Chapter 4

Daddy's Daughter
Please Subscribe to read the full chapter

Mata setajam elang itu masih setia menatap jalanan kota yang terlihat semakin ramai. Di awal minggu ini, entah kenapa sebagian besar penduduk kota seperti tengah berlomba-lomba untuk sampai di tempat tujuan mereka masing-masing secepat mungkin. Terbukti dari padatnya lalu lintas di beberapa jalan utama Seoul yang sudah dipenuhi oleh rentetan kendaran bermotor.

Sejujurnya, Chanyeol tidak terlalu mempedulikan apa dan bagaimana ia saat ini. Penampilannya sudah sangat rapi dengan setelan pakaian casual yang dipadu topi hitam dan juga sneakers merah melekat di kakinya. Jika diperhatikan dari raut wajah, sepertinya Chanyeol memang sedikit tidak berminat dengan apa yang ia lakukan saat ini.

Terlalu membingungkan. Dan memaksa.

Sepanjang hari kemarin hingga malam bahkan dini hari tadi, pikiran Chanyeol sama sekali tidak mau lepas dari 7 lembar foto yang baru saja ia temukan. Entah karena apa, hanya saja dalam hati Chanyeol merasa bahwa foto-foto itu menyimpan sebuah misteri yang sayangnya hingga saat ini tidak ia ketahui pasti.

Chanyeol masih bungkam. Ia hanya menyimpan hal itu dalam pikirannya sendiri tanpa mau berbagi dengan Minseok. Bukan bermaksud apapun, hanya saja Chanyeol pikir akan lebih baik jika ia mencari tahu apa maksud dari ke tujuh foto tersebut.

Ingatannya kembali melayang. Satu per satu bayangan tentang foto-foto tersebut kembali mencuat. Chanyeol bisa mengingat dengan jelas beberapa kejadian sebelum akhirnya ia dan juga Yun berfoto bersama. Rasanya tidak aneh mengingat Yun sangat gemar mengambil gambar kapanpun dan dimanapun. Bisa dibilang Yun adalah gadis kecil yang menyukai hal-hal semacam itu, seperti ayahnya—Park Chanyeol.

Yun sangat senang untuk mengakhiri segala kegiatannya dengan berfoto. Apapun dan dimanapun ia melakukan sesuatu pasti pada akhirnya gadis cilik itu akan berfoto. Mengambil gambarnya sendiri dan juga bergaya di depan kamera dengan luwes. Semua ia lakukan tanpa paksaan. Dan sepertinya Yun sangat menyukai itu.

Pria 27 tahun itu sangat tahu hobi Yun yang satu ini. Akan tetapi, rasanya terlalu aneh ketika ia kembali mengingat ke tujuh foto tersebut. Belum lagi saat ia melihat sesosok lelaki mungil berkacamata yang—anehnya—selalu hadir disetiap foto. Berdiri di belakang tubuh Yun dengan raut tajam dan terkesan mengerikan.

Sebagai publik figure yang sudah malang-melintang di dunia hiburan semenjak remaja membuat Chanyeol merasa tidak asing dengan hal-hal demikian. Hanya saja rasanya terlalu aneh jika di setiap foto nampak jelas lelaki mungil itu. Lelaki yang sama. Orang yang sama pula. Terlebih ketika Chanyeol tak sengaja bertemu pandang dengan lelaki misterius tersebut di supermarket kemarin.

Bukan hanya kemarin, tetapi pagi tadi tepat di depan apartment. Chanyeol kembali bertemu lelaki mungil misterius itu. Walaupun posisinya berada di dalam mobil, tetap saja pandangan lelaki tersebut seolah-olah tengah memandangnya secara langsung. Chanyeol pikir itu adalah hal yang mengerikan.

Bagi seorang artis, sasaeng fans adalah hal yang paling mengerikan melebihi hantu.

Chanyeol mendesah bingung. Kepalanya ia sandarkan di kaca mobil. Mengamati setiap mobil yang berlalu lalang di samping mobilnya. Wajahnya terlihat lesu, tidak berselera dan sarat akan kebingungan.

Semakin lama memikirkan lelaki misterius tersebut membuat Chanyeol semakin yakin jika ada sesuatu yang terjadi berhubungan dengannya. Entah apa itu. Namun Chanyeol tetap meyakini sepenuh hati jika instingnya kali ini tidak salah. Dilihat dari gelagatnya, Chanyeol pikir lelaki tersebut adalah sasaeng fans. Ya. Dia pasti Byun Baekhyun, seorang saseng fans yang Minseok bicarakan waktu itu.

Chanyeol tidak menampik bahwa walaupun popularitasnya sedikit meredup akhir-akhir ini, Akan tetapi seorang fans pasti akan selalu berusaha berada dipihaknya. Termasuk saseng fans. Fans yang dikenal akan kenekatannya, keganasan dan hal-hal berbahaya yang mereka lakukan. Sudah banyak artis-artis seprofesinya yang mengalami hal-hal buruk karena sasaeng fans. Namun beruntung, Chanyeol tidak pernah mengalaminya. Setidaknya hingga detik ini.

Lebih dari itu, yang masih menjadi teka-teki bagi Park Chanyeol adalah..

..siapa lelaki bernama Byun Baekhyun itu? Dan apa yang dilakukannya untuk berdiri di belakang setiap foto Yun?

.

.

.

Daddy’s Daughter

Youngieomma & DantExo

.

.

.

UK Entertaiment, Gangnam-Seoul.

Chanyeol keluar dari mobil mewahnya saat Minseok sudah terlebih dulu berdiri dan membukakan pintu untuknya. Tubuh tingginya menjulang memperlihatkan sebuah pesona lain yang dimiliki artis terkenal semacam Park Chanyeol. Kacamata hitam yang kini bertengger manis di pangkal hidungnya semakin membuat pesona seorang Park Chanyeol meningkat berkali-kali lipat.

Minseok sudah siap dengan tas jinjing hitamnya kemudian mempersilahkan Chanyeol untuk melangkah menuju pintu samping gedung agensi terkenal se-antero Korea Selatan, UK entertaiment. Salah satu dari tiga agensi terkenal yang telah banyak melahirkan idola-idola dunia hallyu dengan segala kelebihan mereka masing-masing. Beruntung Chanyeol memiliki nasib dan karier yang baik, sehingga membuat pihak agensi meliriknya dan tertarik untuk menjadikan Chanyeol sebagai bagian dari mereka semenjak ia memutuskan untuk keluar dari Pearl.

Sebagian wajahnya memang terkamuflase dengan adanya kacamata hitam tersebut, namun sebisa mungkin Chanyeol mengulas senyuman terbaiknya ketika tidak sengaja berpapasan dengan beberapa pegawai agensi. Setidaknya bagi Chanyeol sekarang yang harus dia lakukan adalah bersikap sesopan dan sebaik mungkin ketika berhadapan dengan wajah-wajah orang di luar dunianya. Chanyeol hanya ingin menjaga nama baiknya sebagai seorang artis yang bertalenta dan juga berpendidikan.

Tidak lucu bukan jika ia tidak membalas sapaan ataupun senyuman dari orang lain? Itu bisa melukai harga diri Chanyeol selama ini. Camkan itu!

Pria tampan tersebut kembali melanjutkan langkahnya sebelum berbelok ke kanan tepat di ujung lorong. Sesaat kemudian pintu lift yang berada di hadapannya terbuka karena Minseok sudah lebih dulu memencet tombol di samping pintu mengkilat tersebut. Dan tepat saat Chanyeol masuk dan pintu kembali tertutup, wajahnya kembali muram.

“Apa sedari tadi kau hanya berakting?” tanya Minseok saat mengetahui perubahan ekspresi Chanyeol.

“Bukankah aku seorang artis? Kau lupa, Hyung?”

Minseok menatap artisnya dengan pandangan bosan, “Kita sudah membicarakannya malam kemarin dan juga pagi tadi. Tidak bisakah kau kembali menjadi profesional, Park Chanyeol?”

Chanyeol hanya mengerlingkan bola matanya bosan.

Sebelumnya, Minseok memaksa Chanyeol datang ke kantor untuk mengatur ulang jadwalnya yang berantakkan akibat dari kejadian beberapa minggu lalu. Jujur saja, Chanyeol melakukan ini semua dengan setengah hati. Secara kasat mata, kondisinya memang sudah pulih. Tetapi tidak dengan jiwanya. Bagaimanapun juga mental Chanyeol masih terguncang akibat berita kematian Yun.

Tak sampai 15 menit, akhirnya mereka berdua sampai di depan ruang kerja CEO UK Entertaiment. Sebelumnya Minseok sudah terlebih dulu membuat janji, oleh karena itu ia tidak perlu menunggu lebih lama lagi. Minseok mengetuk pintu dan setelah terdengar jawaban dari arah dalam, mereka pun bergegas masuk.

“Selamat pagi, Tuan Choi.”

Choi Siwon, CEO UK Entertaiment tersenyum kemudian mempersilahkan duduk, “Aku senang kalian datang juga.”

“Ini sudah kewajiban kami.”balas Minseok yang hanya di ikuti anggukan kecil Chanyeol. Sepertinya pria satu itu masih terlalu enggan.

“Baik. Langsung saja pada pokok permasalahan. Aku turut prihatin denganmu, Chanyeol.”

“Terima kasih sudah memberikan waktu bagi Park Chanyeol, tuan Choi.” Sahut Minseok ramah.

“Tidak apa. Masalah yang di tanggung Chanyeol sangatlah sulit. Pihak agensi juga mengerti dan akan melakukan yang terbaik. Hanya saja kita perlu mengatur ulang jadwal yang ada sejak beberapa minggu lalu hingga hari ini, manajer Kim.”

“Tidak bisakah agensi memberikanku waktu lebih panjang untuk ini? Aku masih dalam keadaan berduka. “ Chanyeol menyambangi dengan raut wajah memaksa.

Mendengar hal itu, Siwon hanya mampu mengulas senyumnya, “Ini bukan masalah berduka atau tidak. Selama beberapa minggu ini jadwalmu sudah kacau dan seharusnya di atur ulang agar kau bisa kembali melanjutkan aktivitasmu di dunia keartisan.”

“Jadi kau ingin memonopoliku lagi, tuan Choi?”

Siwon mengerutkan dahinya, “Apa maksudmu?”

“Kau pikir aku tidak tahu? Selama ini kalian berusaha untuk memonopoliku, mengeksploitasi semua milikku dan terus memaksaku bekerja hanya demi profesionalitas semata.”

Siwon mendengus pelan, “Karena kecerobohanmu itu pihak agensi mengalami kerugian berkali-kali lipat, harga saham juga turun dan beberapa investor melakukan sebuah ultimatum. Kontrak yang sudah kau tandatangani bulan lalu adalah salah satu dari sekian kontrak penting dengan beberapa pihak. Bahkan pihak K2 membatalkan kontraknya denganmu karena ini. Apa kau masih ingin meminta hari libur?”

“Kalian benar-benar—“

“Selamat pagi, tuan Choi.”

Dua orang yang tengah terlibat percekcokan sengit tersebut segera menoleh dan mendapati dua orang pria tampan masuk.

“Apa kami menganggu, tuan?”

Oh Sehun dan Kim Jongin datang bagaikan tamu tak diundang. Mereka berdua segera menempatkan posisi di sofa double yang masih kosong ketika Siwon menyambut dengan senyuman. Sekilas Chanyeol dapat melihat raut wajah mereka yang sangat cerah hari ini. Dan entah kenapa, ia memiliki sebuah firasat akan hal tersebut.

“Tidak. Sama sekali tidak.” Sahut Siwon.

Chanyeol melemparkan pandangannya ke arah mereka kemudian mendengus. Mata tajamnya beradu dengan mata Sehun dan juga Jongin. Sial! Ternyata benar. Pasti akan ada sesuatu yang terjadi setelah ini. Lihat saja bagaimana pandangan Sehun dan Jongin yang seolah-olah tengah mengejek Chanyeol.

Acara macam apa lagi ini? Ya Tuhan!

Minseok yang melihat dengan jelas perubahan raut wajah Chanyeol, hanya bisa diam. Sejujurnya ia juga tidak mengerti. Jongin dan Sehun datang di waktu yang kurang tepat, menurutnya. Dan lagi Minseok semakin bingung ketika Chanyeol melemparkan pandangannya ke arah lain, seolah-olah pria tersebut tidak menginginkan kehadiran Jongin dan Sehun.

“Ah! Kau pasti terkejut dengan kedatangan Kim Jongin dan juga Oh Sehun, bukan begitu Chanyeol-ah?” intrupsi Siwon.

Chanyeol tidak bersuara, hanya mengulas senyum miringnya.

“Jadi begini, beberapa hari terakhir dalam minggu ini, pihak agensi sengaja mengontrak Jongin dan juga Sehun untuk mengisi kekosongan jadwalmu, Park Chanyeol. Kami pikir hal itu menjadi sebuah alternatif yang cukup baik, mengingat popularitas kalian di Pearl sudah cukup di kenal banyak orang. Kau tahu bukan jika mulai tahun ini UK Ent. berkerjasama dengan SS Ent. Itu berarti Jongin dan Sehun dapat dialihkan untuk kedua management.”

“Kau ingin memecatku dari UK Ent. begitukah?” sahut Chanyeol.

Siwon tersenyum menampakkan dimple manisnya, “Tentu saja tidak. Bagaimana pun juga kau artis terbaik kami. Pihak agensi hanya tidak ingin masyarakat terlalu terfokus denganmu. Bukankah berita duka tersebut berdampak buruk? Karena itu, sebagai gantinya Jongin dan Sehun akan melakukan beberapa kontrak yang telah kau tandatangani setengah tahun lalu.”

Chanyeol menghela napas beratnya. Sungguh! Ini terdengar lucu. Bagaimana bisa pihak agensinya seenak jidat menggantikan posisinya dengan Jongin dan juga Sehun? Demi Tuhan! Chanyeol sama sekali tidak rela untuk digantikan oleh dua monster kesayangan Kris itu.

Pria 27 tahun itu sama sekali tidak mengerti. Setelah sekian lama hidupnya terbebas dari kekangan Pearl, kini justru keadaan berbalik seperti semula. Kebencian Chanyeol semakin lama semakin menguat saat tak sengaja mendapati raut penuh ejekan dari Sehun.

Sial maha sial! Chanyeol pikir ia harus memberi satu luka lebam di wajah tampan Sehun sekarang juga.

“Maafkan kami, Chanyeol Hyung.” Jongin mengintrupsi, “Kami sama sekali tidak bermaksud untuk merebut posisimu. Lagi. Kami ikut berduka atas kejadian tidak mengenakan yang Hyung alami kemarin.”

Sekali lagi Chanyeol hanya memutar bola matanya bosan. Dia sudah sangat hafal dengan tabiat Jongin. Lelaki berkulit tan itu pasti tengah mengejeknya walaupun ucapannya terdengar halus. Cih.

“Kudengar, Hyung juga terluka karena terlalu memikirkan Yun? Kumohon, jangan begitu Chanyeol Hyung. Bagaimana pun juga kehidupanmu jauh lebih penting.” Timpal Sehun dengan wajah sendu.

“Hn. Terimakasih.”

“Persahabatan kalian memang sangat hangat. Aku beruntung bisa mempekerjakan kalian secara bersamaan.” Siwon tersenyum sumringah. Pria itu pikir mungkin adalah keputusan yang bijak untuk membawa mereka bertiga bersama dalam sebuah pekerjaan lainnya. Jongin, Sehun dan juga Chanyeol terlihat begitu akrab. Mungkin hal itu akan semakin memudahkan Siwon dalam bekerja nantinya.

“Tentu saja, tuan Choi. Dulu kami menghabiskan banyak waktu bersama dalam Pearl. Itu juga yang membuat kami menjadi dekat satu sama lain.” Sahut Jongin dengan senyuman manis. Hal itu pula di angguki oleh Sehun yang duduk di sebelahnya.

“Oke. Kalau begitu, bisa kalian tunggu sebentar? Ada hal lain yang harus aku urus.”

Sehun mengangguk, “Baik. Tidak masalah, tuan.”

Siwon lantas bangkit dari duduknya. Memberi isyarat pada Minseok untuk ikut keluar bersamanya.

Dan ketika suara dentuman pintu berbunyi, keadaan di ruangan bernuansa hitam itu berubah. Canggung dan juga dingin. Chanyeol duduk di sofa single, sedangkan Sehun dan Jongin berada di hadapannya bersebrangan dengan meja kaca. Entah kenapa Chanyeol merasa tidak suka jika harus berada dalam satu ruangan dengan Sehun dan juga Jongin. Ini seperti dejavu.

Dulu, sewaktu mereka masih bekerja bersama, bahkan rasanya Chanyeol sangat bosan untuk melihat wajah dua pria yang berusia dibawahnya itu. Ingatan Chanyeol kembali melayang, ketika dulu mereka sering menghabiskan waktu bersama untuk berlatih, menari, bermain dan hal-hal lainnya.

Chanyeol senang bisa merasakan bagaimana hidup sebagai seorang artis, apalagi ia juga memiliki teman-teman dalam satu grup. Akan tetapi itu tidak bertahan lama. Hampir di setiap latihan menari, dirinya selalu merasa dipojokkan. Posisinya sebagai rapper di Pearl bahkan sama sekali tidak menolong. Walaupun Chanyeol adalah member ke-tiga dari yang tertua, tetap saja ia menerima perlakuan yang tidak sepantasnya dari dua adiknya tersebut.

Sering kali, Jongin dan Sehun mengkritik segala hal yang ia lakukan. Menganggapnya salah, kemudian tanpa pikir panjang selalu mengadu pada Kris ataupun manager mereka. Setiap kali berlatih menari, Chanyeol pun tidak pernah untuk tidak menerima sebuah kritikan yang pedas dari mulut mereka. Mereka selalu berkata jika gerakan tari Chanyeol sangat payah, tidak sinkron, dan seenaknya sendiri. Padahal menurut Chanyeol, justru mereka lah yang memperlakukan dirinya seenaknya.

Sebagai seorang dancer utamapun, terkadang Jongin tidak segan-segan menghukum Chanyeol ketika ia melakukan kesalahan. Jongin sama sekali tidak mengindahkan kenyataan bahwa Chanyeol berusia di atas

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
byundobi_
#1
Chapter 8: Park chan you really stupid heollll berkali-kali dikasih kesempatan masih juga belum mengerti doh!! gemes juga jadinya pengen ngejitak pcy, kalo aku yang jadi time traveller nya mungkin pcy udah aku jitak --" yah sayang tao jadi time travellernya mana tega seorang panda ngejitak manusia *bhak/?*
aku baru nemu disini karakter chanyeol bener-bener kacau, beneran kacau banget dia disiniiii huhuhu bikin aku greget sama karakternya dia disini.
youngieomma masih tetep dengan gaya bahasa yang paling bisa dimengerti walaupun konflik cerita ini sangat rumit, bahkan ini lebih rumit dari daffodil *hihihi* dan sekarang aku harus kembali menebak lagi apa yang sebenarnya terjadi di fanfic ini hahaha sebelum nemu di aff ini aku tahu youngieomma sejak baca fanfic youngieomma di ffindo emang ya author ini kelihatan paling sibuk banget dari author yg lain wkwk makanya jarang update cepet tapi aku bakalan nunggu fanfic ini update lagi kok hehehe eomma fighting!!~♡ kkkk^^ btw ini fanfic kolaborasi eomma dengan author Dantexo apa gimana? Yah pokonya sukses lah buat kedua author hihihihi dan aku juga suka gaya penulisan author dantexo terlihat sama namun ada perbedaan sedikit dari youngieomma mungkin itu yang menjadi ciri khas masing2 author ya hehehe maaf komennya sebanyak ini ㅠㅠ
Keep hwaiting author-deul^^
keyhobbs
#2
Chapter 8: ahh!!!park chan gagal lagi?ya ampun....aku jd greget sendiri pas bacanya,terus itu d kasih ingatan yg mata sama Tao?duh penasaran,update soon dong,please....^^
SungRaa #3
Chapter 8: eh gagal lagi??

yaampun jelek banget si cy, padahal udah di booking restoran pizza nya

aaaaaaaaaaaaaa, gagal

terus itu dikasih tao apa? ingatan yg mana?
aigo aigoo

lanjut :D
SungRaa #4
Chapter 7: bayangin baek di omelin ama cy, kkkkkkk

aduh park yun kasian banget ya disini

si lay bener ada niat jahat g ya?

lanjut ^^
frdeela #5
Chapter 7: Baekhyun ksna marah....
Hmmm... aku rasa yg kejam itu yixing.. jng2 dia yg merencanakan pmbunuhan yun.. Dan eve adalah IBU dr yun,istri chanyeol dulu... lanjut eomma gak sabaaarrr.... waiting!!
FitrianiNs #6
Chapter 6: baekhyun kayaknya baik,tapi siapa dia sbnarnya?
Aduh,chanyeol bikin geregetan aja..
UtauTsukiyomi
#7
Chapter 7: kampret si chanyeol bikin kesel dihhh
karin_kim #8
Chapter 7: brengsek banget si chanyeol, bodoh egois dan tidak peka
ihhh..kubanting juga ni hape bayangin chanyeol yg bikin gedek
FitrianiNs #9
Chapter 5: Gagal? Lagi?
Masa Chanyeol gagal lagi?
Apa karena Yun tetap tidak tersenyum dalam foto yg pertama itu?