Chapter 2

Love You For The Thousands and More

Disclaimer:        

Semua karakter disini milik Tuhan YME, diri mereka sendiri dan orang tuanya. Author hanya meminjam nama mereka demi menulis fantasy yang sudah lama tersimpan di khayalan Author.

Rate: M            

Genre: Romance & Fantasy

Warning: BL, , Mpreg, Typos, OOC, alur kecepatan.

Pairings: Yunjae, Changkyu, Yoosu and many more. Pairings akan bertambah seiring perkembangan cerita.

Summarry :

Ketika pimpinan The Fallen One, sang Angel yang terbuang dan terkutuk Yunho menemukan sang mate yang tak lain adalah salah satu Angel terindah dan yang paling dicintai, Yunho telah meminta ijin pada Pimpinan para Angel untuk menjemput sang mate. Namun Leeteuk, sang pimpinan para Angel memberi syarat. “Untuk membawa Jaejoong kau harus mengarungi 999 kehidupan yang penuh derita sebagai manusia, setelah itu baru pada kehidupan ke 1000 aku akan mengijinkanmu hidup bersamanya. Apa kau bersedia?”. Dan tanpa keraguan sedikitpun Yunho menjawabnya.


DON’T LIKE DON’T READ

Yunho tak beranjak maupun bergerak dari duduknya sejak Sang Joong meninggalkan kamar itu. Pikirannya terlalu larut dengan kata-kata Sang Joong, ani. Kim Sang Joong yang asli telah meninggal.

Yang pertama Yunho lakukan setelah kepala keluarga Kim itu memintanya untuk menikahi Jaejoong adalah terpaku selama beberapa detik, sebelum akhirnya sadar dengan keadaan dirinya yang tak mungkin untuk mendapatkan Jaejoong.

“Aku tak pantas mendapatkannya. Aku...”

“Dalam hal ini hanya suara Jaejoonglah yang dapat menghentikan tanggung jawabmu untuk menikahinya. Apa yang ada dipikiranmu, apa yang ingin kau katakan kau harus mengatakannya langsung kepadanya.”

“Tapi Sang Joong ssi, anda tidak tahu siapa sa...”

“Kau adalah putra Yoona. Aku sudah tahu akan hal itu.”

“Bila anda sudah tahu, berarti anda tahu juga bahwa...”

“Khalayak umum memang mengetahui bahwa Jaejoong adalah putra Sang Joong dan Yoona tapi...”

Namja paruh baya itu terdiam sejenak sebelum akhirnya melanjutkan ceritanya.

“Benar dia adalah putra Sang Joong, tetapi bukan dengan Yoona. Aku memang memiliki wajah Kim Sang Joong tapi aku bukan dia. Kim Sang Joong yang sebenarnya telah meninggal 16 tahun yang lalu. Namaku adalah Joo Jin Mo. Sang Joong ssi memang baru meninggal 16 tahun yang lalu, namun yang berada di altar saat pernikahan Sang Joong ssi dan Yoona adalah aku. Tak ada pertalian darah, tak ada pertentangan sosial. Jadi kau tak ada alasan lain  menolak untuk menikahi Jaejoong.”

Kim Sang Joong yang asli telah meninggal, yang menjadi Sang Joong saat ini adalah Joo Jin Mo. Sang Joong pernah menyelamatkan hidup Jin Mo, dan demi hutang budi yang besar itu Jin Mo mengabulkan permintaan Sang Joong untuk mengantikan dirinya sebagai Sang Joong, sementara Sang Joong mengasingkan diri bersama putranya. Jaejoong adalah putra kandung Sang Joong bersama Kim Hee Sun. Sejak kecil Sang Joong menderita penyakit jantung, usianya diprediksi memang tak panjang lagi. Namun kenyataan itu hanya beberapa orang terdekat yang tahu. Keluarga Kim yang memiliki posisi penting baik secara politik dan ekonomi tentu tak ingin membiarkan rival mereka mengambil keuntungan dari keadaan itu mengingat Sang Joong adalah penerus tunggal kerajaan bisnis Kim. Sang Joong terlibat hubungan asmara dengan Hee Sun, seorang perawat di salah satu rumah sakit. Kecantikan dan kelembutan Hee Sun memberikan semangat tersendiri bagi Sang Joong yang saat itu memang sedang putus asa dengan hidupnya. Ketika keduanya menikah secara diam-diam, penyakit Sang Joong sudah sering kambuh, Sang Joong telah setengah sekarat namun Hee Sun lah yang pertama kali pergi meninggalkan dunia ini. Hee Sun meninggal setelah melahirkan Jaejoong. Tak ada yang bisa lepas dari kematian, dan Sang Joong tak menyalahkan siapaun dalam hal itu.

Sejak itu Sang Joong tak ingin memikirkan dunia luar dan lebih terfokus untuk mengasuh Jaejoong. Sang Joong telah memikirkannya secara matang, termasuk meminta Jin Mo menggantikannya. Jin Mo yang mengoperasi wajahnya, dan mengubah penampilannya berhasil menggantikan posisi Sang Joong tanpa cacat. Dengan sisa hidupnya, Sang Joong menarik diri dari dunia, mengasingkan diri di sebuah villa pribadi milik keluarga Kim. Dua tahun kemudian saat Jin Mo berkunjung,Sang Joong telah meninggal dengan tenang ditemani oleh orang yang paling dicintainya di dunia ini setelah Hee Sun. Jin Mo menemukan Sang Joong duduk di kursi goyang di balkon villa dengan baby Jaejoong yang tidur pulas di pangkuannya. Pemandangan mengharukan yang tak mungkin dilupakan oleh Jin Mo seumur hidupnya.

Setelah Jin Mo memakamkan Sang Joong, Jin Mo membawa baby Jaejoong bersamanya. Jin Mo sebagai Sang Joong mengatakan kepada Yoona bahwa Jaejoong adalah putranya bersama wanita lain, Yoona tentu saja murka namun tak mampu melawan Jin Mo, terlebih ketika Yoona tak mampu memberinya keturunan. Yoona telah hamil pada tahun pertama pernikahan mereka namun, gugur saat terjadi kecelakaan ketika Yoona akan menghadiri sebuah gala mewakili suaminya. Akibat dari insiden itu rahim Yoona harus diangkat.

Kedua keluarga, tentu tak ingin hal ini menjadi aib yang akan mengotori nama baik mereka. Pada Akhirnya baik keluarga Kim dan Im sepakat untuk mengumumkan kepada public bahwa Jaejoong adalah putra Sang Joong dan Yoona.

*****

“Apa yang kau lakukan disitu Joongie?” tegur Junsu yang mendapati Jaejoong sedang mengintip kamar tamu tempat Yunho berada dari pertigaan koridor.

“Eh Suie, Umh aku tidak ngapa-ngapain kok.”Jawab Jaejoong dengan pipi merah dan wajah menduduk, kebiasaan Jaejoong ketika berbohong.

“Joongie, Joongie, kemana kau sembunyikan keberanianmu yang kemarin saat memohon ampunan atas nyawa namja itu. Lagipula, sebentar lagi kalian akan menikah, kau tak perlu mengintipnya seperti itu. Dia tidak akan menghilang. Jadi tenang saja.”

Blush! Pipi Jaejoong semakin memerah saat mendengarn godaan Junsu.

Klek! Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka, dan keduanya melihat Yunho keluar kamar.

“Sepertinya dia mencarimu” Kata Junsu

“Jinja?”

“Dan bila kau tetap berdiri disini, dia akan tahu bahwa kau tengah mengintipnya.”

Perkataan Junsu kembali membuat Jaejoong merona semakin parah, namun dirinya cukup pintar untuk berbalik dan berjalan cepat menuju balkon, mengambil posisi duduk dan mengambil buku. Jaejoong hanya berpura pura membacanya, jadi tidak menyadari bahwa bukunya terbalik. Sambil bergeleng kepala Junsu mendekati Jaejoong dan membenarkan posisi buku itu.

“Gumawo Suei…”

Junsu hanya menggelengkan kepala, tak tega untuk meneggodanya lagi. Setelah itu Junsu pergi, memberi ruang pada keduanya untuk berbicara.

*****

Setelah Yunho merasa cukup berpikir dan merenung, akhirnya Yunho keluar dari kamar untuk mencari Jaejoong. Menikahi Jaejoong, entah kenapa Yunho tak dapat menolak ide itu. Yunho juga tak mengerti kenapa Yunho begitu menginginkan sosok itu menjadi miliknya.

Tak butuh waktu lama bagi Yunho untuk menemukan sosok itu, hanya membutuhkan beberapa langkah untuk menggapai Jaejoong yang sedang duduk di kursi balkon. Jaejoong nampak begitu tenang, tidak terlihat trauma seperti korban perkosaan pada umumnya. Kedua tangannya memegang sebuah buku, matanya melihat tulisan di buku itu dengan serius. Sesekali bibir merah cherry miliknya mengukir senyum. Saat itulah Yunho melihat luka di sudut bibirnya. Dan Yunho kembali teringat dengan kekejaman yang dilakukannya semalam. Yunho merasakan rasa bersalah yang luar biasa hebat, membuatnya terhenyak, berlutut di hadapan Jaejoonng. Keduanya matanya mendadak merasa basah saat air mata penyesalan mulai mengalir.

“Mianhae” Bisik Yunho

Jaejoong yang kaget dengan sikap Yunho langsung berdiri kemudian menunduk dan duduk di depan Yunho yang masih berlutut.

“Yunn...Yunho ssi, apa yang kau lakukan? Tentang apa yang terjadi semalam, aku sudah.... ”

“Meskipun kau telah mengampuniku, meskipun aku membunuh diriku berkali kali, apa yang aku lakukan semalam terhadapmu tetaplah terkutuk dan tak termaafkan. Yang bisa kutawarkan untuk menebus kesalahanku adalah dengan melindungimu seumur hidupku.”

“Sebagai suamiku?”

Yunho akui bahwa dirinya bukanlah orang baik baik. Dia adalah penjahat, monster pembunuh kedua orang tuanya. Dan bukan hanya dua orang itulah  jumlah nyawa yang terengut oleh dirinya. Yunho bukanlah orang yang pantas untuk makhluk seindah Jaejoong. Namun bila Yunho tak menikahinya, suatu saat dimasa depannya nanti, mungkin saja Jaejoong akan menikahi orang lain. Membayangkan Jaejoong dimiliki oleh orang lain bukan hanya membuatnya marah tetapi juga begitu murka. Namun Yunho cukup pintar menyembunyikan posessive liar dalam dirinya yang baru saja bangkit itu dengan jawaban bijak.

“Bila Jaejoong ssi mengijinkanku”

Jaejoong tak langsung menjawabnya, mungkin saja Jaejoong menjawabnya namun Yunho tak mendengarnya. Tetapi melalui pandangan Jaejoong yang ditujukannya padanya, Yunho sudah mengetahui jawaban itu. Jaejoong membutuhkan Yunho seperti Yunho membutuhkannya. Hal yang sangat aneh mengingat mereka baru saja bertemu.

Sementara itu Jaejoong masih memandangi Yunho. Beberapa detik kemudian tanganya terangkat mengusap air mata Yunho. Yunho sendiri memanfaatkan kesempatan itu untuk mendekatkan wajahnya, memperdalam sentuhan Jaejoong.

Bila dilihat sekilas, Jaejoong hanya memandangnya lembut, namun bila melihat lebih jauh terlintas sedikit kesedihan dimatanya. Jaejoong sedikit bersedih karena Yunho tak mengingatnya. Sudah 999 kali mereka bertemu dalam kehidupan berbeda. Dalam 999 kali kehidupan itu, Yunho selalu tak mengenalnya saat keduanya bertemu pertama kali. Namun dalam 999 kali kehidupan itu, Jaejoong tak lelah untuk membuat Yunho jatuh cinta padanya, menjaganya sampai akhirnya takdir kembali memisahkan mereka, kemudian bertemu pada kehidupan berikutnya. Jaejoong tahu, suatu saat nanti Yunho akan mengingat kenangan berharga dari 999 kehidupan itu. Dan itu akan terjadi pada kematian Yunho yang ke 1000. Kematian terakhir yang akan memisahkan mereka sebelum akhirnya jati diri Yunho yang sebenarnya bangkit. Setelah itu, seperti sebelumnya, Jaejoong akan setia mengikuti Yunho kemanapun dia pergi, meskipun itu berarti dirinya tak dapat kembali ke Heaven.

*****

Insting pertama kali yang Changmin rasakan begitu melihat namja berpipi chubby adalah cepat-cepat membawanya ke dalam mobil. Bukan untuk cepat cepat membawanya ke rumah sakit, namun untuk menyembunyikan sosok itu dari penglihatan beberapa orang yang mungkin saja melewati jalan itu. Ada perasaan janggal yang melandanya sejak Changmin melihat wajah itu, perasaan janggal yang sempat membuatnya mempertimbangkan ide untuk mengunjungi seorang psikiater. Pasti ada yang salah dengan kewarasannya saat ini, bila tidak bagaimana mungkin begitu melihat wajah berpipi chubby hal yang terlintas dibenaknya adalah membawa namja itu ke apartemennya, menguncinya, ingin memilikinya seorang diri?

Changmin menggelengkan-gelengkan kepalanya cepat, tidak dia tidak boleh sebodoh itu. Nde Changmin harus membawanya ke rumah sakituntuk memastikan namja itu baik baik saja. Baru setelah itu dirinya bisa membawa namja itu ke apartemennya. Changmin cepat menyalakan mobil dan mengendarai mobilnya ke rumah sakit tercepat.

Namun keinginan Changmin untuk menunggu Namja itu sampai sadar sepertinya tidak terkabulkan. Baru saja Changmin bersama suster membawa Kyuhyun ke ruang UGD, Dong Hae telah menelponnya. Memaksanya menemuinya di salah satu area di tepi sungai Han. Telah di temukan beberapa mayat yang diduga adalah anggota Black Blood. Dengan amat terpaksa Changmin meninggalkan rumah sakit setelah menitipkan perawatan namja itu pada Henry, salah satu dokter rumah sakit dan juga temannya semasa Senior High School. Baru dua jam kemudian Changmin kembali ke rumah sakit, dan menemukan Henry masih berdiri ditempat yang sama saat Changmin pergi.

“Yak kue mochi kenapa kau malah nongkrong disini dan tidak menjaga namja itu?” Tegur Changmin sedikit emosi. Bagaimana kalau namja itu sampai kabur?

“Aish hyung, untunglah kau cepat datang.”

Tanpa menghiraukan teguran Changmin, Henry langsung meraih lengan Changmin dan menariknya.

“Yak Mochi, apa yang kau lakukan?”

“Diamlah Hyung, saat ini telah terjadi hal gawat yang tengah terjadi. Apakah kalian sangat dekat Hyung? Dia terlihat sangat marah ketika sadar dan kau tak disampingnya. Dia mulai berbuat ulah dan puncaknya...”

“Huaaaaa aku mau PSP ku kembali!!!!”

Henry tak perlu memberinya keterangan lebih lanjut, tangisan itu membuat Changmin menoleh dan mendapati apa yang dimaksud Henry dengan ‘ulah’ dan ‘hal gawat’. Hal gawat itu adalah seorang anak yang berumur sekitar 8 tahun menangis dengan histerisnya. Changmin mengenal anak itu sebagai cucu kepala rumah sakit. Dan biang dari masalah dari insiden ini adalah namja chubby yang sedang sibuk memainkan PSP yang duduk tak jauh dari mereka.

Tak ada yang berani mendekat, atau bahkan meminta PSP di tangan namja berpipi Chubby itu, setiap dokter, suster ataupun petugas keamanan rumah sakit yang mendekat, langsung dihadiahi plototan dan desisan. Benar-benar menakutkan seperti induk kucing.

 

Seolah sadar akan kedatangan nya, namja berpipi chubby itu langsung menoleh kearahnya begitu Changmin mendekat. Namja itu langsung tersenyum manis, manis sekali hingga sempat membuat Changmin silau, namun secepat senyum itu datang, secepat itu pula senyum itu hilang dan berganti dengan tatapan galak.

“Grrrr, Shim Changmin. Apa kau sudah mandi?”

Semua orang disana melongo mendengar pertanyaan absurb namja berpipi chubby itu, yah tentu saja tidak dengan Changmin yang memang merasa belum mandi sejak kemarin sore. Salahkan Donghae, kepala polisinya yang sangat perhatian itu, tiba –tiba khawatir tentang kesehatannya sebagai seorang pria, Donghae cemas bila dimasa depan nanti Changmin akan menikahi kulkas atau jenis makanan bukan manusia pada umumnya. Dengan niat baik hati itulah Donghae dan beberapa rekan dikepolisian mengajak Changmin ke sebuah club malam, membuatnya sangat mabuk, kemudian menguncinya di kamar hotel bersama beberapa yeoja. Berharap Changmin bisa berubah haluan, menjadi pria sehat. Namun rupanya di dalam kondisi mabuk dan high pun, yang tetap dicari dan dijamah Changmin adalah makanan. Tapi meskipun Changmin tak menjamah mereka, bukan berarti Changmin tak dijamah oleh mereka juga. Changmin tak terlalu tahu tentang hal itu. Changmin hanya tahu, dirinya kembali dibangunkan paksa dengan air dingin, kemudian diajak Donghae untuk mendatangi kediaman Kim. Jadi benar Changmin belum mandi, tapi bagaimana namja itu bisa tahu?

“Huh, enak saja mendatangiku dengan badan penuh bau para Yeoja itu. Cepat mandi sana, setelah itu aku baru akan menyerahkan PSP ini” Kata namja itu dengan ketus. Kemudian mimik wajahnya berubah menjadi terlihat sangat terluka dan sedih seolah orang yang dicintainya sepenuh hati telah mengkhianatinya.

Dan adegan itu sukses membuat seluruh orang yang ada di ruangan itu memandang Changmin dengan pandangan benci. Bahkan anak kecil yang tadi menangis keras kini diam, memandannya dengan kebencian yang imut, mata melotot dan mengembungkan pipi gembulnya. Tak lama kemudian terdengar bisik bisik, yang intinya mengutuk Changmin sebagai suami yang selingkuh dan melakukan KDRT pada istrinya sampai masuk rumah sakit. Changmin semakin dibuat gelagapan olehnya, Changmin ingin menyangkal namun Henry buru buru menarik tubuhnya.

“Yak Mochi apa yang kau lakukan?”

“Apa kau tidak dengar Hyung, kau hanya perlu mandi untuk mendapatkan hati kekasihmu kembali.”

“Mwo?!!”

Bahkan Henry juga terkecoh dengan insiden itu. Siapa yang kekasi..? Tunggu dulu kekasih…Senyum evil Changmin mengembang saat terlintas sebuah ide di otaknya. Bagaimanapun nasi telah menjadi bubur, jadi mau tidak mau Changmin akan memakan bubur itu.

“Tunggu saja pipi Chubby, kau tidak akan bisa lepas dariku setelah ini….”

*****

Bila satu menit yang lalu Changmin sangat optimis dengan rencananya, kini sepertinya Changmin mulai pesimis, tidak seperti dugaan awal Changmin. Namja itu tidak menolak mentah mentah saat Changmin mengatakan bahwa mereka harus benar benar menjadi pasangan kekasih. Namja itu bahkan terlihat sangat bahagia.

“Jinja. Arasoo…., karena aku sudah mengenalmu sejak kau baru memakai popok, kau tak perlu memperkenalkan diri. Tapi aku yakin kau tidak tahu namaku. Baik karena kita adalah sepasang kekasih tentu kau harus tahu namaku. Ingat baik-baik, Namaku Adalah Kyuhyun.”

Mengenalnya sejak dirinya baru memakai popok? Oke sepertinya para dokter yang mengatakan padanya bahwa namja ini baik-baik saja perlu dilihat sertifikatnya. Jelas namja dihadapannya ada sedikit ganguan mental akibat benturan keras saat menjatuhi mobilnya.

“Oh ya tadi ada seorang polisi mendatangiku, menanyai sebab kenapa aku bisa berakhir jatuh diatas mobilmu.”

Changmin baru ingat, karena tak bisa mendatangi namja..ehm Kyuhyun lebih cepat, Changmin meminta Eunhyuk untuk ke rumah sakit.

“Lalu?”

“Tentu saja aku menjawabnya dengan sejujur-jujurnya.” Jawab Kyuhyun sambil menganggukan kepalanya penuh antusias.

“Aku mengatakan bahwa gara – gara kau aku terjatuh. Kau bermain gila dengan yeoja-yeoja itu, membuatku sangat marah. Akhirnya di puncak kekesalanku, aku merusak sayapku agar dapat menjadi manusia untuk sementara. Kau lihat aku adalah seorang Angel dan untuk terlihat oleh manusia aku harus merusak sayapku.” Jelas Kyuhyun dengan kepolosan yang tak dibuat-buat. Jadi jangan salahkan Changmin bila dirinya sampai tersedak ludah sendiri saat mendengarnya.

 

TBC

 

Anyeong,author balik lagi dengan Chapter 2. Terima kasih atas segala dukungan kalian, Author jadi semangat untuk menulis lagi. Semoga update ini cukup cepat untuk para cingu semuanya^^

Awalnya chap 2 ini pengennya Author Yunjae cepet menikah, namun Author harus menundanya mungkin di chapter 3. Mistery tentang Jaema dan Yunpa sedikit terkuak, begitu juga dengan sosok yang jatuh diatas mobil Changmin. Bagaimana reaksi Changmin atas pengakuan Kyu, dan bagaimana dengan pernikahan Yunjae, apakah lancar atau malah terjadi tragedy kembali? Sampai jumpa di Chapter 3^^

Tetep ditunggu reviewnya,^^

Big Hugs

Yeye Kyunie^^

 

 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
yo_yunjae #1
Chapter 7: I love this story so much..
Berharap bisa dilanjut lagi..
Selalu suka cerita dgn genre begini..
Author nim.. aku takjub dengan imajinasimu. Top banget 👍
MinKyuRyJaeBam
#2
Chapter 7: new reader....baru terjumpa fanfic ini...adakah fanfic ini akn berjalan..? minta2 authornim terus meng-update yaa.....fanfic ini sangat menarik!!!
makjejung_adorer #3
Chapter 7: Makasih updatenya. Agak pendek sih he he. Semoga tetap semangat
BabyBugsy
#4
Chapter 5: ohh jadi jaejoong hamil sekrang? Sedih banget liht yunho harus ninggalin jaejoong TT
huhuhuhuu sedih :((
yoochun mate nya junsu??
makjejung_adorer #5
Chapter 5: Author nim. it's great story. Thank you for your hard work. Fighting!
Syrenka
#6
Chapter 5: wahhh...kirain appa bakalan mati and umma jaejae bakalan nangis bombay.. eh ternyata ngga.. happy deh :))
sanny_30 #7
Chapter 5: Wow...cerita ini hebat. Semakin dibaca semakin menarik. Ini sebenarnya bisa jadi novel..hehe..
Kaisooshipperrzz #8
Daebak.....