The End of The World

Guardians

"Selamat pagi!" Seru seorang namja yang membuat Soo Kyung menoleh saat ia berlatih.

 

"Selamat pagi, Suho-ssi," balasnya.

 

"Kau masih kaku saja. Meski kita berbeda usia, aku rasa tidak apa-apa kalau kau memanggilku dengan biasanya," kata Suho.

 

"Soo Kyung nuna, selamat pagi!" Sapa Sehun yang datang bersama teman-teman yang lain.

 

"Halo semuanya. Bagaimana kabar kalian?" Tanya Soo Kyung yang tiba-tiba mengeluarkan petir dengan suara keras.

 

"Kekuatanmu sangat besar," komentar Kyung Soo yang paling terakhir keluar dari pintu depan asrama.

 

"Rupanya dirimu sudah mulai terbiasa di sini," balas Soo Kyung yang lalu meretakkan tanah dalam sekali injak.

 

"Nah, saatnya berlatih. Akhirnya aku bisa melatih kalian semua!"

 

***

 

"Refleks itu sangat amat diperlukan dalam setiap serangan. Nah sekarang," kata Soo Kyung yang tiba-tiba membekukan setengah badan Chan Yeol.

 

"Hei!" Serunya kaget.

 

"Refleksmu harus dilatih untuk menghindari kejadian seperti itu," kata Soo Kyung yang lalu melemparkan bola api ke Suho yang langsung dinetralkan dengan air.

 

"Bagus. Mari kita coba lagi," kata Soo Kyung yang langsung mengeluarkan petir ke arah Jongin yang langsung juga berpindah ke sisi lain.

 

"Bagaimana dengan member baru kita?" Tanya Soo Kyung yang melemparkan sebongkah besar gumpalan tanah ke arah Kyung Soo.

 

Buak!

 

Kyung Soo langsung menghancurkannya dalam beberapa detik dan sesaat mengagetkan mereka semua.

 

"Pertahanan diri yang bagus," komentar Soo Kyung.

 

"Nah," gumam Soo Kyung yang tiba-tiba melemparkan api ke arah Sehun yang langsung dibalikkan ke arahnya dengan angin besar.

 

"Wow! Hati-hati!" Seru Soo Kyung yang langsung melakukan teleport ke sisi lain agar selamat dari api itu.

 

"Terima seranganku!" Seru Chan Yeol yang langsung melemparkan bola apinya diiringi cahaya Baek Hyun yang menyilaukan Soo Kyung.

 

"Masih terlalu cepat untuk mengalahkanku," komentar Soo Kyung setelah ia tiba di sisi lain.

 

"Kau curang dengan teleport-mu," kata Chan Yeol yang lalu cemberut.

 

Mereka semua tertawa melihat tingkah Chan Yeol. Setelah beberapa kali saling menyerang, mereka yang terluka langsung diobat Lay.

 

"Dia sudah semakin baik. Lukaku bisa sembuh dengan cepat," komentar Chen.

 

"Nah sekarang giliran Lay, Chen, Xiumin, dan Baek Hyun. Ayo ikuti aku," kata Soo Kyung yang lalu memindahkan mereka ke sebuah padang rumput hitam yang sepertinya habis dibakar.

 

"Dimana kita?" Tanya Chen bingung.

 

"Ini adalah daerah kerajaan yang dirusak kekuatan jahat. Lay, bisakah kau memulihkan semua bunga dan rumput yang ada di sini?" Tanya Soo Kyung.

 

"Patut dicoba," kata Lay yang lalu berkonsenterasi.

 

Lay lalu menyembuhkan semua rumput dan bunga dalam sekali coba. Sekarang mereka semua berdiri di padang rumput yang indah.

 

"Sama seperti dulu," gumam Soo Kyung.

 

"Nah, ayo kita berpindah lagi."

 

"Pantai lagi?" Tanya Chen yang sedikit takut.

 

"Tenang saja Chen, kau sudah cukup kuat untuk memusnahkan mahluk-mahluk itu," kata Soo Kyung sambil menunjuk segerombol hewan aneh yang letaknya masih jauh dari mereka.

 

"Baiklah."

 

Chen lalu mengeluarkan petir dan memberikannya ke awan. Petir itu dengan cepat terarah ke sasarannya.

 

"Wow! Aku sudah hebat," kata Chen yang sangat senang.

 

"Kerja bagus. Nah Xiumin, siap membekukan laut?" Tanya Soo Kyung.

 

"Laut? Kalau seluruhnya itu tidak mungkin!" Seru Xiumin.

 

"Memang tidak seluruhnya. Cobalah," kata Soo Kyung

 

Xiumin lalu mendekat ke arah laut dan berjalan di atasnya. Seketika itu juga sebagian laut yang mereka bisa lihat langsung membeku termasuk dengan ombaknya.

 

"Keren!" Gumam Xiumin.

 

"Ayo berangkat lagi. Kerja bagus Xiumin," puji Soo Kyung.

 

Mereka lalu tiba di sebuah gua yang gelap. Baek Hyun otomatis langsung menyinari mereka.

 

"Cahayamu semakin terang dan besar, Baek Hyun," komentar Soo Kyung diiringi tatapan takjub karena ternyata gua itu sangat amat besar dan cahaya Baek Hyun cukup menerangi seluruhnya.

 

"Bukankah itu kristal?" Tanya Lay saat melihat sesuatu yang berkilau di dinding gua.

 

"Benar sekali," jawab Soo Kyung sambil mengambil sebongkah besar tanah berisi kristal.

 

"Kalian sudah berkembang. Aku senang sekali. Nah, saatnya kita pulang dan menyusun rencana," kata Soo Kyung.

 

***

 

"Hore! Ada oleh-oleh!" Seru Luhan yang langsung mengapungkan bongkahan tanah berisi kristal itu.

 

"Kyung Soo, kau tentu bisa memisahkan kristal dan tanahnya," kata Soo Kyung.

 

Kyung Soo langsung menarik semua tanah dan melepaskan kristal berwarna biru langit itu ke lantai di depan asrama.

 

"Keren juga," komentar Kris sambil membantu menempa semua kristal dengan apinya.

 

"Perhiasan baru! Ini untuk Ratu dan Soo Kyung," kata Suho sambil memberikan sebuah gelang ke Soo Kyung dan sisanya menghambur untuk menemani Xiumin memberi hadiah ke Ratu.

 

"Terima kasih," kata Soo Kyung yang lalu memakainya dan berjalan mengikuti semua namja itu ke dalam asrama.

 

"Kita akan memusnahkan kekuatan jahat yang selama ini selalu membayangi kita. Pertahanan mereka ternyata kuat dan berlapis. Karena itu, aku akan membagi kalian dalam beberapa kelompok. Buatlah strategi sesuai dengan kemampuan kalian. Aku yakin kalian mampu. Aku akan ke dalam untuk bersiap-siap," kata Soo Kyung tegas.

 

"Mengapa dia begitu berapi-api?" Tanya Sehun.

 

"Ayahnya dibunuh oleh pemimpin pemberontak, Castel," kata sang Ratu diiringi tatapan kaget dari semua kesatria.

 

"Daerah mereka ada di sisi barat dari asrama ini. Perjalanannya berat. Hutan kelam menanti kalian," kata sang Ratu.

 

"Tapi kan aku bisa memindahkan kami semua," kata Jongin.

 

"Teleportasi terlalu jauh tidak kuijinkan," kata Soo Kyung yang datang dengan bawaannya.

 

"Mengapa?" Tanya Chan Yeol.

 

"Energimu akan cepat habis. Simpan energimu untuk terakhir kali," kata Soo Kyung.

 

"Apa yang kau lihat?" Tanya Kris.

 

"Kami tahu kau bisa melihat," lanjut Suho.

 

"Aku mungkin bisa melihat. Namun semua bisa berubah. Semuanya tergantung pada kita."

 

"Apa yang ia katakan benar sekali," kata sang Ratu.

 

"Nah, saatnya pergi. Kalian sudah siap, 12 kesatria?" Tanya Soo Kyung dengan senyum misteriusnya.

 

"Siap!" Seru mereka serempak.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet