Unrequited Love

Guardians

"Jeongmin," gumam Soo Kyung yang tampak kaget saat melihat penampilan Jeongmin yang berubah total.

 

"Kau pikir aku masih jadi anak manis?" Tanya Jeongmin.

 

"Kau...," bisik Soo Kyung yang mulai marah.

 

"Tetap tidak berubah. Dingin. Keras. Kau bahkan tidak sadar tentang perasaanku!" Seru Jeongmin.

 

"Hal itu sudah berlalu dan kau masih mengingatnya? Sungguh kasihan," jawab Soo Kyung.

 

Jeongmin langsung menyerang Soo Kyung dengan petir. Soo Kyung langsung berpindah ke belakang Jeongmin. Namun sayang, pria itu mengetahui rencana Soo Kyung dan melemparnya begitu saja.

 

"Beraninya kau!" Seru Chan Yeol yang langsung maju dengan apinya.

 

Baek Hyun kembali mengeluarkan cahayanya. Tao yang mencoba menghentikan waktu langsung menebas seorang penyergap yang hampir membunuhnya dengan pedang. Suho langsung menggenangi kaki Jeongmin dan Xiumin langsung membekukannya.

 

"Hanya segitu?" Gumam Jeongmin yang lalu menyemburkan api ke arah Suho dan Xiumin yang langsung dipindahkan Jongin tepat sebelum mereka berdua terbakar.

 

"Dia kuat. Hati-hati," kata Jongin.

 

"Kalian semua mundur. Ini masalahku dengannya," kata Soo Kyung.

 

"Kau sadar juga rupanya," kata Jeongmin.

 

Semua kesatria lalu mundur ke belakang Soo Kyung. Mereka langsung merinding saat melihat aura Soo Kyung berubah menjadi sangat gelap.

 

"Dia... dia marah," bisik Luhan.

 

"Sebaiknya kita berlindung," kata Kyung Soo yang sudah siap membuat benteng lagi.

 

"Soo Kyung bisa mengontrol kekuatannya. Aku yakin," kata Lay.

 

"Baiklah. Aku percaya padanya," balas Kyung Soo.

 

"Kita akan maju kalau keadaannya semakin gawat," kata Kris.

 

"Setuju!" Seru mereka serempak.

 

Soo Kyung tiba-tiba mengeluarkan cahaya yang menyilaukan Jeongmin. Dia langsung maju dengan petir terkuat. Jeongmin yang menyadari ada yang salah dengan cahaya itu langsung menghindar. Namun terlambat, petir itu sudah berhasil melukai lengannya.

 

"Kau... makhluk apa kau?" Tanya Jeongmin yang mulai merinding melihat Soo Kyung.

 

"Aku bukan Soo Kyung yang manis. Sudah cukup aku menjadi seseorang yang manis. Sebelum kau tiada, aku ingin meminta maaf. Selamat tinggal," kata Soo Kyung yang lalu menghunus pedang petir dan es yang ia buat ke jantung Jeongmin.

 

Soo Kyung langsung berpindah dari depan Jeongmin yang sudah ia bunuh dan jatuh terduduk. Air matanya mulai mengalir. Ia ternyata masih lemah karena mengingat kejadian masa lalu. Sehun langsung memeluk Soo Kyung untuk menenangkannya. Mereka menunggu Soo Kyung sampai ia siap menceritakan apa yang terjadi. Selama perjalanan, kesunyian melanda sampai akhirnya Soo Kyung menemukan tempat yang pas untuk membangun tenda.

 

"Maaf kalau aku menyinggung masa lalumu. Tapi siapa dia?" Tanya Kris.

 

"Sewaktu aku kecil, dia adalah sahabatku yang paling baik. Dia tangan kananku. Kemana pun aku pergi, dia akan selalu siap membantuku. Ia yang selalu mendukungku setiap aku gagal tes. Ia juga yang menemani aku latihan setiap hari."

 

"Lalu mengapa kau membunuhnya?" Tanya Lay.

 

"Dia menyatakan perasaannya padaku saat kita sudah remaja. Namun sebelum aku menjawab, ia sudah diambil raja kegelapan dan dilatih seperti monster. Aku hanya menyukainya sebagai sahabat. Namun dia pikir aku tidak menyukainya dan dia membenciku. Aku membunuhnya karena dia adalah musuh. Namun aku sangat kesakitan saat mengingatnya sebagai sahabatku," jawab Soo Kyung yang mulai menangis.

 

"Tenanglah," kata Kyung Soo yang lalu merangkulnya.

 

"Kau masih punya hati," kata Chan Yeol.

 

"Jujur, kami sangat takut saat melihatmu tadi, Soo Kyung," kata Tao.

 

"Kenapa takut?" Tanya Soo Kyung.

 

"Kau seperti pembunuh berdarah dingin," kata Luhan.

 

"Memang itulah aku kalau berhadapan dengan kegelapan," kata Soo Kyung yang lalu tertawa.

 

Mereka akhirnya larut dalam candaan Chan Yeol yang berhasil membuat malam itu menjadi lebih ceria. Ternyata Soo Kyung membuat mereka kaget saat ia bilang bahwa tujuan mereka sudah dekat.

 

"Ayo semuanya tidur!" Seru Suho.

 

"Baik!"

 

***

 

"Karena sudah dekat. Ayo Jongin," kata Soo Kyung yang langsung memindahkan orang di sampingnya.

 

"Baiklah," kata Jongin yang lalu memindahkan sisanya.

 

"Jadi ini istananya," gumam Xiumin.

 

"Lihat di sana!" Seru Baek Hyun sambil menunjuk ke atas menara.

 

"Dia ada di sana. Bersiaplah teman-teman. Ingat pembagian yang sudah pernah aku beritahu. Ayo bergerak!" Seru Soo Kyung.

 

Lay, Kris, Chan Yeol, dan Jongin langsung bergerak di lini bawah untuk memusnahkan penjaga di lantai pertama.

 

"Manis sekali keempat anak ini," kata seseorang yang keluar dengan jubah merahnya.

 

Perempuan berjubah merah itu langsung membekukan Kris. Chan Yeol langsung melelehkan Kris dan bergerak bersama Jongin untuk memusnahkan orang itu.

 

"Argh!" Seru Chan Yeol begitu ada sengatan petir yang mengenai lengannya karena kalah cepat bergerak.

 

Lay yang mencoba menyembuhkan langsung dihalangi dengan sengatan api dari perempuan berbaju merah itu. Kris yang melihat kejadian itu langsung bergerak bersama Jongin.

 

"Argh!" Seru Jongin saat ia terkena pisau es buatan perempuan itu yang seketika menurunkan energinya.

 

"Kalian semua," gumam Kris yang syok melihat ketiga temannya.

 

"Beraninya kau melukai teman-temanku! Keluarlah!" Seru Kris yang memanggil peliharaannya.

 

Seekor naga langsung maju dan menghantam perempuan itu. Kris langsung membunuh perempuan itu dalam sekejap dengan bantuan naganya. Ia lalu mengangkut Chan Yeol, Jongin, dan Lay ke daerah yang aman. Lay yang sudah pulih langsung menyembuhkan Chan Yeol dan Jongin.

 

Soo Kyung yang maju bersama yang lain sangat kaget saat melihat satu persatu kesatria-nya di serang. Dia langsung cepat menuju ke menara terakhir.

 

"Kalian, mundurlah," kata Soo Kyung.

 

"Tapi....," kata Luhan.

 

"Tidak ada tapi. Semuanya mundur!" Seru Soo Kyung.

 

Luhan langsung menarik teman-temannya mundur ke tempat Kris menunggu. Pasukan lini kedua berhasil mereka taklukan. Diam-diam mereka khawatir saat Soo Kyung naik sendiri.

 

"Kita harus membantunya!" Seru Suho.

 

"Benar! Ayo berangkat!" Seru Kris yang membuat mereka semua langsung pergi.

 

Soo Kyung naik ke lantai tiga. Ia langsung mengeluarkan api dan petir besar yang memusnahkan semua pasukan dalam sekejap. Kekuatannya yang sudah pulih memang memberinya energi tak terbatas. Ia bisa maju dengan mudah.

 

"Akhirnya...," sapa seseorang yang membuat Soo Kyung semakin marah saja.

 

"Kau! Masih berani kau menggunakan tubuh ayahku!" Serunya sambil melemparkan api dan petir sekaligus.

 

"Naif. Kau tidak sadar bahwa energimu terbatas," kata orang itu sambil berbalik dan meredam semua api dari Soo Kyung dengan mudahnya.

 

Soo Kyung mencoba berpindah. Namun, ia langsung kaget saat menyadari energinya hampir habis.

 

"Dasar lintah! Pasti kau yang mengambil energiku!"

 

"Benar sekali. Sekarang giliranmu yang kupanggang."

 

"Kami tidak akan membiarkan itu terjadi!" Seru Suho yang langsung melemparkan pisau airnya dan melukai pergelangan tangan orang itu.

 

"12 kesatria. Wow. Kalian terlihat hebat."

 

"Cukup basa basinya," kata Kris yang langsung menyerang dibantu Chan Yeol dan Baek Hyun.

 

Mereka bertiga langsung terlempar begitu orang itu memberikan petir paling besar yang pernah mereka lihat. Lay langsung berusaha menyembuhkan ketiga orang itu.

 

"Siap-siaplah," bisik Soo Kyung ke Luhan yang langsung disampaikan ke teman-temannya yang lain.

 

"Mungkin kau boleh menjadi yang terkuat. Tapi kami ada ber-13 disini," kata Soo Kyung sambil berdiri di depan ke-12 kesatria.

 

"Sekarang!" Seru Soo Kyung yang membuat semua kesatria mengeluarkan kekuatan mereka dan memberikannya ke Soo Kyung.

 

"Sampai jumpa!" Seru Soo Kyung yang lalu mengumpulkan semua kekuatan dan berusaha memusnahkan sumber dari kegelapan selama ini.

 

"Kalian semua menyebalkan!" Serunya yang mulai hilang dan langsung hancur berkeping-keping.

 

"Kita... kita berhasil!" Seru Xiumin begitu orang jahat itu hancur.

 

"Soo Kyung!" Seru Kyung Soo yang langsung mendatangi gadis itu dan memapahnya.

 

"Kita harus kembali. Jongin, kau bisa menggunakannya kan?" Tanya Suho.

 

"Aku yakin. Ayo semuanya, berpegangan padaku," kata Jongin yang langsung memindahkan mereka semua.

 

"Soo Kyung!" Seru sang Ratu begitu melihat anaknya sudah pingsan.

 

Kyung Soo langsung membawa Soo Kyung kekamarnya diiringi tatapan khawatir dari semua orang.

 

"Apa dia baik-baik saja?" Tanya Sehun.

 

"Semoga," jawab Chen.

 

"Dia masih hidup. Tapi semoga ia bisa menerima kenyataannya," kata sang Ratu sambil memberikan terapi penyembuhan bersama Lay.

 

"Kenyataan apa?" Tanya Baek Hyun.

 

"Kekuatannya sudah hilang. Hanya kekuatan alami-nya saja yang akan tetap ada," kata sang Ratu yang membuat semua namja itu kaget.

 

"Jadi... ia tidak bisa menjadi kuat lagi?" Tanya Tao lemah.

 

"Aku yakin dia bisa bangun dan menjadi kuat lagi," kata Kyung Soo.

 

"Dimana... ini?" Tanya Soo Kyung lemah.

 

"Dia sadar!" Seru Kris yang membuat semua orang menoleh.

 

"Kau sudah di rumah," jawab sang Ratu.

 

"Kesatria..."

 

"Tenang. Mereka semua baik-baik saja. Sekarang mereka ada di sini."

 

"Kalian hebat. Terima kasih sudah membantuku," kata Soo Kyung.

 

"Kau yang mempertemukan kami semua. Kami sangat senang karena memiliki keluarga," kata Chan Yeol.

 

"Tapi kau tahu resikonya kan, Soo Kyung?" Tanya ibunya lembut.

 

"Ya, ibu. Kekuatanku mungkin sudah hilang seperti yang sudah ditakdirkan. Tapi itu tidak sia-sia bagiku," jawab Soo Kyung.

 

***

 

"Dengan ini, kuanugerahkan gelar pangeran kepada semua kesatria karena telah menyelamatkan kerajaan!" Kata sang Ratu diiringi sorakan semua rakyat yang berkumpul di depan istana.

 

"Apa itu berarti kami akan tinggal di sini?" Tanya Jongin.

 

"Kalian akan kembali ke tempat asal kalian," jawab Soo Kyung.

 

"Apa kita bisa bertemu lagi?" Tanya Sehun.

 

"Tentu saja. Tapi aku sudah tidak bisa berpindah lagi. Jadi aku tidak yakin," jawab Soo Kyung.

 

"Terima kasih untuk semuanya, Soo Kyung. Aku sangat senang bertemu denganmu," kata Suho.

 

"Baiklah. Aku akan mengantar kalian semua," kata sang Ratu.

 

"Sampai jumpa, Soo Kyung!" Seru mereka serempak.

 

"Terima kasih semuanya!" Seru Soo Kyung sambil membungkuk hormat.

 

Satu per satu dari kesatria itu menghilang. Semua memang berakhir. Namun ada satu perasaan tertinggal. Harapan untuk bisa bertemu lagi satu sama lain dan mengemban tugas baru. Hati mereka satu sama lain sudah terpaut dan mereka akan siap jika dipanggil lagi.

 

***

 

"Argh!" Seru seseorang yang terbangun dari tidurnya.

 

"Jeongmin! Apa kau baik-baik saja?"

 

"Aku masih bisa pulih," jawab Jeongmin yang bangga akan kemampuan tubuhnya yang bisa menyembuhkan.

 

"Dan aku akan kembali!" Serunya bahagia.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet