Part X. Happy? Yes, Happy.

Gomawo

Soori's POV
9 September 2014
Hari ini, aku bakal pulang ke Jakarta, aku tidak tau apakah aku akan kembali lagi kesini atau tidak, ayahku mengatakan aku bisa melanjutkan sekolah di Jakarta. Selama 6 bulan ini, banyak hal yang terjadi, awalnya aku benci Korea, tapi semakin lama Korea tidak seburuk yang kupikirkan. Di sinilah aku merasakan cinta pertamaku, sepertinya. Sebelum pergi, aku meminta taksi untuk singgah ke sekolah dulu, aku mau pamit ke kyungsoo dan kris, ya mereka saja karna hanya merekalah temanku selama 6 bulan ini.

Aku melihat kyungsoo sudah duduk di taman kursi tempat kami bercerita.
'Kyungsoo-Ah, aku akan pergi hari ini.' Ucapku sambil duduk di sampingnya.
'Yaa. Kamu jaga diri di sana.' Nasihatnya.
'Tentu saja. Kamu juga. Jangan lupa minum susu supaya tinggi, sekarang kamu sudah jadi artis, tidak pantas kalau pendek. Aku akan membeli album perdana mu, dan datang ke fansigningmu, kau harus ingat aku ya.' Air mataku mulai bergelinang.
Kyungsoo membelai rambutku, lalu berkata:
'Tentu saja aku takan lupa. Dan kamu juga, hati hati dengan bukumu, jangan tinggalkan itu dengan sembarangan. Aku akan sering muncul di TV, jadi jangan merindukan aku.'
'Kyungsoo ah, jangan begini. Kita akan bertemu lagi kan? Kamu janji kan? Kita bertemu lagi?' Kini air mataku sudah tak dapat tertahan.
'Tentu saja. Aku akan mengunjungimu.' Kyungsoo tampak berkaca-kaca.
Lalu dia memelukku.

 


Setelah berpamitan dengan Kyungsoo, ia mengantarku untuk bertemu dengan Kris. Katanya Kris sedang berada di perpustakaan.
Di depan perpustakaan, Kyungsoo membiarkan aku dan Kris berdua.
'Kau akan pergi sekarang?' Kris angkat bicara.
'Ya, tapi kita akan bertemu lagi bukan?'
'Tentu saja. Dan harus kau ingat EXO M lebih keren daripada EXO K.' Katanya sambil tertawa kecil.
'Haha. Aku harap semuanya berjalan dengan baik, EXO dapat mempromosikan debutnya. Bukan begitu?'
'Ya ofcourse we could.'jawabnya
'I hope you guys get a long forever. But however you'll have a hard time, but whatever happens, always remember that you and EXO are meant to be together, you guys are one. When there comes the hard time, hold your friends' hands, hold it, hold it until the storm pass, then everything would be okay. Promise me, you'll always take care of the member, Kris. Bye, i need to go now.' Pamitku
'Bye, thankyou for everything. Till we meet again.'
'Bye.'
Akupun memeluknya. Sebelum menuju ke taksi, aku memasukan surat yang sudah kusiapkan dari rumah ke loker Sehun berharap dia membacanya...

 

Sesampai di airport aku langsung menaiki pesawat, karna sudah telat. Setelah duduk di kursi pesawat aku tertidur. Mungkin aku terlalu lelah.

 

 

Sehun's POV
Aku bergegas bangun dari tempat tidurku untuk berangkat ke sekolah. Seperti biasa ibu membuatkan aku sarapan, setelah memakan semua yang tersedia di meja, aku pergi.

Begitu sampai di sekolah, aku langsung menuju lokerku dan melihat ada secarik kertas, tertulis di amplop bahwa surat itu adalah surat dari Soori. Tapi aku tak sempat membacanya karna bell berbunyi tanda masuk pelajaran. Aku memasuki surat itu ke dalam tas lalu pergi menuju ke kelas.


Setelah pelajaran berakhir, aku langsung pulang karna malas berlama-lama di sekolah, lagipula aku berniat membaca surat yang diberikan Soori, aku penasaran apa isinya, dia tidak kelihatan di sekolah hari ini.


Aku duduk di sofa depan TV, di situlah tempat paling nyaman untuk bersantai, besok hari minggu, jadi aku tidak perlu memikirkan pelajaran. Aku membuka surat yang diberikan Soori, di situ tertulis:

'Sehun-Ah, annyeong. Kamu apa kabar? Sudah lama kita tidak berbicara satu sama lain, mungkin karna kita sibuk dengan urusan masing-masing, akhir akhir ini guru banyak memberikan tugas, bukan begitu? Hehe. Aku akan pulang ke Indonesia hari ini, maaf aku tak sempat berpamitan denganmu, aku tak berani menatapmu semenjak kejadian itu.'

Aku berhenti sejenak, untuk menarik napas dan mengolah semua yang kubaca kedalam otak ku.
'Soori pulang ke Indonesia?' Tanyaku dalam hati.

Aku berniat melanjutkan, tiba tiba ibuku menyalakan TV, aku sangat terganggu apabila membaca sambil mendengar suara TV, aku bergegas bangun dan pindah ke kamarku. Aku melihat tayangan televisinya, lalu mengurungkan niatku untuk pindah, dan memutuskan untuk menonton sejenak. Ternyata berita kecelakaan. Kecelakaan pesawat, korban jiwanya banyak sekali, hampir tidak ada jiwa yang terselamatkan. Lalu mereka membacakan korban-korban, merasa bosan aku bangun dari sofa dan beranjak pergi, tiba tiba terdengar:
'Kim Soori.'


Tunggu, apa? Kim soori? Ah pasti Soori yang lain, lalu aku melihat foto yang ditayangkan di TV, itu Soori.. Ya Soori yang kukenal. Kakiku lemas, jantungku berdegup sangat kencang, badanku terasa dingin. Aku syok. Benar benar shocked mendengar nama Soori disebut. Aku, aku bahkan, aku.. Aku tidak tau harus berkata apa. Aku berlari ke kamar, dan mengurung diri. Aku membiarkan otakku meresap semua ini, aku membiarkan otakku mencerna semua ini... Lalu aku melanjutkan membaca surat dari Soori:

'Maaf kalau aku lancang, tapi aku benar benar tidak sengaja. Kamu tau bukan? Selama ini, lihat caramu berteman denganku, aku merasa bahwa kamu suka aku. Ternyata tidak, kamu sayang sama Hara. Tapi kamu tau kan? Aku ga pernah nyesel jalan sama kamu, chatting sama kamu, aku bersyukur, karna kamu buat aku ngerasain apa itu cinta, walaupun hanya cinta satu pihak. Dulu aku pernah mikir, kenapa aku harus ketemu sama kamu? Kalau aku ga ketemu sama kamu, aku gaakan ngerasain rasa sakit sesakit ini, tapi aku sadar, kalau aku ga ketemu kamu, aku juga gaakan ngerasain rasa bahagia sebahagia waktu itu. Kaya yang aku bilang tadi, aku pulang ke Indonesia, aku gatau kapan balik ke Korea, nanti aku kabarin lebih lanjut. Tapi selama aku pergi, kamu jaga diri kamu ya, sebentar lagi winter pake jaket, kamu gasuka dingin kan? Makan sushi yang banyak. Jangan sampe kecapekan karna debut rehearsal trus sakit, harus tetep jaga stamina. Kalau album kamu udah keluar, aku beli ya trus kamu tanda tangan, kita temenan selalu ya sehun.'

Airmataku berlinang semakin deras. Dia masih muda. Dia pergi terlalu cepat, kenapa?

'Aku pergi ya, as i said take care of yourself. I love you sehun.'

Surat itu diakhiri dengan pernyataan bahwa dia mencintaiku, dia mencintai orang yang menyakiti dia. Aku menyianyiakan cinta seorang gadis yang tulus, dan kini saat dia sudah tiada, dia sudah pergi tinggalkan aku ketempat yang jauh, aku menyadari pentingnya dia di dalam hidupku.

Untuk Soori di Surga sana,
Soori, surga baru saja menerima satu lagi malaikat. Ya, kau adalah malaikatku.
aku juga mencintaimu...

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ZeloBabys #1
Chapter 11: OMG she died...she died...she died....!!!! *cries* by the way author I like your story hahaha tapi rada sedih soalnya main character nya meninggal :(
Taridaaurelliat #2
Chapter 5: Aaa kerennn!!! Lanjutinnn lanjutinn!!!❤️❤️❤️❤️❤️
nixole #3
Chapter 4: MAKASIH TEMAN TEMAN, ILOVEYOUGUYSSOMUCHHHHHH
Hannahjonina #4
NICOLEEEEE KERENN
taeegi #5
Chapter 3: NICOOOLEEEE