VII

Regret (Ind)

Didalam kamar Eunji tidak bisa tidur karena memikirkan perkataan Sunggyu. Pertanyaan itu tidak bisa dijawab Eunji, apakah dia masih mencintai Howon atau tidak.

Dia memang masih ada perasaan dengan Howon, tapi apakah perasaannya itu besar seperti yang dia rasakan kepada Sunggyu. Dia tidak tahu.

Jika jujur pada dirinya, awalnya dia hanya mengunakan Howon untuk mengalihkan perasaannya kepada Sunggyu.

Eunji ingat, waktu itu dia masih berumur 9 tahun, saat itu dia masih tinggal dirumah ini, Ibu dan ayahnya masih hidup bahagia, Kakek Kim membawa seorang remaja laki-laki. Laki-laki itu berpakaian lusuh dan wajahnya luka-luka seperti habis dipukuli, dia tidak pernah tersenyum, wajahnya keras namun Eunji tahu matanya menunjukkan kesedihan.

Kakek Kim mengatakan bahwa nama laki-laki itu adalah Sunggyu dan mulai sekarang akan tinggal bersama dengan mereka karena dia adalah anak Kakek Kim yang baru Kakek temukan sejak dulu ia cari.

Waktu itu seluruh keluarga kaget mendengar hal tersebut, mereka kira Sunggyu adalah anak dari wanita simpanan Kakek Kim.

Eunji ingat wajah nenek dan ibunya yang biasa saja, bukan ekspresi yang sewajarnya dimiliki seseorag yang dikhianati, bahkan ibunya langsung memeluk laki-laki itu dan membantunya untuk membersihkan diri. Logikanya mereka seharusnya marah karena dengan membawa Sunggyu berarti Kakek Kim membawa hasil dari pengkhianatannya ke rumah mereka.

Eunji hanya memperhatikan laki-laki tersebut makan bersama ibunya dan menjawab pertanyaan ibunya dengan jawaban singkat. Setiap pria itu melihat kearah Eunji, Eunji akan langsung tersenyum namun pria itu tidak pernah membalas senyum Eunji.

Seiring dengan waktu, laki-laki itu mulai berkomunikasi dengan yang lain, dengan Woohyun ataupun Myungsoo, mereka selalu memanggil Sunggyu dengan sebutan Hyung karena umur mereka yang tidak terlampau jauh, begitupun Eunji yang memanggil Sunggyu dengan sebutan Oppa.

Biarpun terlihat nenek menerima Sunggyu, tapi nenek tidak tahan satu ruangan dengan Sunggyu, dia akan langsung pergi ketempat lain, saat Sunggyu sedang dirumah.

Biarpun Sunggyu seperti tidak perduli dengannya dia tahu bahwa selama ini yang membantunya tanpa dia sadari itu adalah Sunggyu.

Semakin hari perasaan suka yang awalnya hanya perasaan suka biasa menjadi lebih besar, Eunji yang mulai menyadari hal itu berusaha menutupi perasaannya karena dia tahu dia tidak mungkin suka dengan pamannya sendiri dan disisi lain mungkin perasaan sukanya hanya perasaan yang dimiliki seseorang dengan keluarganya.

Saat malam ulang tahun Eunji yang ke-16, Kakek Kim membuat Pesta Ulang Tahun untuk dirinya, pesta itu sangat besar, saat itu semua orang yang mengenal Kakek Kim hadir di acara tersebut, bahkan sebagian besar tamu acara itu tidak dikenal Eunji.

Eunji yang ingin bertemu dengan Kakek Kim sebelum pesta dimulai hendak masuk ke dalam ruang kerja Kakek, tapi dia mendengar suara neneknya yang marah dan membentak Sunggyu.

"Aku tahu semenjak kau ada dirumah ini akan ada bencana.”

“Maafkan aku.”  Suara Sunggyu rendah, Eunji mengintip dan melihat Kakek Kim yang duduk di kursi kerjanya, Sunggyu yang berdiri berhadapan dengan Kakek Kim dan Nenek Kim yang berdiri disamping Kakek wajahnya berubah marah. 

“Kapan kau akan mengatakan kepada kami kalau tidak aku memergoki kamarmu ? Kau tidak tahu diri, sudah beruntung kau cuma orang asing yang tidak tahu dari mana asal-usul di bawa kerumah ini. Biarpun kau bukan anak kandung dari suamiku, kau seharusnya membalas jasanya. Kau...”

“Sudah cukup Yeobo, bisa kau kau tinggalkan aku dan Sunggyu, aku hendak mengatakan sesuatu dengannya.” Kata Kakek Kim, Nenek Kim segera berbalik dan keluar, Eunji yang melihat tersebut segera pergi dan bersembunyi.

Eunji teringat perkataan neneknya waktu itu bahwa Sunggyu hanyalah orang asing yang dibawa oleh kakeknya. Dia melihat Sunggyu yang hanya tertunduk saat neneknya mengeluarkan kata-kata kasar tersebut. Tapi Eunji bukannya sedih melainkan malah tersenyum, memikirkan bahwa selama ini dia tidak ada hubungan darah dengan Sunggyu, artinya dia bisa mendekati Sunggyu, tapi rahasia apa yang membuat neneknya begitu marah, apa yang dipergoki nenek Kim pada Sunggyu.

Sejak saat itu Eunji mulai menunjukkan perasaanya kepada Sunggyu, ia selalu mengantungkan segalanya kepada Sunggyu. Sunggyu yang tidak mengerti maksud Eunji hanya menganggap sikap Eunji hanya sebatas hubungan saudara saja.

Kakek Kim mengadakan mengadakan acara makan bersama untuk merayakan Eunji yang lulus dari SMA. Sambil menunggu Kakek dan nenek serta Ibu Eunji yang habis bepergian pulang kerumah, Sunggyu mengajak Eunji duduk di halaman samping rumah mereka untuk memberikan hadiah kelulusan gadis itu, Eunji yang berpikir bahwa itu adalah waktu yang tepat untuk mengatakan hal yang selama ini dia pendam.

“Ada seseorang yang aku sukai.”

Sunggyu terdiam lalu tersenyum, “Siapa ? Oppa di sekolah ?”

“Bukan, yang aku sukai itu kamu, Sunggyu Oppa.”

Sunggyu kembali terdiam, wajahnya berubah keras, Eunji yang takut-takut pada saat itu, berusaha membaca raut wajah Sunggyu, tapi pria itu tidak menunjukkan ekspresi apapun.

Bukannya membalas perkataan Eunji, Sunggyu meninggalkan gadis itu dan masuk ke dalam rumah. Eunji melihat kepergian Sunggyu dan masih duduk beberapa menit, mengartikan atas sikap Sunggyu yang pergi meninggalkan dirinya setelah dia melakukan pengakuan tersebut.

Beberapa menit kemudian, dia mendengar keributan dari dalam rumah, Eunji segera masuk kedalam rumah dan melihat ayahnya yang terduduk dilantai sambil memegang telephone dan Sunggyu, Woohyun yang wajahnya pucat pasi melihat ayahnya. Mr. Son yang memberikan mantel ayahnya, dan Naeun yang mendatangi dan langsung memeluk dirinya.

“Ada apa ini?” tanya Eunji.

“Eunji-ah . . .” jawab Woohyun yang langsung dipotong oleh Sunggyu.

“Lebih baik kita pergi sekarang.” Katanya sambil membantu ayah Eunji berdiri dan mengambil mantel yang dipegang oleh Mr. Son.

Woohyun melihat sedih kearah Eunji, tapi tidak berkata apapun dan pergi menyusul Sunggyu dan ayahnya.

Kini Eunji melihat ke Naeun, “Ada apa Naeun ? Mengapa ayah bersikap seperti itu ?“

Entah perasaan apa, Eunji sebenarnya tahu bahwa apa yang akan dikatakan Naeun padanya mungkin bukan perkataan ucapan selamat, tetapi berita yang mungkin akan membuat Eunji bisa berhenti berpikir.

“Unnie...”

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
margin84 #1
Chapter 10: Finally authornim ngepost lnjutnny jg, thx u
margin84 #2
Blm ada kelanjutnny lgi ya thor ????
tyas_elf
#3
Chapter 7: wahhh.. aku senang.. akhirnya jelas gyuji gak ada hubungan darah... horeee.. dan mereka saling mencintai wkwkwkkwkw #grinning :D
margin84 #4
Blm ad lnjutnnya ya thor (
geaseokyu #5
Chapter 5: Yeiii ada bhsa indonesianya
aku msh penasaran knapa eunji mnggil sunggyu itu ahjussi?
Hwayoung masa lalunya sunggyu?
Author-nim lanjuttt ya
margin84 #6
Chapter 5: GyuJi love,,
Eunjibae
#7
eng translations pleaseeee
tyas_elf
#8
yaaaaay.. makasih udah gak nyerah nglanjutin cerita ini yaaa ;)