya pipinya yang chubby, kemudian senyumnya yang cerah, sinar mata yang cemerlang, dan mukanya yang memerah karena malu ketika aku mengajaknya untuk bertemu di belakang panggung. Dan dia hanya mengatakan kalau aku salah orang. Kemudian dia berlari ke temannya yang telah menunggunya di belakang kursi penonton." 

"Apakah dia mengenakan syal merah di lehernya?"

"Tidak. Hei, sekarang masih musim panas. Untuk apa dia mengenakan  syal dengan cuaca yang cukup hangat seperti ini."

"Aku tahu. Dan sepertinya kau memang salah orang, karena Jang Wooyoung yang aku kenal pipinya tirus, dan matanya selalu tampak sedih." balas Nichkhun.

"Aishh. Kau membuatku bingung, jadi Jang Wooyoung yang aku temui tadi itu siapa?"tanya Taecyeon bingung.

"Entahlah. Aku juga tidak mengerti." Jawab Nichkhun juga bingung.

Beberapa menit kemudian, Taecyeon berpamitan. Bersama managernya, dia meninggalkan Mall. Sedangkan Nichkhun kembali ke kantornya.

Nichkhun melihat sebuah bayangan di dalam kantornya, dan mengira jika itu Wooyoung. Nichkhun tersenyum sambil membuka pintu kantornya pelan. "Woo! kau sudah datang?" tanya Nichkhun lembut. Tapi dia tidak melihat Wooyoung. Di dalam kantornya sudah menunggu seseorang yang sedang membelakanginya.

"Oh, Jong kook sshi, ada yang bisa aku bantu?" tanya Nichkhun yang mengenali orang itu.

Kim Jong kook membalikkan badannya, sedikit terkejut melihat Nichkhun yang tiba-tiba datang.

"Nichkhun sshi. Maaf, saya masuk ke dalam kantor anda tanpa permisi." Jongkook membungkukkan badannya sedikit.

"Ada apa?" tanya Nichkhun lalu duduk di kursinya.

"Ehm, saya ingin bertemu dengan anda, saya mengira anda ada dalam ruangan karena saya melihat tv menyala. Tapi ketika saya masuk, saya tidak melihat siapapun, padahal saya sebelumnya melihat seseorang berada dalam ruangan ini."

"Mungkin itu Jang Wooyoung. Ingat aku pernah memberitahumu, jika dia takut melihatmu. Dia pasti bersembunyi ketika melihatmu masuk ruangan ini." jawab Nichkhun.

"Saya sudah mencarinya kesemua tempat dalam ruangan ini, tapi saya tidak melihatnya." jawab Jong kook yang masih sedikit bingung.

"Lalu, ada keperluan apa kau ingin bertemu denganku?" tanya Nichkhun, berharap Jongkook segera mengutarakan alasannya yang ingin menemuinya, dan secepatnya keluar. Dia hanya ingin segera bertemu Wooyoung. Mungkin sebelum Jong kook datang Wooyoung telah menunggunya sambil menonton tv. 

"Saya ingin anda bertemu dengan seseorang. Dia mengenal Jang Wooyoung." jawab Jong kook.

"Siapa dia? kalau aku boleh tahu." Nichkhun sedikit terkejut mendengar jawaban Jong kook, mungkinkah orang itu bisa menjawab semua rasa penasarannya pada Wooyoung?

"Ada baiknya anda bertemu dengannya langsung. Saya juga bingung untuk menjawabnya. Dia hanya seorang teman kakekku. Maaf atas kelancangan saya, saya sudah menceritakan semua tentang Jang Wooyoung pada kakekku. Dan dia mengatakan bahwa dia kenal dengan orang yang mengenal Jang Wooyoung."

Please Subscribe to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
anakyung #1
Chapter 8: Lanjutin rainbow in your eyes nya thooor, kereeen
jenn84869 #2
Chapter 8: Kurang panjang nih endingnya...
Mereka cute banget hahaha..
Sequel dong author
DityaHwang #3
Chapter 8: Ending yg diharapkan...
Bagus bgt thor fic ini...
Senang semuanya baik yg di bumi dan di akhirat...
Semangat buat karya selanjutnya thor....
bsujizy #4
Chapter 8: Loh ini ending? heheeeeee gabisa gituuuuu XD
hwootestjang #5
Chapter 8: Awwwwwwwww.... Sungguh aq sangat suka...
Ending nya bagus banget
adeumi
#6
Chapter 8: Weeewww happyy endiiinggg ..

Sebenernya gak rela ff ini end :(
Semangat buat author bikin ff baru lg (ngarep.com) hehe
LenkaChakhi
#7
Chapter 8: Yahhh onnie ,
Ini terlalu lama untuk update and terlalu cepat end . Dan terlalu pendek :' Masih kurang puas kangen kangenan sama ff ini mala dah end aja . Hiks.
But i love the ending ;) aku kira mereka bakalan punya anak dulu baru end ;) . Aha
Ahhh aku berharap untuk sequel onnie..
Oke yang lainya fi update jg ya onnie.
Thaks you have write great story :* ah chu:*
aririska #8
Chapter 8: aaaaahhhhh..... nice end authornim .... i love the end sooo much ...hehehe
thank's ud bikin fic in happy end ya....
klo bisa bikin sequelnya ya..hehe klo bisa kok ^_^
.
.
. ditunggu fic selanjutnya .... moga aja sequelnya taeyang termasuk di karya author selanjutnya ,,, hehehe #ngarep ...
. Fighting ...!!! ^_^
YoungieChannie
#9
Chapter 7: Nunggu ampe lumutan deh aku,akhirnya di update juga.
Abis ini update yg taeyang donk thur,kan penasaran juga ama endingnya.
nuneoTAMA #10
Chapter 7: chp 1-7 : wa;aupun mataku lelah... tapi makasih untuk ff yang bagus ini.... baca nonstop dari kemaren