I miss you but—

Hello Heartthrob
Please Subscribe to read the full chapter

[Aecha’s POV]

Hari keempat sejak aku pergi dan Minho sama sekali tidak ada kabar sejak saat itu. Benar aku memintanya untuk tidak menelponku, tapi bukan berarti ia boleh tidak mengirim pesan padaku. Rasanya aku bisa mati, I miss him so bad tapi aku adalah seorang wanita yang tak akan mengirim pesan pada lelaki terlebih dahulu—kecuali dalam keadaan mendesak—dan sekarang adalah keadaan mendesak.

Mengesampingkan egoku sejenak, aku mencoba untuk menelpon Minho. Great! Tidak aktif!

“You’re dead meat, Choi Minho.” rutukku pelan.

Baiklah, aku mulai mengkhawatirkannya. Aku memutuskan untuk menelpon Jinki oppa, ia bilang Minho kembali ke asrama lebih awal dan aku hanya mengerutkan keningku.

“Ia tidak ada schedule hingga dua bulan mendatang. Untuk apa ia di asrama?”

‘Sebaiknya kau tanyakan sendiri pada Minho.’ jawab Jinki oppa lalu mendehem. Ini hanya perasaanku atau kedua orang ini menyembunyikan sesuatu dariku?

“Sejak kapan oppa dan Minho menjadi partner in crime, huh?”

Jinki oppa hanya tertawa.

~

“Jika tiba-tiba pacarmu tidak menghubungimu lalu ia menghilang begitu saja, bisa jadi ada beberapa kemungkinan.” ucap Minyoung. Aku memangku daguku, menyimak. “Pertama, ia memang benar-benar sibuk. Kedua, ia bosan padamu. Dan ketiga, karena ia bosan lalu ia berselingkuh.”

Aku bergidik mendengarnya. Minho tidak sedang sibuk, tapi dua kemungkinan lainnya itu sedikit menakutkan. Mungkinkah?

“Minh

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet