After Takahashi Minami’s graduation concert.

Atsuko menyeret Minami pergi setelah puas berkumpul dengan teman-temannya. Mereka berjalan menuju tempat parkir dengan tangan yang saling menggenggam satu lama lain. Samai di tempat tujuan keduanya terdiam melihat pasangan YuiParu muncul dari balik tembok dengan baju berantakan dan noda lipstik yang belepotan di bibir keduanya.

“Woaaaaa... Aku tidak tahu bagaimana aku harus bereaksi Atsuko!” Keduanya melompat kaget.

“K-kalian!”

“Apa yang baru saja kalian lakukan? Mengapa baju kalian berantakan huh? Lipstik kalian juga begitu belepotan.” Goda Atsuko dengan seringhai jahatnya membuat Yui menelan ludahnya dalam-dalam. Berbeda dengan Haruka, dia terlihat santai.

“I-itu...”

“Jangan bilang melakukan sesuatu yang sesat?”

“A-apa? Hahahaha”

“Itu benar! Yui hampir saja memperkosaku dan aku menahannya karena ini bukan tempat yang baik Maeda-san.”

“PARU!”

“What?! Salahmu tidak sabaran. Beruntung mereka yang melihat kita, jika orang luar habislah riwayat kita.” Gelak tawa Minami dan Atsuko pun meledak.

“Minami, ku pikir mereka cukup alim, tapi nyatanya?”

“Hmm, kalian sudah dewasa rupanya. Santai, rahasia kalian aman di tangan kami.”

“Aku harap begitu. Awas kau, ini belum berakhir Paru!”

“Sudah, lebih baik rapihkan baju kalian.”

“Hai.”

“Hora Atsuko!”

“Matte! Emm Paru-chan, kau free malam ini?”

“Ya Maeda-san.”

“Kita akan pergi bersenang-senang di suatu tempat, mau bergabung?”

“Umhhh...”

“Kau bisa pergi dengan Yui juga, kita ciptakan malam yang menyenangkan.”

“Jika tidak keberatan, oke!”

“Ekhem! Yui, tidakah kau melihat kedekatan dua orang ini? Akhir-akhir ini mereka cukup dekat.”

“Tentu saja aku melihatnya, bahkan aku sangat cemburu melihat betapa banyaknya fans yang begitu senang melihat momen mereka, nama kita bahkan hilang saat itu, menyebalkan!” Keduanya menyilangkan tangan membuat gadis mereka meledakan tawanya.

“Paru, suami kita sedang di landa kecemburuan hahaha”

“Hmm. Dengar, Maeda-san seniorku dan sudah ku anggap seperti kakakku, tidak ada salahnya aku dekat dengannya.”

“Dan seperti yang orang-orang katakan, Ace dan the next Ace bertemu ya wajar semua fans begitu antusias. Hora, kita pergi sekarang.” Keempat gadis itu memasuki mobil kemdian pergi ke tempat tujuan.

***

 

Dengan keringat yang terus menerus mengalir membasahi pelipisnya, Minami menarik nafas dalam-dalam, memandang wajah Atsuko sekilas dan fokus di titik dimana ia harus memasukannya.

“Berjuanglah Maeda-san, jangan biarkan Minami-san memasukannya!” Teriak Haruka yang malah membuat Atsuko gugup.

“Jangan menakut-nakutiku, aku belum pernah melakukan hal ini sebelumnya.”

“Don’t worry, aku akan melakukannya dengan perlahan. Ready sayangku?”

“Ready, pelan-pelan!” Dengan seringhainya Minami kembali fokus di titik itu.

“Ahhhhhhhhhh!” Minami melakukannya dan berhasil memasukannya.

“YOSHA!”

“Maeda-san, bagaimana kau bisa membiarkan Minami-san memasukannya, dasar payah!”

“Yah, kau pikir mudah menahannya? Giliranmu, aku akan menghukummu jika kau tidak bisa memasukannya.”

“Umhh, apa aku bisa melakukannya juga?”

“You can do it, hora aku ingin melihatnya sebelum Minami melanjutkan sesi kedua!”

“Come on honey, i’m ready!”

“Kau yakin Yui? Kau bisa menahannya?”

“Seratus persen yakin, lagi pula kau sangat payah dalam hal ini hahahaha” Mendengar itu Haruka merasa kesal lalu melihat selangkangannya yang tebuka lebar dan langsung melesatkan jurusnya tanpa aba-aba.

“GOAAAAALLL!” Bola melesat melewati selangkangan Yui dan menghasilkan sebuah goal.

“Heh? Barusan itu apa? Dia menendang bolanya bahkan aku belum siap menahannya? No way!”

“YOSHA!” Haruka berlari memeluk Atsuko dengan melompat-lompat.

“Who i am Paru?!”

“I AM THE ACE OF AKB48!” Teriak keduanya. Semua orang yang ada di sekitar lapangan futsal tertawa melihat kekonyolan yang terjadi di sana.

“Yui, aku rasa yang payah itu kau hahaha” Ledek Minami.

“Terserah!”

“Score sekarang satu sama, masih ada empat tendangan berikutnya.”

“Umh Takamina, aku rasa kita berhenti saja. Aku tidak mugkin terus bermain dengan menggunakan rok. Lihat, semua orang memandang kita juga dengan tawanya. Aku rasa kita baru saja melakukan hal yang cukup memalukan hahaha”

“Ah benar juga dan semua ini idemu!”

“Idemu juga! Hora, disini mulai panas.” Mereka semua keluar dari lapangan.

 

Di tempat parkir, mereka beristirahat sejenak sembari membersihkan keringat masing-masing.

“Yui, setelah ini kau dan Paruru kan pergi kemana?”

“Kami pulang saja.”

“Hmm dan kau Atsuko? Apa kau ingin pergi lagi ke suatu tempat?”

“Aku juga ingin pulang, aku sangat merindukan sesi kamar kit-akhhhh!” Minami menginjak kakinya.

“Whats wrong?”

“Baka! Kau sadar ada siapa di belakang?” Bisiknya yang cukup terdengar di telinga YuiParu.

“HAHAHAHAHAHAHAHA!” Keduanya menoleh ke belakang.

“Paru, ku pikir mereka cukup alim tapi nyatanya? Mereka sama saja seperti kita hahahahahaha” Atsuko memutar badannya dengan tatapan tajam.

“Beraninya kau memakai kata-kataku!”

“Sumimasen! Paru, sebaiknya kita pulang naik taxi. Biarkan mereka melanjutkan rencana sesatnya, bye bye!” Keduanya berlari keluar dari mobil.

“I’ll kill you Yokoyama!” Teriak Minami.

“Hahahahaha!”

“Mengapa kau tertawa?!”

“Karena kebodohanku aku baru saja membongkar rahasia kita hehehe”

“Hmm dan karna kau telah membongkarnya kau harus mendapat pelajaran.”

“Apa itu?” Dengan seringhai cabulnya tangan Minami masuk ke dalam rok Atsuko tanpa permisi.

“C-chotto matte Takamina, ini bukan saat yang tepat.” Atsuko menyingkirkan tangannya namun tidak menghentikan tangan Minami untuk melakukannya lagi.

“Takamina, dame! Kita bisa melakukannya di rumah.”

“Jika aku tidak mau, kau akan menolak?”

“Aku bilang jang-ahhhhhhhhhhhhhh!” Ketiga jari Minami berhasil masuk dengan sempurna ke dalam kesuciannya.

“Kau benar-benar menolak?”

“A-aku rasa tidak! Kita lanjutkan di jok belakang.”

“Aku menang!” Dengan kegembiraannya keduanya melanjutkan sesi panas mereka di jok belakang hingga mobilnya bergoyang-goyang.

 

END