Silau cahaya matahari pagi menusuk ke wajah sosok gadis yang sedang tertidur pulas. Tak lama gadis itu bangun dari tidurnya dan tersenyum dengan mata yang masih tertutup. Dia berbalik dan perlahan membuka matanya untuk melihat sosok yang di cintainya. Saat membuka matanya, dia kebingungan karena sang kekasih tidak ada di sampingnya. Gadis itu bangkit dari atas tempat tidur kemudian mencari pacarnya di sekitar kamar namun ia tidak menemukannya.Dia mencoba mencarinya ke beberapa kamar member dan tidak menemukannya juga.

"Kemana kau Minami... Apa kau pergi? Pergi tanpa membangunkan dan tanpa memberiku morning kiss?" Gadis itu cemberut kemudian meraih ponsel dan mencoba menghubungi Minami.

"Tidak aktif, apa-apaan! Kemana gadis pendek itu?" Gadis itu terus mencari Minami hingga mencari ke dalam lemari pakaian, kolong tempat tidur, kolong meja, koper berharap kekasihnya sedang bersembunyi disana hingga ke lemari es dan sebagainya tapi ia tidak menemukannya. Salah satu teman yang memperhatikannya sedari tadi mendekat padanya.

"Atsuko, apa yang sedang kau lakukan?"
"Ah Yuko, aku sedang mencari Takamina."
"Idiot! Mencarinya hingga ke lemari lemari es dan sebagainya? Oh please, aku rasa rumah sakit jiwa sedang menunggumu." Atsuko cemberut.

"Aku waras bodoh! Barangkali dia sedang bersembunyi seperti yang biasanya dia lakukan dan siapa tau si cebol itu sedang mendinginkan tubuhnya di lemari es."
"Hahaha lelucon macam apa ini.. Itu akibat kau terlalu kecanduan dengannya, kau menjadi gila!"
"Yayaya terserah kau. Aku pergi dulu." Atsuko meninggalkan Yuko kemudian pergi mandi. Setelah selsai mandi Atsuko pergi ke ruang latihan dan mencoba menghubungi Minami lagi namun nomornya tetap tidak aktif.

"What! Kau menyebalkan Takamina. Where are you, aku membutuhkanmu!" Atsuko mengacak-acak rambutnya kemudian memutuskan untuk membolos dari latihan dan mencarinya lagi.
***


~07:00PM

Setelah seharian gagal menemukan Minami, kini Atsuko dan temannya Yuko duduk di sofa dengan terus memandang pintu masuk dan sesekali menatap layar ponselnya.
"Sebentar lagi dia pasti pulang, lebih baik kau menyiapkan makan malam untuknya."
"Hmm, kau benar tapi aku sangat sebal. Tidak biasanya dia pergi tanpa jejak dan tanpa memberi kabar sama sekali." Yuko mengangkat bahu lalu Atsuko bangkit untuk menyiapkan makan malam.


Diluar asrama, Minami yang baru saja selsai syuting di sebuah acara buru-buru pulang karena teringat dengan Atsuko. Dia lupa tidak mengisi baterai ponselnya sehingga dia tidak bisa mengabarinya. Sesampainya di asrama Minami membuka pintunya dengan perlahan.

"Tadaim-mphhh.." Minami terkejut saat masuk dia mendapat ciuman tiba-tiba dari Atsuko. Detik selanjutnya Minami membalas ciumannya hingga mereka kehabisan oksigen dan melepas ciumannya.

"Akhirnya kau pulang. Kau pergi tanpa memberiku morning kiss dan kau tidak mengaktifkan nomormu, menyebalkan!"
"Maafkan aku, tadi aku terburu-buru bahkan lupa mengisi baterai ponsel. Aku ada pekerjaan mendadak dan aku tidak ingin mengganggu tidurmu." Atsuko cemberut kemudian Minami menjinjit dan mencium bibir Atsuko singkat.

"Ekhem Acchan, sepertinya kau lupa bahwa ada aku disini." Minami menoleh ke arah sumber suara.
"Yu-yuko, sejak kapan kau ada disini?"
"Sedari tadi." Yuko bangkit dari sofa.
"Acchan mencarimu kemana-mana bahkan mencari ke dalam lemari, kulkas, bawah meja dan masih banyak lagi hanya untuk mendapat ciuman? Lelucon macam apa ini." Minami hanya tertawa mendengarnya.

"Hehehe begitulah. Aku tidak bisa konsen bekerja jika belum menciumnya karena Takamina adalah sumber energi untuku." Minami tersipu.

"Oh please, tidak seharusnya aku mendengar hal itu. Midget, aku rasa kau harus memberinya obat agar dia kembali waras dan pastikan jangan membuat dia terlalu kecanduan denganmu hahaha aku pergi." Yuko berjalan pergi dan kini hanya ada mereka berdua disana.

"Acchan.. Acchan.. Kau ini lucu sekali." Minami mencubit pipinya.
"Hehe kau pasti lapar, aku sudah menyiapkan makan malam untukmu." Ucapnya sembari menarik tangan Minami dan membawanya ke ruang makan.

Di ruang makan, Minami tersenyum girang melihat beberapa hidangan di atas meja.
"Wah, kelihatannya enak." Minami duduk di salah satu kursi kemudian langsung menyantap hidangan pertama dengan lahap.

"Sial, ini benar-benar enak. Rupanya pacarku sudah mahir dalam memasak." Atsuko tersipu kemudian Minami menyantap hidangan kedua dengan lahap juga hingga bibirnya belepotan.

"Pelan-pelan babe, nanti kau tersendak. Lihat bibirmu belepotan." Atsuko meraih tisyu kemudian mencoba membersihkan bibir Minami namun pergerakan tangannya terhenti ketika melihat bibir merah sang pacar. Atsuko menatapnya beberapa saat kemudian seringhai muncul di wajahnya. Dia menarik wajah Minami dan langsung membersihkan sisa makanan di bibir Minami dengan bibirnya. Atsuko melumatnya dengan kasar membuat Minami terkejut bukan main.

Diluar, beberapa member AKB sedang berjalan menuju ruang makan untuk mengambil beberapa makanan di lemari es. Saat membuka pintu, mereka membelalakan mata dengan menutup mulutnya.
Minami yang menyadari keberadaan mereka cepat mendorong Atsuko.

"Seharusnya kita tidak datang kemari dan melihat semua ini. Mari pergi kawan dan berpura-pura tidak melihat hal ini." Ucap salah satu member kemudian mereka meninggalkan ruang makan. Minami yang terkejut berbalik lalu menatap Atsuko yang tersenyum polos.

"ACCHAN!"
"Hehehe.." Atsuko menggaruk kepalanya yang tidak gatal kemudian Minami bangkit lalu menyeret Atsuko dan membawanya menuju kamar. Sesampainya di sana, Minani mendorong tubuhnya ke atas tempat tidur.

"Ta-takamina, apa yang akan kau lakukan?" Minami menyeringhai.
"Memberimu pelajaran atas apa yang baru saja kau lakukan." Minami kembali menyeringhai kemudian melompat ke atas tubuh Atsuko.

END