The Realization

A Wall Between Us

Setelah acara penceburan ke sungai tadi, Gen, Henry dan Amber terpaksa harus berganti baju. Maka sekarang mereka berkumpul di depan toilet umum terdekat untuk berganti pakaian.

Gen telah mengganti pakaiannya yang basah dengan pakaian miliknya yang baru---untung saja dirinya selalu memiliki persiapan baju ganti di mobilnya, bila tidak Gen tak bisa membayangkan bagaimana jadinya dirinya nanti. Sedangkan henry telah memakai T-shirt kuning miliknya yang tadi ia pakai untuk latihan sebelum datang kesini.

Amber masih berganti pakaian di dalam. Sayangnya saat Amber membuka tasnya, merasa lega karena tadi ia membawa baju ganti bekas latihan bersama f(x), Ia menyadari kalau ia salah membawa baju. Yang ditangannya sekarang adalah pakaian milik krystal dan semua juga tahu kalau pilihan baju krystal berbeda dengannya.

Namun, tak punya pilihan lain ia akhirnya memakai jins dan tank top itu juga. Jins hitam itu terlihat mepet di tubuhnya. Dan ia menyesal sekali bahwa tank top hitam itu pun terlihat ketat di tubuhnya.

Melihat bayangannya di cermin, Amber mengerutkan keningnya. Merasa malu melihat apa yang ia lihat dibaliknya. Untuk bagian bawah masih okey, tapi pada bagian atas… Amber mengerang. SM benar-benar bertindak professional ketika ia membuat image tomboy Amber. Amber selalu harus membalut dadanya agar tidak terlihat menonjol namun sekarang dada itu terlihat sangat menonjol dan Amber sangat jengah bila harus memperlihatkannya pada teman-temannya, walau amber yakin mereka tak akan terlalu memperhatikan hal ini. Mereka sudah biasa melihat payudara artis lain yang so big. So it’s not like they will make some fuss when they look at her’s.

Inhale… exhale… inhale… exhale… “ ujar Amber kemudian. Memutuskan bahwa ia tak punya pilihan lain, ia menguatkan tekad dan dengan sigap berjalan keluar toilet. “Just act like you always do, Amber! “ Ujarnya dalam hati memberi semangat pada dirinya sendiri.

----

 “Waooowww!! “ Ucap Gen ketika melihat pemandangan di depannya. Sedangkan Neil yang tadi sedang minum dari botol air minum yang tadi dibelinya tersedak. Air nya mengalir keluar dari mulutnya dan tumpah kemana-mana. Isaac hanya bisa terdiam membeku, matanya terpancang pada pemandangan itu seolah ia ingin pemandangan didepannya terus terpatri dalam ingatannya.

Brukkk!! Sebuah t-shirt telrlempar ke udara dan jatuh ketika menghantam wajah Amber.

Use it! “ perintah Henry pada gadis didepannya sebelum kemudian beralih pada tas miliknya dan mengeluarkan sebuah hoodie berwarna hitam dari dalamnya.

Amber kaget melihat Henry melemparnya dengan t-shirt yang tadi dilihat Amber dipakai oleh Henry. Ketika Ia ingin mengucapkan terima kasih, Henry keburu sibuk memakai hoodie-nya. Ia berbalik dan kembali ke toilet untuk berganti pakaian.

Sementara itu, diluar Henry sudah memakai hoodie-nya dan memandang tak percaya pada ketiga temannya. “Dude, that’s Amber!

Neil mengangguk canggung dan meringis sambil mengangkat kedua bahunya tanda ia juga bingung dengan apa yang ia lakukan tadi. Sementara Isaac tertawa canggung. Hanya Gen yang memutar bola matanya dan berkata, “What?

Henry menggeleng tak percaya pada Gen.

Dude, please. I know that’s Amber. But… really, tadi dia benar-benar… “ Gen kehilangan kata-katanya. Tahu betul kalau apa yang dicoba jelaskan oleh Henry adalah benar. Yah, right! Henry is right. She is their friend---the close ones. Mereka bahkan telah menganggap Amber sebagai their lil bro, of course their reaction earlier is not appropriate. Gen menggelengkan kepalanya. “Sorry, man… “ ujar Gen kemudian. Akhirnya dalam diam mereka menutup pembicaraan itu sampai kemudian Amber keluar dari toilet dan mereka menuju ke tempat parkir.  

Selama perjalanan ke tempat parkir, keadaan sudah normal kembali. Amber bersikap seperti biasa dan merasa normal juga. Ia sama sekali tak mengira bahwa penampilannya beberapa waktu yang lalu sempat menimbulkan ketegangan pada empat temannya yang lain.

Ketiganya pun telah bersikap seperti biasa. Henry berjalan agak dibelakang keempatnya. Dan dalam jalannya, ia memerhatikan sosok tepat didepannya. Sekelebat bayangan muncul dan Henry berusaha membuangnya. Amber dalam balutan jins hitam sudah biasa ia lihat namun kali ini jins itu begitu ketat membungkus kaki langsing Amber. Dan ketika melihat itu, kepala henry seperti terhantam oleh sesuatu, ! Amber is really a girl! Belum lagi ketika melihat atasan yang dikenakan oleh gadis itu. Amber memakai tank top hitam yang sangat pas ditubuhnya dan walaupun pakaian itu begitu simpel namun tetap saja Henry merasa bersalah ketika memandang lekuk tubuh sahabatnya itu. Henry yakin teman-temannya yang lain juga merasakan hal yang sama sepertinya. Ia mengacak rambutnya. Benar-benar kesalahan untuk datang kesini, batinnya.

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Shyndikrisber #1
Chapter 9: Okay,huh.
I love it damn#scream
.i love when the ambaby has to wear that ing tanktop and jeans.
Hehehe.
Lanjut dong!
dieu_khuong #2
Chapter 2: Why do u write this in english somewhere and in certain language somewhere? I understand almost the whole foreword and i feel it so freakin interesting. Then i came to chap 1 and i became TT^TT
chaesea #3
Chapter 9: its a good story :)
what will happen to them? cant wait for the next chapter