III

Regret (Ind)

Eunji terbangun dari tidurnya saat matahari sore yang menyilaukan matanya masuk melalui jendela kamar. Dilihatnya jam sudah menunjukkan pukul 03.00, dia beranjak dari tempat tidurnya lalu melihat pemandangan luar rumah melalui jendela kamarnya.

Tatapannya lalu berhenti pada sebuah rumah kaca disamping rumah. Sudah beberapa hari ini ia selalu melihat rumah kaca tersebut selalu tertutup rapat, tidak ada seorangpun pembantu dirumah tersebut yang masuk selain Mr. Son. Rumah kaca itu persis sama seperti yang ada di Busan, tetapi sepertinya ini lebih terawat.

Rumah kaca itu tidak terlalu besar mungkin hanya sebesar kamar Eunji. Eunji segera turun kebawah hendak mengunjungi rumah kaca tersebut dan melihat-lihat.

“Nona Eunji, hendak kemana?” Tanya Mr. Son saat melihat Eunji turun tangga terburu-buru.

“Eh, Mr. Son. Apakah aku boleh ke rumah kaca di sebelah rumah. Aku bosan dikamar.”

Sejenak Mr. Son berpikir, “Kalau Nona bosan bagaimana kalau saya mengajak Nona jalan-jalan saja keluar, ke Mall atau ke Taman Hiburan.” Tawar Mr. Son.

“Tidak, tidak perlu, aku hanya ingin melihat-lihat ke dalam rumah kaca itu saja. Apa tidak boleh?”

“Itu milik Tuan muda Sunggyu, tidak ada yang boleh masuk ke dalam sana tanpa seijinnya Nona.”

“Please… aku cuma lihat-lihat saja, aku tidak akan merusak ataupun menyentuh yang ada didalam..” bujuk Eunji.

“Maafkan saya Nona.” Kata Mr. Son menolak memperbolehkan Eunji dengan penyesalan dan menundukkan badannya.

Eunji akhirnya menyerah, dia pergi ke ruang makan melihat Naeun yang sedang mempersiapkan makan malam.

“Kenapa kau menyiapkan makanan banyak sekali ? Biasanya hanya aku yang makan sendiri di rumah ini.” Tanya Eunji.

“Malam ini, sepertinya semua akan malam dirumah Unnie.”

Eunji mengangguk, lalu melihat dari jendela dapur rumah kaca yang tepat beberapa meter dari pintu belakang. Didalam rumah kaca terdapat berbagai macam tanaman yang tidak dikenal Eunji, sekilas dia melihat bunga tulip yang tumbuh dengan berbagai macam warna.

“Kapan rumah kaca itu dibangun Naeun?”

“Sudah sekitar 3-4 tahun yang lalu mungkin, waktu itu Tuan muda Sunggyu yang membangunnya, dia sering menyendiri kesini.”

Eunji mengangguk mengerti.

“Tuan muda Sunggyu tidak suka orang lain menyentuh barang miliknya. Termasuk rumah kaca ini Nona, kami tidak pernah diperbolehkan sekalipun masuk tanpa perintah dari Mr. Sunggyu.”

“Benarkah?” jawab Eunji.

“Dulu hanya Nona Hwayoung saja tidak diperbolehkan masuk ke sini..”

“Hwayoung ?” Tanya Eunji.

“Nona Hwayoung itu . . . .” perkataan Naeun lalu dipotong oleh panggilan Mr. Son.

“Naeun-ah, sebaiknya kau cepat menyelesaikan pekerjaanmu.” Jelas Mr. Son lalu berlalu pergi.

“Ne Appa.” gumam Naeun.

“Unnie, pembicaraannya nanti saja dilanjutkan lagi ya.” Pamit Naeun pada Eunji.

Eunji menganggukkan kepalanya lalu tersenyum melihat kepergian Naeun. Eunji pergi ke rumah kaca tersebut, dia melihat pintunya terkunci rapat, di luar dia terduduk memperhatikan bunga itu, tidak tahu berapa lama dia duduk matanya tiba-tiba meneteskan air mata.

 

“ooh, Eunji, sedang mencari Howon?” Tanya seorang wanita paruh baya yang sedang memasak didapur saat melihat Eunji.

Eunji mengangguk pelan.

“Dia sedang di rumah kaca. Dari pagi dia disitu terus, sarapan aja belum.” Jawab wanita itu ramah.

“Aku akan suruh dia pulang bi, kalau sudah kesana dia pasti tidak ingat pulang.” Jawab Eunji keluar dari dapur.

“Howon..” panggil seorang gadis pada pria di depannya.

“Oh, Eunji.. sedang apa disini?” Tanya pria itu.

“Hanya ingin menemuimu, bagaimana bunga-bungamu?” Tanyanya melihat sekeliling.

“Sangat baik, ini musim semi, jadi semua bermekaran. Indah bukan?”

“Huh, indah sih, tapi kenapa semuanya bunga warna putih.”

Laki-laki yang dipanggil Howon tersenyum. “Kamu tidak suka?” tanyanya.

“Enggak, semuanya cantik.” Kata Eunji sambil tersenyum ceria.

Howon memetik dua tangkai bunga tulip putih dan memberikannya pada Eunji. Eunji menerima bunga tersebut dengan senyum cerah.

 

“Eunji..”

Eunji menengok ke belakang dan melihat Sunggyu berdiri tidak jauh di belakangnya, “Oh, Samchon, sudah pulang.”

“Masuklah, disini udaranya dingin.” Jawab Sunggyu meninggalkan Eunji yang bangkit berdiri.

Sunggyu berhenti sesaat, “Kau tidak boleh masuk kedalam dan jangan coba-coba membujuk Mr. Son untuk dapat masuk ke dalam.” Kata Sunggyu lalu kembali masuk ke dalam rumah.

Eunji melihatnya heran dan sedih lalu kembali ke kamarnya.

----------------------------------------------------------------------------------------

 

Eunji keluar kamarnya dan turun ke ruang makan, disana sudah ada Woohyun dan Myungsoo yang duduk di meja makan, Eunji mengambil duduk disamping Woohyun.

Eunji tersenyum pada Woohyun yang dibalas Woohyun dengan gembira menyambut Eunji duduk disampingnya.

“Noona, maaf, aku baru bisa menemuimu hari ini.”

“Tidak apa-apa Myungsoo. Dan jangan panggil aku Noona, aku hanya 2 tahun lebih tua dari dirimu, kamu sebaiknya memanggil aku hanya Eunji.”

“Aku akan memanggilmu Eunji jika kau memanggilku L. Kau tahu aku benci saat ada orang memanggil nama asliku.”

“Tapi aku mebih suka memanggilmu dengan nama itu, Myungsoo. Cute.” Jawab Eunji sambil tersenyum.

“Dia tidak mau memanggilku Oppa, padahal aku lebih tua 3 tahun darinya, tapi dia memanggil Sunggyu hyung dengan panggilan Samchon.”

“Apa ? Noona masih memanggil Sunggyu hyung Samchon ? Aku pikir ...” perkataan Myungsoo terpotong saat Sunggyu masuk ke dalam ruang makan.

Beberapa menit kemudian, makanan datang. Saat Eunji akan mengambil satu jenis makanan di meja, dengan cepat Sunggyu mengambil piring makanan itu dan menyerahkan makanan tersebut kepada Myungsoo.

“Ada apa ? Bukankah itu makanan kegemaran Hyung ?” tanya Woohyun heran.

“Tidak, hari ini aku sedang tidak ingin makan udang.” Jawab Sunggyu santai.

“Kalau Hyung tidak suka tapi tadi Eunji mau mengambil makanan itu, berikan saja pada Eunji.” Tambah Woohyun lagi.

“Aah, tidak usah, kebetulan aku alergi Udang. Maaf aku tidak tahu kalau makanan tadi mengandung udang.”

“Benarkah? Kebetulan sekali.” jawab Woohyun sambil mengambil makanan yang lain.

“Kapan Noona kembali ke Amerika ?” ask Myungsoo.

“Aku pikir aku akan menetap di korea untuk sementara ini, mungkin beberapa hari lagi aku tinggal disini, aku sudah menghubungi Sungjong supaya dia mencarikan aku apartemen yang murah dekat dengan cafenya.”

“Kau jadi mau bekerja di café Sungjong, kenapa ? Kau bisa kerja di kantor Sunggyu hyung atau di studio Myungsoo.”

“Woohyun, kau tahu aku tidak cocok bekerja di kantor, aku akan mengambil kelas acting sambil bekerja di café Sungjong, sekalian bernyanyi disana.”

“Noona bisa tetap tinggal disini dengan kami.”

“Tidak, aku ingin hidup mandiri, lagipula rumah ini jauh dari café dan kelas yang aku datangi.”

“Aku setuju tetapi jika nanti ada sesuatu yang terjadi dengan Noona, Noona harus menghubungi kami salah satu.”

“Pasti.” Jawab Eunji melanjutkan makannya.

Mereka melanjutkan makan, sambil mengobrol sedangkan Sunggyu hanya mendengarkan, sekali-kali dia menjawab saat Myungsoo atau Woohyun bertanya padanya. Eunji yang melihat tersebut rasanya ingin juga mengajak Sunggyu untuk berbicara namun dia masih merasa marah atas perkataannya tadi di depan rumah kaca.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
margin84 #1
Chapter 10: Finally authornim ngepost lnjutnny jg, thx u
margin84 #2
Blm ada kelanjutnny lgi ya thor ????
tyas_elf
#3
Chapter 7: wahhh.. aku senang.. akhirnya jelas gyuji gak ada hubungan darah... horeee.. dan mereka saling mencintai wkwkwkkwkw #grinning :D
margin84 #4
Blm ad lnjutnnya ya thor (
geaseokyu #5
Chapter 5: Yeiii ada bhsa indonesianya
aku msh penasaran knapa eunji mnggil sunggyu itu ahjussi?
Hwayoung masa lalunya sunggyu?
Author-nim lanjuttt ya
margin84 #6
Chapter 5: GyuJi love,,
Eunjibae
#7
eng translations pleaseeee
tyas_elf
#8
yaaaaay.. makasih udah gak nyerah nglanjutin cerita ini yaaa ;)