Part II: He Seems Different

Gomawo

Ku gerai rambutku, ku tambahkan pelembab bibir dan sedikit perona pipi, kupakai parfum Body Shop Vanilla ku, yap ini adalah hari kedua ku di Seoul Performing Art School. Tentu saja aku berdandan sedikit, setiap perempuan ingin menjadi cantik. Dan juga berjaga jaga siapa tahu aku akan bertemu Sehun. Tunggu…
APA YANG BARU SAJA KUPIKIRKAN??? Tentu saja aku tidak berdandan untuk Sehun, hanya saja aku tidak mau kesan pertama ku buruk kepada guru dan murid di SOPA.

Pelajaran pertama Sastra Korea, aku sebenarnya tidak tahu mengapa aku memilih pelajaran ini, waktu aku SD dulu, aku benci sekali Sastra Korea, membosankan..
Aku memilih tempat duduk di tengah, ketiga dari depan . Ntahlah ini posisi yang nyaman menurutku. 5 menit sebelum pelajaran di mulai, di samping kiri ku ada gadis yang sepertinya warga negara jepang dan dari tadi terpaku dengan handphonenya, dan di samping kanan ku ada cowok korea berparas tampan namun sepertinya dia cukup pendek, ntah lah dia tampak seperti orang pintar.
Guru memulai pelajaran dengan mengisi absen, ‘Yamada Daisy?’
‘Ye’
Benar dugaanku dia orang Jepang..
‘Do Kyungsoo’
‘Ne’ suara itu berasal dari laki laki di samping kanan ku.
Oh namanya Kyungsoo,,
‘Kris Wu’
Tidak ada jawaban
‘Kris Wu?’
Tok.. tok.. tok..
‘Kang seonsaengnim. Cweseonghamnida saya telat, Kris imnida.’
‘Ya Kris, kamu boleh duduk.’
WAAAHHH!! Ganteng bangeett!! Ooopss,logat Jakarta ku memang keluar saat membicarakan namja tampan. Dia tinggi, hidungnya mancung, putih, waah benar benar cowok sempurna. Namun dari wajahnya terlukiskan pribadi suka membangkang, namun terlukiskan juga pribadi yang tulus.

Dia duduk di belakangku..

Pelajaran ini pun di mulai, tidak disangka, pelajaran ini JAUH LEBIH MEMBOSANKAN dari Sastra Korea saat aku SD.
‘Excuse me,’ suara yang rendah disertakan serak serak yang terdengar y.
‘Emm?’ tanyaku sambil menoleh kebelakang.
Ternyata itu suara Kris..
‘I forgot to bring my own pen, can I use yours.?’ Tanyanya dengan bahasa inggris yang fluent
‘Oh, okay. There you go. Btw why are we speaking English?’ tanyaku heran
Dia tertawa kecil lalu menjawab ‘Saya pikir kamu bukan orang Korea..’
‘Ohh haha. Saya pindahan, tapi saya lancar berbahasa Korea..’
‘Oh begitu..’

 

 

Kring.. Kring.. Kring..
Bel tanda istirahat berbunyi, aku segera keluar dari ruangan, menuju lokerku. Namun aku mendengar suara kaki mengejarku.
Samar samar kudengar teriakan ‘Hey, tunggu!’
Namun aku mengabaikannya karna kukira itu hanya halusinasiku.
Setelah aku sampai di loker, aku memasukan buku yang ada di loker ke dalam tasku. Tiba tiba ada sesosok laki laki yang menghampiriku.
‘Hey, kau Kim Soo Ri bukan?’ tegur laki laki itu.
Dia adalah Kyungsoo
‘Ya? Ada perlu apa?’
‘Buku mu tertinggal di kelas. Ini.’ Dia mengembalikan bukuku
‘Wah iya, terimakasih. Dan kau.. Kyungsoo bukan? Gamsahamnida Kyungsoo ssi’
‘Okay. Kau tampaknya bukan orang Korea tapi kau bisa mengucapkan namaku dengan baik. Oh iya, aku hanya memberitahu mu karna sepertinya kau perempuan yang baik, jauh jauh lah dari Kris, dia itu playboy. Dan pacarnya yang sekarang akan membunuh siapapun yang berani berada di dekat Kris.’ Katanya dengan nada serius.
‘eh? Ehm baiklah, terimakasih atas saranmu.’ Tanggap ku canggung.
Dia agak aneh..


Aku memasuki kelas Break Dance. Yap sesudah ngantuk belajar sastra mungkin ada baiknya aku menari untuk menghibur diri. Dari dulu aku memang bisa menari, walau vokalku kurang bagus, tapi aku dapat menarikan segala jenis tari mulai dari ballet, tradisional korea, tradisional Indonesia, modern dance, danlainlain. Mungkin ini salah satu factor aku diterima di sekolah ini.
Aku memulai pemanasan, semuanya berjalan lancar, hingga laki laki tinggi mengganggu ku. Tentu saja dia Sehun. Melihatnya saja membuat aku kesal. Wajahnya sangat menyebalkan, menggambarkan kepribadiannya yang iseng.
‘Hai cewek.’ Godanya
Karna geli, kujawab dia dengan ketus. ‘Wae?’
Dia tidak terlihat terganggu dengan jawaban ku dia malah tersenyum tambah lebar dan berkata ‘Boleh aku minta id LINE mu?’
‘Untuk apa?’ tanyaku semakin ketus agar dia meninggalkan ku
Namun sepertinya dia sangat kebal. Dia malah menjawab
‘Ya supaya kita dapat berhubungan dan menjadi teman dekat.’
‘Baiklah, ini: Kimchisoori, jangan tertawa!’ jawabku karna aku tau dia pasti tertawa mendengar id lineku
‘HAHAHAHAHAH..’
‘Kubilang jangan tertawa!’
‘Hanya saja, gadis dingin sepertimu mempunyai id line yang imut. Soori-Ah neol neomu kwiyeopta.’
Mendengar kata kata sehun, aku benar benar tersipu. Aku tak bisa membayangkan bagaimana wajahku sekarang, mungkin seperti buah persik yang baru matang. Tidak pernah ada laki laki yang berkata aku manis. Karna selama ini aku menunjukan sikap dingin ku…
Sehun orang yang pertama yang berkata bahwa aku manis…

Sehun membuatku tidak focus, tidak ada satupun gerakan yang kuingat. Yang kuingat hanyalah suara dan ekspresi sehun saat mengatakan bahwa aku manis.


‘DEMI KAKI PAUS GUE CAPE BANGET HEL’ teriak ku ke telepon genggamku. Aku lagi facetime bareng Helga, karna dia mengaku sangat rindu padaku.
‘Hahahaha, emang lo ngapain ajasihh?’ kata Helga tanpa nada khawatir sedikitpun.
‘GUE NGULANG TARIAN 13X GARA GARA COWO KURANG AJAR ITU.’ Teriak ku tak kalah keras dari tadi.
‘Hahahaha, kok bisaa? Lo kan jago banget nge dance nge dance gitu.’
‘Ih yaampun, gue juga gak nyangka kok gue bisa kaya gin…..’ kalimat ku tak dapat kuselesaikan karna ada pemberitahuan pesan LINE baru..
‘Ih apaan tuh? Lo dapet LINE? Dari siapa? Cowo korea? Gila 2 hari lo masuk sekolah udah dapet incaran! Ciyee Sooriiiiiii!!!!’ Tanya Helga penasaran.
‘Diem lo hel. Gue ga ngincer siapa siapa! He’s just a friend.’
‘HE?BENERKAN KATA GUE, LO DI LINE COWOK! CIYEEE!’
Karna kesal aku matikan facetimeku dengan Helga. Lalu kubuka LINE dari Sehun..

‘Hai yeoja manis…’
Dia menyebutku manis lagi…
‘Apa? Aku sedang sibuk, kalau tidak penting tidak usah kirim pesan.’ Jawabku ketus karna tak mau kelihatan salah tingkah.
‘Kau sibuk apa? Perlu kubantu? Di mana rumah mu? Biar aku datang.’
Apa yang baru saja dia katakana? Dia mau datang ke rumah orang pada jam 10 malam?
‘Micheosseo? Apakah kau tau ini jam berapa? Tidak, jangan datang.’
‘Baiklah kalau kau tidak mau aku datang. Apa kau sudah mengantuk?’
‘Sudah, jangan ganggu aku lagi.’
‘Baiklah cewe galak, Jaljayo.’
‘Apa yang kau lakukan? Apa kau baru saja bicara banmal padaku? OH SEHUN!’ aku kembali teriak karna sehun berbicara bahasa informal padaku.
‘Biarkan, kita kan sebaya. Aku ga mau bicara formal lagi.’
‘Kau benar-benar dalam masalah besar Oh Sehun.’
‘Jaljayoo Soori :*’
Apa dia baru saja mengirim emoticon cium? Hah? Apa yang sebenernya namja ini lakukan? Apa dia suka padaku? Jangan berpikir yang tidak-tidak soori terlalu cepat untuk mengira bahwa dia menyukai mu. Tapi mengapa dia mengirim emoticon itu? Apa dia memang berniat mencium ku? Benarkah? Terserah mu Oh Sehun aku tidak peduli.

Walaupun aku berkata aku tidak peduli, namun aku tersenyum di dalam tidurku.
‘Jaljayo Sehun-Ah’


Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ZeloBabys #1
Chapter 11: OMG she died...she died...she died....!!!! *cries* by the way author I like your story hahaha tapi rada sedih soalnya main character nya meninggal :(
Taridaaurelliat #2
Chapter 5: Aaa kerennn!!! Lanjutinnn lanjutinn!!!❤️❤️❤️❤️❤️
nixole #3
Chapter 4: MAKASIH TEMAN TEMAN, ILOVEYOUGUYSSOMUCHHHHHH
Hannahjonina #4
NICOLEEEEE KERENN
taeegi #5
Chapter 3: NICOOOLEEEE