Bubble Line, Let Me Set Up My World!

The Girl from the Bubble Tea Shop

Musim Panas 2010

“argh!! Kenapa di soul panas banget sih?!?”

 

Ini baru pukul 9:12 AM, tapi kamu sudah sangat berkeringat. Kamu sudah berjalan sepanjang jalanan Apgujeong lebih dari satu jam tapi tetap belum juga mencapai tujuan mu. Secara mental kamu mengutuk dirimu sendiri karna memutuskan mencari tempat kerja paruh waktu untuk mengisi masa liburan musim panasmu ketika kamu bisa saja menonton televisi dan bermalas-malasan di sekitar pendingin ruangan rumahmu.

 

Tapi ini lebih baik daripada menghabiskan liburan sendirian, bukan??

 

Ketika panasnya musim panas sudah mencapai puncak nya, kamu memutuskan untuk istirahat sejenak dari pencarian kerja paruh waktumu dan mencari sesuatu untuk di minum. Setelah tiba di Rodeo street, kamu melihat ada toko bubble tea dan tiba-tiba mendambakan segelas winter melon tea dengan banyak sekali pearls dan kristal.

 

Kamu sedikit mempercepat langkahmu dan berjalan menuju toko kecil yang unik yang terjepit di antara butik sepatu wanita yg ramah dan kedai kopi antik.

 

34qa63d.jpg

 

Sebuah senyuman merayap di wajahmu saat kamu memasuki kedai teh Happy Bubble dan itu bukan karena kamu akhirnya bertemu dengan satu wintermelon yang dapat memuaskan dahagamu. Alasan mengapa matamu bersinar adalah karna dua kata yang di tuliskan di papan yang berada di luar kedai:

 

HELP WANTED

 

Kamu mendorong pintu depan dan membiarkan dirimu masuk.

 

Toko itu sedikit berbau tapioka pearl. Kamu kembali mengendus dan mendapati aroma honeydew (kundur), coklat dan taro (talas). Kedai bubble tea ini lumayan kecil, tapi di dalam nya terlihat lebih besar dari tampilan luarnya. Kamu  berkeliling sambil melihat-lihat untuk membiasakan dirimu dengan apa yang mungkin menjadi tempat kerjamu.

 

Dinding di sebelah kiri tertempel dengan banyak sekali kertas dan poster sampai-sampai kamu sulit menebak apa warna dasar dari dinding itu. Putih kah? Ungu? Jingga?

Hal yang aneh adalah, ada dua wanita –yang terlihat seperti orang asing- mengambil gambar dari potongan kecil kertas berwarna yang menempel di dinding. Mereka melihat ke arah kertas itu dengan seksama seperti sedang merangkai sebuah puzzle. “Aku heran, apasih yang spesial dari dinding itu...” kamu berfikir sendiri. 

 

 

Seperti membaca fikiranmu, salah satu dari gadis itu menjerit, “Lihat! ini tanda tangan nya Minho oppa!!!” Teman nya membelalakan mata dan dengan penuh kekalutan bertanya dalam bahasa inggris, “Oh My God!!! Where?!? Where?!?” seperti dia akan mati bila gagal menemukan dalam waktu kurang dari lima detik. Gadis yang lain menunjuk ke potongan kertas putih dan mereka berdua pun mulai ber-fangirling ria seperti tidak ada siapa2 di ruangan itu.

 

11j7lvk.jpg

 

Kamu sedikit memicingkan mata mu untuk melihat lebih dekat ke potongan kertas berwarna di dinding dan mencoba membaca beberapa pesan yg tertulis disana. Ah, Tanda tangan dari K-pop idol..

 

Tidak seperti dua gadis asing yang sekarang sedang memonyong-monyongkan bibirnya –seperti hendak mencium- ke arah tanda tangan Minho SHINee, dinding yang berisi tanda tangan pada idola K-pop tidak memberikan efek fangirling kepadamu. Tentu saja kamu menyukai K-pop, tetapi kamu tidak memuja idol seperti kebanyakan fans lakukan. Jika seseorang menyuruh mu mengenali idol yang memberikan tanda tangan di dinding, kamu bahkan tidak bisa mengenali setengahnya, kamu hanya bisa menunjukan yang sangat terkenal seperti BoA atau Dong Bang Shin Ki.. itu juga kalau tulisan mereka bisa dibaca.

 

Ketika pemikiran tentang idol dan tulisan tangan mereka sedang mengisi otakmu, tiba-tiba sebuah sambutan yg bersemangat menyadarkanmu dari pikiranmu sendiri.

 

“Annyeonghaseyo! Selamat datang di Happy Bubble! Ada yang bisa di bantu?”

 

Kamu berpaling dari signature wall dan berbalik kearah seorang pria pemilik suara tadi. Dia adalah seorang pria muda dengan memakai apron hitam di balik meja etalase hijau. Rambut nya berwarna hitam, berbibir tebal, dan mempunyai sepasang ddeokbokki di bawah matanya yang sama besarnya dengan mata keroro. Yang menarik perhatian mu adalah, ketika dia tersenyum lebar seperti itu, dia terlihat benar-benar bahagia ketika bertemu denganmu, tidak seperti pelayan toko lain yang suka memberikan senyuman palsu kepada pelanggan.

 

28rgr3r.jpg

 

“Uhm.. aku melihat papan tanda di depan dan..”

 

Sebelum kamu menyelesaikan kalimatmu, mata pria itu tiba-tiba membulat –terkejut- dan dengan cepat memotong kata-kata mu. Dia berteriak “Ahjumeonie! Ahjumeonie!” kearah pintu dibelakangnya lalu melihat kearah mu lagi.

 

“Kamu kesini untuk mencari kerja kan?” Dia bertanya.

 

Tatapan yang di berikan nya kepadamu adalah campuran dari harapan dan keputus asaan. Tatapan itu seperti dia sedang menunggu kau datang selama seluruh hidupnya.

 

Kamu mengangguk dua kali. Ketika kamu ingin mengatakan sesuatu tiba-tiba dia berteriak lagi “Ahjumeonie! Ahjumeonie!

 

Saat itu juga, seorang wanita paruh baya dengan memakai sundress bermotif bunga keluar sambil membanting pintu di belakang counter. Beberapa uban yang terlihan di rambutnya menunjukan bahwa dia berumur sekitar akhir empat puluhan atau awal lima puluhan. Tapi getaran yang dia buat dapat menyaingi gadis delapan belasan. Di pinggang nya juga terdapat apron hitam yang sama dengan yang di pakai pria muda itu.

 

Wanita itu mengetuk-ngetukan jari telunjuknya kearah telinga kanan nya, dia terlihat sedikit kesal.

 

“Aish! Aku mungkin sudah tua, tapi aku tidak tuli!”

 

Pria bermata keroro itu tertawa dengan sepenuh hati.

 

“Ah~ begini loh Ahjumeonie, gadis ini kesini untuk mencari pekerjaan!” dia menunjuk kearah mu.

 

Ahjumeonie melihatmu dari ujung kaki sampai ke ujung rambut dan itu membuatmu seperti sedang berada di tempat audisi. Well, melamar pekerjaan sama saja kan seperti audisi? Cara dia secara diam diam meneliti mu membuat mu terlihat seperti seorang kontestan dari kontes kecantikan yang menyadari bahwa dia tidak cukup cantik untuk lolos.

 

“Siapa namamu, gadis muda?” ahjumeonie bertanya sambil menaikan alis kanan nya.

 

Membersihkan tenggorokan, kamu membungkuk dan menjawab. “Han Jaemi, imnida.”

 

Dia memberikan sedikit cengiran dan melipat tangan nya di depan dada, “Dan berapa umurmu, Han Jaemi-ssi?”

 

“Uhm, umurku baru 17 tahun, Ahjumeonie.”

 

Kamu menggigit bibir bawahmu ketika menyadari bahwa kamu memanggilnya ‘Ahjumeonie’ dengan kencang. Walaupun si pria keroro itu memanggilnya begitu, tapi kamu tidak yakin apakah kamu juga sudah di perbolehkan atau belum untuk memanggilnya begitu.

 

“Araso,” dia mengangguk dan memerintahkan sesuatu kepada pria muda di sampingnya. “Kyungsoo-ah, bawa dia ke dapur dan ajarkan dia bagaimana semuanya bekerja. Araso? Aish! Kau pasti tau apa yang harus kau lakukan!” kemudian dia berjalan kearah ujung counter yang lain, mengeluarkan beberapa kata ‘aigoo’ sampai akhirnya duduk di salah satu bangku yang ada disana.

 

Kyungsoo mengangguk lebih banyak dari yang di perlukan. Senyum di wajahnya pun semakin melebar tanpa menyebabkan efek apa-apa pada mata keroro nya. Biasanya kan ketika seseorang tersenyum matanya akan berubah menjadi bentuk bulan sabit, melengkung, bahkan hampir tidak terlihat. Lain dengan matanya yang tetap saja terlihat seperti biasa: besar dan bulat seperti bulan purnama

 

Dia telah menarik tangan mu menuju dapur ketika kamu akhirnya menyadari satu hal..

 

“Tunggu dulu, apakah aku baru saja mendapatkan pekerjaan?”

 

mbdleCe.gifmbdleCe.gifmbdleCe.gifmbdleCe.gifmbdleCe.gifmbdleCe.gifmbdleCe.gifmbdleCe.gif

 

ini versi bahasa indonesianya, versi asli nya bisa di liat di sini

thanks for reading ^^

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
KyeoJung #1
Chapter 10: Ini belum end pan ? >.<
cupulwin #2
Chapter 10: Eiei sbenernya Chan-Chan nih sukanya sama Sulli ya? Tapi kasihan jg Yejin jadi di-php-in..
Elfandari #3
Chapter 10: jangan lama-lama post chap selanjutnya y :)
tyanaExotic #4
Chapter 10: aah aku juga patah hati baca chap ini... Kali ini chanyeol nanti Joonmyun yg bikin patah hati. Well ditnggu transletnya.. Jia you
cupulwin #5
Chapter 7: thanks udah translate ff ini, seru nih, aku jg suka nonton bola, kalo aku sih sukanya Chelsea.. yaay Jongin kita sama *tos*
tyanaExotic #6
Chapter 9: lanjut thor, aku slalu menunggu translet dr mu. Sambil nunggu yg versi asli g di update2