Wow! Pearl-tastic, Baby!

The Girl from the Bubble Tea Shop

“Ta.. Ta.. Tapi...”

 

Kyungsoo tidak memberikanmu kesempatan (lagi) untuk menyelesaikan perkataanmu karna dia sudah menarik pergelangan tanganmu menuju ke arah dapur kecil di dalam toko.

 

Dapurnya lumayan kecil, tentu saja. Hanya ada kompor, meja, kulkas, dan wastafel. Kamu tidak tau bagaimana barang2 itu tertata rapi di ruangan semungil itu tapi mereka bisa menata nya. Kamu berasumsi mungkin barang2 lain nya tersimpan rapih di lemari bercat hijau di dinding.

 

“Hal pertama yang akan aku ajarkan kepadamu ialah bagaimana cara menyiapkan komponen terpenting dalam bubble tea, yaitu tapioca pearl atau bubble itu sendiri!” Kyungsoo memulai dengan sangat antusias.

 

Dia mengambil panci perunggu besar dan gelas ukur plastik dari dalam lemari penyimpanan. “Nah, ambil ini,” dia berkata dan memberimu gelas ukur. Kamu mengambilnya dan bertanya apa sebaiknya yg kamu ukur terlebih dahulu.

 

“Kita akan mulai dari air, karna kamu harus mendidihkan nya dulu sebelum memasukan tapioca pearl ke dalam nya” dia menjelaskan.

 

“Okay, apa selanjutnya?” Kamu bertanya setelah mengisi gelas ukur dengan air.

 

Dia menunjuk ke arah panci perunggu. “taruh aja disini” dia menginstrukasikan dan kamu melakukan apa yg dia perintahkan. Karna dia menyuruhmu mengisi panci dengan tujuh gelas air, kamu harus mengulanginya sebanyak enam kali karna gelas ukurnya hanya berukuran satu gelas air saja.

 

“Kamu harus menunggu sampai airnya mendidih dulu, baru nanti masukan tapioca pearl nya, araso?”

 

Dia menyalakan kompor dan kalian berdua menatap kearah air di panci itu sambil menunggu air nya mendidih.

 

Kamu menyadari, mungkin kalian terlihat sangat canggung bila hanya menatap ke arah panci sampai menunggu airnya mendidih, maka kamu berinisiatif memulai obrolan ringan. “Jadi, uhm...,”

 

Kyungsoo berbalik ke arahmu dan itu saat nya kamu menyelesaikan kalimatmu, “..well, aku bukan nya mengeluh atau apapun, tapi.. mengapa aku bisa mendapatkan pekerjaan semudah ini? Maksudku, tidak kah kamu harus melihat lamaran pekerjaan ku atau yang lain nya? Aku bisa saja seorang tahanan yg kabur, asal kamu tau aja sih..”

 

Pria di sampingmu langsung menunjukan cengiran bodohnya yang mengingatkanmu pada spongebob squarepants.

 

35cqygy.gif

 

Mengelus dagunya dengan ibu jari dan telunjuk, kyungsoo merenungkan jawaban atas pertanyaanmu. “Uhm... gimana yah?”

 

Kemudian dia memiringkan kepalanya dan berkata, “Aku rasa kami disini sedang sangat putus asa.”

 

Putus asa?!? “Tapi kenapa? Maksudku, bukan maksud meremehkan sih, tapi disini tidak terlihat seperti tempat yang akan dibeludaki oleh pelanggan, kan?” kamu berkata dengan jujur.

 

Meski begitu kamu benar, ketika kamu masuk ke Happy Bubble beberapa menit yang lalu, satu-satunya pelanggan hanyalah dua gadis dengan tampilan seperti orang asing yang menggila karna tanda tangan Minho SHINee.

 

“Itu karena pelanggan sesungguhnya hanya datang di malam hari,” kyungsoo berkata seraya menampilkan senyuman nakalnya.

 

Pelanggan sesungguhnya hanya datang di malam hari?!? Terdengar mencurigakan. Tapi kyungsoo yang mungkin menyadari perubahan ekspresi pada wajahmu langsung menjelaskan.

 

“Maksudku idol. Pelanggan kami yang berharga kebanyakan seorang K-pop idol dan karna jadwalnya sangat padat, mereka hanya akan mampir di malam hari.”

 

“Atau mungkin mereka hanya ingin menghindari fans gila.” Tambahmu

 

Saat itu juga kamu menyadari airnya sudah mendidih.

 

“Sekarang pearl-nya..,” kyungsoo berkata. “Well, kami selalu memakai perbandingan 7:1 antara air dan tapioca pearl dan karna kamu mendidihkan tujuh gelas air, maka..”

 

Kamu menyelesaikan kalimatnya, “Aku hanya perlu memasukan satu mangkuk tapioca pearl, ya kan?”

 

“Tepat sekali! Disamping itu, karna ini pertama kalinya buatmu, bukan ide yang bagus untuk membuang-buang tapioca pearl, ya kan?”

 

Kamu menatapnya sambil memicingkan mata. Dia tertawa sekilas untuk memastikan bahwa dia hanya bercanda.

 

“Bagaimana aku bisa melakukan ini dengan benar kalau dari awal aja kamu sudah menduga aku akan mengacaukan segalanya?” Kamu bertanya, pura-pura merasa terluka.

 

Dia hanya menertawakanmu, jadi kamu memutuskan untuk melanjutkan tugas di tanganmu. Kamu mengumpulkan tapioca pearl ke dalam mangkuk ketika kyungsoo berbicara lagi.

 

“Hati-hati dengan itu, tapioca pearl yang belum di masak sangat mudah hancur.”

 

AG378.jpg

credit to nuts.com

 

Kamu memberikan nya beberapa anggukan lalu kembali melanjutkan apa yang tadi kamu lakukan lalu memasukan tapioca pearl kedalam panci yang berisi air mendidih.

 

“Sekali-kali kamu harus mengaduknya, agar tapioca pearl tidak menempel satu sama lain.”

 

Kyungsoo berada di belakangmu, melihat dari celah bahumu untuk mengintip isi dari panci tersebut. Kamu sedikit terkejut akan kedekatan kalian dan bukan nya menjawab dengan kata-kata, kamu lebih memilih mengucapkan “uhm” dan sebuah anggukan.

 

Kamu tidak terbiasa dengan berbagai macam kontak fisik. Selama 17 tahun masa eksistensimu, kontak fisik dengan lawan jenis yang pernah kamu lakukan adalah sebuah pelukan hangat dari appa-mu, atau kecupan singkat di kening dari harabeoji-mu. Dan semua itu berakhir ketika kamu mulai masuk sekolah.

 

Tentu saja, kyungsoo ada di belakangmu. Dia tidak sedang memelukmu atau apapun. Tapi kedekatan nya membuatmu merasa sedikit tidak nyaman.

 

Diam-diam kamu punya alasan untuk menghentikan rona merah di pipimu. Kamu menjauhinya dengan alasan ingin mencari pengaduk. Seperti sudah tau pertanyaan mu selanjutnya, dia berkata, “Itu disana, di samping piring-piring.”

 

Kamu ambil sendok pengaduk, dan berbalik ke arah kompor lagi. Seperti yang tadi kyungsoo ajarkan, kamu mulai mengaduk tapioca pearl di dalam panci.

 

“Berapa lama aku harus melakukan ini?”

 

Dia berada di belakangmu lagi dan berkata, “Sekitar satu menitan.. atau setelah tapioca pearl nya mengambang. Setelah itu kecilkan apinya dan tunggu sampai airnya mendidih lagi.”

 

“Okay, jadi ini akan siap setelah airnya mendidih lagi?”

 

Kamu menengok ke belakang dan menyadari bahwa kyungsoo berada di sisi lain ruangan itu. Dia terlihat seperti sedang menaruh sesuatu di dalam lemari dinding hijau.

 

“Tidak juga. Kamu harus mendinginkan nya terlebih dahulu, lalu di diamkan selama 15 menit,” dia menjawab tanpa melihat ke arahmu.

 

“Apa yang terjadi jika aku memasaknya lebih lama?”

 

“Well, kalau kamu melakukan nya, pearl nya akan jadi kurang elastis. Tapi jika kau memasaknya hanya sebentar, pearl nya akan jadi kenyal.” Saat ini, dia melihat ke arah mu ketika berbicara dan kamu melihat dia sedang memegang saringan.

 

Kamu menekan kedua bibirmu dan memiringkan kepalamu untuk melihat kearah nya, “Kamu benar-benar seorang yang ahli dalam membuat tapioca pearl, ya kan?”

 

Dia tertawa malu-malu dan menyangkal apa yg baru saja kamu katakan. “No, no. Ahjumeonie masih lebih ahli daripada aku dalam hal bubble tea.”

 

“Ah, terserahlah. Tapi aku fikir aku akan tetap memanggilmu sunbae.”

 

Mata keroro nya melebar, “Sunbae?”

 

“Iya, sunbae. Soalnya kan kamu yang mengajariku ini itu, dan kamu juga seniorku di perusahaan ini.”

 

“Perusahaan apa? Hanya ada kita bertiga disini. Well, empat orang kalau kamu juga menghitung Ahjumeonie, tapi yeah.. dia tidak melakukan pekerjaan apa-apa jadi...”

 

“Aku mendengarnya!” wanita tua itu berteriak dari luar dapur yang menyebabkan kalian berdua tertawa.

 

“Eh, kau tau, maksudku~”

 

Jika ada empat orang disini, lalu... “Jadi, mana yang satu orang lagi?”

 

Kyungsoo memiringkan kepalanya dan menatapmu dengan tatapan kebingungan.

 

“Yang satu lagi. Kamu bilang disini ada empat orang kan? Kamu, aku, Ahjumeonie... jadi, mana yang satu lagi?” kamu menjelaskan.

 

Dia sedikit terkikik, “Ah, Yonhee noona. Dia keponakan Ahjumeonie. Dia hanya datang membantu saat akhir pekan karna sibuk dengaan kuliahnya."

 

“Aahhh...”

 

Kamu membuka tutup panci perunggu untuk mengecek tapioca pearl dan kyungsoo sudah berada di belakang mu lagi.

 

“Nah, sudah jadi.” Dia berkata sambil melihat dari balik bahumu

 

Dia benar, tapioca yang tadi terlihat lebih berwarna kecoklatan dan kering sekarang sudah terlihat seperti sekumpulan mutiara hitam yg kenyal

 

black pearl photo tapioca-black-pearls_zpsd1310ba0.jpg

 

Kamu melihat kebelakang dan sekali lagi terkejut dengan betapa dekatnya kamu dengan nya. Lalu kamu kembali melihat ke arah panci untuk menyembunyikan pipi mu yang sudah berwarna merah muda.

 

“Jadi, apa yang harus aku lakukan lagi, sunbae?”

 

Bukannya menjawab pertanyaan mu, kyungsoo malah menyelipkan sepasang sarung tangan anti panas dan membantu mu membawa panci ke arah wastaffel. Kamu menggigit bibir bawahmu dan berterimakasih dia tidak bisa melihat betapa merahnya pipimu sekarang.

 

“Kita harus membilas bubble nya dengan air dingin lalu di keringkan,” dia berkata.

 

Kamu menjauhkan dirimu darinya dan pergi ke arah kulkas untuk mengambil air dingin. Seperti yang di instruksikan, kamu langsung membilas dan mengeringkan bubble itu.

 

Ketika kamu menengok ke arah kyungsoo, kamu melihat ekspresi serius dari raut wajahnya. Kamu menjadi sedikit khawatir, tapi kamu menyadari bahwa itu kanya kelakar nya untuk menggoda mu lagi.

 

“Dan sekarang, saat nya memutuskan apakah kau menghancurkan bubble nya atau tidak...”

 

“Sunbae!”

 

Dia menertawakanmu, lalu pergi untuk mencoba beberapa bubble hasil karyamu.

 

“Bagaimana rasanya?” kamu bertanya dengan sedikit khawatir.

 

Ekspresi wajahnya tidak menunjukan apa-apa, dan itu membuatmu tambah khawatir.

 

“Kenapa kamu gak coba sendiri aja?”

 

Agak ragu-ragu, kamu akhirnya mengambil beberapa bubble dan memakannya. Kamu mengunyahnya perlahan dan mengangguk, “Ini lumayan enak, kan?

 

Kyungsoo mengangkat bahu, “Tidak terlalu buruk.”

 

Sebuah senyuman muncul dari wajahmu setelah dia mengatakan nya. Itu memang bukan pujian, tapi itu juga bukan suatu hinaan. Faktanya adalah, kamu merasa bahwa kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.

 

“Lalu, kenapa kamu tidak mencobanya dengan milk tea?”

 

Senyuman diwajahmu kembali merekah mendengar saran darinya dan membayangkan betapa nikmatnya segelas wintermelon milk tea dengan banyak sekali pearl dan kristal. Melihat ekspresi di wajahmu, kyungsoo pun tertawa terbakah bahak.

 

“Wae??” kamu mengomel. Terlihat malu dan frustasi secara bersamaan.

 

“Enggak. Kamu hanya terlihat sangat imut, itu aja.”

 

 

C9j5I.gifC9j5I.gifC9j5I.gifC9j5I.gifC9j5I.gifC9j5I.gifC9j5I.gifC9j5I.gif

 

 

heyooohh.. gimana translate-an nya? kalo kurang bagus atau ada saran jangan ragu-ragu buat komentar yah ^^

 

ini cerita aslinya > here

 

 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
KyeoJung #1
Chapter 10: Ini belum end pan ? >.<
cupulwin #2
Chapter 10: Eiei sbenernya Chan-Chan nih sukanya sama Sulli ya? Tapi kasihan jg Yejin jadi di-php-in..
Elfandari #3
Chapter 10: jangan lama-lama post chap selanjutnya y :)
tyanaExotic #4
Chapter 10: aah aku juga patah hati baca chap ini... Kali ini chanyeol nanti Joonmyun yg bikin patah hati. Well ditnggu transletnya.. Jia you
cupulwin #5
Chapter 7: thanks udah translate ff ini, seru nih, aku jg suka nonton bola, kalo aku sih sukanya Chelsea.. yaay Jongin kita sama *tos*
tyanaExotic #6
Chapter 9: lanjut thor, aku slalu menunggu translet dr mu. Sambil nunggu yg versi asli g di update2