A Memorable Welcome

Bottles
Please Subscribe to read the full chapter

   

Bottles Cast: V BTS, Jungkook BTS, Jin BTS, OC

 

Genre: Angst-Comfort, Romance | Length: Chaptered | Rating: T | Disclaimer: Inspired from BTS' MV "I Need U". Some characters, settings, and story are taken from I Need U MV. Mine is just the main plot and OC.

 

by luvelydream

 

"...“Aw!” rintihku sembari memegang bahu kanan yang baru saja ditabrak orang berbaju gelap itu. Seakan tidak perduli dengan kehadiran diriku disana, orang itu kembali berjalan—lebih tepatnya berlari—dengan cepat melewati kami..."

 

========

    Untuk ke sekian kalinya aku mengecek nomor rumah yang ada di depanku dan menyamakannya dengan alamat yang ada di tangan kiriku. Sama. Aku menarik napas panjang sebelum mengetuk pelan pintu yang tidak terlalu tinggi itu. Kuucapkan “permisi” sebanyak dua kali sebelum kudengar suara telapak kaki dari dalam rumah.

     Seorang wanita dengan daster rumahan muncul dari balik pintu. “Cari siapa, ya?”

     Kutaruh tas besar yang sedari tadi dijinjing tangan kananku. Spontan, aku membungkukkan badanku di hadapan wanita itu. “Saya keponakan dari Ibu Eunja di lantai 3. Tante Eunja menyuruh saya untuk menemui Nyonya Seonmi. Apakah benar ini rumah Nyonya Seonmi?”

      Ekspresi wanita itu berubah saat mendengar perkenalanku. “Oh! Nona yang bernama Grace bukan?”

     Aku mengangguk. Wanita itu pun mempersilakan aku untuk masuk namun aku menolaknya. Seakan mengerti keinginanku yang ingin segera mengetahui tempat tinggalku, wanita itu pun masuk ke dalam rumahnya dan keluar beberapa detik kemudian dengan membawa sebuah kunci.

     “Mari saya antar ke rumah Bu Eunja.” Tawarnya. Aku pun mengangguk dan berjalan mengikutinya dari belakang. Sepanjang perjalanan, wanita yang kira-kira seusia dengan ibuku itu menjelaskan mengenai peraturan-peraturan apa saja yang harus aku patuhi selama tinggal disini. Ia juga memberitahu nama-nama orang yang dapat membantuku jika memiliki masalah listrik, air, ataupun masalah keamanan. Saat sampai di lantai tiga, tempat kediaman Tante Eunja, beliau memberitahu beberapa nama tetangga yang tinggal satu lantai denganku. Saat itulah aku mendengar langkah kaki yang begitu cepat dari belakangku. Belum sempat aku menoleh ke belakang, seseorang yang sedang berlari menabrak bahuku dan langsung membuatku menjatuhkan tas yang sedang kubawa.

     “Aw!” rintihku sembari memegang bahu kanan yang baru saja ditabrak orang berbaju gelap itu. Seakan tidak perduli dengan kehadiran diriku dan Nyonya Seonmi disana, orang itu kembali berjalan—lebih tepatnya berlari—dengan cepat melewati kami. Beberapa kali Nyonya Seonmi berteriak mengumpat orang itu namun ia sama sekali tidak menghentikan langkahnya ataupun menoleh ke arah kami.

      Setelah membantuku berdiri dan bertanya apakah aku baik-baik saja, Bu Seonmi meneruskan penjelasannya. “Anak laki-laki tadi juga merupakan salah satu tetanggamu di lantai ini. Ia merupakan putra dari rumah di sebelah rumah Ibu Eunja. Ia dikenal sebagai anak nakal yang hidupnya tidak jelas, jadi maaf bila kau akan dibuat sedikit tidak nyaman dengan kehadirannya.”

     Kami pun sampai di depan rumah yang akan menjadi tempat tinggalku selama tiga bulan ke depan. Sambil membuka kunci pintu rumah tersebut, Ibu Seonmi meneruskan ceritanya. “Tapi tenang saja, meskipun ia nakal dan menyebalkan, ia tidak pernah berbuat kriminal seperti mencuri atau yang lainnya.”

     Aku mengangguk sebagai respon untuk penjelasan dari Nyonya Seonmi. Nyonya Seonmi pun meninggalkanku setelah sebelumnya mendapat ucapan terimakasih dan bingkisan buatan Ibuku untuk beliau. Aku segera menyimpan barang-barang bawaanku dan berkeliling flat yang berukuran tidak lebih besar dari ruang utamaku di Seoul. Tempat yang tidak terlalu besar tapi cukup nyaman untuk ditinggali seorang diri. Tidak ada pemisah yang jelas antara ruang tengah dengan kamar tidur. Pemisah yang paling jelas adalah yang memisahkan ruangan dengan kamar mandi di ujung flat. Meskipun begitu, tempat ini tidak memiliki terlalu banyak furniture sehingga flat  ini tidak terlalu terkesan sempit.

     Setelah mengganti sprei dan sarung bantalnya, kurebahkan tubuhku di atas kasur yang ada disana. Kupejamkan mataku dan bayangan menara eiffel langsung terpampang dalam pandanganku.

     Paris. Kota yang menjadi alasan aku melakukan ini. Mencari pekerjaan untuk tiga bulan ke depan dan tinggal jauh dari orang tua. Aku ingin sekali pergi ke sana menggunakan uangku sendiri dan inilah satu-satunya cara agar aku bisa menabung untuk biaya aku liburan ke sana suatu saat nanti. Mendapatkan pekerjaan di kota Busan dan tinggal di flat milik tanteku yang sedang bekerja di Thailand untuk beberapa bulan ke depan.

     “Kau bisa meminta kepada ayahmu dan bersabar sedikit lebih lama untuk bisa pergi ke sana. Ia pasti akan membantumu menabung.”

     Itulah kata-kata Ibu saat aku mengutarakan keinginanku untuk ke sini. Tentu saja aku tidak mau. Meminta uang untuk biaya kuliah pun rasanya sudah membuatku sangat berhu

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
keyhobbs
#1
Chapter 6: ahhh.....author udh maen end aja nih, padahal pngen liat taehyung sama grace ampe jd sepasang kekasih #aciee:D tpi sampe d sini pun daebak lah, soalnya taehyung kayaknya udh terbuka nih buat grace, tpi gmana nasibnya kookie??:(
keyhobbs
#2
Chapter 4: humm~~tragis bnget sih kisah ke empat temen tae yg lain...mereka semua pada bunuh diri berjamaah...jangan sampe yg tiga lagi bunuh diri berjamaah lagi deh...
keyhobbs
#3
Chapter 3: haha Grace...Grace...bisa aja ya dia bikin taehyung bingung hihi~~
keyhobbs
#4
Chapter 2: whaha kayaknya si bad boy tae denger percakapannya Grace deh,,,waduhh gawat tuh!!
Yvonne_Zhang
#5
Chapter 2: Wow..crita ni,memang best..tp pendek sangatlah..pa2 pun,sya ska crita ni..author hwaiting...keke..update soon
kimwoobinlove1 #6
fighting^^
keyhobbs
#7
dari pic nya aku berspekulasi bahwa ff ini tuh terinpired dr mv BTS i need u eh...ternyata bener, aku tunggu yah update nya^^ jangan lama-lama klo bisa hihi...