Chapter 10 (Just dream...)

(AADA) Ada Apa Dengan 'Anu'

............

Taemi melihat eomma nya yg sedang duduk bersandar di headbed sambil menggendong seorg bayi lucu, Taemin memandangnya dgn bibir yg mengerucut lucu disertai dgn tatapan kecewa. 

Sementara d ujung sana Taecyeon sedang berusaha menahan tawa melihat ekspresi anaknya, terlihat sekali bahwa bocah bertubuh gempal itu sedang merajuk, ah tidak tidak, mungkin lebih tepatnya dia sedang cemburu. 

"Eomma... "

"Emm... "

Lagi dan lagi Taemin memgehmbuskan nafasnya dgn keras, matanya membola lebar saat melihat sang eomma tak henti2nya mendaratkan ciuman dipipi bayi yg masih merah itu. 

Maka dgn pelan Taemin beringsut mendekat kearah Minjun, anak itu ingin memeluk eommanya. 

"Huwe baby Tae? Hati2 nanti kena adik bayi... " Ujar Minjum saat Taemin merambat untk memeluk lehernya. 

Taemin seketika menghentikan gerakannya, dia kembali mendudukkan pantat gembulnya d atas ranjang. 

Dan ekspresi kesal Taemin kembali terlihat saat Minjun terus mengelus kepala si bayi, karena sudh tak tahan, akhirnya dia segera menggenggam tangan Minjum dan mengarahkan ke kepalanya. 

"Ouh baby Tae jg mau d belai eum? Knp tdk bilang sayang?..." 

Bibir Taemin semakin maju mencucu lucu, Minjun yg menyadari hal itu bertindak seolah tak memperdulikannya, dia mengusap rambut Taemin perlahan, tp tatapannya tetap tertuju pd bayi yg tengah berada d gendongannya. 

"iicchhh... " Taemin tiba2 mendengus dan melipat tangan d atas perut gendutnya, dia menatap tajam ke arah bayi tak berdosa itu. 

"Hahahahahaha... " Taecyeon tak kuat lg menahan tawa saat melihat anak semata wayangnya itu mulai memerah menahan amarah. "Wae chagi? Tae knp wajahnya seperti itu? Tae marah?... "

Taecyeon segera duduk di ranjang besar kamar mereka, ya, Minjun dan Taecyeon baru tiba dari Amerika td malam, dan kemarin sore bayi Uyong dan bayi kembarnya Junho sudh boleh keluar dari rumah sakit, alhasil Mansion Hwang skrng benar2 ramai, ramai olh suara tangisan bayi.

Dan skrng Minjun sedang membawa Neocha si anak perempuan Junho dan Chansung untuk bermain d kamar mereka, mengingat pasangan itu sedang memandikan Junsu, anak laki2 mereka, alhasil Neocha yg sudh selesai mandi duluan dibawa keluar olh Minjun. 

Tapi ternyata niat mereka bermain dgn Neocha memancing kecemburuan dari Taemin, anak itu awalnya sangat senang karena memiliki banyak adik bayi, tp melihat perhatian eomma dan appa nya mulai tertuju pd Neocha, Taemin akhirnya merasakan kecemburuan. 

"Tae, heiiii sayang... " Taecyeon mengangkat anak itu ke atas pangkuannya. "Tae knp eum?... "

"Hikzzz... " Tiba2 terdengar suara isakan dari sang anak, Taecyeon dan Minjun sama2 terkejut dibuatnya. 

"Hei hei heiiii... Jagoan appa knp tiba2 menangis eoh? Ada yg salah sayang?.. "

"Hikkzz, Tae tidak cuka adik bayi... "

#DEG!!! 1 Kalimat Taemin berhasil membuat pasangan itu terdiam. 

"Memangnya knp? Bukannya dulu Tae bilang sangat ingin punya adik?... " Tanya Minjun khawatir. 

O'ow, dulu Taemin sangat bersemangat saat dia mendengar akan punya adik, karena itu artinya dia akan punya teman bermain, tp setelah adik2 nya itu lahir, Taemin sama skali tak memperhitungkan bahwa dia akan kehilangan perhatian dan kasih sayang olh2 terdekatnya. 

Skrng Uyong dan Nichkhun fokus mengurus bayi perempuan mereka yg bernama Janny, sedangkan Junho dan Chansung masih sedikit kerepotan mengurus si kembar Junsu dan Neochan. 

Jd jgn tanya kenapa Taemin skrng merasa benar2 tak ada lg yg memperhatikannya, jika begini caranya, Taemin tentu saja tdk menginginkan adik bayi lg, dan itu artinya dia takkan mengizinkan Minjun untk mengandung lg, tidak, sampai kapanpun dia tak mau kehilangan kasih sayang eomma dan appanya.

Disaat Taemin sedang asik memperhatikan Neocha, tiba2 bayi itu mengeliat dibalik gendongan sang eomma, bayi mungil itu bergerak lucu sambil mengerjap2kan mata sipitnya yg sama seperti Junho.

"Ommoyaaaaaa, astaga baby Nucha lucu sekaliiiiii..." bola mata Taemin semakin membulat saat melihat Taecyeon kini menghujani Neocha dgn ciuman2 kecil, apa2an itu? Knp Taecyeon jd memanggil Neocha dgn sebutan Baby Nucha? Apa Nucha adalah panggilan sayang untk bayi yg masih merah itu? 

Taemin kembali memalingkan wajahnya, dia beringsut menjauh dari sang appa, dan skrng Taemin menjulurkan kaki2 pendeknya untk turun dari kasur, setelah pantat semoknya sukses mencium lantai, Taemin segera bangkit dan berjalan menjauh dari sana. 

"Eoh? Tae mau kemana sayang?... " Tanya Minjun setelah dia menyadari sang anak sudh tak berada d kasur mereka lg. 

Taemin menghentikan langkahnya sejenak. "Tae mau ke kamal halmoni.. "

"Ahh ya sudh hati2 ya sayang... "

#DEG!! Hati Taemin semakin mencelos tak terima saat sang eomma sama skali tak menahannya, ya, skrng kedua org tuanya sedang merasa sangat bahagia bermain dgn bayi yg baru hadir d tengah2 mereka. 

Kamar Mrs. Jang memang tak jauh dari sana, maka dgn cepat Taemin sudh berdiri di depan kamar sang nenek. 

"Heiiii baby Tae, sedang apa disini sayang?... "

Taemin melihat halmoni tercintanya baru selesai mandi dan kini sedang berpakayan rapi. "Anni, Tae lindu halmoni... "

"Aah kalau begitu Tae tunggu disini sebentar, ne? Halmoni mau menyiapkan susu untk 3 adik bayi, nanti halmoni buatkan susu untk Tae jg ya... "

Arrghhhh.. ingin rasanya Tamein mengamuk saat itu jg, knp semua perhatian org d rumah ini tercurah pd adik bayinya itu, tak adakah yg memikirkan perasaannya? 

Saat langkah sang nenek menjauh dari pandangannya, Taemin jg pergi meninggalkan kamar itu,  dia lebih memilih masuk ke kamarnya sendiri yg nyaris d penuhi olh mainan2 lucu dan mahal.

.............

Karena Junho dan Wooyoung sudh melahirkan dan memiliki bayi nasing2, maka Minjun dan Taecyeon terpaksa pindah kembali ke Seoul untk menjaga Taemin, karena mereka tdk mau membawa anak itu ke Amerika dgn alasan takut Taemin terpengaruh gaya hidup barat. 

Dan sudh hampir 2 minggunTaecyeon mulai mengambil alih perusahannya di Seoul, sedangkan Direktur yg lama pindah tugaskan ke Amerika menggantikannya. 

Skrng Taecyeon sedang berada d ruang kerjanya, tapi dia sedang memeriksa dan mempelajari beberapa berkas2 penting perusahaan sambil duduk d sofa ruangan, knp di sofa?

Ya, karena hari ini Taemin bersih keras ingin ikut ke kantor, anak itu masih saja tak terima jika org2 di Mansion kini lebih fokus mengurus 3 adik bayinya, alhasil Taemin merengek ingin ikut sang appa ke kantor. 

O'ow tp sepertinya itu pilihan yg salah, karena yg terjadi selanjutnya Taemin malah nyaris mati bosan didlm ruang kerja Taecyeon. 

Bocah gendut itu berulang kali memutar tubuhnya dgn malas diatas kursi kebesaran yg seharusnya d duduki olh CEO utama, Taemin mengenakan setelah jas senada dgn yg dipakai Taecyeon, membuat anak itu nampak 100% bentuk miniatur dari seorg Ok Taecyeon (?).

Taecyeon tersenyum menatap anaknya, bagaimana mungkin Taemin sudh nampak seperti CEO sungguhan dgn rambutnya yg disisir klimis keatas hingga menampakkan jidat lebarnya yg mungkin bisa digunakan para kutu untuk bermain sepak bola, bhakkss.. 

"Wae baby? Kau bosan eoh?... " Taecyeon menurunkan kacamata yg bertengger dihidung mancungnya. 

Taemin menatapnya sekilas, "Ne appa, dali tadi appa cibuk teluc, tae haluc apa cekalang? Tae bocan main laptop ini... "

Taecyeon terkekeh pelan, dari td putra tunggalnya itu asik memainkan game d laptopnya, wajar saja kalau dia skrng merasa bosan.

Tiba2 terlintas ide aneh d otak Taecyeon. "Tae nanti mau jadi apa kalau sudh besar?.. ". Dia berharap Taemin menjawab ingin menjadi CEO seperti dirinya. 

"Tae mau jadi dolaemon.. "

#GUBRAAKKK!!Taecyeon nyaris terjungkal kebelakang mendengar jawaban Taemin. 

"Yakkhhh!!! wae?? Knp harus jd makhluk gendut itu eoh?... "

"Ckk~ pelut appa jg gendut cepelti dolaemon... "

"Anni, perut appa sixpack... "

"No no no, pelut apa bulat cepelti dolayaki... "

Apalagi skrng? Setelah td ingin jd doraemon, skrng Taemin ingin mengatakan perutnya seperti dorayaki? Aarrrgghhhhhhhh!!! 

Taecyeon hampir saja menyemburkan kalimat yg sudh tersusun Indah untk Taemin, tp tiba2 pintu ruangannya diketuk,  dan itu membuat Taecyeon harus menelan mentah2 kalimatnya td tanpa d masak terlebih dahulu (?) hahahahahah. 

"Masuk... " Taecyeon berdehem sekilas untk menambah kesan tegas. 

Pintu ruang CEO langsung terbuka, menampakkan seorg perempuan cantik masuk kesana, dan tentu saja perempuan itu bingung saat melihat anak kecil duduk dikursi kebesaran seorg big boss, apa mungkin Taecyeon sudh kena kutuk menjadi kurcaci? 

"Khemmm... " Taecyeon berdehem yg sontak membuat org tsb menatap kearahnya yg duduk d sofa. 

"Ahh maaf tuan, sa-saya sedikit kaget tadi... " itu adalah sekretaris Taecyeon, yeoja itu masih belum mengenal dekat sang CEO, bukan karena Taecyeon yg baru 2 minggu pindah kemari, tp jg karena Taecyeon selalu membatasi interaksi dgn bawahannya. 

"Ada apa?.. " Taecyeon seharusnya mendapatkan piala sbg org yg paling bisa berakting serius yg membuat bawahan2nya tak berkutik, tanpa mereka tau bagaimana sifat asli Taecyeon yg sangat luar biasa. 

Luar biasa gilanya. 

"Emmhh saya mau memberikan beberapa berkas yg harus anda tanda tangani... " Jawab sang sekretaris dgn kikuk. 

"Baiklah, letakkan diatas meja sana... " sang sekretaris langsung mengangguk faham, dia meletakkan berkas2 ktu dihadapan Taemin mengingat meja dihadapan Taecyeon sudh penuh olh berkas2 lain. 

Kemudian sekretaris tsb pamit meninggalkan ruangan. 

"Nah Tae tunggu sebentar disana ya setelah menyelesaikan ini, kita akan istirahat makan siang,  ne?... " dan Taemin mengangguk antusias. 

Kemudian Taecyeon kembali fokus pd berkas2 d hadapannya. 

Tak lama dari itu kembali terdengar bunyi yg mengusik konsentrasinya. 

#UGHHHH!! 

#BRAAKKKK

#PLAAKKKK

#HAHAAHAHAHHA... 

Setengah hidup pun Taecyeon berusaha fokus tp tetap saja dia terganggu. 

"AAKKHHHH APPA.... "

Mendengar jeritan Taemin, refleks Taecyeon langsung bangkit dan berlari mendekati sang anak. 

"Wae baby? Ada apa eoh?... "

"Ap-appa, mianheee... " Taecyeon sempat merengutkan keningnya tak mengerti, knp bocah bertubuh gempal itu tiba2 minta maaf? 

Sampai pd akhirnya pandangan Taecyeon tertuju kearah berkas2 yg beberapa menit yg lalu baru diantarkan sekretarisnya, dan skrng berkas2 itu sudh berubah warna menjadi putih pekat dan basah, penyebabnya adalah isi botol susu Taemin yg mendarat sukses diatas tumpukan berkas itu. 

"I-itu... "

"Mianhe appa... " Anak itu mengeluarkan jurus andalannya, memasang wajah memelas seperti anak anjing yg terbuang. Puppy eyes. 

Taecyeon menggaruk kepalanya yg tdk gatal, berkas2 itu bahkan belum d sentuhnya, tp kini sudh berakhir tragis d tangan sang anak. 

"Heemmhh, ya sudh kalau begitu Tae main game d laptop lgi saja ya, appa masih ada pekerjaan,  sebentar lg selesai... " Taecyeon membersihkan kekacauan yg baru saja terjadi, setelah meja kembali bersih, dia segera berjalan kembali ke arah sofa menjauhi Taemin yg mulai asik dgn game d laptopnya. 

Tapi sepertinya dewi fortuna blum mau bersahabat dgn Taecyeon, baru saja beberapa menit dia fokus pd berkas2 dihadapannya, tiba2 terdengar suara yg mengganggu telingannya. 

#KRAAKKK

#BRAAKKKK

Taecyeon segera mengalihkan atensinyabkearah sumber suara, dan benar saja Taemin kembali berulah. 

"ASTAGA TAEMIINNNN!!! APA YG KAU LAKUKAN EOH?... " Mata Taecyeon nyaris keluar dari tempatnya saat melihat laptop yg baru saja dimainkan Taemin beberap detik yg lalu kini sudh terbelah 2.

"Bocaaannnn, Tae bocan appaaaaaaaa... "

"Lalu kalau bosan kau boleh merusak barng2 sesukamu iya? Kau fikir itu dibeli pakai daun eoh? Itu harganya mahal Tae... " Taecyeon menjerit frustasi saat melihat laptop tersebut kembali berkahir tragis d tangan imut sang anak, ntah kekuatan apa yg d turunkan tuhan pd Taemin sehingga jika anak itu sedang bosan dia bisa merusakkan apapun yg dia mau. 

"Appa cibuk teluc, appa tidak cayang tae... " Anak itu memasang wajah kesalnya.

Tunggu dlu, dia kesal? Bukankah seharusnya Taecyeon yg kesal pd nya? 

"Eoh, appa tdk akan menyayangi Tae kalau Tae terus2an merusakkan barang2 seperti ini... " Laptop dgn lambang apel yg di gigit sebagian itu kini sudh mati total, dan Taecyeon marah bukan karena harga barang itu yg mahal, tp yg mahal adalah file2 perusahaan yg di save didalam sana, jika rusak lalu harus bagaimana? 

Taecyeon membereskan patahan laptop tsb, dan dia menggendong tubuh Taemin untk duduk d sofa. 

"Sekarang Tae diam disini... "

"Tapi appa.. " 

"Tidak ada tapi2an... Appa sedang marah pd Tae... "

Kata2 Taecyeon sukses membuat Taemin bungkam, anak itu menunduk ketakutan melihat wajah sang appa, ini untk pertama kalinya Taecyeon memarahinya hanya karena sebuah laptop, bukankah Taecyeon bisa membeli lg nantinya?

"Appa malah? Appa cayang cama laptop nya?..."

"Tentu saja..."

"Kita bica beli lagi appa..."

"Dan menghambur2kan uang begitu? Tae fikir harganya murah?..." Taecyeon menjawab dgn nada datar, dia sudh duduk d kursi kebesarannya yg td d duduki Taemin.

Taemin menunduk pilu, dia benar2 merasa bersalah.

"Appa bilang uang itu tidak belhalga,yg belhalga cuma Tae dan eomma, tp knp appa malah cuma kalena laptopnya lucak?... "

Taecyeon menghembuskan nafasnya singkat, Bagaimana caranya menjelaskan pd Taemin bahwa file yg di dlm laptop itulah yg sebenarnya sangat berharga, karena semua data perusahaan yg dia pimpin ada didalam sana. 

"Karena dgn laptop itu kita bisa mendapatkan uang,  kau faham?... "

"Hikkkzzz... "

1 isakan Taemin sukses membuat Taecyeon membeku, o'ow dia sudh melakukan kesalahan fatal dgn membuat sang anak menangis. 

"Jd Tae cudah tidak belhalga bagi appa? Jd kalena itu appa sudah tidak cayang Tae lagi? Di rumah cemua olang juga cudah tidak cayang cama Tae, meleka cuma cayang cama adik bayi, cekalang appa juga tdk cayang tae hikkkzzzzz... "

"Apa maksudmu?... " Taecyeon bangkit dari kursinya dan berjalan mendekati Taemin. 

"Tidak ada yg cayang cama Tae, dilumah cudah tidak ad yg mempelhatikan Tae, makanya Tae ikut appa ke kantor, tapi hikkzzz, tapi dicini appa juga malah cama tae hikkzzz huweeeeeeeee???... "

Taecyeon serasa ditampar oleh kenyataan, dia sama skali tak menyadari bahwa Taemin merasa tersisihkan skrng, sebenarnya tak ada yg berubah mreka semua masih menyayangi Taemin seperti dlu,hanya saja skrng mreka masih d repotkan dgn kehadiran bayi Junho dan Wooyoung.

Taecyeon mengambil posisi berjongkok duduk d hadapan sofa dimana Taemin sedang terisak. Rasa bersalah memenuhi hatinya. 

"Baby, heiiiiiii... Jgn menangis... " Taecyeon berusaha mengambil tangan Taemin yg sedang mengusak mata karena menangis. 

"Hikkzzz.... "

Dgn lembut Taecyeon menggenggam dan mencium tangan anaknya. "Maafkan appa sayang, appa tdk bermaksud membuat Tae menangis... "

Rasa sakit semakin menjalar di hati Taecyeon melihat wajah Taemin yg biasanya ceria kini bersimbah airmata, akhirnya Taecyeon menggendong anak itu dan membawanya duduk bersama d sofa. 

"Tae dengarkan appa, semua org masih menyayangi Tae, appa jg sangat menyayangi Tae, tp skrng dirumah sedang ada adik2 bayi, jd kita harus menyayangi mereka jg karena mereka masih kecil, sedangkan Tae kan sudh besar, sudh jd jagoannya appa... "

Taecyeon mengusap lembut pundak Taemin yg sedang menangis d pelukannya. 

"Appa bukan marah karena Tae merusakkan laptop itu, tp mulai skrng Tae harus berubah ya,Tae kan sudh menjadi kakak untk adik2 bayi, jd Tae tdk boleh nakal lagi, Tae tau? Didalam laptop tadi ada tugas2 appa untk bisa mencari uang biar nanti Tae bisa membeli banyak mainan..."

Taemin yg dri td diam kini menjauhkan wajahnya dari pelukan sang appa, dia menatap wajah Taecyeon dgn seksama.

"Appa macih cayang Tae?.. "

"Tentu... "

"Appa tidak malah cama Tae?... "

"Yes baby... "

Sebuah senyum mengembang d bibir Taemin. 

"Gomawo appa, salanghe... "

Taecyeon tertawa terbahak2 saat Taemin mengecupi pipinya dgn gemas. 

............

........

2 TAHUN KEMUDIAN (Buset cepet amat thor? Bodo amat, suka2 gue wkwkwkwkwk) 

Jika skrng usia baby Junsu, Neocha dan Janny sudh berumur 2th, maka usia Taemin sudh hampir 5th. 

Anak itu sudh duduk di kls 1 sekolah dasar, Taemin mewarisi otak jenius appa nya, alhasil pelajaran yg gampang dia fahami bisa membuatnya masuk sekolah dasar lebih cepat dri yg lain.

"Opppaaaaaa... Oppa cudah pulang???..."

#BRUGGHHH!!! 

Taemin nyaris terhuyung kebelakang saat 2 anak kecil memeluknya dgn erat, siapa lagi pelakunya kalau bukan Neocha dan Janny, 2 adik perempuannya yg cantik. 

"Ckk~ kalian ini mengangetkan ku saja... " Meski nada bicaranya sedikit kesal, tp Taemin tetap mengisap lembut rambut kedua adiknya itu. "Kalian menunggu oppa pulang?... "

"Ndehh... " Janny menjawab dgn antusias. 

"Kalian tdk bermain bersama Junsu oppa eum?... "

Kini giliran Neocha yg menggeleng. "Juncu oppa tidak acik... "

Taemin terkekeh geli mendengarnya, kemudian dia menggandeng kedua adiknya itu masuk k kamar. 

..........

Sementara itu dari lantai atas, Junho ternyata memperhatikan interaksi ketiga anak kecil itu.

"Ada apa sayang? Knp senyum2 sendiri?..." Junho sedikit tersentak saat tiba2 Chansung muncul dari arah belakang. 

"Anni, aku senang melihat ketiga anak itu sangat dekat, dan kurasa Neocha dan Janny akan aman karena memiliki saudar laki2 seperti Junsu dan Taemin... " ucap Junho. 

"Oh ya dimana Junsu? Knp dari td tdk kelihatan?... "

Kemudian mereka berjalan kearah taman belakang, dan benar saja, Junsu sedang berada disana sambil bermain dgn kelinci dan kucing peliharaannya. 

1 yg perlu kalian ketahui, Junsu menuruni sifat Chansung sepenuhnya, bahkan mungkin lebih parah dari daddy nya itu, Junsu tipikal anak yg pendiam dan dingin, dia tak suka keramaian, dia lebih suka bermain sendiri dari pd harus berebut mainan dgn saudara2 nya yg lain. 

Dan sifat itu bertolak belakang dgn Neocha, meski mreka kembar, tp Neocha adalah anak yg sangat periang, dia selalu tertawa dgn siapapun yg ada d dekatnya, apalagi jika dia sudh bersama Janny anaknya Uyong dan Nichkhun, wajah mreka yg mirip justru membuat keduanya terlihat kembar, padahal Neocha kembaran dgn Junsu. 

"Hemmhh, dia sedang asik main sendirian lagi... "

Tiba2 terdenar suara Taecyeon yg ikut mendekat kearah mereka yg sedang memperhatikan Junsu. 

"Terkadang aku merasa kasihan padamu Nuneo... "

Kata2 Taecyeon sukses membuat pasangan suami istri itu bingung.

"Wae? Maksudnya?... " Tanya Junho tak faham

"Apa kau itu terkena kutukan Nuneo? Tak cukupkah hidupmu berdampingan dgn lelaki berwajah triplek seperti Chansung? Lalu skrng Junsu jg memperlihatkan wajah datar seperti daddy nya, ckk~ sungguh sebuah fenomena dunia fana yg membelenggu logika setinggi nirwana cinta... "

#PLAAKKKK!! Sebuah jitakan sukses mendarat d bagian belakang kepala Taecyeon. 

"Bisakah kau hentikan omong kosongmu itu Ok Taecyeon?... ".

"Yakkkhhh!! Aku ini oppa mu Lee Junho..."

Junho tak memperdulikan teriakan kesal dari Taecyeon, dia justru melempar tatapan mematikan. 

"Lalu bagaimana tentang Taemin? ku rasa Junho benar2 terkena kutukan... "

"YAKKHHHH!!!!..." Junho berteriak protes saat tiba2 Nichkhun dan Uyong datang kearah mereka dgn sebuah kalimat yg menyakitkan telinga hingga menusuk relung sukma #plaakkkk #NgikutGila

"Apa maksudmu Khunnie hyung?... "Tanya Chansung heran.

"Ckk~ Junho itu sudh mempunyai kakak seperti Taecyeon hyung yg menyebalkan, lalu saat Taemin lahir dia mewarisi sifat appa nya, bukankah Junho jd 2x lipat lebih sial??... ".

"YAKKHHHH!! Jd maksudmu aku pembawa kesialan begitu? Kau mau ku sleding pakai sepatu baruku yg siap mendaki gunung lewati lembah sungai mengalir indah ke samudera... "

"Bersama teman bertualaaannngggggg... "

"ARRRGGHHH DIIIAMMMMM... " Junho benar2 ingin gila raanya, belum sembuh penyakit Taecyeon, kini Justru Uyong ikut bernyanyi.

"Huweee Nuneo? Apa Woo salah? Lirik lagunya benar kan?... " Uyong tetaplah Uyong, meski sudh memiliki anak, yeoja imut itu tetap dgn sifat polosnya. 

"Ne ne ne, kalian benar, dan aku lah yg salah karena berada d tengah2 kalian, lebih baik aku menemani Junsu bermain, aaarrghhhhh.... " Junho berjalan menjauhi mereka, sedangkan mereka hanya tertawa melihat ekspresi kesal Junho. 

..........

Umur boleh sudh 5th, tp kelakuan Taemin tak beda jauh dgn saat dia berumur 2 atau 3 tahun dulu. 

Anak itu tetap dgn tingkah usil dan jahilnya, bahkan sifat manja dan keras kepalanya jg tak berubah, dan jgn lupakan 1 hal bahwa otak gesrek Taemin semakin bertambah kadar ketidak warasannya. 

Taemin sangat menyayangi ke 3 adik kecilnya, tp tetap saja dia teekadang risih saat Neocha dan Janny mengganggunya yg sedang asik bermain, mereka selalu berada d dlm kamar Taemin yg terlihat seperti toko mainan saking banyaknya jenis mainan yg dimilikinya, padahal Neocha dan Janny sudh memiliki ruangan sendiri untk menyimpan mainan2 mereka yg khusus untk anak perempuan. 

"Oppaaaaa... "

Tuh kan mereka datang lagi, gerutu Taemin dalam hati. 

"Heemmhh, wae?... "

"Oppa, jeni mau itu... " Janny yg lebih sering disapa Jeni itu menunjuk sebuah mini robot yg tersusun d lemari Taemin. 

"Ambil sendiri saja, ne? Tae oppa lelah... "

Lelah? Tentu saja dia lelah, karena dari td Taemin mendorong mobil2an miliknya yg dinaiki oleh Neocha yg bertubuh gempal itu, meski dia lelah dan dalam hatinya menggerutu, tp Taemin sangat menyayangi adik2nya hingga dia tak berani menolak keinginan mereka. 

"Tae oppa, ighe mwoya??..."

Taemin melihat Janny sudh memegang miniatur robot yg td ditunjuknya.

"Emh, itu iron man..."

"Lomen? Pelmen?... "

"Pelmen? Pelmen mwoya???... " 

1 hal yg terkadang membuat Taemin jengkel, adik2nya itu belum bisa bicara lancar, dan tentu saja Taemin harus mempekerjakan otaknya dgn keras untk menterjemahkan kata2 mereka. 

"Oppaaaa, Nuca mau tutu... "

Belum selesai urusan dgn Janny, skrng Taemin semakin d buat pusing dgn kata2 Neocha. 

"Tutu? Tutu mwoya Nucha?..."

"Nuca mau tutu... " Skrng anak perempuan itu memasang wajah kesalnya saat melihat Taemin tak mengerti dgn apa yg dia katakan. 

"Tutu? Buku maksudmu?. "

"Anni, tutu oppa tutu... "

#ARRGGHH, Taemin mengusak rambutnya dgn frustasi, hahahahaahah yg namanya karma itu selalu datang tepat waktu nak, kira2 begitulah dlu org2 dibuat pusing olh ulah Taemin ketika dia masih kecil. 

Ditengah kepanikan Taemin, tiba2 Neocha menujuk sesuatu diatas meja. 

"Itu oppa, Nuca mau itu, tutu... "

Demi tuhan ingin rasanya Taemin berteriak histeria mamamia detik itu juga, ternyata yg di maksud Neocha adalah Susu, huahahaahahah... 

"Astaga kau mau susu? Knp tak bilang dari tadi... "

PLAAKKK!! Bukankah dia sudh bicara dari tadi Tae? Tp kau yg tak faham. 

Setelah memberikan susu pada Neocha, Taemin duduk d atas mobil2an miliknya sambil membaca komik. 

"Oppaaa ikuutttt... "

#GGGRRRRR!!! Jika ini drama animasi, sudh bisa dipastikan bahwa akan muncul sudut siku2 dikening Taemin karena kesal. 

Dia melihat Janny dan Neocha sudh berjalan mendekat kearahnya. 

"Oppa ikuuttt... "

"Jeni jugaaa mau ikuutttt... "

Kedua anak itu menjulurkan tangannya kearah Taemin, mau tak mau Taemin menggendong mereka satu persatu yg bobot tubuhnya tidak main2. 

"Hiikkkkzzzz huweeeeeeeeeeeee..."

#GUBRAAKKKK!! Gerakan Taemin seketika terhenti saat melihat Neocha menangis.

"Wae Nucha knp menangis?..." Taemin terlihat panik. 

"Oppa jahaattt hikkzzzz... "

"Nucha wae?... " Kini Janny ikut bertanya heran. 

"Nuca mau duduk didepan, di camping Tae oppa, tp knp jeni yg duduk dicana? Oppa tidak cayang Nuca huweeeeeeeeeeeee..."

Oke baiklah, tema tangisan mereka malam ini adalah cemburu karena ingin duduk d samping Taemin semua.

"Hemmhh, kan sama saja Nuca, yg penting Nuca sudh naik mobilnya kan?..."

"Anni, Nuca mau duduk d dpn... "

Neocha sudh memasang ancang2 untuk menangis dgn lebih histeris, Taemin yg takut akhirnya berusaha membujuk Janny yg sudh duduk tenang disampingnya. 

"Jeni, Jeni duduk d belakang ya, biar Nuca yg duduk d dpn... "

"Huweeeeee?? ..."

Oh tuhan skrng justru Janny yg memasang muka ingin menangis, arrgghh demi tuhan Taemin benar2 nyaris gila d buatnya. 

#BRAAKKKK!!! 

Pintu kamar tiba2 dibuka dgn keras, membuat Taemin mendelik kesal kearah sang pelaku yg menerobos kamarnya. 

"Wae Nuca? Knp menangic?... " 

O'ow, itu adalah Junsu, anak yg sikapnya sedingin es itu tetaplah memiliki ikatan batin tersendiri terhadap saudara kembarnya, dia selalu akan melindungi Neocha disaat sang adik butuh bantuan. 

Junsu berjalan tertatih kearah mereka, kemudian dia menarik tangan Neocha dgn pelan. 

"Kajja kita kembali ke kamal, ini cudah malam, kita haluc tidul, nanti mommy dan daddy malah... "

Tak ada sapaan, tak ada senyuman untk Taemin, Junsu tau yg membuat saudara kembarnya menangis pasti ulah hyung nya itu.

Junsu hanya fokus pd Neocha, membawa saudara kembarnya menjauh dari san. 

...........

......

PRANNGGGGG!!!

Vas bunga mewah yg indah kini tinggal nama setelah hancur tak berbentuk d atas lantai. 

Sebuah tangan putih dan gempal tak sengaja menyenggol vas bunga yang mahal itu. Pelakunya adalah Janny, anak semata wayang Uyong dan Nichkhun, bocah itu tampak membeku ditempat melihat vas bunga yg hancur. 

"Oh my god, apa yg terjadi Jeni?... " Nichkhun segera berlari mengangkat tubuh Janny dari pecahan2 beling yg berserakan d dekat kakinya. 

"Dad, mian..." anak itu memasang wajah ketakutannya. 

Vas bunga itu di dapatkan Nichkhun beberapa bulan yg lalu saat dia sedang ada tugas di salah satu rumah sakit di Jepang, vas bunga yg terbuat dari bahan kristal murni itu bahkan hanya d produksi dgn jumlah 5 buah di Jepang. 

Vas bunga milik seorg istri dokter muda yg di elu-elu kan karena otak jenius dan ketampanannya kini hancur tak berbentuk dgn beberapa bunga Mawar putih yg jg tergeletak tak berdaya disana. 

Sosok pelaku yg memecahkannya pun kini terlihat memucat kaku d dlm gendongan sang daddy. 

"Jeni baik2 saja?... " Tanya Nichkhun pd anaknya. 

Janny masih enggan menjawab. 

"Omoyaaaaaaaaa???Apa yg terjadi disiniiiii???... " Tiba2 Uyong datang dgn teriakan histeris saat melihat kondisi vas bunganya yg sudah 'isdet'.

"Oh tuhan Jeni kau memecahkan vas bunga mommy lagi?.. "

Lagi? Ya, lagi, jika Taemin memiliki kebiasaan merusakkan laptop atau handphone, maka Janny mempunyai kebiasaan memecahkan barang2 mewah, ntah itu vas bunga, ntah itu koleksi guci2 Indah kesayangan mereka. 

"Huweeeeeeeee... Mommy colllyyyyy hikkzzz... Mommy jangan malahhh.... "

Janny akhirnya menangis ketakutan dibalik gendongan Nichkhun. 

"Khunnie, bawa dia masuk ke kamar skrng..." Perintah Uyong sebelum dia pergi meninggalkan Nichkhun dan Janny yg masih terisak menangis. 

"Hussttt uljima, jgn menangis lg sayang... "

Nichkhun berusaha menenangkan sang anak yg masih menangis ketakutan. 

"Mommy malah cama Jeni dad.... " Janny mengusak matanya dgn lucu. 

Nichkhun hanya bisa menarik nafasnya dgn berat, wajar saja jika Uyong marah, mengingat itu adalah vas bunga ke-2 yg d hancurkan Janny dlm waktu 1 bulan ini. 

#BRAKK!! Tiba2 pintu kamar terbuka lebar, menampilkan sosok Uyong yg baru saja masuk dgn sesuatu yg dia bawa. 

"Lihat kakimu... " Uyong meraih kaki kecil Janny. 

"Aakkhhh!! !.." Janny meringis tiba2 saat sesuatu yg dingin dan lembab menyentuh kakinya. 

"Wae? Sakit, eum?..." Janny menangguk sambil memperhatikan kegiatan sang mommy. 

Ternyata Uyong sedang mengoleskan kapas alkohol pd kaki Janny yg terluka, tunggu dulu, terluka? Oh tuhan pasti itu karena pecahan beling vas bunga td. 

"Ya tuhan kakimu terluka sayang?... " Nichkhun dari td sama skali tak menyadari kalau kaki Janny tergores, karena dia langsung menggendong sang anak tanpa melihat kearah kakinya. 

"Hikkzzz.. Cakit mom..." Janny berusaha menjauhkan kakinya dari Uyong. 

"Sudh tau itu akan membahayakanmu, tp knp kau masih ceroboh saja Jeni? Lihat, skrng kakimu jd terluka kan?..." Uyong masih memasang wajah kesalnya. 

"Mommy mian, hikzzz... Jeni janji tdk akan melucak vac bunga mommy lagi... "

Uyong akhirnya menghembuskan nafasnya dgn lemah. "Bukan masalah vas bunganya sayang, tp ini tentang keselamatanmu, lihat skrng kakimu jd terluka, Jeni tau? Mommy sedih kalau Jeni terluka seperti ini... "

Janny akhirnya mengerti apa yg membuat mommy nya marah, bukan karena vas bunga, tp justru karena dia yg terluka. 

"Mommy tak masalah kau mau menghancurkan apapun benda2 kesayangan mommy, asal itu tak melukai dirimu sendiri... " Uyong membelai pipi Janny dgn lembut. 

"Hikkzzz, calanghae mommy..."

Janny segera memeluk Uyong dgn erat, Nichkhun yg menyaksikan itu hanya bisa tersenyum dan ikut merangkul kedua bidadari yg sangat dia sayangi itu. 

.............

.........

.....

"Sayangggggg... Dimana remote TV nyaaaaaaaa???... "

Chansung berteriak dari arah ruang tamu, skrng mereka sedang berada d apartemen pribadi yg biasa ditempati saat weekend. 

"Molla Channie, td ada d atas sofa.... " balas Junho dari arah dapur, dia sedang menyiapkan makan siang untk keluarga kecil mreka. 

Chansung bingung mencari benda itu, dari td siaran yg dia tonton hanya spongebob, Scooby doo atau Doraemon, bagaimana cara mengganti channel TV kalau remote nya saja tak tau dimana rimbanya. 

"Junsu-ah, kau tau dimana remote TV nya chagi?..." Chansung bertanya pd Junsu yg sedang main puzzle didekatnya. 

"Mungkin Nuca lebih tau, dad... " jawab nya singkat. 

Mendengar itu, Chansung langsung menuju dapur dimana Neocha sedang berada. 

"Heiii baby Nuca, dimana remote TV kita?... " Tanya Chansung sambil bersender d pintu dapur dgn tangan yg di lipat d dpn dada.

"Molllaaaaa, knp tanya cama Nuca?..." Anak itu menjawab dgn cuek sambil memainkan buah jeruk yg belum d susun dlm kulkas. 

"Aahh ayolah, Nuca pasti tau kan dimana remotenya? Beri tahu dadyy ya ya ya... "

Chansung memasang jurus aegyo nya, sedikit informasi, jika Taemin dan Janny suka merusak barang, maka Neocha lain lagi, anak ini usilnya bukan main tak ketulungan, sudh level kronis mungkin, Neocha adalah makhluk yg tercipta dgn segudang ide jahil, dan yg paling dia sukai adalah menyembunyikan barang2 apapun itu, ntah sepatu, dasi, eyeliner Junho, bahkan celana dalam Chansung pun pernah menjadi korban keusilannya. 

Oh ayolah, bukan kah dia seorg yeoja? Tp knp kelakuannya sangat evil seperti.................. Taecyeon.

Ah mungkin Chansung benar2 kena karma, mengingat dulu dia selalu bertengkar dgn Taecyeon, jd saat anaknya lahir, anak itu menjimplak 100% tingkah somplak Taecyeon. Aarrrgghhhhhh, tidaaaaakkkkkkkkkk... 

"Nuca mau es krim? Nanti kita beli yg es krim yg banyak ya... "

"Jincha?... " mata Neocha nampak berbinar menatap Chansung.

Gotcha.... Salah 1 hal yg bisa meruntuhkan tingkah usil Neocha adalah dgn meng-iming2i nya dgn hadiah, ntah itu mainan baru atau yg sebatas es krim saja. 

"Eum, nanti kita beli es krim yang buaannnyyaakkkk sekali... "

#PLETKKKK!!

"Kau mau membuatnya pilek Channie?..." Junho melempar sepasang sumpit kearah Chansung. 

Chansung memberengutkan bibirnya lucu, tp dia kembali fokus pd Neocha. 

"Nah nanti siang kita beli es krim ya, skrng katakan dimana Nuca menyimpan remote nya?... "

"Tapi janji nanti kita benal beli ec klim dad?.. "

Senyum kemenangan terpatri diwajah tampan Chansung, hahahahahaha... sungguh ide yg cemerlang untk menundukkan Neocha. 

"Ne, daddy janji... "

Neocha terlihat melompat2 girang, "Daddy ambil caja lemote nya dibawah cofa... "

"Mwoooo? Dibawah sofaaaa???... "

"Nde... "

Aarrrghhhh... Kalau saja Chansung tau, mungkin dia tak harus melakukan negosiasi tentang membeli es krim,  ckk~ ... Dasar evil Neocha. 

Chansung segera kembali ke ruang keluarga dan meraba2 bagian bawah sofa mereka, demi tuhan bagaimana mungkin remote itu bisa berada d ujung sana? Apa mungkin Neocha melemparnya sejauh itu? 

Junsu yg melihat daddy nya kesusahan untk meraih remote akhirnya ikut membantu, tangan2 kecilnya bisa masuk sedikit lebih jauh ke bagian bawah sofa dibanding tangan besar Chansung. 

............

"Topi caya bundall.. " Neocha

"Hinggap dijendela... " Janny

"Kalau tidak bundalll... " Neocha

"Giginya tinggal duaaaaaa.... " Janny

"Yeeeeyyyyyyyyy, kita hebaattttt.... " kedua anak itu bersorak girang. 

"Wait? Hebat apanya? Bukankah lirik lagu kalian salah?... " Protes Taemin. 

"Tapi nada lagu nya cama oppa... "

Taemin nampak berfikir sejanak, ya ya ya, memang nada lagunya sama, tp jelas liriknya beda jauh, iya kan? 

"Tapi tetap saja liriknya berbeda... "

"Yang penting bica dinyanyikan dgn lucu oppa... "

"Eoh, dan kita jd pintal... " Ujar Janny mengangguk semangat seolah membenarkan kata2 Neocha barusan. 

"Tapi kan... "

"Kemon hyung, bicakah kau diam?... " Kini Junsu yg bicara, anak yg dri td diam dan asik dgn kucing peliharaannya kini ikut bersuara. 

"Apa katamu barusan? Kemon?? Hahahahahahah yg benar itu come on Junsu, bukan kemon... " Taemin tertawa terpingkal2 mendengar kata2 Junsu. 

Junsu hanya menatap hyung nya itu dgn malas, ntah mengapa Taemin terlihat selalu menyebalkan dimatanya. 

"Junsu kan macih kecil, daddy bilang dulu waktu hyung kecil jg bicalanya cepelti kami... " Ujar Junsu lagi. 

"Ckk~ mollaaaaaa... " Ujar Taemin malas, berdebat dgn ketiga anak itu jelas takkan membuatnya berada d posisi pemenang. 

...........

Sementara itu dari arah sofa, para org tua sedang memperhatikan anak2 mereka yg sedang bermain. 

"Heemmhh, tidak terasa ya, skrng mereka sudh sebesar ini... " Ujar Junho sambil tersenyum penuh makna. 

"Eoh, rasanya baru kemarin aku kesakitan saat harus mengeluarkan Janny dari perutku... " celetuk Uyong. 

"Dan rasanya baru kemarin jg jantung ku terus2an berpacu hingga terasa akan meledak karena ulah 2 namja sialan yg membuat kalian hamil, sampai2 harus kesulitan melahirkan anak2 itu... "

Taecyeon ikut bicara dgn tatapan matanya yg melirik malas kearah Chansung dan Nichkhun. Dan kedua namja itu tampak tak perduli dgn kata2 ipar mereka yg kampret. 

"Oh sepertinya kau memerlukan kaca yg lebar Mr. Ok Taecyeon, apa kau fikir aku tak kesulitan melahirkan Taemin karena ulahmu dulu?... " Ujar Minjun penuh penekanan yg sontak membuat semua org terkekeh geli disana.

"Heemhh arasso, lihatlah Taemin, rasanya baru beberapa waktu yg lalu aku nyaris kewalahan menghadapi tingkahnya yg menyebalkan, tp skrng dia sudh bisa bertindak sbg kakak tertua bagi adik2nya, aaahhhh sangat bahagia karena dia sudh tdk separah dulu... "

"Kau lupa kalau tingkah gesreknya Taemin menular pd Neocha, hyung?..." Chansung mendengus sekilas. 

"Hahahahahhahaahaha.... " Taecyeon malah mengeluarkan tawanya yg sialan itu. "Itu salahmu sendiri Channie, siapa suruh kau selalu membenciku saat Junho hamil dlu, alhasil anakmu jd menuruni sifatku kan? Aahh bukankah aku ini paman yg baik bagi Neocha?... "

"Ckk~ dan kau bangga dgn sifat gesrek mu yg kau turunkan pd Neocha? Demi tuhan jgn sampai Janny ketularan juga... " Nichkhun menatap prihatin kearah Janny yg skrng kelakuannya sudh nampak 11 12 dgn Taecyeon. 

"Seharusnya kalian bangga, bukankah itu sebuah anugerah? Sifat ltu langka dan harus d lestarikan... "

"Itu bukan anugerah, tp sebuah kutukan... " celetuk Junho. 

"Dan kau memang harus d lestarikan oppa, sebaiknya kau masuk d suaka margasatwa... " Si polos Uyong mukai beraksi. 

"YAKKHHH!!! Dasar adik2 durhaka, kalian mau ku kutuk jd bekicot ngesot eoh?... "

"Ckk~ kau itu benar2 langka, seharusnya kau d museum kan... " Ujar Minjun tak kalah menyebalkan. 

"Dan aku masih tak habis fikir dgn Junsu, bagaimana mungkin anak itu bisa tumbuh menjadi sangat dingin dan pendiam, padahal org2 disekitarnya nyaris tak ada yg waras... " Ujar Taecyeon lagi. 

"Itu lebih baik, setidaknya penerus keluarga Jang ada yg waras... " balas Chansung. 

"Dan lihatlah, tingkahnya jg skrng sudh menyerupai Chansung si pabbo ini... " 

"Yakkhh hyung, sepertinya kau masih menyimpan dendam padaku... " Protes Chansung. 

Jika sudh berkumpul seperti ini, mereka seakan kembali ke beberapa tahun yg lalu, disaat belum menikah dan masih sama2 gilanya. 

#BRAAKKKKK!!! 

"Jangan Jeni, nanti kau terluka... ".

"Huweeeeeeeeee.. ..oppa pelit huweeeee... "

"Nuca jg mauuuuuuuuuu... "

"Tidak boleeehhhhhhhhhh.... "

"Aaakkkkk peliiiitttt... Dadddyyyyyyy mommyyyyy Tae oppa jahaattttt... "

"Anni, ini bukan salahku..."

"ARRGHHHHHHH...."

Obrolan mereka seketika terganggu olh suara2 tak kasat mata #plaakk, tidak tidak maksudnya olh suara2 berisik anak mereka yg sedang bermain.

Ke-3 anak itu nampak sedang berebut mainan. Sedangkan Junsu hanya menatap mereka dgn malas. 

"Tae berikan dlu mainananya pd adik2mu... " Teriak Minjun. 

"Anni eomma, mainannya tajam,  nanti mereka terluka... " Taemin mempertahankan pedang mainannya agar tak d usik olh Neocha dan Janny. 

"See? Taemin itu benar2 langka, meski terlihat menyebalkan tp dia sangat menyayangi adik2nya, dia tak mau mereka terluka, ahh appa sangat bangga padamu nak, kau mewarisi sikap ayah yg tampan mempesona sejagad raya hingga menembus benua antariksa ... "

#PLAAKKKKKKKK!!!

"HENTIKAAAANNNNNNNN...."

"BANGUN OK TAECYEON BANGUUUNNNNNNNN... "

#BRUUGHHHHH!!

#PLETAAKKKKKK!!! 

#CIYAATTTTTT

#DEZIIINNGGGGGGGGG

"Bangun Ok Taecyeon, sadarlaahhhhhhhh...."

#DEG!!!

Taecyeon membuka mata seketika, apa itu barusan? Dimana dia skrng?

Bukankah seharusnya dia sedang berada ruang keluarga? Lalu knp skrng dia berada d dlm kamarnya? 

Di dalam kamar? Tunggu dulu, apa ini? Taecyeon memperhatikan sekeliling, tp knp dia malah menemukan buku2 dan tas kuliahnya? Bukankah seharusnya kamar ini sudh d penuhi olh perlengkapan kerjanya sbg seorg CEO?

"Oppa... Huwe?? Kau baik2 saja?..."

Taecyeon melihat Junho mengibas2kan tangan d hadapan wajahnya, Junho? Knp adiknya ini masih mengenakan seragam SMA?

"Kau tidak lupa ingatan kan oppa?... " Taecyeon kembali melihat Uyong yg duduk d sebelah kirinya.

"Huwee?? Bagaimana ini? Apa kepalanya td terbentur sesuatu?..." itu suara Nichkhun, anak itu jg sedang menatap Taecyeon dgn aneh.

"Aku malah berharap kepalanya benar2 terbentur agar dia tdk menyebalkan seperti biasanya... " dan Taecyeon yakin itu adakah suara Chansung. 

Kapala Taecyeon terasa berdenyut hebat, perutnya mual bukan main, apa ini? Knp semuanya jd seperti ini? Knp semua org yg bediri dihadapannya ini terlihat aneh, mengapa mereka masih mengenakan seragam SMA?? 

#KLEKKK!!! 

Pandangan mereka teralih pd pintu yg baru d buka, dan Mrs. Jang yg datang. 

"Hemhh, akhirnya kau sadar jg Taec, bagaimana keadaanmu? Apa sudh baikan?... "

TIDAK, Jelas dia tdk baik2 saja,Taecyeon sungguh tak mengerti dgn apa yg terjadi. 

"A-aku knp eomma?.. ."tanya nya bingung. 

"Tadi kau pingsan... "

"Mwoooo?? Pi-pingsan?... "

"Ne,kau pingsan karena Minjunnie tdk mau menerima cintamu, ckk~ bukankah kau sangat payah oppa?... "

Kata2 Junho semakin membuat kepala Taecyeon pusing. 

"Minjunnie menolak cintaku? Ja-jadi kami belum menikah?... "

"MWOOOOO?? MENIKAH??... " Teriak semua org bersamaan. 

"Huaahahahahaha, menikah dgn siapa hyung? Kau mimpi menikah dgn Minjunnie, iya?... " Tanya Nichkhun yg masih berusaha menahan tawa. 

"Ne, bu-bukankah aku sudh menikah dgn Minjunnie, kalian berempat jg sudh menikah... "

#PLAAKKKK!!! Dengan tdk sopannya Chansung memukul kening Taecyeon. 

"Aahh suhu tubuhmu tdk hangat hyung, tp knp kau seperti org linglung begini?.." Chansung menatap Taecyeon dgn intens. "Lagi pula siapa yg sudh menikah? Bagaimana mungkin kami ber-4 sudh menikah sementara kami masih SMA?... "

"Ommoyaaa... Apa mimpimu sudh sejauh itu oppa?... " Tanya Junho. 

"Ya, mimpiku sangat Indah... "

"Ck~ jgn kan menikah, cintamu saja masih d tolak Minjunnie, mimpimu sungguh tragis yorobun.."

Mimpi? Benarkah semua hanya mimpi? Tp knp semuanya terasa seperti nyata? 

"Lalu bagaimana dgn Taemin, Junsu, Neocha dan Janny?... " Tanya Taecyeon lg. 

"Mwooo?? Nuguya??..." Uyong menautkan alisnya tak faham. 

"Siapa mereka? Aku belum pernah mendengar nama2 itu... " Ujar Chansung. 

"A-apa? Ja-jangan bilang kalau semuanya hanya mimpi,  TIDAAAAAKKKKKKKKKKKKKKKKK.... "

AARRRGGHHHHGG... JIKA MIMPINYA SEINDAH DAN SEPANJANG ITU, MAKA TAECYEON LEBIH MEMILIH UNTUK TERTIDUR SELAMANYA, DARI PD DI DUNIA NYATA MINJUN JUSTRU MENOLAK CINTANYA. 

.

.

.

END

.

.

Wkwkwkwkwkwkwkkwk, jadi intinya FF ini hanyalah mimpi panjang dari seorang Ok Taecyeon pemirsa, mereka belum menikah, keadaan mereka masih sama seperti di FF ONESHOT saya sebelum ini yg berjudul "TROUBLEMAKER"

Huahahahaahah, kasian deh readers d kerjain author. 

Kaboooorrrrrrrrr sebelum d gebukin rame2💃💃💃💃wkwkkwkwkwk... 

SAMPAI KETEMU D FF SAYA SELANJUTNYA  😘😘

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
YoungieChannie
#1
Chapter 10: Kayaknya lebih cocok kalo dibilang taec itu koma bukan tidur.
Tina0608
#2
Comen g y comen g ya. . .
Bolak balik mkir buat komen???



Ff lu bkin gw mw ikutan tidur n mmpi ma bebeb taec. . .????
Biar bs a****n (sensor)???
Una_Nk0624 #3
Chapter 10: Ini perasaan udah dibikin jugkir balik dari chap 1 dan ujung-ujungnya cuma mimpi -_-
astagaaaaa dirimu luar biasa authornim
Kalo mimpinya sepanjang itu kira-kira tidurnya Taec berapa lama.. wkwk
Indah banget mimpinya, berbeda jauh dengan kenyataan.. bhahaha
Tiya26 #4
Chapter 10: Astaga, ternyata hanya mimpi seorang Ok Taecyeon yg cintanya di tolak oleh Kim Minjun?? Ckckck dr chap 1-9 feel udh dibuat campur aduk kyk es camprur #plak dan ternyata itu hanya mimpi belaka?? Demi tingkat kegesrekan yang tiada taranya seoramg ok taecyeon, kau sukses membuat feel para readers mu terombang ambing haha? lanjut cerita lg lah authornim? eh tp makasih lho udh buat cerita yg warbiyasah ini??✌
ayudaantariksa #5
Chapter 10: Udah nangis nangis dichapt 1-9 ternyata endingnya begini .dear authornim yang kiyowo . Kenapa dirimu suka membuat kejutan yang engga terduga untuk readers . Sungguh teganya dirimu eohhh . Makasih udah post ff sesomplak iniii ㅠㅠ
Woonilynnelle
#6
Chapter 10: Oowmeeggoottt.... Mimpi...mimpi macam apa sepanjang tagihan utang indonesaaahh itu... *pltaakk* mian Mr. JOKO
... but.. Biarin lahh endingnya mimpi, yg jlas dri chap 1 smpe 9,, jiwa alam sadar gue sukses berantakan gegara sedih"an, gila"an, ngakak"an, over komplit,,, thankss lahh eon buat ff yg 1 ini... SuperDuperZuper Warbiasaahh
Di tunggu next FF nya eonn... Ganbateee....
Amaliaambar
#7
Chapter 10: Kyaaaaaaaaaaaaaaa jadi selama 9 chap itu cuma mimpii eon
astagaaahhh #GUBRAAAKK *tepok idung*
mimpinya taec panjang jugaa yak mau deh kalo punya mimpi kek gitu hahahaa
ditunggu ceritaa selanjutnya eon semangaaatt :*
Kalel27
#8
Chapter 10: Ya ampun ternyata itu semua cm "dream high" ok taecyeon..pdhal didunia nyata ditolak minjun....
Mgkn minjun mimpi yg sama jg..makanya dia nolak..
fytry_ #9
Chapter 10: Njiiirrrr....
Jadi selama ini gue sia2 baca 9 chapter yang menguras bak mandi ituu...???

Kuinginmengumpat!

wkwkwkwkwk

Lanjutkan thoor...
Ditunggu next ceritanya
alyanatasyadewi #10
Chapter 10: dan aku tertipu min ?