Mission Impossible 3

Yellow Dandelion

"Apa kau yakin ini akan berhasil?"

"Eiii, Do Kyungsoo, jangan meremehkan rencana Byun Baekhyun yang diiringi semangat cinta membara seorang gadis tak berdosa."

Toyoran Kyungsoo pun mendarat di kepala Baekhyun.

"Yah, berhentilah khawatir!" Baekhyun merapikan poninya yang sempat berantakan gara-gara Kyungsoo. "Lihat, Minseok saja tenang-tenang saja, setidaknya walau ia tak lolos tryout--yah mana ada orang waras yang akan meloloskan Minseok, kau lihat saja ia seperti baru pertama melihat bola--tapi setidaknya ia bahagia bisa sedekat itu dengan pujaan hatinya. Lagipula, tak akan ada yang tahu bahwa ia menyamar jadi Jongdae. Semua murid kelas satu dan dua yang ikut tryout sudah kusuap untuk tutup mulut perkara ini, hihihi..."

Baekhyun terkikik mengingat kupon makan di Mouse & Rabbit's--salah satu tempat nongkrong populer di kawasan itu--yang ia bagi-bagikan gratis pada anak-anak yang ikut tryout hari ini, sebagai upah tutup mulut kalau-kalau di antara mereka ada yang menyadari bahwa cowok bertubuh mungil dengan wajah manis bernama Kim Jongdae bukanlah Kim Jongdae sebenarnya. Yah, apa salahnya kan membagi rejeki dengan orang lain? Toh Baekhyun mendapatkannya gratis, itu kan salah satu restoran milik orangtuanya. Dan lagi, ini semua demi Minseok, sahabatnya.

...

"KIM JONGDAEEEE BERJUANGLAAAHHH!!!" Minseok mendengar dengan jelas teriakan Baekhyun dari salah satu sudut bangku penonton. Dengan senyum lebar ia balas melambai kembali pada dua sahabatnya yang dengan setia menunggui tryoutnya dan menyemangatinya. Dilihatnya Kyungsoo mengepalkan kedua tangannya sambil berkata 'fighting' padanya.

Minseok menghela nafas. Inilah saatnya. Setelah eksperimen yang dilakukan Yujin untuk mengubahnya menjadi seperti anak laki-laki, dan berjam-jam kemudian yang mereka habiskan untuk melatih Baekhyun untuk meniru hasil dandanan Yujin, inilah saatnya ia beraksi. Dengan penuh kepercayaan diri--sebetulnya ia tidak terlalu percaya diri sih, kandidat yang lain terlihat sangat jago dan senior-seniornya di tim sepak bola berwajah menyeramkan semua (semua, kecuali Luhan-sunbae!).

Minho, co-kapten yang bertugas untuk memimpin tryout hari ini menggantikan Doojoon yang masih sakit, membunyikan peluitnya dan menyuruh pada calon anggota untuk berbaris kemudian memberikan arahan-arahan bagaimana mereka akan menjalani tryout hari ini. Minseok tak begitu mendengar apa yang dikatakan Minho, matanya sibuk jelalatan mencari sosok pangeran impiannya. Ah, kemana perginya Luhan-sunbae? Mengapa bukan ia yang mengawasi tryout hari ini? Minseok mendesah sebal.

"Mengerti semuanya?!"

"Baik, mengerti!"

Minseok gelagapan mengikuti calon anggota lainnya yang menjawab dengan serempak. Sedikitpun tidak menyesal karena tidak mendengarkan briefing dengan baik, Minseok meraih seorang di sebelahnya, seorang anak lelaki kelas satu yang ia kenal sebagai Sungjae. "Hei, kita disuruh apa?"

"Passing secara berpasang-pasangan, nanti makin lama jarak kita berdua akan diperlebar, Minho-sunbae ingin melihat sebaik apa kita bisa menerima umpan bola," jawab Sungjae seraya mengambil satu bola yang menggelinding di dekat kakinya.

Minseok tak mengerti apa yang dikatakan Sungjae, tapi ia cukup tahu bahwa Sungjae sepertinya bisa jadi partner yang cocok untuknya. "Kau mau berpartner denganku?"

"Boleh saja." Anak lelaki itu menjawab enteng.

Mereka mencari posisi masing-masing dan mulai berlatih. Selama berlatih passing dengan Sungjae, Minseok bisa menerima hampir semua umpan yang diberikan. Dalam hati ia berpikir bahwa ia ternyata cukup berbakat bermain bola (ia tak tahu bahwa Sungjae sengaja memberinya umpan yang mudah gara-gara di kantongnya sudah ada voucher makan Mouse & Rabbit's, terima kasih pada Saudari Byun Baekhyun). Lima menit berlalu tanpa kendala yang berarti, Minho kembali meniup peluitnya yang menyuruh para calon anggota untuk memperlebar jarak di antara mereka.

Di titik ini Minseok mulai kesulitan menerima umpan Sungjae. Berkali-kali bola yang ditendang Sungjae ke arahnya tak bisa ia terima dan menggelinding jauh ke luar lapangan. Ini bukan masalah Sungjae yang tidak bisa memberi umpan, tapi jarak yang jauh serta kemampuan koordinasi Minseok yang payah, memperburuk semuanya.

"Yah, kau yang di situ, lakukan dengan benar!" Minseok mendengar ia diteriaki seorang senior setelah umpan yang ia berikan pada Sungjae bukannya mengarah pada Sungjae malah nyasar mengenai pantat anak lain. Minseok menangkupkan tangannya meminta maaf pada anak yang pantatnya baru saja ia kenai bola. Ia tahu itu pasti sakit sekali. (Saat ia masih sangat kecil ia ingat pernah bermain bola dengan Joonmyeon dan Joonmyeon sengaja menendang bola tepat ke pantatnya, rasanya sakit sekali, Minseok ingat ia menangis sepanjang hari dan Joonmyeon akhirnya dihukum oleh pengasuh mereka).

"Kim Jongdae, sup kimchiiii! Yah! Sup kimchiii!!!" 

Minseok mendengar Baekhyun berteriak dari tempatnya berdiri. Dengan cepat Minseok melemparkan pandangannya pada Baekhyun yang sekarang bergerak-gerak heboh sambil menunjuk-nunjuk ke arah seberang lapangan. Sup kimchi adalah kode yang mereka sepakati untuk Luhan, Baekhyun setuju untuk meneriakkannya ketika ia melihat Luhan dan memperingatkan Minseok. (Mengapa sup kimchi? Karena meneriakkan nama Luhan akan sangat aneh dan mencurigakan, dan ide Minseok agar Baekhyun meneriakkan kata "Pangeran" ditolak mentah-mentah oleh Baekhyun ("Siapa pula di jaman ini yang memanggil orang lain 'pangeran'? Ouh, Kim Minseok, berhentilah menonton drama kolosal!"))

Dengan kecepatan super Minseok mengikuti arah yang yang ditunjuk Baekhyun dan menemukan pujaan hatinya sedang bersiap-siap di pinggir lapangan sambil mengobrol dengan beberapa kawan setimnya yang baru datang. Ah, itu dia Luhan-sunbae... Hati Minseok serasa dipenuhi bunga-bunga bermekaran begitu ia melihat pujaan hatinya.

Oh lihat itu, wajah yang seolah diukir oleh dewata, kulit yang begitu halus mengalahkan pualam, matanya yang bersinar terang seolah disana tersimpan jutaan bintang yang berkelap-kelip menerangi jiwa-jiwa yang diselimuti kegelapan, lehernya yang jenjang, rambutnya yang hitam berkilau, dan badannya... Oh dewa, badannya begitu sempurna, lengannya begitu kokoh seolah memang diciptakan untuk merengkuh tubuh-tubuh rapuh para wanita yang kesepian...

Luhan-sunbae begitu sempurna-

"Kim Jongdae!"

Ah, siapa pula itu Kim Jongdae... mungkin nama lalat yang beterbangan...

"Jongdae-yah, awas!"

Apaan sih, mengganggu saja... Lihat itu, Pangeran Luhan sedang bersiap-siap akan terjun ke lapangan, oh sebentar lagi dunia bisa melihat bagaimana anak dewata menunjukkan keagungannya-

"Minseok!"

Jeritan Baekhyun adalah hal terakhir yang ia dengar sebelum sebuah benda keras menghantam wajahnya. Dunia Minseok gelap seketika.

...

"Minseok-ah, kau bisa berhenti berpura-pura pingsan."

Minseok yang mendengar bisikan Baekhyun tersebut membuka matanya pelan-pelan. Ia nyengir ketika dilihatnya Baekhyun, Kyungsoo, Jongdae dan seorang senior bernama Yoseob mengelilingi tubuhnya yang terbaring di ranjang ruang kesehatan. Hidungnya terasa ngilu, dan keningnya terasa panas seperti habis terbakar. Sesaat setelah bola mengenai wajahnya, ia sempat kehilangan kesadaran beberapa detik, namun karena begitu banyak orang yang mengerubunginya ia tak berani membuka mata karena malu dan memilih untuk melanjutkan adegan pingsannya hingga ia dibopong ke ruang kesehatan dan diobati.

"Bagaimana kau bisa tahu kalau aku berpura-pura?" tanya Minseok kagum. Baekhyun hanya memutar bola matanya dan mengguman, "aku kan sering melakukannya".

"Kurasa kau baik-baik saja, hanya mimisan dan sedikit memar di kening."

Minseok mengalihkan perhatiannya pada Yoseob yang sedang mengemasi perlengkapan first aid kit-nya. Senior itu melempar senyum iseng kepadanya seraya berkata, "Omong-omong, nice try, Minseok-ah, setidaknya kau mendapat perhatian Luhan." 

"Apa?" Minseok bertanya bego. Bagaimana ia bisa benar-benar lupa pada Luhan?

"Apakah Luhan-sunbae yang menggendongku tadi?" tanyanya penuh harap. Yoseob hanya tertawa sambil menggeleng, menyebabkan pundak Minseok langsung loyo karena kecewa.

"Guru Shim yang membawamu kemari, dan ia memintaku untuk mengobatimu karena perawat sekolah sudah pulang."

"Guru Shim?!" jerit Minseok horor. "Bagaimana... apa yang..." Minseok menatap Baekhyun dan Kyungsoo bergantian dengan pandangan takut. " Apa penyamaranku terbongkar?"

Baekhyun menggeleng sambil nyengir canggung. "Eh, uhm..."

"Hanya Guru Shim dan aku yang sadar hal ini kok, tenang saja," Yoseob berusaha menenangkan Minseok dan kedua temannya yang terlihat begitu cemas. Namun tentu saja Minseok tak bisa tenang. Kalau Guru Shim tahu, alamat besok ia akan dipanggil untuk menghadap dan menjelaskan kenapa ia menyamar menjadi laki-laki dan ikut tryout tim sepak bola. Minseok belum siap untuk menjawabnya dan mempermalukan dirinya lagi.

Ketika Jongdae berusaha menghibur Minseok dan Baekhyun yang terlihat begitu kecewa  dan depresi (karena 1. Minseok gagal lolos uji coba, yang berarti, 2. Ia tak bisa satu tim dengan Luhan, sehingga, 3. Ia tak bisa mencari info dan berdekatan dengan Luhan, yang berakibat pada, 4. Semakin jauhnya harapan mereka akan Luhan 'ngeh' pada Minseok), tiba-tiba pintu ruang kesehatan menjeblak terbuka diiringi hadirnya sosok terseram kedua bagi Minseok (yang pertama adalah Doojoon-sunbae).

"Yah, adikmu benar-benar luar biasa."

Otomatis Minseok pura-pura pingsan untuk kedua kalinya. Tapi sepertinya itu tak berhasil.

"Halo, oppa!" Minseok nyengir dan melambaikan tangannya pada Joonmyeon ketika pertahanan pertamanya sia-sia (baca: Jongdae, Baekhyun, Kyungsoo).

...

*tanpa proofreading, bila ada kesalahan ejaan dan kata harap maklum ya*

*ditunggu komentar dan masukannya ya, hehee~*

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
puuuuun
#1
Chapter 7: it will be good if that boy not luhan
dan cowok itu jadi suka atau mulai ngedeketin minseok
biar luhan cemburu gitu
(kalau luhannya beneran cemburu siapa tau dia malah bodo amat ahhahaha)
Miochin
#2
Gueeee ngaaaakaaak guling guling baca ini cerita super dah
kajujul
#3
Chapter 7: AKHIRNYA UPDATEEEE
HOMINA
HAIL QUEEN MINSEOK
Navydark
#4
Chapter 7: Kalo punya adek kayak minseok mah dipelukin tiap hariii, tiap jam bahkan menit. Trus dibeliin bakpao biar dia gak ngambek dipelukin terus. Hehe
Apakah itu luhan? Apakah akhirnya luhan menyadari keberadaan minseok? Woaaaaa
Navydark
#5
Chapter 2: Kyaaaaa, minseok ah kamu unyu bangeeet. Kalo punya temen gini udah gue uyel-uyel pipinya. Gemesiiiiiin
ZhaRezha
#6
Chapter 7: aaahhhhhcowo yg di toilet itu luhan kan. luhan kan.
minseok sama luhan bakal ketemu kan. aaaaaa
mamski #7
Chapter 7: Ya ampun minseookk,perjuanganmu luar biasa nak....sampe abangmu sakit kepala mikirin kelakuanmu...
Tp tunggu,kalo cowok di toilet itu bang luhan,berarti dia g tau minseok dong?minseok kudu piye.,.minseok mulai lelah..haha
Chyeraa
#8
Chapter 7: Jangan bilang laki-laki itu si Luhan.. Gyaaaa~ >.<
Astaga joonmyeon over sekali.. Tapi kalo liat kepolosan minseok eonnie... Yah wajar kalau dia gitu kkk~
Chyeraa
#9
Chapter 6: astagaaa lucu banget ahahaha sepertinya minseok emang lg sial ya gagal mulu kkk xD