chap 8
....?? reallyMian jika hujan typos membasahi karya saya ^_^
Chansung pov.
Aku merasa sesak yang teramat sangat di dalam dadaku , sesakit inikah rasanya bahkan aku tak pernah berfikir betapa sakitnya wooyoung karnaku dan baru kali ini aku merasakan betapa sakitnya melihat orang yang aku cintai tak dapat ku miliki lagi betapa sakitnya melihat orang yang aku sayangi berciuman dengan orang yang ku benci di depan mataku .
apa seperti ini yang di rasakan wooyoung dulu saat aku sengaja berciuman dengan junho di depannya ?? apa sesakit inikah “mianhae.. wooyoung ah aku benar benar minta maav “ ku usap air mataku dan berlalu meninggalkan mereka . “mian wooyoung ah tak seharusnya aku menyakitimu..”
flash back@
“youngie .. apa kau sedang menunggu khun ??” chan menatap woo yang sedang memasukan bukunya kedalam tas “ sepertinya khun tidak kesini karna osis ada rapat “ jawab woo tanpa memandang chan “ kalau begitu .. temani aku makan di kantin ne ,,, “ chan terlihat sangat antusias “ emm tapi …” “ ayolah youngie .. kumohon “ “ emm baiklah”
*kantin
Suasana kantin saat ini tidak begitu ramai , tak seperti biasanya suasana sedikit hening memang dan hal itu semakin menambah kecanggungan diantara mereka berdua –chanwoo- .
Kalian bertanya kemana junho?? Tentu saja junho tak berangkat , kalau tidak mana mungkin chan berani terang terangan mengajak woo makan bersama dikantin.
“ pelan pelan saja makannya “ chan berucap dengan senyum yang terukir manis serta tangan yang mengacak rambut youngie. Woo yang di perlakukan seperti itu hanya mengangguk dengan rona di pipinya, sangat canggung memang , hal itu sangat di rasakan oleh woo,
sepertinya chan juga merasakan hal yang sama namun chan tetap berusaha memberikan pertanyaan pertanyaan terhadap woo mencoba memusnahkan rasa canggung itu, ya walau berakhir dengan jawaban yang sangat singkat dari wooyoung .
“wooyoung .. ‘ wooyoung yang merasa di panggil dengan segera menatap chan “ aku.. minta maaf “ sebenarnya chan tidak hanya ingin mengatakan hal itu saja tapi chan ingin juga mengungkapkan perasaannya yang baru ia sadari belakangan ini , perasaan yang selalu membuatnya bersalah dan merasakan bodoh bagai mana tidak ? chan merasa dirinya sangat bodoh membuang orang yang sangat dicintai dan mencintainya bahkan chansung tidak hanya membuangnya tapi juga mempermalukan , meremehkan , menyakiti nya dan sekarang bagaimana mungkin dia akan mengatakan kalau dia sangat mencintai orang itu
Apa dia pantas berkata “wooyoung aku minta maaf , dan jadilah kekasihku lagi” sungguh itu hal yang sangat menjijikan bahkan bisa dikatakan tidak tau malu bukan . maka dari itu chan memilih bungkam .
Dan mungkin ini hukuman untuknya .
End.
****
Sudah seminggu ini wooyoung mendiami nickhun bahkan sekarang woo mau berangkat menggunakan mobil sendiri , dengan kata lain woo sengaja menjauhi khun .
Setelah hari pengakuannya ke woo, kini nickhun benar benar merasa hancur , bagaimana tidak woo selalu saja menghindarinya bahkan tak mau menatapnya .
hancur semua hancur bagi khun, orang yang selama ini selalu ia lindungi dan sangat ia sayangi tidak membalas cintanya . Ini memang salah dan ini murni kesalahan khun bahkan sekarang woo lebih dekat dengan chan di banding dirinya .
hampir setiap hari khun harus menahan rasa cemburunya ketika melihat mereka bersama . ini sungguh menyakitkan.
***
Flash back
Wooyoung membanting keras pintu mobil khun dan segera berjalan memasuki rumahnya , sedang nichkhun masih terpaku lesu di kursi kemudi , matanya kembali berair namun dengan segera disekanya , matanya sembab dan hatinya begitu sakit .
Khun keluar dari mobilnya dan berjalan tak bertenaga memasuki rumah pamannya itu , langkah sendu membawanya kepintu kamar dan terhenti pas didepan pintu kamar woo yang ter tutup dengan kokohnya .
Khun merosot jatuh , kakinya tak lagi mampu menyangah berat badanya ketika ia berhasil menutup pintu kamarnya ingatannya kembali memutar hal bodoh yang baru saja ia lakukan.
saat Wooyoung mendorong keras tubuh khun, dan berhasil terlepas “woo..” gumam khun menatap woo dengan air mata yang masih menggenang di sudut matanya, khun mendadak merasa sangat takut ketika melihat ekspresi wajah wooyoung yang terlihat sangat marah . “ aku benar benar bodoh “ gumam khun dengan air mata yang masih terus terjun dari sudut matanya .
Comments