“…

Hello from the outside. At least I can say that I've tried (I've tried)

To tell you I'm sorry for breaking your heart.

But it don't matter.

It clearly doesn't tear you apart anymore”

(Adelle – Hello)

Keprok-keprok membahana di kelas olah vokal setelah penampilan Hayi dan Taehyun. Taehyun dan Hayi saling toss.

“Woaaaa Lee Hayi, Taehyun Daebaaaaak !” seru Jinhwan.

“Hayi Jjang ! Taehyun~ Oppa wooooo~” Suhyun bersorak nggak kalah nyaring.

“Ini baru juga pra midev udah pada standing applause, ckckck,” gumam Jinwoo takjub.

“Hana~ya kita harus lebih bagus ! Fightiing !” Seungyoon menyemangati teman duetnya. Gadis manis nan semok mengangguk setuju, wajahnya agak nervous

“Wow, calm down, guys!” Taeyang sunbae menenangkan kelas yang seketika jadi rame.

Setelah kelas agak tenang ia melanjutkan.

“Duet yang sudah pasti keren, aku nggak kaget kalo teman-teman kalian pada standing applause. Tapi, aku masih ngerasa ada yang ngeganjal dari penampilan kalian berdua,” ungkap Taeyang.

Anak-anak kelas OV mulai berbisik satu sama lain. Hayi dan Taehyun saling pandang.

Hayi tiba-tiba ingat saran seseorang.

“Ada yang mau memberi komentar ?” lempar Taeyang pada anak kelas.

Hening sejenak. Anak kelas OV saling pandang satu sama lain, menunggu ada yang bersedia. Satu tangan mengacung di antara keheningan.

Semua mata tertuju pada seorang anak laki-laki bertampang malas-malasan. Ia duduk di sebelah Chanyuk yang ikut salah tingkah diliati anak OV satu kelas.

“Ya, Go Junhe !” sapa Taeyang.

“Nggak ada yang spesial dari penampilan mereka. Terlalu biasa dengan kemampuan mereka yang mungkin … mungkin bisa jauh lebih baik,” kata anak bernama Go Junhe dengan nada agak ketus.

“Mwooo ? Siapa sih dia ? berani banget komen gitu ? dasar bocah,” suara Seungyoon terdengar agak meninggi. Jinwoo menggeleng pada Seungyoon pertanda untuk lebih baik lo diem.

Beberapa anak mulai berbisik-bisik.

“Ya, 99 poin untuk Goo Junhe ! Gambaran umumnya gitu. Tapi, apa ada yang nangkap poinnya ?” tanya Taeyang lagi.

“Sunbae …,” panggil Hayi. Taeyang menoleh ke Hayi.

“Mungkin karena lagu yang kami nyanyikan ini seperti makanan kami sehari-hari. Jadi, kedengaran biasa aja untuk sebagian orang, khususnya orang-orang yang udah tahu gaya nyayi kami. Apa karena kami terlalu asyik di zona nyaman ?”

“100 untuk, Lee Hayi !” seru Taeyang.

“Poinnya. Midev kali ini, kalian nyanyi duet bukan dengan orang yang kalian tentuin sendiri. Selain ngebangun chemistry dan mesti tau style masing-masing. Kalian harusnya nyari tantangan yang bisa dihadapi bareng. Ingat, midev ini bukan cuma nyari nilai yang terbaik, tapi juga performer yang unik buat tampil di pentas akhir tahun yang kalo beruntung dapat promosi ke produser,”

“Sekarang bukan lagi saatnya kalian berpikir dalam kotak atau di luar kotak. Berpikirlah tanpa kotak ! try think without the box ! think creative ! Well, masih ada waktu untuk milih lagu yang lebih baik, tapi kalian harus latihan ekstra”

“Tapi sunbae waktu midev tinggal semingguan lagi, masa kami harus ganti lagu dalam seminggu?” tanya Seungyoon.

“Itu terserah kalian,” jawab Taeyang yang diselingi keluhan para siswa.

“Taehyun dan Hayi bisa balik ke tempat duduk. Lusa lanjut  penampilan berikutnya, ya ! Aku rasa cukup untuk hari ini. Aku kasih waktu lebih untuk kalian mikirin lagi konsep dan lagu buat penampilan midev nanti. Fighthing ! ” kata Taeyang menutup kelas hari itu.

***

Kelas mulai sepi hanya tinggal beberapa anak di kelas, sebagian GGW dan sebagian Youngsters.

“Gila ! Gimana mungkin dalam seminggu ganti lagu,” protes Seungyoon.

“Udah ketemu partner susah, tugas anak kelas tiga banyak banget, bimbel, bunuh aja gue !,” lanjutnya masih ngedumel.

“Sabar, hyung !” kata Jinhwan.

“Eh, tapi kalo lagu lo sama Hana udah bagus kok, Yoon. Serius deh. Coba lusa lo maju dan praktekin,” usul Jinwoo.

“The Way Back Into Love. Lucu aja kalo kalian berdua bawain. Sambil drama-drama oldskool gitu performnya. Kalo kalian bakal ganti lagu nggak ?” tanya Taehyun pada Jinhwan dan Suhyun.

“Nggak dong. Kita udah fix lagu Treasurenya Bruno Mars. Udah siap konsep dan gerakan lagi. Ya nggak, Hyun ?” jelas Jinhwan minta persetujuan Suhyun.

Suhyun mengangguk setuju,”Kalian jadinya gimana ? Ganti lagu ?” Suhyun balik bertanya.

“Harusnya sih ganti lagu. Tapi ganti lagu apa ya, Oppa ?”

“Sesuatu yang beda banget dari kita, Hay. Apa ya ? Rock N Roll ?”

Hayi menggeleng, diikuti yang lain.

“Itu mah kayak lo gali kuburan sendiri. Beda sih beda tapi jangan yang tabrakan banget. Ancur nanti, mana cuma seminggu waktu kalian,” kata Seungyoon.

Di tengah diskusi mereka. Chanhyuk, sodara Suhyun pamit balik duluan.

“Suhyun~ah, gue balik duluan ya ! Dah semuaaa !” serunya berjalan keluar kelas.

“Ya, Oppa ~ hati-hati !” balas Suhyun melampai pelan.

Chanhyuk pergi diikuti partner duetnya yang berwajah sengak.

“Dih, tu bocah udah mukanya songong, omongannya sengak, nggak ada hormat-hormatnya sama senior, minta digampar banget,” omel Seungyoon.

“Lo mah ngomel mulu dari tadi … sabaaaar ! tapi iya sih, diam-diam anak itu merhatiin penampilan kita loh. Tampangnya doang sengak, dia ngasih kritik ngebangun” bela Jinwoo.

“Oppa gue kasian deh. Masa tiap dia ngajak latihan buat midev anak itu nggak bisa datang,” ungkap Suhyun.

“Siapa ?” tanya Jinhwan dan Hayi bersamaan.

“Bocah itu tadi. Partner duet Chanhyuk,”

“Oiya partnernya Chanhyuk. Gue baru sadar. Siapa namanya tadi ?” gumam Taehyun.

“Juned ?”

“Goo Junhe, Oppa~” jawab Hayi.

“Aaah gue bersyukur banget dapat teman duet Hayi. Kalian noh bersyukurlah dapat teman duet yang enak. Kita doain aja yang dapat nggak enak semoga bisa enak-enak,”

“Maksud lo enak-enak ? Please, Hyun di sini ada dedek-dedek kelas, loh,” tegur Jinwoo.

“Hahaha maksud gue bisa kembali enak hubungan duetnya, hyung” ralat Taehyun.

“Ya udah, besok sore ya, Hay kita latihan lagi di basecampnya GGW,”

“Oke, oppa~”

“Kalian mau ikut ?” tawar Taehyun pada Jinhwan dan Suhyun.

“Kami ada latihan sendiri, hyung,” jawab Jinhwan diiringi anggukan Suhyun.

“Hay, besok lo bareng Mino aja ya, dia abis kelas desain juga mau ke basecamp. Biar lo nggak nyasar.

“Sip !”

***

Selasa siang, Hanbin yang nggak ambil kelas tambahan seperti jadi kebiasaan, ia selalu ngantar Hayi ke kelas desain. Setelah berpisah jalan dengan Bobby dan Jennie di kelas Compose, Suhyun di kelas Instrumen dan Jinhwan di kelas Dance.

Alasannya karena kelas Hayi searah dengan pintu gerbang sekolah, jadi sekalian pulang, dan tentu aja car