[Jinki’s POV]

“Park Yerim?”

“Hm. Park Yerim.” aku mengangguk, menggigit roti tawar di mulutku sebelum membantu Hyeri menaikkan zipper dress barunya. “Aw, kau sangat manis. Dress ini benar-benar cocok.”

“Jangan mengganti topik, Lee Jinki.” Hyeri berbalik menatapku, ia menyedekapkan tangannya.

“Apa lagi yang ingin kau tahu? Dia hanya teman masa kecilku.” ya, akhir-akhir ini Hyeri selalu penasaran dengan sosok gadis selain Aecha di album lamaku. Yerim.

“Berapa lama ia tinggal di rumah ini? Kenapa ia pindah? Benar kau tidak tahu sekarang ia dimana?”

“Aigo, kau sudah menanyakan hal itu berulang kali.” aku tertawa kecil. “Haruskah aku mengulangnya?”

“Ya, siapa tahu kau melewatkan informasi yang tidak ku ketahui.” Kim Hyeri cemburu? Haha.

“Baiklah. Ia tinggal disini selama 5 tahun, lalu ia pindah ke Jeju karena kedua orangtuanya pensiun dan rumah ini terus berganti pemilik hingga keluargamu menempatinya saat ini. Aku tidak tahu ia dimana, lagipula itu sudah sangat lama, aku sudah melupakannya. Puas?”

“Bagaimana jika ia tiba-tiba kembali?” tampak Hyeri mengerutkan keningnya. Insecure. Kenapa tiba-tiba ia seperti ini? Aku hanya tertawa lalu mengusap kepalanya.

“Kau terlalu banyak menonton film, Hyeri-ya.”

“Siapa tahu? Mungkin kau menyimpan perasaan pada gadis itu? Bukankah ia gadis kecil yang cantik? Mungkin saja sekarang ia lebih cantik dariku.”

“Yaish, tidak ada apa-apa diantara kami.” bohong. Ia cinta pertamaku.

“Sungguh?”

“Tentu saja.” …bohong.

Hyeri menghela nafas beratnya. Mata itu mengamati tiap ekspresi wajahku, mencoba mencari kebohongan tapi tentu aku lebih pintar menyembunyikannya. Ilmu theater rupanya sangat menguntungkan untuk saat seperti ini.

(Flashback)