“Mwooo ? Jjinjaaaa ? Kayak di drama gangster gitu ya, Hay ! Duh mungkin kalo gue jadi lo bakal teriak panik atau kabur,” Suhyun takjub dengan cerita Hayi.

 “Emang deh, uri Hayi Jjang !” Hanbin berseru bangga.

“Nggak lah kan ada Mino Oppa juga,” elak Hayi.

“Mino oppa udah pasti keren, Hay. Siapa sih yang nggak kenal dia seantero Bucheon, apalagi ancamannya GGW. Nah, elo tiba-tiba nyelonong ke TKP pengeroyokan, cewek pula ! Nyali lo warbiyazaaah !” Jennie nggak kalah takjub.

“Ya, itu untungnya Mino oppa mau ngantar gue ke halte, gue nggak tau gimana jadinya kalo Mino nggak ikut ngantar gue,” gumam Hayi.

“Ya gampang, lo tinggal keluarin jurus kuda lumping makan beling,” timpal Hanbin.

“Jurus apaan ?” tanya Hayi lagi.

“Kuda lumping makan beling alias kesurupan,” Hanbin mempraktekkan adegan kesurupan.

“Pasti pada kabur,” katanya lagi. Hayi menatap Hanbin sedih, yang lain ketawa cekikikan.

“Semakin hari, kelihatan sifat asli Kim Hanbin alias B.I ini,” gumam Jinhwan geleng-geleng kepala

“Tampang doang yang ganteng, tapi dongdong !” sahut Bobby

“Heh, yang penting skill rapp gue kece dari lahir dong,” balas Hanbin sok keren. Bobby membalik jempolnya.

“Langkahi dulu gue, baru bilang diri lo kece dari lahir,” kata Bobby. Hingga akhirnya mereka berdua asyik cengkram-cengkraman leher.

“Eh, tapi gue jadi penasaran deh sama si Junaedi itu. Ngapain juga dia main sama nak BBH dah tahu banyak berandalnya,” kata Jinhwan.

“Junhe, Jin. Junhe. Goo Junhe” ralat Suhyun.

“Oh, iya itu Juned”

“Jun-he. Go-Jun-He” eja Suhyun.

“Ah ya siapa pun deh” Jinan mulai sebel.

“Bisa jadi dia mantan anak BBH. Biasanya anak lulusan SMP BBH atau pindahan dari BBH kan sering dibully sama murid yang masih di BBH,” jelas Suhyun.

“Kok gitu ?” tanya Hayi.

“Budaya gangster mereka kayanya udah melekat banget. Jadi kalo ada yang keluar pasti bakal dikejar, soalnya udah banyak tau rahasia kehidupan underground di Bucheon. Amannya sih pindah sekolah di luar dan jauh-jauh dari Bucheon deh,” papar Suhyun.

Semua mencerna cerita Suhyun. Tiba-tiba Jinhwan mengernyit.

“Lah, lo kok tau sih cerita macam begini ?” tanya Jinhwan

Suhyun tersenyum kecut, melirik Hayi.

“Tahun lalu dia kan showcase keliling Bucheon, Jin. Sering diundang ke BBH juga kan, Hyun ?” jawab Hayi minta koreksi dari Suhyun.

Senyum Suhyun berubah lega,”Euungg, 3 kali gue ke BBH sama Chanhyuk Oppa,”

“Kemaren anak BBH ada yang lolos BUJUR kalo nggak salah,” kata Jennie.

“Eh serius?” tanya Bobby

Jennie mengangguk.

“Kalian ingat supporter yang ngalangin jalan di pintu keluar kemaren? Gue inget mereka pada pake jaket tulisan BBH. Kirain mereka kumpulan penggemarnya Byun Baekhyun EXO. Ternyata nama sekolah toh,” kata Jennie.

“Aaaah ! Gue inget. Yang diarak ada dua, yang satu rambutnya kriwil-kriwil ala reggae gagal. Dia ikut tahun lalu kata Mino Hyung. Tapi cuma sampe empat besar,” Bobby ingat salah satu anak BBH yang lolos.

“CJamm,” sahut Hanbin.

“Satu lagi siapa itu yang ganteng gue lupa. Mino hyung kayaknya kenal deh, sempat sapa-sapaan gitu,” kata Jennie.

“Ganteng apanya, gantengan juga gue,” balas Bobby nggak terima.

“Yang namanya mirip lo tu, Bab ! Nama asli lo,”

“Kim Jaewon,”

“ONE !”

Nggak tau kenapa Hayi merinding denger namanya.

***

2 minggu sudah berlalu dari audisi pertama BUJUR. Audisi BUJUR hari ini berlangsung tertutup untuk 87 besar orang, namun pengumuman 12 besar dibuka untuk umum dan disiarkan TV lokal. Hanbin, Jennie dan Bobby sudah dari pagi ada di The Park.

Hayi dan Suhyun nungguin Jinhwan di depan The Park. Banyak orang berlalu lalang keluar masuk The Park. Beberapa wajah tampak nggak asing.

“Itu Jinan !” tunjuk Suhyun. Hayi dan Suhyun kompak melambai pada Jinhwan.

“Anyyeong ! Belum mulai kan ?” sapa Jinhwan sesampai di depan Hayi dan Suhyun.

Hayi menggeleng.

“Belum kok,” jawab Suhyun.

“Mereka gimana ?” tanya Jinhwan

“Belum ada kabar dari tadi pagi. Semoga lancar deh. Yuk masuk !” ajak Hayi.

Ketiganya masuk ke The Park yang udah disulap jadi venue mini konser. Ada panggung utama dengan layar gede. Ruang untuk menonton di bagi dua tingkatan. Tingkat pertama untuk penonton, tingkat kedua untuk peserta.

 Nggak lama menunggu, acara pun dimulai.

“SELAMAAAAAAAT MALAAAAAAM ! BUCHEON MANA SUARANYAAAAA !” sapa pembawa acara BUJUR. Tak lain dan tak bukan adalah Kang Daesung ! Sunbae mereka di YAH.

Sorakan membahana memenuhi venue, nggak kalah sama konser dangdut pantura. Yihaa !

“Wow ! Baru dimulai aja gue udah ngerasain hawa panas di sini. Hawt ! Oke. Selamat datang di kompetisi kebanggaan anak muda Bucheon. APAAAAA ?”

“BUJUR !!!”

“Kompetisi Bucheon’s Underground Junior Rapper 2016 !”

“WOOOOOOOOOO !”

“Oke, 49 peserta sudah diaudisi tadi pagi dan malam ini kita bakal tau, siapa-siapa aja yang akan masuk ke 12 besar dan lanjut ke stage selanjutnya. Apa kalian siap ?”

“SIAAAAP !”

“Coba siapa jagoan kalian? Gue mau dengar ? Siapa??”

Beberapa nama terlontar ke udara, bersahut-sahutan.

“ZELOOOOOO”

“BIIAAIIIII”

“BOBBY KIM”

“ONE !!! NUMBER ONE !! ONE !! NUMBER ONE !!”

“C-JJAM-CJJAM !”

“JENNIE KIM !” kali ini yang berteriak tepat di sebelah Hayi. Suhyun.

“Hehe gue terlalu bersemangat, Hay !” Suhyun cengengesan.

“Waaaaah, tapi apa kalian yakin nama-nama itu bakal masuk 12 besar ?”

“YAKIIIIIN”

“Oke, gue akan ngumumin sebentar lagi. Tapi sebelumnya kita tonton bareng dulu perform juara BUJUR 2015. Kita sambut THE HUGE BOY … SOOOOOONG …. MINOOOOOOO !!!”

“KYAAAAAAAAAA”

“MINO OPPAAAA”

Beberapa cewek nampak histeris mendengar nama Mino disebut.

Mino pun tampil dengan pesonanya. 180 derajat berbeda dari kesehariannya bareng Hayi.

“Hay, begini, Hay ! Biar swag” ajak Suhyun. Ia memperagakan tangannya yang diangkat naik turun ala hip-hop.

“Tuh, kayak Jinan,” kata Suhyun. Jinan di sebelah Suhyun udah bergoyang ngikutin beat rappnya Mino.

Hayi jarang nonton konser live, pernah cuma beberapa kali. Itu juga konser musikal, bukan hip-hop apalagi ngerapp begini. Pelan-pelan ia melihat orang di sekelilingnya, dan ikut berjoged bersama.

Mino selesai tampil.

“WOAAAA SONG MINO DAEBAK ! Nggak heran dia juara pertama BUJUR tahun lalu. Setuju ?” acara kembali diambil alih Daesung.

“SETUJUUUUU”

“Oke. Langsung aja ya. Gue umumin peserta yang lolos pertama. Pasti kalian udah pada harap-harap cemas. Hey, guys yang di sana ! –Daesung menunjuk peserta di lantai 2— apa kalian udah siap ?”

“SIAAAAP”

Hayi melihat sekilas Hanbin, Bobby dan Jennie di lantai 2. Mereka bertiga pegangan tangan. Lucu juga kalo Bobby dan Jennie akur gitu saling pegangan tangan. Hal yang paling nggak mungkin terjadi di sehari-hari.

“Peserta pertama, sesuai dengan namanya ! ONE ! dari Bucheon Boys Highschool !”

Anak BBH bersorak.

“ONE, NUMBER ONE ! NUMBER ONE !”

ONE dengan wajah malaikatnya turun ke panggung.

“Jjinja ? dia anak BBH ? Seimut itu ? Kenapa gue gak ketemu dia waktu tampil di sana ?” gerutu Suhyun.

“Yaa ! Siapa tau wajahnya malaikat tapi hatinya iblis ?” sahut Jinhwan.

“Aiis, nggaklah, unyuw gitu, iblis aja bisa lumer liat dia. Ya, nggak, Hay?” balas Suhyun

Hayi mengangguk, setuju kalo tampang ONE nggak cocok berada diantara para rapper garang.

“Heh, lo tuh dukung siapa, sih ?” tanya Jinhwan sewot.

“Dukung siapa aja yang memanjakan mata iniii,” jawab Suhyun berkedip-kedip nakal.

“Jeeez,”

“Peserta kedua …”

Venue kembali tegang.

“Dari Yanggoon Arts Higshchool”

Beberapa peserta dari YAH tampak tegang, apalagi triple Kim.

“B.I !”

Hanbin ber-toss ria dengan Bobby dan Jennie, segera turun