Shameless, Sadness. A Bitter-Not-So-Happy Ending
I Love You, Good Bye
“Kau kedinginan?”
Hyerin hanya menggeleng. Suaranya serak, dan energinya masih sangat kurang walau hanya sekedar untuk menanggapi perhatian namja di depannya.
Kim Jongin hanya diam sambil menatap lurus ke arah jalanan. Kebiasaan gadis di belakangnya ternyata masih sama. Susah mengekspresikan perasaan. Jadi, tanpa diminta, namja itu segera menautkan tangannya pada jemari kecil gadis itu. Tanpa sadar mengirimkan sengatan listrik tersendiri yang sudah tidak lama mereka rasakan. Dan, Jongin mengulas senyum lega saat merasakan tak ada sedikit pun tanda-tanda penolakan dari gadisnya. Ya, gadisnya yang sempat dibawa pergi angin. Tapi Jongin bertekad membawanya kembali dalam rengkuhannya.
***
Hyerin tercekat. Tiba-tiba jantungnya berpacu dua kali lebih cepat.
“A-apa yang harus aku lakukan?”
Jongin mengalihkan pandangannya, berusaha mengusir perasaan sedih yang kembali menggelayuti hatinya. Matanya sudah memanas, dan tinggal menunggu waktu buliran itu jatuh.
Tubuh Hyerin beringsut mendekat. Angin dingin terasa lebih kejam daripada biasanya. Tak ada yang buka suara. Hanya gemerisik angin yang sesekali mengisi keheningan itu.
Sekejap saja, Hyerin merasa sangat marah. Sampai sampai ingin menendang dan memporak-porandakan apapun, termasuk nisan di depannya. Nisan siapa lagi kalau bukan Song Eunmun.
“Setelah merusak hubunganku dengan Oppa, kau mau pergi begitu saja, ha?!”
Suara Hyerin tidak sekeras yang gadis itu inginkan. Hatinya tersayat, dipenuhi rasa bersalah, kecewa, marah, sedih dan emosi tak terdefinisikan yang berkumpul menjadi satu.
“Kamu belum sempat meminta maaf padaku! Kamu meninggalkanku dan Jongin sendiri bersama hubungan aneh yang tak jelas kelanjutannya! Mengapa kamu melakukan ini, Song Eunmun?!”
Hanya sekejap saja, pipinya yang belum sepenuhnya mengering kembali dipenuhi air mata.
“Aku benci kamu, eonnie.”
Jongin hanya bisa menahan air matanya sendiri melihat pemandangan memilukan di depannya. Namja itu menggigit bibirnya kuat-kuat sambil mengatupkan tangannya yang terkepal di depan wajah.
Cinta memang tidak pernah boleh terbagi-bagi. Karena pada akhirnya, salah satuny
Comments