"Woiii stop-stop !"

Dua orang laki-laku berlari menghampiri Jinan dan June yang masih guling-guling di tanah. Bobby dan Hanbin ! Suhyun sedikit lega, keduanya memisahkan Jinan dan June. Bobby memegangi Jinan yang masih melempar-lempar tinjunya ke June, sedang Hanbin memegang June, sedikit kalah tinggi, tapi Hanbin berusaha agar bocah itu nggak balas memukul Jinan.

Tiba-tiba suara teriakan dari belakang mengagetkan mereka.

"Woooooi lo apain temen gue?" dua anak laki-laki dengan wajah tak asing setengah berlari ke arah TKP.

"Beraninya main keroyokan," seru anak lainnya dengan tubuh jangkung dan berpipi chubby, Suhyun yakin mengenal anak itu.

Bobby dan Hanbin kaget diteriakin, mereka bengong. Belum sempat mereka menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, dua temen June langsung menerjang Hanbin.

"Wooi wooii kalian salah sangka," seru Bobby, ia melepaskan Jinan dan mencoba menyelamatkan Hanbin yang gentian dikeroyok.

Lepas dari pegangan, Jinan langsung menyerang June lagi. Salah satu anak berpipi chubby berusaha melindungi June yang udah babak belur dari serangan kalap Jinan, balas mengahantam Jinan. Bobby awalnya menghindar dari serangan, nggak niat ikutan berantem, tapi karena kena bogem mentah teman June yang lebih mungil, ia naik pitam.

Perkelahian justru jadi pertandingan 3 ON 3.

Suhyun makin panik di pinggir lapangan, takut kalo mendekat kena tabok juga. Sekeliling mulai ramai, anak-anak mulai kelar midev. Mereka berkasak-kusuk ria, membuat kerumunan di area perkelahian.

"Ada yang berantem !"

"Njir, itu Bobby sama B.I oppa !"

"Waaaaaah itu kan Bobby, B.I mereka berantem sama siapa tuh?"

"Loh, itu Go Junhe kan? sama gengnya? Noona Killers?"

"Waaah iya ada Chanu sama Donghyuk juga,"

"Langka nih kek gini kejadian di sekolah, rekam yuk!"

"Mereka maco banget yaaa,"

“Ya ampun, kereeeen !”

Suhyun jadi kesel dengar kasak-kusuk anak-anak yang justru menikmati perkelahian, bahkan banyak yang merekam perkelahian, bukannya bantu melerai.

Dari ujung koridor, Hayi bersama Taehyun, Seungyoon dan Jinwoo setengah berlari menuju lokasi Suhyun.

"Suhyun~ah !" seru Hayi.

"Hayiiii !! Oppaa! Sini buruaaaan !" Suhyun melambai, ia melompat-lompat tak sabar.

Keempatnya sampai.

"Ya ampun!" seru Jinwoo melihat keadaan sekeliling.

"Ckckckckck," gumam Taehyun.

Seungyoon yang terakhir sampai, langsung berlari ke tengah perkelahian, Jinwoo dan Taehyun ngikutin dari belakang.

Kerumunan siswa-siswi yang menonton justru tambah histeris meliat kedatangan sebagian GGW.

"Kyaaaaaa! Ada Seungyoon oppa, Taehyun OPPA, Jinwoo oppaaa,"

Ketiganya mencoba memisahkan duel 3 on 3

"Gue takut, Hay. Ini gara-gara gue jadi pada berantem gini," Suhyun mendung, mulai berkaca-kaca.

Hayi memeluk Suhyun,"Udah, Hyun. Lo tenang dulu, mereka nggak papa. Udah ada oppa-oppa yang misahin," ujar Hayi menenangkan. Ia menepuk-nepuk punggung Suhyun yang sudah menangis sesenggukkan.

Tiba-tiba, suara yang familiar seantero sekolah menggelegar dari belakang kerumunan.

"Ada apa rame-rame begini?!"tanya suara yang tak lain dan tak bukan Ssabu~ssaem!

Ia menyeruak di antara kerumunan yang tiba-tiba membisu, diam-diam mematikan rekaman. Perkelahian bak di-pause berhenti dengan gaya serangan terakhir.

"Astagaaaaaa setelah midev kalian malah berantem !!!" Hwangssabu~ssaem mendelik murka, mengabsen tampang tersangka satu persatu. Sedikit kaget menemukan tampang yang dikenalnya.

"Anak kelas dua belas masih sempat-sempatnya berantem yaaa !" Ia menjewer telinga Seungyoon.

"Aaaduduuh adduuuuh, ssaem saya nggak salah! Aduduuh," kata Seungyoon kesakitan.

"Iya, ssaem. songsaenim salah sangka. Kita barusan mau pisahin mereka," bela Jinwoo.

"Nggak ada alasaaaan! Yang lain tolong bubar ... Siapapun yang sudah merekam kejadian tadi dihapus sekarang juga! –Anak-anak yang masih memegang smartphone segera bergerak cepat— Ingat ! Kalian yang ketahuan nyebarin, siap-siap dihukum! Malu-maluin sekolah aja! Udah bubar!" ia melepas jewerannya pada Seungyoon, lanjut mengomel pada kerumunan.

Seungyoon memegangi kupingnya. kerumunan bubar masih sambil berbisik-bisik. Seungyoon sudah hampir mengajak Taehyun dan Jinwo balik, Hanbin, Jinan, dan Bobby memeriksa keadaan satu sama lain sambil menjauh dari TKP, hanya tersisa June dan teman-temannya di TKP.

“Heeeeh! Kalian mau kemana? enak aja, abis buat onar bubar ! Nggak-nggak! kesini dulu!” panggil Ssabu~ssaem. Kesembilan lelaki itu kembali merapatkan barisan.

Lee Hayi mendekat, ia memberanikan diri menjelaskan keadaan pada Ssabu~ssaem.

"Mmmmm... Ssaem, sebenernya ini cuma kesalahpahaman aja, sunbae-sunbae kelas 12 juga awalnya cuma mau misahin," jelas Hayi.

"Wah, kamu! Kamu ya jangan-jangan sumber masalahnya? Cinta segitiga? segi sembilan? segi banyak?" tuduh Ssabu~ssaem.

Hayi –memboong— yang dituduh kaget, "nggak … nggak gitu, ssaem ..."

"Kamu jelasin nanti aja, siap-siap saya panggil buat kasih penjelasan. Sekarang, kalian bersembilan, baris yang rapi di depan bendera. Hormatin bendera sampe saya suruh berhenti!"

"Luka-lukanya gimana, ssaem? Saya babak belur nih," seru June, yang paling nggak kentara lagi wajahnya.

"Tsk! Siapa suruh berantem! Saya nggak mau tau, berjemuuuuur sekarang jugaaa !!!" seru Ssabu~ssaem. Kesembilan lelaki ngibrit lari mencari tiang bendera, beberapa memegangi luka-lukanya.

***

Sore menjelang, kesembilan anak lelaki itu masih bermandikan matahari sore. Di depan barisan penghormat bendera, para ciwi-ciwi sibuk mengabadikan momen langka ini ! Separuh GGW, Noona Killers, dan triple Kim dalam satu frame.

“Kelakuan si Bobby, c