Tulah Rasa

seulrene is love
Please Subscribe to read the full chapter

Aku dan dia punya rasa yang sama, terungkap lewat bahasa tubuh yang sama pula. Peduli dengan cara yang begitu terpampang nyata untuk di lihat orang sekitar kami, tapi masih saja, ungkapan lewat kata harus di gunakan untuk meyakinkan bahwa ini semua bukan hanya sekedar rasa untuk teman yang konyol dan aneh, tapi cinta untuk dua jiwa yang saling melengkapi.

        Banyak rasa yang tak bisa di gambarkan dengan kata saat berhubungan dengannya, jantung dua kali berdetak lebih cepat saat aku melihat namanya di layar handphoneku, sumringah menghiasi wajah saat membaca balasan pesan darinya. Sebut saja aku gila, ya aku gila hanya karena sebatas itu saja. Kembali lagi, kebahagiaan yang meluap lewat interaksi yang sebenarnya biasa saja itu hilang saat mengingat status yang masih terpampang jelas Best Friend.

        Aku perlahan menghapus perasaan yang sering kali datang memberi harapan dengan mengatakan pada diri sendiri “ best friend is so kind, there is not love”, kadang aku kuat dengan kata-kata itu, harapan hilang tapi … melihatnya memberi perhatian pada orang yang lain semakin membuatku merasakan pahit, salahkan aku yang terlalu perasa.

        Aku mulai menjauh, paling tidak sampai rasa itu hilang. Dia merasa aku berubah, dan kembali lagi lingkar persahabatan membuatku harus tahu diri lagi.

        “kamu berubah ?”

        “oh ya … perasaanmu saja”

        “ia perasaanku aja, kamu tidak sedang menjauh kan ?”

        “tidak”

        “oh oke”

        “ya”

        “apa kau mau keluar bersama besok ? …”

        “aku sibuk, irene”

        “ohh oke”

 

Dadaku sesak. perasaan suka yang aku simpan terhadap sahabatku berubah jadi sakit yang membuatku semakin lemah, tapi aku tidak boleh membiarkan rasa itu menang. Ini adalah yang terbaik, sorry for everything.

Tiga puluh menit setelah dia pergi, aku masih duduk di taman kampus. Aku menangis lagi. Aku adalah orang yang biasa menertawakan seseorang yang menangis karena cinta, dan lihatlah sekarang, aku adalah

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Atsuko3
#1
Chapter 1: Sebenrnya d awal rada kesel sih, tpi ya akhirnya happy end?
Atsuko3
#2
Chapter 1: Sebenrnya d awal rada kesel sih, tpi ya akhirnya happy end?
Seulbear96
#3
Chapter 17: Okey
Brewingthebear
#4
Chapter 16: Siap thor! Standby di wattpad mode ON! XD
royalfamily31 #5
Chapter 15: Whaatttt.... berasa nonton drama yg belum waktunya bubar tp tiba2 ada siaran langsung.. cepet update please thooorrr
olinolin #6
Chapter 15: yah kok cepet bgt tbc nya thor. lekas lanjut ya
queenofnotes
#7
Chapter 13: baru nemu njir..kembangkan
jasonds #8
Chapter 15: Duhh kepotong pas lagi rame
SoneTw_ss
#9
Chapter 15: Aduh selalu bikin penasaran nih
Yansudev
#10
Chapter 14: Panas nya.
Mantap.