An Accident

Not Just Brother and Sister
Please Subscribe to read the full chapter

    “Oppa.. apa oppa bisa menemuiku 1 jam lagi di dekat lot*e mart gangnam?”

 

   “hmm sangat tiba tiba. Karena hari ini aku libur tentu saja aku bisa menemuimu. Apa ini penting sekali? Lalu apa kita harus menggunakan mode ninja?”

 

   “iya ini penting sekali dan kalau bisa tutup seluruh tubuhmu dengan kain, kita akan menggunakan mode mumi mesir hahhaha.. ya sudah sampai berjumpa nanti oppa”

 

   “kau ini ya… baiklah sampai bertemu 1 jam lagi…”

 

   Jam berakhirnya sekolah untuk hari ini memang sudah selesai, tapi aku saat ini masih diam di kelas sambil menunggu untuk pergi ke tempat yang sudah aku janjikan dengan seseorang.

 

   “yoojung! Kau belum pulang? Tumben sekali..” tidak aku sangka beberapa temanku datang kembali ke dalam kelas.

 

   “hmm yaa aku ada janji 1 jam lagi dan aku tidak tau harus kemana dulu, ya sudah aku diam dulu disini.”

 

   “wooow apa janji itu dengan park bo gum?”

 

   “apa kau benar benar berpacaran dengan park bo gum?”

 

   “apakah dia benar benar tampan?”

 

   “bisakah kau mintakan tanda tangan padanya?”

 

   Teman teman ku secara bergantian tanpa jeda mempertanyakan sesuatu yang tidak jelas, bahkan bila aku ulang ulang semua pertanyaan mereka mungkin bisa menjadi satu melodi rap dengan tempo cepat. Wah kenapa teman teman ku ini tiba tiba menjadi fan-girl pacarku.

 

   “yaaa! Kalian kenapa begitu semangat sekali sih membahasnya? Tidak, aku tidak membuat janji dengannya, lalu dia memang tampan tidak usah diragukan lagi, dan untuk tanda tangan baiklah aku akan minta padanya saat kami bertemu lagi.” jawabku santai dengan semua pertanyaannya.

 

   “kenapa pertanyaanku tidak dijawab sedangkan pertanyaan mereka kau jawab?”

 

   “hah? Memangnya kau bertanya apa?” tanyaku polos

 

   “apa kau benar benar berpacaran dengan park bo gum?” seketika jantungku berdegup kencang, keringat mulai keluar di dahiku. Sial kenapa aku tidak sadar dengan pertanyaan itu.

 

   “o o ooh.. itu tentu saja tidak, kami hanya seperti kaka dan adik saja, jadi kalau kalian melihat kami begitu dekat anggap saja itu seperti hubungan persaudaraan ya?!” jawabku dengan sangat gugup.

 

   “oh begitu, oh ya yoojung apa kau..”

 

   “wah sepertinya aku harus pergi dulu ya sekarang! Sampai jumpa besok!” aku harus segera melarikan diri dari mereka. Teman temanku memang gila, mereka melebihi dispatch saat sudah mengintrogasi orang

 

____________________________________________________________

 

   Aku sudah sampai di tempat tujuan dengan menggunakan mode ninja yang biasanya selebriti lakukan saat sedang melakukan penyamaran di tempat umum. Aku menunggu sesorang itu tentu saja sendirian tanpa manager, dan itu membuatku khawatir bila ada seseorang yang mengenaliku dan akan membuat tempat ini menjadi ramai. Maka dari itu aku terus menoleh ke kiri dan ke kanan mengecek apakah ada yang menyadarinya atau tidak.

 

   “KYAAAA!!!! SIAPA KAU?!” seseorang memutar badanku kehadapan tubunya yang dipenuhi dengan kain berwarna hitam, inti yang bisa aku katakan adalah dia sangat menakutkan.

 

   “yoojung-ah ini aku…” ucapnya sambil membuka kacamata hitam dan masker yang dipakainya.

 

   “oppa apa yang kau lakukan?! Aku hampir berteriak minta tolong, aku kira kau penjahat!”

 

   “kau bilang kita harus berpakaian dengan mode mumi mesir?”

 

   “OPPA AKU HANYA BERCANDAA!!!”

 

   “oh begitu haha.. oh apa sesuatu yang penting itu?”

 

   “hmm bagaimana kalau kita membicarakannya sambil makan?”

 

   “oh ide bagus..”

 

   Kami berdua sudah berada di dom*n* pizza yang dekat dengan tempat awal kami bertemu.

 

    “jadi begini… 2 hari lagi bogum oppa berulang tahun, dan aku bingung mau memberi hadiah apa.. oppa kan dekat dengannya dan sama sama pria, jadi mungkin oppa bisa menemaniku mencari kado yang cocok untuknya?” pintaku langsung to the point

 

   “oh begitu.. aku punya ide berikan saja itu padanya, aku yakin dia tidak memilikinya di rumah..” ucapnya sambil menunjukkan banner promosi menu baru yang didalamnya ada wajah bogum oppa, ya dia memang model untuk tempat makan ini.

 

   “kyaaa!! Aku sedang serius oppaaaa!!!”

 

   “hahaha baiklah baiklah serahkan saja semuanya padaku, kau tidak tau siapa aku?! Semua yang aku lakukan akan berjalan dengan lancar hahahhaha”

 

   “memangnya siapa kau? Kau kan hanya yeo…”

 

   “jangan kau sebutkan! Kau mau orang orang mendengarnya dan menyadari keberadaan kita?”

 

   “oh baiklah maafkan aku”

 

   “oke aku maafkan, kalau begitu sesudah makan ayo kita berkeliling!”

 

____________________________________________________________

 

   Kami berkeliling melihat lihat barang yang cocok untuk aku jadikan hadiah. Mulai dari toko pakaian pria hingga pernak pernik wanita kami datangi. Terkadang kami datang ke salah satu toko hanya untuk melihat dan bercanda saja, sampai kami tidak sadar bahwa waktu sudah mulai malam.

 

   “jadi sebenarnya apa yang mau kita beli?” tanyaku yang sudah mulai hilang arah dan tujuan hari itu.

 

   “apa ya?? Mmmmm… bagaimana kalau kita ke toko alat musik saja? Bukankah dia sangat menyukai musik? Mungkin kita bisa beli biola atau gitar?”

 

   “oh iya benar, ayo kita ke sana..”

 

   Di salah satu toko musik, jingoo oppa mulai melihat lihat berbagai alat musik yang ada di sana. Kemudian dia mengambil salah satu gitar, dan mencoba memposisikan jari jari di tangan kirinya membetuk kunci C.

 

   “kau mau aku nyanyikan sesuatu?”

 

   “ah apa maksud oppa? Sudah coba saja gitarnya, dan kita langsung pulang.”

 

   Dia mulai memetikkan gitar dan mulai menyanyikan sebuah lagu

 

neomu saranghanikka (Karena aku sangat mencintaimu)
neomu johahanikka (Karena aku sangat menyukaimu)
oemyeonhaji mara jwo (Tolong jangan perpaling)
ijen nae mam bada jwo (Tolong terima hatiku)
haengbokhage hae julge yeongwonhi (Aku akan membuatmu bahagia selamanya)
hamkke hago sipeo (Aku ingin bersamamu)
naege wajumyeon andoeni (Bisakah kau datang padaku?) Sandeul B1A4 - Crush

 

   Seakan terhipnotis aku mendengarkannya bernyanyi dengan serius. Tapi aku mulai menyadari maksud dari lagu itu…

 

   “Oppa!” teriakku dan semua mata tertuju padaku. Dan jingoo oppa pun langsung menghentikan nyanyiannya.

 

   “Oh! Kim Yoo Jung dan Yeo Jin Goo!” seseorang berteriak sambil menunjuk pada kami berdua.

 

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
medusa72 #1
Chapter 11: This cap is very hot, update soon, please!
salsafina #2
Chapter 11: next author nim... bikin baper nih cerita
nurlelaramzi21 #3
Chapter 11: Ini bagus banget alhamdulillah kalo masih di tambah bikin penasaran dan mengharukan manis cerita nya semoga 3 kali aja .makasih udah abdet semoga ngga lama ya min
lilianyasmine
#4
Chapter 11: Author-nim, makasih update-an nyaaaa. 2018 dpt update fanfic, setelah bny momen boyoo di KDA jg. Tahun baru dimulai dgn bahagia~
Suka update-an nya yg ini, boyoo maniiisss bangetttt.. akhirnya ada momen semanis gula aren ky gini setelah sedih2an. Adegannya bikin keinget sm Lee Yeoung-Raon kalo lg mesra2an. Hehe
Semangat author-nim, ditunggu update-an selanjutnya smp tamat. You can do it!!!
Mninqistina_ #5
Chapter 11: Yeyy
Hildam13 #6
Chapter 10: Lovee the story! Ditunggu lanjutannya. Saking kangennya sama boyoo pelampiasannya cuma fanfic ?
lilianyasmine
#7
Chapter 10: Uwowww.. update jg. Semangat nyelesain ceritanya. Akhirnya ada sedikit bahagia. Hehe. :D
dee_230208 #8
Chapter 10: ^.....^
annisamaulia1 #9
Chapter 10: Hanya bisa bilang, ditunggu kelanjutannya. ?
Elmalaila #10
Chapter 10: OMG jam segini aku membacanya! Cerita yg Penuh pemikiran & berdasar, terima kasih chingu!?????? Berasa rela & gak rela menunggu kelanjutannya, hoaaaa ? fanfic ini akan segera tamat!??