Chapter 5

Love You For The Thousands and More

Disclaimer:

Semua karakter disini milik Tuhan YME, diri mereka sendiri dan orang tuanya. Author hanya meminjam nama mereka demi menulis fantasy yang sudah lama tersimpan di khayalan Author.

Rate: M

Genre: Romance & Fantasy

Warning: BL, , Mpreg, Typos, OOC, alur kecepatan.

Pairings: Yunjae, Changkyu, Yoosu and many more. Pairings akan bertambah seiring perkembangan cerita.

Summarry :

Ketika pimpinan The Fallen One, sang Angel yang terbuang dan terkutuk Yunho menemukan sang mate yang tak lain adalah salah satu Angel terindah dan yang paling dicintai, Yunho telah meminta ijin pada Pimpinan para Angel untuk menjemput sang mate. Namun Leeteuk, sang pimpinan para Angel memberi syarat. “Untuk membawa Jaejoong kau harus mengarungi 999 kehidupan yang penuh derita sebagai manusia, setelah itu baru pada kehidupan ke 1000 aku akan mengijinkanmu hidup bersamanya. Apa kau bersedia?”. Dan tanpa keraguan sedikitpun Yunho menjawabnya.


DON’T LIKE DON’T READ

 

Bila para Angels tercipta untuk melindungi kedamaian bumi dan manusia, para Fallen One tercipta untuk merestorasi kedamaian bumi dan manusia. Dalam suatu keadaan dimana para manusia terlalu serakah, terlalu diluar ambang batas, terlalu melakukan kejahatan dan kerusakan, menjadi iblis dalam dunia mereka sendiri, itulah saat dimana tugas para Fallen one dimulai. Tugas mereka adalah menghancurkan para manusia yang telah rusak. Para Manusia yang terlalu rusak terkadang tidak sadar dengan apa yang telah dilakukannya, hal yang mampu mengembalikan kesadaran mereka adalah ketika mereka dihadapkan pada sesuatu yang lebih menyeramkan dari diri mereka sendiri.

Para Fallen one ini akan terlahir diantara para manusia, merubah sosok mereka menjadi seperti mereka, namun mereka selalu memiliki ciri khas tubuh yang sama. Berkulit pucat, berambut hitam, bermata topaz, mereka sangat cerdas, sangat cepat, dan juga bisa sangat kejam bila mereka ingin. Mereka memiliki pemimpin, pemimpin yang sama meskipun para Fallen one yang dipimpinnya selalu silih berganti. Pimpinan Fallen one yang memang usianya jauh lebih tua dari dunia itu sendiri selalu tertidur, menanti tugas datang padanya. Kemudian bila saat itu tiba, saat dimana jutaan tahun sekali disaat para manusia telah mencapai taraf di mana para angels pun tak mampu membimbing mereka, Dirinya dan para Fallen one yang lain akan terlahir diantara manusia. Mereka dibawah pimpinan mereka akan mengimbangi kerusakan yang dibuat manusia. Mereka menjadi kelompok penjahat, penindas, tirani terkejam yang pernah manusia temui. Mereka akan merampas harta kaum tamak, membuat umat manusia menjadi seseorang yang lebih rendah dari pengemis di rumah mereka sendiri. Mereka kehilangan kebebasan, menjadi budak dan tak memiliki apa-apa. Hal itu akan terus berlanjut sampai salah satu dari mereka menyadari kesalahan mereka. Satu menyadarkan yang lain, dua menyadarkan dua lainya dan seterusnya, hingga terkumpul cukup kelompok yang bertekad untuk merebut kebesan mereka, bertekad untuk membangun dunia mereka menjadi damai kembali. Di saat seperti inilah, beberapa Angel akan terlahir diantara para manusia, menjadi figur pemimpin dan penasehat yang membawa mereka ke dalam kedamaian. Para manusia yang telah terbuka matanya bersatu untuk menggulingkan dan menghancurkan sang tirani, dan sesuai dengan skenario yang memang telah tercipta sejak dahulu kala, pihak Fallen one akan mengalah dan membiarkan raga manusia mereka mati. Setelah Dunia kembali damai, para angels akan kembali ke Heaven, para Fallen one kembali ke dunia mereka dan Pimpinan Fallen one akan kembali tidur, menunggu sampai saat dirinya dibangunkan.

Namun di masa itu, sang pimpinan Fallen One terbangun disaat dunia masih belum memerlukan jasanya. Sebait nyanyian dengan suara yang amat merdu telah membangunkannya, menggodanya untuk membuka mata dan melihat sosok yang telah memanggilanya melalui nyanyiannya. Saat itulah untuk pertama kalianya seorang Fallen one dengan lancangnya mendatangi Deep Heaven tempat tersuci para Angels. Sosok yang indah sekaligus paling menakutkan itu berjalan diantara para Angels yang agung. Mengenakan jubah hitam pekat yang panjangnya hampir mengenai mata kaki, memperlihatkan setiap langkah kakinya yang tak mengenakan apapun sebagai alasnya, wajahnya paling pucat dari pemilik wajah pucat yang pernah mereka temui. Rambut hitam legam seperti jubahnya, dan wajah dingin yang melebihi dinginnya es keabadian. Hawa kematian dan kehancuran menguar kuat dari tubuhnya. Benar tak ada makhluk yang seindah, kuat dan juga menakutkan dari pimpinan para Fallen one yang kini tengah mendekati salah seorang angel yang terlihat paling indah namun paling rapuh seolah olah dapat hancur hanya dengan sentuhan kecil. Namun tentu saja angel itu tak serapuh kelihatannya, kenyataannya dia adalah angel terkuat dalam sejarah para Angels. Nyanyian yang dinyanyikan oleh Angel itu lah yang menjadi perantara awal pertemuan keduanya, nyanyian yang sama pula yang telah merubah takdir hidup keduanya.

*****


Tentu saja, Jaejoong merasakan rasa sakit yang luar biasa di ulu hatinya saat untuk kesekian kalinya, nyawa Yunho terengut di hadapan kedua matanya. Namun Jaejoong segera dapat menempatkan diri. Meskipun duka jelas terlihat di wajahnya, dan air mata terurai, Jaejoong cukup cepat untuk mengambil keputusan. Jaejoong segera meraih tubuh Yunho yang bersimpah darah, mengecup pelipisnya, membisikkan sesuatu sebelum akhirnya mengangkat Yunho dalam gendongan kemudian melangkah cepat keluar kerumunan dan bergegas mendekati mobil ambulans yang baru saja tiba. Siapapun tak akan pernah menyangka bahwa sesorang yang terlihat rapuh itu mampu mengangkat tubuh namja yang besarnya jauh melebihi dirinya. Semua orang tercengang saking terkejutnya, termasuk paramedis yang membantunya membuka pintu ambulance.

Ambulance itu segera berjalan dengan sirine yang meraung, beberapa mobil hitam segera mengikuti dibelakangnya, termasuk beberapa mobil kepolisian. Paramedis yang berada di dalam ambulance pun segera memberi pertolongan sesaat setelah tubuh Yunho terbaring, namun manusia mana yang mampu bertahan dari tembakan tepat di jantung dan peluru yang menembus kepalanya. Jantung dan nafas Yunho berhenti di tengah perjalanan. Dokter yang saat itu mencoba menolong, sempat menahan nafas, tak tega saat ingin memberitahu Jaejoong kenyataan pahit. Tapi bagaimanapun dia harus memberitahunya, tetapi sebelum dirinya membuka suara, Jaejoong telah menahannya. Dengan suara yang cukup tenang meminta mereka menghentikan ambulan yang mereka tumpangi. Mereka sempat sangat bingung namun tetap menurut. Setelah itu Jaejoong kembali meraih tubuh Yunho, meminta dibukakan pintu ambulance adan akhirnya keluar. Tidak ada yang berbicara, tidak ada yang menghentikan saat Jaejoong membawa tubuh Yunho menjauh dari mereka termasuk Jin Mo yang ikut dalam rombongan mobil, bahkan saat Jaejoong mulai berjalan memasuki sebuah area dengan pohon lebat dan hutan belukar. Mereka mengira, Jaejoong terlalu berduka dan ingin ditinggal sendirian.

*****

Ketika Junsu tiba di tempat ibadah, Yunho baru saja menurunkan Jaejoong dari gendongannya dan hendak berjalan menuju altar. Junsu tersenyum ceria sekali, tahu bahwa dirinya tak terlambat membawa apa yang diminta Jaejoong untuk melengkapi upacara pernikahan mereka. Junsu segera berlari menghampiri Jaejoong. Namun ditengah perjalanan, tiba-tiba terdengar dua suara tembakan keras. Yang terjadi selanjutnya adalah kepanikan, semua orang berteriak, kemudian berlarian menyelamatkan diri. Dalam kekacauan itu, Junsu yang berlari di tanggga sempat terdorong dan terhantam beberapa tamu yang ingin menjauh dari pusat penembakan itu. Dorongan yang terakhir benar-benar keras dan Junsu hampir jatuh berguling guling menuruni anak tangga yang tinggi itu bila seseorang tak segera menangkapnya. Dan sepasang tangan kekar memang menangkapnya, Merapatkan tubuh kecilnya kedalam pelukan kuat dan melindungi tubuhnya dari beberapa dorongan kuat lainnya. Dan terjadilah hal aneh itu, entah kenapa jantung Junsu berdetak keras, dan detak ini meningkat bukan karena ketakutan atas kekacauan yang baru saja terjadi. Namun karena seseorang yang memeluknya begitu intim, perasaan yang berbeda dengan saat Jaejoong memeluknya. Kemudian ketika, Junsu memberanikan diri untuk mendongak, apa yang dilihatnya semakin menambah frekuensi detak jantungnya, namja yang Junsu akui sangat tampan walaupun berwajah sangat pucat.

Bila saja Junsu tak melihat Jaejoong yang berjalan tergesa-gesa dengan Yunho yang berlumuran darah digendongannya, mungkin saja Junsu akan berlama-lama betah berada di dalam dekapan namja misterius yang baru saja ditemuinya. Dengan sedikit terpaksa Junsu melepas pelukan namja itu lalu berlari ke arah Jaejoong. Junsu tak sempat berlari mendekati ambulance, tiba-tiba ada dorongan kuat untuk kembali menoleh ke arah belakang karena tiba-tiba Junsu teringat sesuatu. Namja itu! Adalah namja yang sama yang dilihatnya bersama dengan Doong Wook.  Kemarin tanpa sengaja Junsu melihat mereka di sebuah kafe saat dirinya mengambil pesanan cake Jaejoong. Dengan cepat Junsu menoleh kebelakang, namun dia tak menemukan namja itu diantara lalu lalang tamu yang bubar. Junsu segera bergerak cepat dengan menangkap guard yang saat itu ingin masuk ke dalam mobil yang akan mengawal ambulance yang membawa Yunho.

“Sebenarnya apa yang terjadi?” Junsu bertanya padanya. Sebenarnya Junsu sudah dapat menebak tentang apa yang akan terjadi namun Junsu tetap ingin memastikannya.

“Seseorang menembak Yunho ssi”

“Siapa?”

“Doong Wook”

Wajah Junsu langsung memucat, Ya Tuhan jangan bilang namja misterius yang telah mencuri hatinya itu adalah kawanan Doong Wook!

“Junsu ssi, saya harus segera mengawal Jaejoong ssi.” Guard itu akhirnya menegur Junsu yang tidak segera melepaskan lengannya. Sebenarnya bukan alasan itu yang menyebabkan guard yang bernama Soo Ha itu tidak betah dipegang lama lama lengannya oleh Junsu. Namun tiba-tiba Shin seperti merasakan hawa kematian yang dingin mencekat hingga membuat bulu kuduknya berdiri. Dan entah insting dari mana Soo Ha merasakan hawa itu karena Junsu yang mencengkram lengannya.

Seolah tersadar, Junsu segera melepaskan lengan Soo Ha lalu berlari ke sisi seberang kemudi mobil yang akan digunakan Soo Haa karena ambulan itu telah berjalan dan mustahil untuk mengejar. Hawa itu makin pekat, namun Soo Ha tak memiliki pilihan lain melainkan masuk ke dalam mobil dan mulai menghidupkannya.

*****

“Ah aku mengerti” teriak Kyuhyun tiba-tiba.

“Bila kau mengerti kenapa tidak cepat kau obati aku, lihat banyak memar disini” Kata Changmin sambil menunjuk jidat dan hidungnya yang memar.

Setelah kejadian penembakan itu Changmin memang langsung mengejar Doong Wook. Dan bukan Changmin namanya bila tak mampu meringkus penjahat seperti Doong Wook, seharusnya Changmin memang tak memerlukan tenaga berlebih, bahkan seharusnya tak keluar keringat sama sekali, jadi jangan salahkan rekan kerjanya di kepolisian bila mereka bengong mendapati Changmin nyaris babak belur. Begitu selesai meringkus Doong Wook, Changmin langsung mengajak Kyuhyun menyendiri di taman belakang kantor polisi. Keduanya kini duduk diatas rumput dibawah pohon terbesar di taman itu.

“Jadi apa yang kau tunggu, ayo cepat disini” Lagi lagi Changmin berkata sambil menunjuk pipi hidung dan dahinya.

Changmin ingin dikecup disana, Kyuhyun sudah tahu, itulah sebabnya Changmin sengaja membiarkan Doong Wook memukulnya asal sasaran pukulan itu masih di area pipi, dahi dan hidung. Bagaimanapun juga, Kyuhyun selalu mengawasi Changmin ketika keduanya bertarung. Nde matenya itu memang licik, demi mendapat kecupan rela melakukan apapun. Tapi tetap saja Kyuhyun akan mengabulkan permintaannya, bagaimanapun juga bukan hanya Changmin yang suka dikecup olehnya, Kyuhyun juga sangat suka mengecup Changmin.

Cup pipi kiri, cup pipi kanan, cup hidung dan cup dahi, setelah kecupan itu dilakukan Changmin nampak tersenyum bodoh dan tentu saja itu bukan karena memar di area yang baru saja di kecup kyuhyun itu kini mulai beransur sembuh.

“Aku mengerti kau ingin ku kecup Minie ah, meskipun jujur aku juga senang namun ada hal lain yang membuatku senang karena mengerti hal lain yang tak ada kaitannya dengan permintaanmu untuk mengecupmu.”

Wajah Changmin sedikit mengeras, entah ,mengapa mengetahui Kyuhyun bahagia dan itu bukan karena dirinya itu sangat sangat salah di nalar logikanya. Dan seolah tak peduli, Kyuhyun tetap mengatakannya hal yang membuatnya senang. Sebenarnya Kyuhyun sangat peduli, karena tak ingin Changminie nya cemburu, Kyuhyun cepat mengatakannya.

“Aku mengerti kenapa dia, Fallen one yang kulihat dapat dengan mudah masuk ke dunia manusia tanpa menimbulkan kerusakan di sekitarnya. Rupanya mate Fallen One itu adalah seorang manusia. Wah lengkap sudah.”

“Lengkap?” Meskipun otak Changmin terbilang jenius, dan dalam beberapa hal keduanya saling mengerti tanpa harus berkomunikasi dengan kata-kata hal yang mampu membuat orang-orang sekitar mereka bengong saking bingungnya, namun Kyuhyun lebih tahu dari Changmin dalam beberapa hal.

“Nde. Yang satu pasang mereka adalah angel dan fallen one yang kini menjadi manusia, putra mereka bermatekan seorang angel dan kini sahabat yang seperti saudaranya sendiri ternyata memiliki mate seorang fallen one. Bukankah keluarga kecil ini sangat luar biasa?!”

Changmin mulai mengerti apa yang diucapkan Kyuhyun, sedikit mengerti. Karena sedikit mengerti itulah, Changmin masih tetap bertanya.

“Katamu fallen one selalu membawa kerusakan?”

“Nde, fallen one tanpa tubuh manusia itu sangat amat berbahaya. Beberapa mahkluk yang tak berjiwa adalah yang paling tidak bertahan dan yang pertama mati bila sangat berdekatan dengan mereka. Bunga, rumput dan pepohonan satu meter sekitar tempatnya berada akan layu dan mati. Tapi bila mate mereka manusia, hawa negatif itu akan hilang. Itulah sebabnya para angel tak menentang bila para fallen one yang memiliki mate manusia datang ke dunia manusia.”

Berbicara tentang fallen one, bukanlah Appanya juga salah satu dari mereka, sang pimpinan malah. Changmin jadi teringat tentang keadaan Yunho.

“Hei Kyu, apa menurutmu...”

“Menurutmu manusia mana yang bisa selamat dari tembakan tepat di jantung dan otak? Tidak ada bukan? Tapi tenang saja. Mungkin tubuh manusianya memang mati, tapi tidak dengan Appamu. Mati adalah hal yang sangat mustahil baginya.”

*****

Jaejoong akhirnya menghentikan langkahnya ketika telah sampai di tempat yang sedikit tandus. Perlahan Jaejoong merebahkan tubuh Yunho diatas tanah. Setelah itu Jaejoong mengambil posisi duduk, Jaejoong kembali meraih tubuh Yunho, menarikanya lembut dan memposisikan setengah badan Yunho ke dalam pangkuannya. Jaejoong kembali memeluk tubuh Yunho, begitu tenang dan begitu sabar menanti Yunhonya kembali. Dan Jaejoong tak perlu menunggu lama. Beberapa detik kemudian, suasana di sekira mereka berubah sangat drastis.

Dimulai dengan beberapa rumput liar yang hidup di sekitar tanah tandus itu mendadak layu, kering dan akhirnya mati, hawa dingin yang datang tiba-tiba, udara sedikit sesak dan keadaan pencahayaan sekitar tubuh mereka yang lebih redup dari beberapa area sekitarnya. Energi negatif mulai berpendar dari tubuh Yunho, hawa yang membuat siapapun pasti langsung menjauh saking gelapnya. Namun Jaejoong tidak beranjak, masih duduk diam disana dengan pandangan yang tak lepas dari kedua mata Yunho yang masih tertutup. Lalu pada detik berikutnya, bentuk fisik Yunho mulai berubah. Rambut pendeknya tumbuh, memanjang, wajahnya berubah pucat, ujung telinga yang menjadi sedikit lancip. Wajah dan aura itu sama dengan sosok yang pernah ditemuinya ribuan tahun yang lalu. Jaejoong tetap mencoba untuk tenang meskipun detak jantungnya tak karuan saking bahagianya, terlebih ketika kedua mata Yunho terbuka, ketika manik musang itu menatapnya. Ingatan sebelum dan seribu kehidupan yang telah mereka lalui, jelas telihat di tatapan itu. Yunhonya yang utuh telah kembali.

*****

Keduanya telah duduk saling bertatapan begitu lama, keduanya tersenyum tanpa mengatakan sepatah kata seolah hanya dengan saling berpandangan, saling tersenyum, keduanya telah tahu apa yang akan diutarakan masing masing. Keduanya pasti akan tetap seperti itu bila saja telinga Yunho tak menangkap suara Jin Mo dan guard keluarga Kim yang mendekat, dan juga suara seorang fallen one yang telah memaksanya bangkit.

“Boo...”

Yunholah yang pertama kali membuka suara seraya mengusap pipi Jaejoong dengan tangannya.

“Aku sungguh ingin membawamu pergi ke duniaku sekarang, setelah sekian lama, sekian banyak hal berat yang pernah kita lalui, aku benar benar ingin membawamu. Tapi kita tahu untuk saat ini hal itu tak mungkin. Tubuhmu masih tubuh manusia, dan seegoisnya diriku, aku tetap tak akan tega membunuh raga manusiamu karena itu sama saja aku akan membunuh anak kita yang kini mulai tumbuh di rahimmu.”

Tentang hal itu Jaejoong juga telah mengetahuinya, meskipun dalam ilmu kedokteran mereka belum dapat memberi bukti bahwa dirinya tengah hamil, namun Jaejoong tetap tahu ada calon aegya yang kini tumbuh dan berkembang di dalamnya. Meskipun keduanya hanya melakukan hubungan intim semalam, yaitu saat dimana Yunho tanpa sengaja memperkosanya, namun saat itu Yunho telah menyentuhnya beberapa kali dan rupanya langsung berhasil membuahi Jaejoong. Dunia Fallen one sangat berbahaya bagi tubuh manusia, mereka akan cepat layu dan mati. Beberapa fallen one menunggu kematian raga manusia sang mate, sebelum akhirnya membawa mereka ke dunia para fallen one. Bila tubuh manusia Jaejoong meninggal, dirinya akan kembali menjadi bangsa Angels dan dapat mengikuti Yunho ke dunia para Fallen one. Tapi kini menjadi sulit karena Jaejoong tengah mengandung aegya yang memiliki bagian manusia di dalamnya. Aegya mereka bila telah dewasa mungkin akan mampu bertahan bila berada di dunia para fallen one, tapi kini aegya masih begitu lemah dan tentu tak akan bertahan bila mereka memaksa.

“Kita harus menunggu sampai aegya lahir dan tumbuh besar.” Sahut Jaejoong.

“Sayangnya aku tak mungkin menemanimu dengan wujudku yang seperti ini, akan sangat berbahaya bagi kehidupan di bumi. Dan bila aku berisi keras akan menarik amarah para Angels. Aku juga harus melihat duniaku. Dia sampai berbuat seperti ini pasti ada hal serius.”

“Kau harus pergi ke dunia para fallen one.”

“Nde, tapi juga tak ingin meninggalkamu sendirian. “

Whoush! Tiba-tiba wujud Yunho kembali menjadi wujud manusianya.

“Kau harus menjaga tubuh manusiaku, aku akan mengendalikan tubuh ini dari dunia Fallen one.”

Jaejoong mengangguk, entah kenapa tiba-tiba tahu kemana arah pemikiran Yunho. Yunho tersenyum, meraih wajah Jaejoong dan memberikan kecupan yang lembut lagi dalam.

“Aku akan menemui mu nanti malam.” Bisiknya sebelum meninggalkan tubuh manusianya.

*****

Ketika Jin Mo mendekati Jaejoong, namja yang telah dianggapnya putra kandungnya sendiri itu masih mendekap tubuh namja yang seharusnya menjadi suaminya hari ini. Jin Mo makin berduka melihatnya. Jin Mo duduk di samping Jaejoong dan mulai membujuknya.

“Joongie, kita harus membawanya pulang, membersihkan lukanya dan...”

Jin Mo ingin mengatakan tentang acara pemakaman Yunho, namun suaranya tercekat di tenggorokan tak keluar.

“Nde Appa, kita memang harus membawanya pulang dan merawatnya. Tapi tidak ada acara pemakaman, Appa lihat Yunnie ku yang utuh telah kembali padaku.” Jaejoong menjawab sambil menoleh ke arah Jin Mo, tersenyum dengan bahagianya.

Duka Jin Mo makin menjadi mengira karena terlalu bersedih, jiwa Jaejoong jadi sedikit terguncang. Namun Jin Mo cukup bijak untuk berpura pura tersenyum, seolah membenarkan perkataan Jaejoong.

Sementara itu di dimensi lain, seseorang telah menantinya saat Yunho baru menginjakkan kakinya di dunia para Fallen one.

“Yunho nim” orang itu membungkuk memberi hormat.

“Jadi, Yoochun hal darurat apa yang membuatmu sampai menganggu ujian terakhirku?”

 

TBC

 

Anyeong,author update lagi dengan Chapter 5.Terima kasih atas segala dukungan kalian, terima kasih pula telah mau menunggu update an author.

Sedikit sejarah Fallen one sudah author singgung, mate Junsu pun juga telah muncul^^, Yunpa juga sudah balik^^. Nde seharusnya mereka sudah dapat bersama tapi karena Jaema lagi hamil jadi Yunpa tak bisa memboyongnya ke dunia para Fallen one. Benar sebentar lagi Changminie akan memiliki dongsaeng^^ Bagaimanakah kehidupan mereka selanjutnya. Tentu saja akan author ceritakan pada chapter chapter berikutnya^^

Semoga kalian menyukai chapter ini, untuk part berikutnya akan author usahakan untuk update lebih cepat^^

Tetep ditunggu reviewnya,^^

Big Hugs

Yeye Kyunie^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
yo_yunjae #1
Chapter 7: I love this story so much..
Berharap bisa dilanjut lagi..
Selalu suka cerita dgn genre begini..
Author nim.. aku takjub dengan imajinasimu. Top banget 👍
MinKyuRyJaeBam
#2
Chapter 7: new reader....baru terjumpa fanfic ini...adakah fanfic ini akn berjalan..? minta2 authornim terus meng-update yaa.....fanfic ini sangat menarik!!!
makjejung_adorer #3
Chapter 7: Makasih updatenya. Agak pendek sih he he. Semoga tetap semangat
BabyBugsy
#4
Chapter 5: ohh jadi jaejoong hamil sekrang? Sedih banget liht yunho harus ninggalin jaejoong TT
huhuhuhuu sedih :((
yoochun mate nya junsu??
makjejung_adorer #5
Chapter 5: Author nim. it's great story. Thank you for your hard work. Fighting!
Syrenka
#6
Chapter 5: wahhh...kirain appa bakalan mati and umma jaejae bakalan nangis bombay.. eh ternyata ngga.. happy deh :))
sanny_30 #7
Chapter 5: Wow...cerita ini hebat. Semakin dibaca semakin menarik. Ini sebenarnya bisa jadi novel..hehe..
Kaisooshipperrzz #8
Daebak.....