All Those Warn

Pure Obsession
Please Subscribe to read the full chapter

A Storyline by KimMoon

 

Present

 

 

 

 

 

 

 

PURE OBSESSION

 

 

 

^^ Happy Reading ^^

 

 

 

 

Chapter 6 : All Those Warn

 

 

 

 

 

Luhan mendudukan dirinya diranjang empuk miliknya. Menghela napas guna menenangkan diri, lalu tanpa sengaja melihat bayangan dirinya di cermin meja riasnya. Ada apa dengan Zitao ge? Kenapa bersikap seperti itu? Pertanyaan dalam batin Luhan kembali menyita perhatiannya.

“Halo sepupu,”

Entah sejak kapan Tao berdiri di ambang pintunya, apa Luhan lupa menutup rapat pintunya, hingga suara pintu dibukan pun ia tak sadar? Lupakan.

“Zitao ge?”

Tao berjalan mendekat ke arah Luhan dan ikut duduk disamping gadis itu. Oh, jangan lupakan seringai yang benar-benar mengganggu Luhan. Siapapun tolong beritahu Luhan ada apa dengan sepupunya ini.

“Ada apa?”

Tao membuat ekspresi datar saat Luhan bertanya. “Apa yang harus kukatakan padamu ya?” Tao membuat pose seolah berpikir.

Luhan mengernyitkan dahi, benar-benar tidak mengerti dengan tingkah sepupunya.

Tao menghela napas, “Pertama, berhenti dekat-dekat dengan berandalan itu. Kedua, mundur sebagai ahli waris kakek.”

Luhan seketika menatap Tao tak percaya saat kalimat terakhir Tao terucap. Ahli waris? “Apa maksudmu, ge?”

“Kau tahu Luhan, aku tidak suka-berbasa-basi. Jadi kedatanganku kemari adalah aku hanya ingin memastikan apakah benar jika kakek telah menulis namamu sebagai ahli warisnya dan memegang 80 persen saham perusahaan utama?”

Luhan memang pernah mendengar tentang pembicaraan ini sebelumnya. Ketika itu ia tak sengaja mendengar percakapan kakek dan ayahnya. Tapi Luhan tak pernah tahu bahwa kakek sudah mempersiapkan ini. Segala hal tentang ahli waris dan sebagainya Luhan tidak begitu paham dan ia juga tidak terlalu peduli berapa banyak yang ia dapat.

“Aku sungguh tidak tahu jika kakek sudah membuat surat wasiat seperti itu. Dan lagi, itu juga bukan atas dasar kemauanku,”

“Aku ingin mendapatkan hakku lebih banyak. Dan aku tahu bicara dengan kakek adalah sia-sia. Jadi aku yang akan memintamu langsung untuk memberikanku saham sebesar 50 persen.”

“Tapi ge, aku-“

“Kenapa? Kau tidak rela kehilangan uang sebanyak itu? Kupikir sepupuku ini adalah sepupu yang polos dan tidak menyukai hal-hal seperti ini. Lalu apa sekarang kau sudah tahu tentang nilai rupanya.”

“Bukan begitu maksudku ...”

“...aku tahu, aku memang tidak berpengalaman soal bisnis dan aku buta soal bagaimana caranya berbisnis dengan baik. Aku tidak mengerti dalam banyak hal, aku tidak pandai membuat orang lain bangga padaku. Tidak seperti Zitao ge. Kau belajar begitu keras demi pengakuan kakek,”

Demi pengakuan kakek.

Demi Tuhan, Tao merasa tercubit rasanya sakit sekali. Seolah-olah dia ingin sekali mendapat perhatian tua bangka itu. dan sialnya, Luhan tidak salah.

“Zitao ge, memang pantas untuk pengakuan itu dan juga lebih kompeten mengurus bisnis. Tapi, aku tidak tahu soal ini. Ayah dan kakek juga belum memberitahuku. Mungkin saja surat itu akan berubah.”

Dengan keputusan mutlak kakek. Dan kepasrahan orang tuanya. Tidak mungkin wasiat itu berganti nama menjadi Huang Zi Tao sebagai ahli waris.

”Sial. Dengar Luhan, aku sungguh tidak menerima keputusan kakek. Walau bagaimanapun aku juga cucunya. Hanya karena aku tidak bermarga Xi, lalu tua bangka itu seenaknya memberikan hampir seluruh hartanya padamu. Padahal, kau bahkan tidak becus dalam segala hal. Aku hanya takut bahwa apa yang sudah dicapai kakek selama ini akan hancur begitu saja jika berada ditanganmu”

Dia menyindirku. Dia bilang aku tidak becus. Dia memang selalu meremehkanku. Dan dia benar.

Luhan tak mampu membalas ucapan Tao, dan membiarkan air matanya menggenang dipipinya.

Tao benci dengan sepupunya yang seperti ini. Terlalu lemah. Bagaimana Luhan bisa memimpin perusahaan jika dia seperti itu. Bagaimana bisa kakek mempercayakan sebagian besar hartanya pada gadis cengeng seperti Luhan.

Sementara untuk Tao, menurut kakek Xi. Tao sudah sangat cukup dengan warisan yang akan didapatkan dari ayahnya yang jumlahnya tidak bisa dibilang kecil. Jadi kakek Xi merasa cukup memberi Tao 20 persen sahamnya dan bebrapa properti miliknya di Amerika. Tapi Tao tidak merasa cukup. Ia ingin lebih dari itu.

Tao mengabaikan Luhan yang tengah menangis dalam diam. Ia memilih keluar dari kamar sepupu satu-satunya itu.

 

-Pure Obsession-

 

Entah apa yang ada dipikiran Luhan saat itu karena ia datang terlambat ke sekolah. Dan sangat kebetulan jika Xiumin dan Likun juga terlambat hari ini. Karena pelajaran pertama adalah Sejarah maka Zhoumi sang guru Sejarah, dengan senang hati menghukum mereka dengan menyalin tulisan di buku mengenai sejarah reformasi China. Dan mereka bertiga harus selesai saat jam istirahat. Karena jika tidak selesai maka mereka akan dihukum untuk membersihkan seluruh toilet yang ada di sekolah. Zhoumi memang terkenal kejam jika soal memberi hukuman.

“Aghh...” Xiumin meletakan pulpennya dan menutupi wajahnya sambil menghela napas kasar. Merasa pegal karena menyalin tulisan di buku yang tebalnya lebih dari 150 halaman. Sungguh hukuman yang kejam.

Luhan dan Likun menatap Xiumin tanpa bicara apapun.

“Ugh, lebih baik aku membersihkan toilet daripada menyalin tulisan-tulisan ini. Lagipula, toilet disekolah kita cukup bersih jadi tidak perlu sulit untuk membersihkannya.” Ujar Xiumin sambil memangku dagu dengan kedua tangannya.

“Toilet disekolah kita lumayan banyak, belum lagi ada toilet pria dan toilet khusus untuk guru. Jadi kau mau tetap tinggal hingga malam disini. Kalau aku terima kasih banyak.” Sahut Likun.

Luhan tak bisa membayangkan betapa lelahnya membersihkan toilet. Lagipula orang tuanya akan marah jika tahu tentang Luhan yang dapat hukuman karena datang terlambat.

“Apa? Hei, Likun kau menyebalkan sekali bukannya mendukungku tapi kau malah bicara seperti itu.” Xiumin menggembungkan pipinya karena sebal namun itu justru terlihat imut.

“Hei, kalian bertiga sedang apa disini? Ups,”

“Tolong jaga ucapan kalian!” Itu Angela yang sedang asik baca buku.

Anna lupa bahwa ia sedang ada diperpustakaan sekarang dan lebih lupa jika Angela ada disana.

“Kalian bertiga, kenapa ada disini?” kali ini Anna berbisik lebih pelan.

“Huft, kami dihukum oleh si Hitler Zhoumi.” Hitler adalah julukannya karena hukumannya yang terkenal sadis dikalangan para murid.

“Wow, kalau begitu selamat untuk kalian.” Anna menarik kursi disebelah Xiumin dan menatap iba yang tentu saja hanya dibuat-buat.

“Sialan kau.” Xiumin memukul kepala Anna dengan pulpen miliknya dan membuat Luhan dan Likun tertawa.

“Ssssttt!” Xiumin memberikan isyarat pada teman-temannya agar diam karena takut Angela akan marah. Dan ketiganya serempak menutup mulut mereka.

“Anna, kau sendiri kenapa ada disini?” Likun bertanya sambil mengganti lembar berikutnya.

“Kelasku sedang kosong hingga istirahat, jadi aku memutuskan untuk kemari bersama dengan Yifei,”

“Yifei

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Sky_Wings
#1
❤_❤
sendulce #2
ini apaaa? setelah hampir setahun hiatus baca ff dan nemu ff ini itu rasanyaaaa~~ selamat membuat saya bavver sebavvernyaa haha
kannykim
#3
Chapter 12: Weh si yipan pikirannya naena mulu nih -_-

Tadi kenapa gak lanjutin aja coba? ^^ *plakk
yupsyupi
#4
Chapter 11: Ahhh jia itu maminya yifan, tp jia sendiri lupa? Gt kah.

Aduh gatel bgt sm zitao yg cemburuan sm luha. Udah sih lo udah banyak harta juga.

Lhah kan kebawa emosi... Hahahha
kannykim
#5
Chapter 11: Baca epep ini berasa lagi nonton drama2 china. Ke inget film never gone jadinye. Dibayangan gue settingannya kek ntu film. Gak berasa koreanya. Biasanya gue klo baca epep pasti kebayangnya drakor2 gitu. Baru kali ini deh, nuansanya beda bgt. Mungkin gara2 pemainnya namanya china semua kali ye. Hehehe
Tapi gapapa ane ttp suka. Lanjut juseyooo~
kannykim
#6
Chapter 10: Next author~
Suka deh tiap ipan mau nyium lulu ^^
kannykim
#7
Chapter 10: Yifan frontal aned pen naenaan ama lulu -_-
Pan lulu jadi atut pan
sparklingyeollie #8
Chapter 1: oh tidak ini gs..
ricayong #9
Chapter 9: Next ditunggu
kannykim
#10
Chapter 9: Semoga likun kagak jahat ye kesananye -_-

Btw epep deal with love nya ditunggu loh kelanjutannya ^^