Tell Me, Tell Milk, Tell Tell Tell Tell Tell Tell Me!

The Girl from the Bubble Tea Shop

 

“Jadi, apakah kamu mau menceritakan tentang Jaemi kepada kami?”

 

Sekelompok pria sedang beristirahat setelah 3 jam latihan dance ketika Luhan menyergap Kyungsoo dengan pertanyaan nya. Sesaat setelah mendengar nama seorang gadis, pria-pria lain yang ada di ruangan itu tiba-tiba menghampiri Kyungsoo dan Luhan lalu menjauhkan diri diatas lantai kayu… kecuali Kevin yang sedang berbaring terlentang.

 

“Siapa Jaemi?” Chanyeol bertanya.

 

Ke delapan pria itu pun semakin penasaran. Bahkan Yixing, yang biasanya menyibukan dirinya dengan dance bahkan ketika sedang istirahat, ikut bergabung. Sepertinya tema tentang wanita memang sangat menarik perhatian mereka.

 

“Bubble Tea,” Sehun menjawab.

 

Kevin melihat ke arah maknae dengan tatapan tidak percaya. “Apakah kamu menginginkan bubble tea lagi?”

 

“Hmm.. bubble tea.. rasa toffee bubble tea…” Minseok bergumam, menjilat bibirnya.

 

Perkataan Kevin membuat Sehun memutar matanya. “Bukan, hyung. Makthudku theorang gadith.”

 

“Gadis itu adalah bubble tea?!?” Yixing berseru.

 

Luhan menepuk jidat ketika mendengar reaksi teman nya. Dia menepak kepala Yixing pelan dan berkata, “Bukan, taplak! Dia itu wanita dari kedai bubble tea.”

 

Setelah mendengar penjelasan dari Luhan, mereka bersama-sama berseru “Aaaaaaaaah” dan mengangguk… Walau sepertinya butuh waktu lebih lama bagi Yixing untuk memahami semuanya.

 

“Jadi, apakah dia pacar Kyungsoo?” Kyuwan bertanya pada Luhan.

 

“Dia mungkin berharap” Minseok menyeringai.

 

Mendesah kecewa, Kyungsoo menyerah pada tekanan dan memutuskan untuk memberitahu teman-teman nya tentangmu. “Dengar, dia bukan pacarku, okay? Aku bahkan baru bertemu dia hari ini. Disamping itu, yang aku ketahui tentang dirinya hanya nama dan usia nya aja.”

 

“Dan dia sangat cantik,” Luhan menambahkan.

 

“Secantik apa?” Kevin bertanya. “Cantik dengan bantuan make up? Atau catik tanpa bantuan make up?” Sekarang dia sedang memandang langit-langit seperti sedang membayangkan bagaimana sebenarnya rupamu.

 

Luhan mencoba menggambarkan sosokmu dalam fikiran nya. Dia mengingat jelas sosokmu ketika tadi pagi kamu bertemu dengan nya. Kamu tidak memakai make up –dia sangat yakin akan hal itu- tapi entah bagaimana kedua belah pipi dan bibirmu berwarna pink menawan. Rambut panjang hitam mu di tata sederhana. Hanya di ikat ekor kuda dengan kunciran berwarna violet, tapi terlihat sangat rapi. Alis matamu juga terlihat sangat sederhana tanpa tambahan make up.

 

 20z1ls2.jpg

 

“Benar-benar sangat cantik tanpa make up.” Luhan memutuskan.

 

Sehun memutar matanya, “Lebih ke cantik karna-terlalu-malath-untuk-memakai-make-up.” katanya sambil bersandar pada siku seraya meluruskan kakinya. Posisinya hampir sama dengan Kevin.

 

“Tetap aja cantik.” Minseok bersuara.

 

Yixing yang sedang memencet tombol di handphone nya memberi saran, “Kita harus pergi ke kedai teh sehabis latihan agar bisa bertemu dengan nya.”

 

“Tapi sepertinya aku ingin bertemu dengan nya sekarang juga,” Kevin mengumumkan.

 

Chanyeol tiba-tiba bangun dari duduknya dan langsung melompat-lompat tidak jelas. “Oh! Oh! Oh! Aku tau, aku tau!”

 

Yang lain memandangnya, bingung.

 

Mata Kyungsoo seketika berubah menjadi sepasang donat dan bertanya, “Apakah dia sedang mabuk?”

 

Tanpa berhenti dan terus melompat-lompat tidak jelas di dalam ruangan, Chanyeol tersenyum aneh dan berkata, “Aku punya ide yang sangat sangat sangat briliant!”

 

 

 1122889uis5gpr73p.gif1122889uis5gpr73p.gif1122889uis5gpr73p.gif1122889uis5gpr73p.gif1122889uis5gpr73p.gif1122889uis5gpr73p.gif1122889uis5gpr73p.gif1122889uis5gpr73p.gif

 

 

Kamu menghela nafas panjang.

 

Bagaimana bisa dia meninggalkan ku begitu saja? Bagaimana bisa dia mengembankan tugas menjaga kedai ini kepadaku? Sunbae macam apa dia? Kupikir dia seorang guru yang baik…

 

Kamu sedang asyik dengan fikiran mu sendiri sampai tidak menyadari kalau telepon berbunyi.

 

Tanpa mengalihkan pandangan dari puzzle sudoku yang telah menyibukan dirinya beberapa jam ini, Ahjumeonie dengan kasar memberi tau tentang telepon yang berbunyi, “telepon itu tidak akan mengangkat dirinya sendiri.”

 

Telepon nya berbunyi sekali lagi dan kali ini kamu mendengarnya.

 

“Maaf, Ahjumeonie.” Kamu membungkuk meminta maaf kepadanya sebelum akhirnya mengangkat telepon.

 

“Hallo, dengan Happy Bubble disini, ada yang bisa kami bantu?” kamu bertanya.

 

Seseorang di telepon itu –siapapun dia- berdehem sebelum menjawab.

 

“Uhm, kami ingin, uhm, memesan..” Ooh, suaranya berat banget.

 

Kyungsoo tidak menyebutkan apa-apa tentang pesan antar, jadi kamu memutuskan untuk bertanya terlebih dulu dengan Ahjumeonie tentang hal ini sebelum melanjutkan pembicaraanmu di telepon. “Uhm, Tuan, bisakah anda tunggu sebentar?”

 

Menaruh telapak tangan mu di telepon agar suaramu tidak terdengar si penelepon, kamu bertanya kepada Ahjumeonie apakah Happy Bubble mengadakan pesan antar. Dia berkata itu tidak jadi masalah selama masih di daerah sekitar Apgujeong dan Cheongdam.

 

“Oh, maaf menunggu lama, tuan. Kami menerima pesan antar tetapi hanya di sekitar Apgujeong dan Cheondam,”

 

Di ruang latihan, Chanyeol tersenyum dan memberikan tanda isyarat dengan ibu jarinya ketika kamu menyanggupi untuk melakukan pesan antar. “Ah, iya iya, aku di Apgujeong kok..”

 

“Dimana alamat lengkap nya, tuan?”

 

“Alamat?” Chanyeol memberikan isyarat kepada teman nya untuk menuliskan alamat lengkap kantor untuknya. Kevin dengan cepat menulis di kertas pertama yang dapat diraihnya, dalam hal ini, sebuah kertas musik. Setelah dia menyelesaikan tulisannya, dia menunjukan kertas itu pada Chanyeol.

 

 2lvipns.jpg

 

Masalahnya, tulisan Kevin yang selevel dengan tulisan anak balita berumur 3 tahun itu, terlalu sulit untuk Chanyeol pahami. Sangat sulit membedakan ieung (ㅇ) dengan mieum (ㅁ).

 

“Yah! Itu 구 (gu), bukan 그 (geu)!” Kyuwan membenarkan.

 

Kevin mengerutkan alisnya bingung. Dia menatap tulisan nya tapi tetap tidak dapat menemukan kesalahan disana. Kurangnya keahlian ia dalam menulis hangul dapat dimaklumi mengingat dia kelahiran cina-kanada, bukan korea.

 

Kyuwan menunjuk ke kertas musik untuk menjelaskan kesalahan tulis yang Kevin buat. “Setelah gangnam, kamu harusnya menulis gu.. bukan geu.”

 

“Uhm, tuan, alamat anda?”

 

Kamu bertanya tentang alamat lagi, jadi Chanyeol berusaha menundanya dengan bergumam, “Ah, ini di… umn..” sambil mengucapkan “Ppali” tanpa suara untuk menyuruh mereka bergegas.

 

Melihat kevin yang masih tidak dapat mengetahui dimana letak kesalahan tulisan nya, Kyuwan menyerah dan meminta pulpen dan kertas musik lain. “Aish! Sini deh aku aja yang nulis!”

 

Setelah menulis alamat yang benar, Kyuwan menunjukan kertas itu kepada Chanyeol.

 

1z6fmgp.jpg

 

“Oh, di Gangnam-gu Apgujeong-2dong 521,” Dengan percaya diri chanyeol menginformasikan sambil memberikan kyuwan satu ibu jari tangan nya yang berarti “good job, hyung”

 

Di sisi lain, Jaemi sedang mengulang alamatnya  dan menuliskan nya di atas kertas. “Gangnam-gu… Apgujeong-2dong… 521…”

 

“Jangan khawatir, kamu ga akan tersesat kok. Itu adalah sebuah gedung besar berwarna putih dengan banyak pohon yang daunnya berguguran di halaman depan,” Chanyeol menjelaskan, senyuman nakal terbentuk di bibirnya. Dia bertukar isyarat ibu jari dengan Luhan yang langsung melihat ke arah Kyungsoo. Sunbaemu hanya mengangkat bahu dan memutar matanya.

 

Ketika Chanyeol sedang mendiskusikan pesanan dengan mu di telepon, Jongin dan Moonkyu tiba-tiba masuk ke dalam ruang latihan. Dengan lengan yang saling bertautan di bahu masing-masing, mereka bertanya tentang apa penyebab dari keributan ini.

 

“Kami memesan bubble tea,” Yixing menjelaskan.

 

Senyuman di wajah mereka melebar dan langsung memesan rasa bubble tea favorite mereka. Jongin berkata mereka berdua ingin meminum honeydew bubble tea sementara moonkyu menginginkan black bricks untuk isinya.

 

Ketika Chanyeol menyebutkan satu persatu pesanan mereka, kamu menulisnya di kertas yang lebih besar yang kamu temukan di sudut counter. Setelah dia selesai menyebutkan pesanan terakhir, daftar nya terlihat seperti ini:

 

            1 pesanan untuk royal milk tea dengan kristal

            1 pesanan untuk taro milk tea dengan pearl dan kacang merah

            1 pesanan untuk black dragon milk tea tanpa isi apapun

            1 pesanan untuk hazelnut tea latte dengan pearl dan kristal

            1 pesanan untuk Korean-style milk tea dengan kacang merah

            1 pesanan untuk toffee milk tea dengan pearl

            1 pesanan untuk jasmine milk tea dengan pearl

            1 pesanan untuk coklat bubble tea

            2 pesanan untuk honeydew bubble tea dengan black bricks

 

10 gelas bubble tea?!? Siapa yang akan meminumnya? Sekelompok pemain basket?!?

 

Melihat kamu mulai melamun lagi, Ahjumeonie berdehem dengan suara yang keras. Kamu yakin itu pasti sebuah isyarat agar kamu mendengarnya.

 

Bukan nya menentang hal itu, kamu malah mengembalikan perhatian mu kepada pelanggan dengan mengatakan, “Ada hal lain yang bisa kami bantu, tuan?”

 

“Uhm, tidak. Kurasa itu aja cukup.”

 

Memintanya untuk menunggu sebentar sementara kamu menghitung jumlah keseluruhan dari 10 gelas bubble tea dengan tambahan isi. “Semuanya 56.000 won.”

 

“Lim…!!!” mata Chanyeol berubah jadi sebesar Kyungsoo karna mengetahui jumlah keseluruhannya. Namun dengan cepat menenangkan dirinya dan mengangguk. “Ah, baiklah..”

 

Kamu kembali mengulangi banyaknya pesanan dan dimana alamat yang harus kamu tuju untuk mengantarkan pesanan hingga akhirnya kamu mengingat bagian terpenting yang harusnya kamu tanyakan di awal.

 

“Oh, sebelum aku melupakan nya lagi, tuan, bolehkan aku tau nama anda?”

 

Setelah mendengar pertanyaan mu, senyuman jahat terbentuk di bibir Chanyeol. Dia melirik ke arah teman-teman nya sejenak sebelum menjawab pertanyaanmu.

 

“Dengan Joonmyun, Kim Joonmyun.”

 

 

 1122889uis5gpr73p.gif1122889uis5gpr73p.gif1122889uis5gpr73p.gif1122889uis5gpr73p.gif1122889uis5gpr73p.gif1122889uis5gpr73p.gif1122889uis5gpr73p.gif1122889uis5gpr73p.gif

 

 

comment are allowed ^^

cerita asli > disini

 

 

 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
KyeoJung #1
Chapter 10: Ini belum end pan ? >.<
cupulwin #2
Chapter 10: Eiei sbenernya Chan-Chan nih sukanya sama Sulli ya? Tapi kasihan jg Yejin jadi di-php-in..
Elfandari #3
Chapter 10: jangan lama-lama post chap selanjutnya y :)
tyanaExotic #4
Chapter 10: aah aku juga patah hati baca chap ini... Kali ini chanyeol nanti Joonmyun yg bikin patah hati. Well ditnggu transletnya.. Jia you
cupulwin #5
Chapter 7: thanks udah translate ff ini, seru nih, aku jg suka nonton bola, kalo aku sih sukanya Chelsea.. yaay Jongin kita sama *tos*
tyanaExotic #6
Chapter 9: lanjut thor, aku slalu menunggu translet dr mu. Sambil nunggu yg versi asli g di update2