Chapter 2
One Last CryBeberapa orang yang dikenalnya menyapa sepanjang perjalanan ke kelas. Dia hanya melambaikan tangan sebagai tanda bahwa dia tergesa-gesa.
"Hey Yoochun~"
Seorang temannya di klub musik menepuk punggungnya sambil berjalan menjajarinya. Namja dengan tubuh sangat tinggi, mempunyai tampang nerd dan mengenakan kaca mata. Dia membawa beberapa music sheet di tangannya.
"Jangan sekarang, Changmin," tolak Yoochun kepada namja berkacamata yang bernama Changmin itu. Dia mempercepat langkahnya menuju kelas. Changmin yang mempunyai kaki-kaki sangat panjang, berhasil menyusul Yoochun dengan mudah.
"Yoochunnie~"
Mendekati kelasnya, dua orang murid yeoja dari kelas lain menyapanya. Yoona dan Yuri. Yoochun bisa membaca tulisan yang tertera di nametag mereka. Sudah menjadi rahasia umum di kalangan murid bahwa Yoona menaruh hati kepada Yoochun sejak mereka sama-sama duduk di kelas satu.
Wajah Yoona bersemu merah. Yoochun sedikit melirik kepada mereka. Meski dia hampir kesulitan bernapas karena habis berlari, dia tidak akan melewatkan kesempatan tebar pesona di kalangan yeoja. Yoochun melempar seulas senyum yang bisa membuat mereka pingsan.
Tanpa menunggu reaksi kedua yeoja itu dia bergegas masuk ke kelasnya. Changmin memutar bola matanya melihat tingkah Yoochun di depan para yeoja. Dia ikut masuk kelas Yoochun meskipun ini bukan kelasnya.
Yoochun sibuk mencari inhaler yang diletakkannya di dalam tas. Tadi dia lupa untuk mengantonginya di saku baju seragam seperti biasa. Setelah menemukan benda berwarna putih itu, dia segera menghisapnya. Beberapa saat kemudian dia merasa sudah bisa bernapas dengan baik lagi. Changmin ikut duduk di kursi Yoochun. Dia mengamati wajah teman seklubnya itu yang sedikit memerah, tanda bahwa dia kesulitan bernapas.
"Yo! Yoochun!"
Yunho memasuki kelas sambil sedikit berteriak. Anak-anak disitu sudah terbiasa melihat kelakuan salah satu preman sekolah itu sehingga tidak heran lagi. Untung saja sekarang sedang jam istirahat sehingga tidak ada guru di kelas. Dia melangkah menuju meja Yoochun. "Nih!" Ditaruhnya sebuah CD musik di depan namja memegang inhaler di tangannya. "Si pantat bebek anak kelas satu itu memberikan ini untukmu."
Dilihatnya plastik CD penyanyi kesukaannya. Darimana si bebek bersuara seperti lumba-lumba itu tahu? Ini adalah CD special version yang dijual dalam jumlah terbatas. Meski demikian, tidak urung dibukanya plastik pembungkus benda pipih tersebut. Sebuah amplop berwarna putih meluncur jatuh dari dalam plastik ketika Yoochun membukanya dengan tidak sabar.
"Oops! Apa ini?" Changmin meraih amplop tersebut dan membolak baliknya. Yoochun tidak peduli dengan amplop tersebut dan fokus membaca-baca track list di CD hingga Changmin berkata, "Chun, ini untukmu. Ini surat cinta dari si bebek itu."
CD yang dipegang Yoochun terlepas dari tangannya.
"APA?" teriaknya tidak percaya.
Direbutnya amplop yang telah terbuka itu dari tangan Changmin. Segera dibacanya cepat-cepat. Lima menit kemudian dia meremas amplop dan melemparnya ke keranjang sampah yang ada di sudut ruangan kelas.
東方神起
~ TBC ~
Budayakan memberi komentar, subscribe dan vote ya ^_^
Terima kasih~
Comments