BAB. 2

CAN'T GET OVER YOU
Please Subscribe to read the full chapter

Woohyun menyadari, jika waktu adalah hal yang sulit di mengerti. Semua orang di berikan waktu yang sama. 24 jam setiap harinya.

 

Ada yang merasa sangat cukup.

 

Ada yang merasa tak pernah cukup.

 

Dalam kurun waktu 24 jam, banyak hal berbeda yang terjadi.

 

Ada yang berbahagia.

 

Ada yang bersedih tak terkira.

 

Begitulah hidup. Andai Woohyun bisa mengulangi waktu, mungkin dia ingin kembali di waktu ketika ayahnya masih sehat bugar, ketika orang tuanya belum bercerai. Dia ingin menikmati saat-saat seperti itu agar lebih banyak kenangan yang bisa dia rekam di benaknya.

Namun lagi-lagi, semua hanya sekedar harapan.

 

Waktu...entah sampai kapan ayahnya akan terbaring tak berdaya. Entah sampai kapan dirinya bisa bertahan di posisi sekarang. Posisi yang membebaninya, posisi di mana dia merasa kesepian dalam hidupnya.

 

BAB 2. 24 Hours

 

Woohyun pikir, dirinya mampu membuat semua hal akan baik-baik saja. Tidak ada kejadian yang lebih buruk yang bisa terjadi dari pada hal buruk yang sekarang sedang dia jalani. Keluarganya telah mengalami banyak hal buruk, jika hal buruk lainnya kembali terjadi, itu sama saja seperti; sudah jatuh tertimpa tangga pula.

 

Perusahaan yang berada di ujung tanduk, hampir bangkrut dengan asset tersisa hanya 10% - namun Woohyun yakin 10%, meski hanya 10%...itu tetaplah sebuah harapan. Dia yakin bisa bangkit kembali. Dan harapan sekecil apapun, dia akan memegangnya terus.

 

Begitu pula dengan kesehatan ayahnya. Meski dokter mengatakan kemungkinan sangat kecil untuk ayahnya kembali sehat seperti sedia kala, kemungkinan adalah sebuah harapan. Sekecil apapun kemungkinan itu.

 

Dengan keteguhan hati dan kepercayaannya akan takdir, Woohyun terus menerus memegang teguh hal itu. Meyakininya hingga tidak ada lagi hal yang bisa membuatnya ragu.

 

Tapi…kali ini dirinya tak bisa berhenti meneteskan air mata. Harapan itu sepertinya sia-sia belaka. Harapan itu menguap, lepas terhempas bersamaan dengan tubuhnya yang terbanting tak tentu arah, bersamaan bunyi remukan dari mobil yang dia kendarai.

 

Sebuah truk tiba-tiba muncul dari sisi jalan satu arah yang dia lewati, membuatnya sangat kaget; dan sialnya rem mobilnya tidak berfungsi.

 

Mobilnya berputar tak tentu arah, terbanting hingga menghantam pembatas jalan. Terpental hingga masuk ke sungai yang berada di sisi jalan tersebut. Woohyun teringat wajah ibu kandungnya, wajah ibu tirinya, Hyerin, Dongwoo, Sungjong, sekretarisnya, paman yang baik di supermarket tak jauh dari apartemennya, dan ayahnya. Ya ayahnya, apa jadinya jika dia mati sekarang? Apa yang akan terjadi pada orang tuanya? Keluarganya? Karyawannya yang masih setia meski di gaji seadanya?

 

Saat napasnya tercekat, saat dia yakin bahwa napas terakhirnya sedang menunggu untuk di ambil oleh malaikat, Woohyun melihat cahaya yang begitu terang. Menyilaukan matanya sehingga dia terpaksa memicing. Cahaya itu semakin menjadi terang benderang, memaksanya untuk memejam, tak sanggup membuka.

 

Apakah malaikat telah turun untuk mencabut nyawanya?

 

***

 

Dongwoo sadar bahwa dalam hidup tak selamanya ada bahagia. Kita akan merasakan gusar dan kesusahan. Jika kau ingin hidup, kau harus merasakan bahagia dan kesulitan sebagai paket untuk bisa berada di dunia ini.

 

Ketika pria bertubuh macho itu mengetahui keadaan perusahaan atasannya yang di ambang kehancuran, Dongwoo berpikir bahwa ini adalah ujian untuk atasannya itu. Ini adalah sebuah takdir yang harus di jalani agar bisa terus merasakan bahagia.

 

Tapi, Dongwoo tak bisa memungkiri bahwa dirinya mulai merasakan gusar yang tak berujung dengan segala kemalangan yang menimpang keluarga Nam itu. Semua terasa terlalu menyedihkan. Tuan Nam yang kesehatannya langsung menurun drastis, mengalami penyakit pikun hingga jantung yang kumat dan tak sadarkan diri lagi. Hingga sekarang, anak bungsunya mengalami kecelakaan yang begitu mengerikan.

 

Selama perjalanannya menuju rumah sakit, Dongwoo tak bisa menghentikan air matanya. Bagaimana bisa kemalangan demi kemalangan terus menghampiri?

 

Dengan wajah berlinang air mata Dongwoo berhasil menemukan sosok Sungjong yang berada di kursi tunggu rumah sakit dengan tangan terkepal; berdo’a.

 

“Bagaimana keadaan Woohyun?” tanya Dongwoo dengan nada frustrasi.

 

“Woohyun hyung telah di pindahkan ke ruang ICU,” sahut Sungjong yang kini berdiri menghadap Dongwoo.

 

“ICU? Apa dia sudah selesai di operasi?” tanya Dongwoo kaget.

 

Sungjong menggeleng.

 

“Dia tidak membutuhkan operasi,” sahut Sungjong dengan nada tak yakin.

 

“Bagaimana bisa dia tidak butuh operasi? Dia di tabrak truk bermuatan besar, menabrak pembatas jalan hingga masuk ke sungai! Jangan mencoba menghiburku, Lee Sungjong! Kau kira aku bodoh? Katakan yang sebenarnya!” Dongwoo terisak.

 

Hatinya pedih untuk menghadapi kenyataan yang pahit.

 

Sungjong menuntunnya untuk duduk. 

 

“Dengarkan aku dulu, Hyung,” ucap Sungjong dengan suara pelan. Dia tidak ingin menggunakan nada formal sekarang, dia hanya ingin menyampaikan hal yang sulit dia percayai ini kepada atasannya itu. Meski sulit di percaya tapi ini nyata.

 

Mungkin, keajaiban itu memang benar ada. Keajaiban bagi mereka yang berharap, keajaiban bagi mereka yang terus memohon akan kebahagian.

 

***

 

Suara ambulance memasuki area rumah sakit dan berhenti

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
imsmlee86 #1
Chapter 7: Terima kasih udah dibuat happy ending ㅠㅠ ga kerasa udah habis huwaaa, bakal kangen sama ff ini, ternyata renji berguna juga
akitou
#2
Chapter 6: tu kan bener ..... angst ...... jd yg jahat sungyeol.
inspiritwgs
#3
Chapter 6: T0T kok sedihny, please happy ending :''''
mpreggoland
#4
Chapter 5: interesting story! I love it!
aku feeling dengan ceritanya…feeling sangat
update lagi ya? ^^
woogyu forever! hehe
akitou
#5
Chapter 5: kok ada hawa2 angst ya.....
akitou
#6
Chapter 4: Awwwwwww...... bener2 bkin meleleh sikap woohyun
imsmlee86 #7
Chapter 4: Daily dose of fluff for my angsty life ♡
Semangat menulisnyaaa!
gari_chan #8
Chapter 3: waaaaa gemes liatnya semangat updatemya thor penasaran sama kelanjutannya bakal ngapain aja mereka di apartement
imsmlee86 #9
Chapter 2: Semangat menulisnya yeay!
gari_chan #10
Chapter 2: wadaw tanda tanda cinta kah itu?