Earsdroping

Bottles
Please Subscribe to read the full chapter

   Previous part:

"Di dalam hatinya, Grace senang dan bersyukur karena Tuhan memudahkan dirinya untuk dapat mengetahui lebih jauh tentang lelaki itu. Lelaki yang baru diketahuinya bernama Kim Taehyung itu."

=====================

 Grace keluar dari minimarket dan langsung mengeratkan jaket yang dikenakannya. Udara malam ini terasa sangat dingin. Ia kembali melirik jam di tangannya. Jarum pendek jam sudah melewati angka 12, itu berarti hari sudah berganti dan ia harus segera kembali ke flat dan mengistirahatkan tubuhnya. Meskipun sebenarnya ia merasa tubuh dan matanya belum membutuhkan tidur, ia harus tetap menurut pada pesan mamanya. “Jika insomniamu kambuh, jangan berkeliaran di luar dan tetaplah di dalam rumah.”

    Langkah kaki Grace mendadak cepat disaat ia menyadari lingkungan di sekitarnya yang sudah tidak ada siapa-siapa. Langkahnya semakin cepat di saat ia mendengar langkah kaki di belakangnya. Ia pun memutuskan untuk berlari agar bisa sampai ke kediamannya. Setidaknya jika ia berteriak di sana, akan banyak orang yang bisa menolongnya. Namun ketakutannya semakin menjadi di saat langkah itu juga mengarah ke gedung flat-nya. Tanpa disadarinya, Grace membalikkan tubuh untuk melihat sosok orang itu.

     “Tae—taehyung?”

      Taehyung mengerutkan keningnya dan mencoba mengingat siapa gadis di hadapannya. “Darimana kau tahu namaku?”

      Grace menghembuskan napas lega. “Aku kira kau orang jahat yang sengaja mengikuti—“

      “Darimana kau tahu namaku?”

      Grace mengerjap sebelum menjawab pertanyaan yang sudah seharusnya ia jawab sejak tadi. “Dari ibumu.”

     Taehyung masih mengerutkan keningnya, sampai ia sadar siapa gadis yang ada di hadapannya. Ia menyalahkan ingatannya yang payah karena sudah terlanjur bertanya hal yang seharusnya tidak ia tanyakan kepada tetangga barunya itu. Tentu saja gadis itu pasti bisa mengetahui namanya. Ia pun berjalan mendahului gadis itu dan segera menaiki tangga.

     “Hey, apa kau baru pulang kerja?” tanya Grace sambil mencoba mengejar langkah Taehyung yang cepat. Tidak ada jawaban dari lelaki itu. Ia pun melontarkan pertanyaan berikutnya.

     “Kau kerja di mana? Ku dengar dari Ibumu kau kerja tidak jauh dari sini.”

     “Apa kau kerja di minimarket 24 jam?”

     “Atau kau bekerja di hotel? Tadi ku lihat kau mengenakan seragam seperti pegawai hotel.”

     “Apakah kau mendapatkan shift malam?”

     “Apa kau sudah makan? Aku baru saja membeli beberapa ramen dan aku ingin membaginya dengan—“

BUG!

     Pintu di hadapan muka Grace dibanting dengan keras dan berhasil membuat Grace berhenti mengoceh. Sejak pertama kali bertemu dengan Taehyung, ia belum pernah mendengar cowok itu menghiraukan pertanyaan atau ucapan orang lain. Awalnya ia mengira bahwa Taehyung mungkin sedang moody atau sedang tidak ingin berbicara ketika pertama kali bertemu dengannya. Tetapi malam ini, terbukti bahwa Taehyung memang tidak akan menjawab satupun pertanyaannya. Persis seperti yang diceritakan Nyonya Seonmi, bahwa Taehyung memiliki sikap yang kurang “bersahabat” pada orang-orang di sekitarnya.

     Grace meninggalkan flat Taehyung dan melangkah ke flatnya sendiri. Bibirnya tersenyum simpul. Ternyata ia harus berusaha dengan cara lain untuk dapat mengenal lelaki itu secara lebih jauh.

~

      Hari-hari berlalu begitu cepat. Hari ini Grace genap bekerja di restoran itu selama 1 bulan. Selama satu bulan inilah Grace berhasil bekerja dengan cukup mulus. Hubungannya dengan pekerja lain juga berjalan baik, namun ia merasa hubungannya yang paling dekat adalah dengan Nyonya Inyoung. Meskipun begitu, hal tersebut tidak mempengaruhi hubungannya dengan putra semata wayang Nyonya Inyoung.

     Selama ini Grace masih terus mencoba mendekati Taehyung. Menyapanya dengan antusias, mengajaknya jalan bersama, mengajukan pertanyaan-pertanyaan random, sampai bertanya kepada beberapa penghuni flat mengenai bagaimana sebenarnya anak itu. Grace harus menerima godaan bahkan gosip di antara penghuni flat yang mengatakan bahwa ia suka pada Taehyung. Memang harus Grace akui, Taehyung memiliki wajah yang tampan dan auranya cool, tapi bukan berarti ia tertarik begitu saja pada anak itu. Ia hanya ingin tahu mengenai bagaimana diri Taehyung yang sebenarnya.

     Rasa ingin tahu itu berkembang menjadi rasa yang lain ketika Grace dan Nyonya Inyoung sedang istirahat di shift yang sama. Mereka berdua bermaksud untuk makan bersama, namun Nyonya Inyoung tidak segera menyantap makanann

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
keyhobbs
#1
Chapter 6: ahhh.....author udh maen end aja nih, padahal pngen liat taehyung sama grace ampe jd sepasang kekasih #aciee:D tpi sampe d sini pun daebak lah, soalnya taehyung kayaknya udh terbuka nih buat grace, tpi gmana nasibnya kookie??:(
keyhobbs
#2
Chapter 4: humm~~tragis bnget sih kisah ke empat temen tae yg lain...mereka semua pada bunuh diri berjamaah...jangan sampe yg tiga lagi bunuh diri berjamaah lagi deh...
keyhobbs
#3
Chapter 3: haha Grace...Grace...bisa aja ya dia bikin taehyung bingung hihi~~
keyhobbs
#4
Chapter 2: whaha kayaknya si bad boy tae denger percakapannya Grace deh,,,waduhh gawat tuh!!
Yvonne_Zhang
#5
Chapter 2: Wow..crita ni,memang best..tp pendek sangatlah..pa2 pun,sya ska crita ni..author hwaiting...keke..update soon
kimwoobinlove1 #6
fighting^^
keyhobbs
#7
dari pic nya aku berspekulasi bahwa ff ini tuh terinpired dr mv BTS i need u eh...ternyata bener, aku tunggu yah update nya^^ jangan lama-lama klo bisa hihi...