Udara yang sesak, panas dan membuatmu tak bisa berhenti mengucurkan keringat. Sunggyu mendesah lelah. Pria berambut karamel itu sama sekali tidak pernah tertarik dengan musim panas. Hawa yang ekstrim membuat moodnya berubah drastis dengan cepat. Emosi meluap dan membuatnya selalu ingin mengoceh karena kesal.

Dengan langkah cepat, dia menelusuri tepian pantai. Angin semilir sesekali menerpa wajahnya yang putih – namun tentu saja hawa panas tak dapat di cegah. Mata sipitnya bergerak ke sana kemari mencari sosok tiga sahabatnya yang tega meninggalkannya sendirian di tepian pantai.

“JANG DONGWOOOO!!!” teriak Sunggyu sekuat tenaga ketika dia melihat sahabatnya berenang di pertengahan pantai. Dua diantaranya sibuk dengan papan selancar.

“Dasar sialan mereka bertiga,” kesal Sunggyu.

Merasa kesal suaranya mulai serak meneriaki Dongwoo, Myungsoo dan Sungjong tanpa respon Sunggyu memilih untuk duduk di salah satu payung besar yang tak berpenghuni. Keadaan pantai tidak terlalu ramai, ada beberapa anak kecil berlarian dengan tawa renyah dan orang tua mereka yang duduk di sudut pantai tak jauh dari tempat Sunggyu beristirahat sekarang. Sunggyu memutuskan untuk menetap sambil fokus menatap kearah tiga sahabatnya yang tega meninggalkannya sendirian hanya karena dia malas bergerak.

“Bahkan di sini signalnya jelek. Gak bisa update IG story nih,” batin Sunggyu sambil menghela napas kesal.

Saat Sunggyu meratapi nasibnya yang merasa sendirian dan terlantar di pantai yang namanya pun  dia tak tahu, seseorang menghampirinya dengan senyuman mengambang. Sunggyu te