Unconditional Love

Not Just Brother and Sister
Please Subscribe to read the full chapter

    “aku merindukanmu..”

 

   “aku mencintaimu.”

 

   Yang aku harapkan saat ini hanya waktu untuk bisa berhenti satu kali ini saja. Tenang dan damai, tidak perlu khawatir akan hari hari yang ada di depan. ‘aku mencintaimu’, kalimat yang tidak untuk dijawab tapi untuk dirasakan. Dan bila ini kali terakhir aku bisa mengungkapkannya, aku harap dia bisa merasakannya dengan sungguh sungguh.

 

____________________________________________________________

 

   “CUT!!” teriak sutradara di bawah teriknya sinar matahari, tampak keringat mengalir di setiap wajah kru yang sudah bekerja keras selama ini. “tidak bisa seperti ini terus! Sebaiknya kita hentikan shooting hari ini.” lanjut sutradara yang terlihat sangat jelas sedang emosi.

 

   “tapi sunbae tidak bisa seperti itu, kalau kita hentikan hari ini kita tidak akan bisa tepat waktu memberikan episodenya pada pihak produksi” rujuk produser.

 

   “aku tidak perduli dengan rating kita yang semakin menurun saat ini, yang aku pedulikan adalah kualitas kerja kita! Aku jarang sekali kesal, tapi ini tidak bisa dibiarkan lagi.. terutama kalian bogummy dan yoojung.. aku tidak peduli kalian ada masalah pribadi apapun, tapi yang terpenting aku mohon kalian bisa memberikan yang terbaik yang bisa kalian lakukan.”

 

   Aku hanya bisa menunduk dan mendengarkan semua yang sutradara katakan. Suasana tidak begitu baik, sudah panas karena cuaca, kemudian ditambah panas dengan keadaan. Aku tidak bisa membela diri, karena semua masalah ada padaku dan yoojung….

 

----- Flashback 1 minggu yang lalu -----

 

   Harmoni suara jangkrik dan burung burung melengkapi cerahnya kota seoul di siang hari ini. Tampak kerumunan orang mengantri makanan pada sebuah truk yang terparkir di samping lokasi shooting. ‘Aku mendukung bogum hyung, yoojung-ie dan semua staff yang terlibat! Semangat semuanya!’ merupakan tulisan yang tertera pada banner yang didirikan disamping truk.

 

   Sedangkan aku, aku sedang beristirahat sambil mengobrol dengan yoojung dan sang pengirim truk makanan tersebut di sebuah meja kecil.

 

   “wah kalian tinggal shooting untuk 3 episode terakhir, tidak terasa waktu cepat berlalu”

 

   “kau saja yang merasa cepat, kami kelelahan disini 😒” rewel yoojung sebagai tanda tidak setuju atas pernyataan pria tersebut.

 

   “kau menyebalkan yoojung, pantas saja tidak ada pria yang mengencani kau sampai sekarang hahaha”

 

   “yaa oppaa!!!!” teriak yoojung sambil memukul mukul tubuh seseorang tersebut.

 

   “jingoo-ya terimakasih untuk makanannya, aku akan membalasnya suatu hari nanti…” ucapku sebagai tanda terimakasih karena dia sudah mau mensupport kami dan meluangkan waktunya.

 

   “kalau begitu balas aku dengan rating yang lebih tinggi lagi! Wah hyung kau benar benar rating generator sepertinya, projekmu selalu sukses, dan kau benar benar baik. Aku tidak mempercayai kalau pria sepertimu menyukai wanita tak berbentuk seperti dia hahahahaha” jelasnya sambil mengarahkan tangannya ke wajah yoojung.

 

   “terus saja kau mengolok olokku, ingat kau juga pernah menyukaiku HAHAHAHAHAHA” balas yoojung, percakapan ini sudah seperti debat pemilihan calon presiden, tidak ada yang mau mengalah.

 

   “tapi tidak lama kemudian aku segera sadar dan kembali ke jalan yang benar HAHAHAHA”

 

   “hei hei hei! Kalau kalian mau bertengkar terus lebih baik jangan disini!” akhirnya aku melerai mereka karena mulai menjadi bahan perhatian orang orang disekitar. Sambil aku melerai mereka tampak irene noona lewat di depan kami “noona! Ayo gabung dengan kami!” teriakku agar terdengar olehnya. Awalnya irene noona tidak mau tapi akhirnya pikirannya berubah.

 

   “jingoo-ssi, yoojung-ah, ada apa ini? Kenapa seperti baru terjadi peperangan disini?” tanya irene noona yang tampak bingung, karena yoojung dan jingoo saling menekukkan wajah mereka.

 

   “noona kenapa semua pria menyebalkan?!” tanya yoojung kepada irene noona tiba tiba yang terlihat sangat jengkel.

 

   “hah?”

 

   “ya! Bukan kami yang menyebalkan, kau saja yang belum dewasa! Hyung! Lebih baik kau pikirkan beribu ribu kali apa kau akan terus menyukainya lagi atau tidak” ucap jingoo tiba tiba yang sontak membuatku kaget dan bingung untuk menjawab apa.

 

   “apa aku seburuk itu?! Apa tidak boleh ada yang menyukaiku?!” ucapnya yang diiringi dengan penaikan nada di akhir kalimat. Setelah mengatakannya dia segera pergi meninggalkan meja, tapi aku melihat ada air mata yang sempat jatuh ke meja.

 

   “wah wah ada apa ini? Aku baru saja datang, lalu ada seseorang yang langsung pergi???” heran irene noona

 

   “tidak noona, ini tidak ada hubungannya denganmu” jelasku singkat agar tidak terjadi kesalah pahaman yang lebih luas.

 

   “apakah aku terlalu kasar?” tanya jingoo yang sepertinya sudah mulai sadar dengan kesalahannya, raut wajah bersalah mulai tergambar di wajahnya.

 

   Tidak ada yang menjawab, hanya gesture irene noona yang mengatakan agar aku mengejar yoojung, tentu saja untuk menenangkannya.

 

   Aku mencari kesetiap ruangan berharap bisa menemukan gadis itu, tapi pemandangan yang aku dapat adalah 2 punggung yang duduk berdampingan, yang satu wanita sedang menyenderkan kepala ke bahu pria disampingnya, dan pria tersebut menepuk nepuk bahu si wanita. Aku mengawasi mereka dari balik pintu, hanya untuk memastikan siapa mereka. Sampai akhirnya aku yakin, dan tiba tiba rasa kesal dan sedih bercampur menjadi satu. Segera aku tinggalkan tempat tersebut untuk menenangkan diri dan bertindak seakan akan aku tidak melihat apapun.

 

____________________________________________________________

 

   Hari baru dimulai, aku usahakan semangat dan energi positif aku bagikan untuk semua orang di lokasi shooting. Tapi tidak untuk salah satu orang.

 

   “selamat pagi yoojung-ah”

 

   “oh selamat pagi oppa” ucapan singkat yang dipadukan dengan tatapan singkat juga.

 

   Aku hanya membalasnya dengan senyuman masam. Aku tidak tau apa kesalahanku, kalau itupun karena kejadian kemarin, aku bahkan tidak mengatakan apapun yang buruk. Aku biarkan dulu saja dia seperti itu, selain tidak mau bertengkar, aku pikir dia akan kembali dengan sendirinya.

 

   Sampai akhirnya 3 hari berlalu tapi tidak ada yang berubah dengan sikap yoojung, kami hanya berbicara secukupnya, tidak pernah tertawa bersama, suasana dan kualitas pekerjaan kami pun berubah.

 

   Setelah shooting kuputuskan untuk berbicara dengannya. Lagi, aku harus mencari keberadaanya dimana, semua pesan yang aku kirimkan hanya dibaca tanpa dibalas. Dan aku menemukannya di tempat yang sama dengan pria yang sama, tapi dengan keadaan yang berbeda. Kali ini mereka tertawa bersama, tawa yang sudah lama tidak aku lihat. Seperti sebelumnya, aku hanya bisa kesal tanpa berbuat apa apa.

 

   Membalikan badan dan pergi kemanapun adalah apa yang bisa aku lakukan saat ini. Aku putuskan untuk datang ke taman dimana tempat pertama kalinya aku memeluknya selama lima tahun ini. Ya, mungkin itu baru terjadi beberapa minggu yang lalu, tapi aku merasa itu sudah terjadi beberapa tahun.

 

   “bogum-ah apa yang kau lakukan disini?!” suara irene noona mengahancurkan keheningan. Kemudian dia duduk disampingku, seperti merasa tertarik dengan apa yang aku pikirkan saat ini.

 

   “oh noona, aku hanya ingin mendinginkan kepalaku saja..”

 

   “karena yoojung?”

 

   “mmmm..” aku hanya bisa jujur padanya, dia selalu mengerti keadaanku, dan juga sudah seperti kaka bagiku. “aku tidak tau apa salahku, tapi aku merasa dia

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
medusa72 #1
Chapter 11: This cap is very hot, update soon, please!
salsafina #2
Chapter 11: next author nim... bikin baper nih cerita
nurlelaramzi21 #3
Chapter 11: Ini bagus banget alhamdulillah kalo masih di tambah bikin penasaran dan mengharukan manis cerita nya semoga 3 kali aja .makasih udah abdet semoga ngga lama ya min
lilianyasmine
#4
Chapter 11: Author-nim, makasih update-an nyaaaa. 2018 dpt update fanfic, setelah bny momen boyoo di KDA jg. Tahun baru dimulai dgn bahagia~
Suka update-an nya yg ini, boyoo maniiisss bangetttt.. akhirnya ada momen semanis gula aren ky gini setelah sedih2an. Adegannya bikin keinget sm Lee Yeoung-Raon kalo lg mesra2an. Hehe
Semangat author-nim, ditunggu update-an selanjutnya smp tamat. You can do it!!!
Mninqistina_ #5
Chapter 11: Yeyy
Hildam13 #6
Chapter 10: Lovee the story! Ditunggu lanjutannya. Saking kangennya sama boyoo pelampiasannya cuma fanfic ?
lilianyasmine
#7
Chapter 10: Uwowww.. update jg. Semangat nyelesain ceritanya. Akhirnya ada sedikit bahagia. Hehe. :D
dee_230208 #8
Chapter 10: ^.....^
annisamaulia1 #9
Chapter 10: Hanya bisa bilang, ditunggu kelanjutannya. ?
Elmalaila #10
Chapter 10: OMG jam segini aku membacanya! Cerita yg Penuh pemikiran & berdasar, terima kasih chingu!?????? Berasa rela & gak rela menunggu kelanjutannya, hoaaaa ? fanfic ini akan segera tamat!??